Anda di halaman 1dari 30

SILABUS RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

TUGAS UAS

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

“Metode Dan Strategi Pengajaran Ekonomi”

Dosen Pengampu:

Larasati Widoningtyas, M.Pd

ES 5H
Disusun oleh :

ELISKA RAHMA AUDINA (NIM: 17402163336)

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG

DESEMBER 2018

RANCANGAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

1
Perguruan Tinggi : IAIN TULUNGAGUNG
Fakultas/Jurusan : FEBI/Ekonomi Syariah
Mata Kuliah : Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
Jumlah SKS : 2 SKS

Semester :3

Alokasi Waktu : 2 x 50 menit

A. DESKRIPSI
1. Mata kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam merupakan mata kuliah pada program
studi S1 Ekonomi Syariah. Mata kuliah ini secara umum memberikan pemahaman
tentang Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam yang dilahirkan oleh para cendekiawan
Muslim dari zaman Rasulullah hingga pemikiran ekonomi islam kontemporer.
Seperti pemikiran ekonomi Abu Yusuf, Al-Syaibani, Abu Ubaid, Yahya bin Umar, Al-
Mawardi, Al-Ghazali, Ibnu Taimiyah, Al-Syatibi, Ibnu Khaldun dan Al-Maqrizi.
2. Secara khusus dalam perkuliahan ini membahas dan memahami tentang Ruang lingkup
sejarah pemikiran ekonomi islam, mulai dari zaman Rasulullah, hingga zaman muslim
abad klasik dan pertengahan. Untuk itu dalam silabus ini telah disediakan sub tema
sehingga dapat menuntun mahasiswa menguraikan dan menjelaskan secara detail bahwa
para pemikir dan pemimpin Muslim benar-benar sebagai pencetus ekonomi Islam yang
sesungguhnya. Karyanya benar-benar original yang dapat memberi inspirasi/ pencerahan
bagi pembangunan manusia dibumi ini.
3. Mahasiswa diberi keleluasaan untuk memperoleh dari berbagai sumber, asalkan
referensinya jelas dan ditulis dengan bahasa yang baik.

B. KOMPETENSI MATA KULIAH


Mata kuliah ini diharapkan bisa memberikan kompetensi kepada mahasiswa dalam hal
sebagai berikut:
1) Mahasiswa dapat memahami terkait dengan akar kemunculan Ruang lingkup sejarah
pemikiran ekonomi islam, model dan karakter pemikirannya.
2) Mahasiswa dapat menemukan relevansi berbagai gagasan dan teori yang dikemukakan
dalam konteks pengembangan ekonomi islam zaman modern.

2
C. PENDEKATAN PEMBELAJARAN
Pendekatan : Ekspositori, Inquiri, Kolaboratif.
Metode : Ceramah, Tanya Jawab.
Tugas : Membuat makalah, Presentasi, Merangkum.

D. MEDIA ATAU ALAT BANTU BELAJAR


Whiteboard, Spidol, Materi, Buku Pelajaran

E. EVALUASI HASIL BELAJAR MAHASISWA


a. Syarat kehadiran minimal 80%
b. Pembobotan penilaian didasarkan kepada :
Tugas : 30%
UTS : 35%
UAS : 35%

F. RINCIAN ISI/MATERI KULIAH SETIAP PERTEMUAN


PERTEMUAN MATERI POKOK
6.1 Islam dan Perkembangan Pemikiran Ekonomi
6.1.1 Islam Sebagai Sistem Hidup yakni dalam Islam, prinsip utama dalam
kehidupan umat manusia adalah Allah Swt. Merupakan Zat Yang Maha
Esa. Ia adalah satu-satunya Tuhan dan Pencipta seluruh alam semesta,
sekaligus Pemilik, Penguasa serta Pemelihara Tunggal hidup dan
kehidupan seluruh makhluk yang tiada bandingan dan tandingan, baik di
dunia maupun di akhirat. Ia adalah Subbuhun dan Quddusun, yakni
bebas dari segala kekurangan, kesalahan, kelemahan, dan berbagai
kepentingan lainnya, serta suci dan bersih dalam segala hal.
6.1.2 Kedudukan Akal dalam Islam serta Pengaruhnya Terhadap
Perkembangan Ilmu Pengetahuan menunjukkan bahwa akal mempunyai
kedudukan yang sangat penting dan tinggi dalam ajaran agama Islam.
Sejalan dengan hal ini, Islam memerintahkan manusia untuk mencari
dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Inilah letak korelasi yang erat
antara Al-quran sebagai kitab petunjuk umat manusia dengan ilmu
pengetahuan.
6.1.3 Sejarah Pemikiran Ekonomi dalam Islam dimana berbagai praktik dan
kebijakan ekonomi yang berlangsung pada masa Rasulullah Saw, dan al-
Khulafa al-Rasyidun merupakan contoh empiris yang dijadikan pijakan
bagi para cendekiawan Muslim dalam melahirkan teori-teori
ekonominya. Satu hal yang jelas, fokus perhatian mereka tertuju pada
pemenuhan kebutuhan, keadilan, efisiensi, pertumbuhan, dan kebebasa,
yang tidak lain merupakan objek utama yang menginspirasikan
pemikiran ekonomi Islam sejak masa awal.
6.2 Sistem Ekonomi dan Fiskal pada Masa Pemerintahan Rasulullah SAW
3
6.2.1 Latar belakang disini dilihat sebelum Islam datang, situasi kota Yastrib
sangat tidak menentu karena tidak mempunyai pemimpin yang berdaulat
secara penuh. Hukum dan pemerintahan di kota ini tidak pernah berdiri
dengan tegak dan masyarakat senantiasa hidup dalam ketidakpastian.
Aus dan Khazraj yang merupakan dua kabilah terbesar di kota Yatsrib
senantiasa terlibat dalam pertikaian untuk memperebutkan kekuasaan.
Oleh karena itu, beberapa kelompok penduduk kota Yatsrib berinisiatif
menemui Nabi Muhammad Saw, yang terkenal dengan sifat al-amin
(terpercaya) untuk memintanya agar menjadi pemimpin mereka.
6.2.2 Sistem ekonomi yaitu yang diterapkan oleh Rasulullah Saw, berakar dari
prinsip-prinsip Qur’ani. Al-quran yang merupakan sumber utama ajaran
Islam telah menetapkan berbagai aturan sebagai hidayah (petunjuk) bagi
umat manusia dalam melakukan aktivitas di setiap aspek kehidupannya,
termasuk di bidang ekonomi. Prinsip Islam yang paling mendasar adalah
kekuasaan tertinggi hanya milik Allah semata dan manusia diciptakan
sebagai khalifah-Nya di muka bumi. Sebagai khalifatullah fi al-ardh,
manusia telah diciptakan dalam bentuk yang paling baik dari seluruh
ciptaan lainnya, seperti matahari, bulan, dan langit, telah ditakdirkan
untuk dimanfaatkan oleh manusia.
6.2.3 Keuangan dan pajak dimana pada tahun-tahun awal sejak dideklarasikan
sebagai sebuah negara, Madinah hampir tidak memiliki sumber
pemasukan ataupun pengeluaran negara. Seluruh tugas negara
dilaksanakan kaum Muslimin secara gotong royong dan sukarela. Untuk
memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya, mereka memperoleh
pendapatan dari berbagai sumber yang tidak terikat.
6.2.4 Baitul Mal berkaitan dengan hal ini, Rasulullah merupakan kepala
negara pertama yang memperkenalkan konsep baru di bidang keuangan
negara pada abad ketujuh, yakni semua hasil pengumpulan negara harus
dikumpulkan terlebih dahulu dan kemudian dibelanjakan sesuai dengan
kebutuhan negara. Status harta hasil pengumpulan itu adalah milik
negara dan bukan milik individu. Meskipun demikian, dalam batas-batas
tertentu, pemimpin negara dan para pejabat lainnya dapat menggunakan
harta tersebut untuk mencukupi kebutuhan pribadinya. Tempat
pengumpulan itu disebut sebagai Baitul Mal atau bendahara negara.
6.3 Sistem Ekonomi dan Fiskal Pemerintahan Al-Khaulafa Ar-Rasyidun
6.3.1 Sistem Ekonomi dan Fiskal Pemerintahan Khalifah Abu Bakar Al-
Shiddiq yang bernama lengkap Abdullah ibn Abu Quhafah Al-Tamimi
terpilih sebagai Khalifah Islam yang pertama. Ia merupakan pemimpin
agama sekaligus kepala negara kaum Muslimin. Pada masa
pemerintahannya yang hanya berlangsung selama dua tahun, Abu Bakar
Al-Shiddiq banyak menghadapi persoalan dalam negeri yang berasal
dari kelompok murtad, nabi palsu, dan pembangkang zakat.

6.3.2 Sistem Ekonomi dan Fiskal Pemerintahan Khalifah Umar ibn Al-
Khattab, pada masa pemerintahannya yang berlangsung selama sepuluh
tahun. Umar ibn Al-Khattab banyak melakukan ekspansi hingga wilayah
Islam meliputi Jazirah Arab, sebagian kekuasaan wilayah Romawi, serta
seluruh wilayah kerajaan Persia, termasuk Irak. Atas keberhasilannya
tersebut, orang-orang Barat menjuluki Umar sebagai the Saint Paul of

4
Islam.

6.3.3 Sistem Ekonomi dan Fiskal Pemerintahan Khalifah Utsman ibn ‘Affan
dimana sistem pemerintahannya yang berlangsung selama 12 tahun.
Pada enam tahun pertama masa pemerintahannya, Khalifah Utsman ibn
‘Affan melakukan penataan baru dengan mengikuti kebiijakan Umar ibn
Al-Khattab. Memasuki enam tahun kedua masa pemerintahan Utsman
ibn ‘Affan, tidak terdapat perubahan situasi ekonomi yang cukup
signifikan. Berbagai kebijakan Khalifah Utsman ibn ‘Affan yang banyak
menguntungkan keluarganya telah menimbulkan benih kekecewaan
yang mendalam pada sebagian besar kaum Muslimin. Akibatnya, pada
masa ini, pemerintahannya lebih banyak diwarnai kekacauan politik
yang berakhir dengan terbunuhnya sang khalifah.

6.3.4 Sistem Ekonomi dan Fiskal Pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib,
setelah diangkat sebagai Khalifah Islam keempat oleh segenap kaum
Muslimi, Ali bin Abi Thalib langsung mengambil beberapa tindakan.
Masa pemerintahan Khalifah Ali ibn Abi Thalib yang hanya
berlangsung selama enam tahun selalu diwarnai dengan ketidakstabilan
kehidupan politik.

6.4 Kebijakan Fiskal pada Awal Pemerintahan Islam

6.4.1 Latar Belakang: Kondisi Ekonomi Geografis Kota Madinah dilihat dari
a. Populasi : jumlah populasi Madinah, baik Muslim non-Muslim,
pada masa awal pemerintahan Islam tidak dapat diketahui secara
pasti. Namun demikian, perkiraan jumlah populasi ini dapat
diperkirakan dengan merujuk pada catatan-catatan sejarah
tentang jumlah kaum Muslimin yang ikut dalam peperangan di
masa itu.
b. Pekerjaan dan Kesempatan Kerja : terlihat bahwa aktivitas
ekonomi kaum Muslimin yang paling utama di kota Madinah
adalah pertanian, hortikultura, dan peternakan. Selain itu,
beberapa di antara mereka juga bergerak di bidang perdagangan,
perniagaan, dan kerajaan.
c. Pendapatan : akibat kejahatan kaum Quraisy dan blokade
ekonomi mereka terhadap kaum Muslimin, pendapatan per
kapita kaum Muslimin di Makkah sebelum hijrah ke Madinah
sangat rendah.
6.4.2 Pendirian dan Pengaturan Keuangan Publik, keuangan publik (Baitul
Mal) adalah tempat pengumpulan dana atau pusat pengumpulan
kekayaan negara Islam yang digunakan untuk pengeluaran tertentu. Pada
awal perkembangan Islam, sumber utama pendapatan negara adalah
khums, zakat, kharaj dan jizyah. Pusat pengumpulan dan pembagian
dana tersebut adalah masjid yang didirikan oleh nabi sesaat setelah
peristiwa Hijrah.

6.4.3 Pendapatan Baitul Mal, dimana sumber pendapatan baitul mal yang
terbagi atas kharaj, zakat, khums, dan jizyah.

5
a. Kharaj : merujuk pada pendapatan yang diperoleh dari biaya
sewa atas tanah pertanian dan hutan milik umat Islam.
b. Zakat : sumber pendapatan penting lainnya untuk keuangan
negara di masa awal Islam adalah zakat.
c. Khums : sumber pendapatan kas negara lainnya adalah khums.
d. Jizyah : dimana dipungut dari non-Muslim yang hidup di bawah
pemerintahan Islam tetapi tidak mau masuk Islam.
6.4.4 Jenis Pengeluaran Baitul Mal dan Kebijakan Fiskal, terdapat dua
kebijakan yang dilakukan oleh Rasulullah Saw, dan empat khalifah pada
permulaan Islam untuk pengembangan ekonomi serta peningkatan
partisipasi kerja dan produksi. Pertama adalah mendorong masyarakat
memulai aktivitas ekonom, baik dalam kelompok sendiri maupun
bekerja sama dengan kelompok lainnya, tanpa dibiayai Baitul Mal.
Kedua yaitu kebijakan dan tindakan aksi yang dilakukan Rasulullah dan
Khulafa dengan mengeluarkan dana Baitul Mal.

6.4.5 Instrumen Kebijakan Fiskal, berikut dapat meringkas topik yang telah
dibahas sehingga dapat melihat perbedaan yang jelas setiap instrumen
kebijakan fiskal yang terdapat pada masa awal pemerintahan Islam.
a. Peningkatan pendapatan nasional dan tingkat partisipasi kerja
b. Kebijakan pajak
c. Anggaran
d. Kebijakan fiskal khusus
6.5 Ujian Tengah Semester (UTS)
6.6 Pemikiran Ekonomi Abu Yusuf (113-182 H/731-798 M)
6.6.1 Riwayat Hidup, Yaqub bin Habib bin Khunais bin Sa’ad Al-Anshari Al-
Jalbi Al-Kufi Al Baghdadi, atau yang lebih dikenal sebagai Abu Yusuf,
lahir di Kufah pada tahun 113 H (731 M) dan meninggal dunia di
Baghdad pada tahun 182 H (798 M).
6.6.2 Kitab al-Kharaj dimana salah satu karya Abu Yusuf yang sangat
monumental adalah Kitab al-Kharaj (Buku tentang perpajakan).
Penulisan Kitab al-Kharaj versi Abu Yusuf didasarkan pada perintah dan
pertanyaan Khalifah Harun ar-Rasyid mengenai berbagai persoalan
perpajakan.
6.6.3 Pemikiran Ekonomi, dalam pemikiran ekonomi ini kekuatan utama
pemikiran Abu Yusuf adalah dalam masalah keuangan publik. Dengan
daya observasi dan analisisnya yang tinggi, Abu Yusuf menguraikan
masalah keuangan dan menunjukkan beberapa kebijakan yang harus
diadopsi bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

6.7 Pemikiran Ekonomi Al-Syaibani (132-189 H/750-804 M)

6.7.1 Riwayat Hidup, Abu Abdillah Muhammad bin Al-Hasan bin Farqad Al-
Syaibani lahir pada tahun 132 H (750 M) di kota Wasith, ibukota Irak
pada masa akhir pemerintahan Bani Umawiyyah. Ayahnya berasal dari
negeri Syaiban di wilayah Jazirah Arab. Bersama orang tuanya, Al-
Syaibani pindah ke kota Kufah yang ketika itu merupakan salah satu

6
pusat kegiatan ilmiah.

6.7.2 Karya-karya, terdapat kitab-kitab yang dapat diklasifikasikan ke dalam


dua golongan, yaitu :

a. Zhahir al-Riwayah, yaitu kitab yang ditulis berdasarkan


pelajaran yang diberikan Abu Hanifah.
b. Al-Nawadir, yaitu kitab yang ditulis berdasarkan pandangannya
sendiri.
6.7.3 Pemikiran ekonomi, dalam mengungkapkan pemikiran ekonomi Al-
Syaibani, para ekonom Muslim banyak merujuk pada kitab al-Kasb,
sebuah kitab yang lahir sebagai respons penulis terhadap sikap zuhud
yang tumbuh dan berkembang pada abad kedua Hijriyah. Secara
keseluruhan, kitab ini mengemukakan kajian mikroekonomi yang
berkisar pada teori kasb (pendapatan) dan sumber-sumbernya serta
pedoman perilaku produksi dan konsumsi.

6.8 Pemikiran Ekonomi Abu Ubaid (150-224 H)

6.8.1 Riwayat hidup, Abu Ubaid bernama lengkap Al-Qasim bin Sallam bin
Miski bin Zaid Al-Harawi Al-Azadi Al-Baghdadi. Ia lahir pada tahun
150 H di kota Harrah, Khurasan, sebelah barat laut Af-ghanistan.
Ayahnya keturunan Byzantium yang menjadi maula suku Azad.

6.8.2 Latar belakang kehidupan dan corak pemikiran, Abu Ubaid merupakan
seorang ahli hadis dan ahli fiqih terkemuka di masa hidupnya. Selama
menjabat qadi di Tarsus, ia sering menangani berbagai kasus pertanahan
dan perpajakan serta menyelesaikannya dengan sangat baik. Alih bahasa
yang dilakukannya terhadap kata-kata dari bahasa Persi ke bahasa Arab
juga menunjukkan bahwa Abu Ubaid sedikit banyak menguasai bahasa
tersebut.

6.8.3 Isi, format dan metodologi kitab al-Amwal, tampak bahwa Kitab al-
Amwal secara khusus memfokuskan perhatiannya pada masalah
Keuangan Publik sekalipun mayoritas materi yang ada didalamnya
membahas permasalahan administrasi pemerintahan secara umum.

6.8.4 Pandangan ekonomi Abu Ubaid,

a. Filosofi hukum dari sisi ekonomi : Abu Ubaid menekankan


kepada di satu sisi, petugas pengumpul kharaj, jizyah, ushur atau
zakat untuk tidak menyiksa masyarakatnya dan di sisi lain,
masyarakat agar memenuhi kewajiban finansialnya secara teratur
dan sepantasnya.
b. Dikotomi badui – urban : Abu Ubaid membangun suatu negara
Islam berdasarkan administrasi, pertahanan, pendidikan, hukum
dan kasih sayang. Karakteristik tersebut di atas hanya diberikan
oleh Allah Swt, kepada kaum urban. Kaum badui yang tidak
memberikan kontribusi sebesar yang telah dilakukan kaum
7
urban.
c. Kepemilikan dalam konteks kebijakan perbaikan pertanian : Abu
Ubaid mengakui adanya kepemilikan pribadi dan kepemilikan
publik. Dalam hal kepemilikan, pemikiran Abu Ubaid yang khas
adalah mengenai hubungan antar kepemilikan dengan kebijakan
perbaikan pertanian.
d. Pertimbangan kebutuhan : Abu Ubaid sangat menantang
pendapat yang menyatakan bahwa pembagian harta zakat harus
dilakukan secara merata di antara delapan kelompok penerima
zakat dan cenderung menentukan suatu batas tertinggi terhadap
bagian perorangan.
e. Fungsi uang : pada prinsipnya, Abu Ubaid mengakui adanya dua
fungsi uang, yakni sebagai standar nilai pertukaran dan media
pertukaran.
6.8.5 Kesimpulan, seperti tergambarkan dalam karya monumentalnya, Kitab
al-Amwal, Abu Ubaid tampak jelas berusaha untuk mengartikulasikan
ajaran Islam dalam aktivitas kehidupan umat manusia sehari-hari. Inti
dari doktrinnya adalah pembelaan terhadap pelaksanaan distribusi
kekayaan secara adil dan merata berdasarkan prinsip-prinsip keadilan
fiskal dengan sebaik dan sesempurna mungkin.

6.9 Pemikiran Ekonomi Yahya Bin Umar (213-289)

6.9.1 Riwayat hidup, Yahya bin Umar merupakan salah satu seorang fuqaha
mazhab Maliki. Ulama yang bernama lengkap Abu Bakar Yahya bin
Umar bin Yusuf Al-Kannani Al-Andalusi ini lahir pada tahun 213 H dan
dibesarkan di Kordova, Spanyol.

6.9.2 Kitab Ahkam al-Suq, Yahya ibn Umar menyebutkan bahwa penulisan
kitab ini dilatarbelakangi oleh dua persoalan mendasar, yaitu pertama,
hukum syara’ tentang perbedaan kesatuan timbangan dan takaran
perdagangan dalam satu wilayah; kedua, hukum syara’ tentang harga
gandum yang tidak terkendali akibat pemberlakuan liberasi harga.

6.9.3 Pemikiran ekonomi, menurut Yahya bin Umar, aktivitas ekonomi


merupakan bagian yang tak terpisahkan dari ketakwaan seorang Muslim
kepada Allah Swt. Hal ini berarti ketakwaan merupakan asas dalam
perekonomian Islam, sekaligus faktor utama yang membedakan
ekonomi Islam dengan ekonomi konvensional.

6.9.4 Wawasan modern teori Yahya bin Umar : tema utama yang diangkat
dalam kitabnya, Ahkam al-Saq, adalah mengenai hukum-hukum pasar,
pada dasarnya, konsep Yahya bin Umar lebih banyak terkait dengan
permasalahan ikhtikar dan siyasah al-ighraq.

6.10 Pemikiran Ekonomi Al-Mawardi (364-450 H/974-1058 M)

6.10.1 Riwayat hidup, Abu al-Hasan Ali bin Muhammad bin Habib Al-
Mawardi Al-Basri Al-Syafi’i lahir di kota Basrah pada tahun 364 H (974
M). Setelah mengawali pendidikannya di kota Basrah dan Baghdad
selama dua tahun, ia berkelana ke berbagai negeri Islam untuk menuntut

8
ilmu.

6.10.2 Pemikiran ekonomi, analisis komparatif atas kitab ini dengan karya-
karya sebelumnya yang sejenis menunjukkan bahwa Al-Mawardi
membahas masalah-masalah keuangan dengan cara yang lebih sistematis
dan runtut. Sumbangan utama Al-Mawardi terletak pada pendapat
mereka tentang pembebanan pajak tambahan dan dibolehkannya
peminjaman publik.
6.11 Pemikiran Ekonomi Al-Ghazali (450-505 H/1058-1111 M)

6.11.1 Riwayat hidup, Hujjatul Islam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad
Al-Tusi Al-Ghazali lahir di Tus, sebuah kota kecil di Khurasan, Iran,
pada tahun 450 H. Sejak kecil, Imam Al-Ghazali hidup dalam dunia
tasawuf. Ia tumbuh dan berkembang dalam asuhan seorang sufi, setelah
ayahnya yang juga seorang sufi meninggal dunia.

6.11.2 Karya-karya, Al-Ghazali diperkirakan telah menghasilkan 300 buah


karya tulis yang meliputi berbagai disiplin ilmu, seperti logika, filsafat,
moral, tafsir, fiqih, ilmu-ilmu Al-Quran, tasawuf, politik, administrasi,
dan perilaku ekonomi.

6.11.3 Pemikiran ekonomi, mayoritas pembahasan Al-Ghazali mengenai


berbagai permasalahan ekonomi terdapat dalam kitab Ihya Ulum al-Din.

6.12 Pemikiran Ekonomi Ibn Taimiyah (661-728 H/1263-1328 M)

6.12.1 Riwayat hidup, Ibnu Taimiyah yang bernama lengkap Taqiyuddin


Ahmad bin Abdul Halim lahir di kota Harran pada tanggal 22 Januari
1263 M. Ia berasal dari keluarga yang berpendidikan tinggi. Ayah,
paman dan kakeknya merupakan ulama besar Mazhab Hanbali dan
penulis sejumlah buku.

6.12.2 Pemikiran ekonomi, pemikiran ekonomi Ibnu Taimiyah banyak diambil


dari berbagai karya tulisnya, antara lain Majmu’ Fatwa Syaikh al-Islam,
as-Siyasah asy-Syari’iyyah fi ishlah ar-Ra’i wa ar-Ra’iyah dan al-
Hisbah fi al-Islam.

6.13 Pemikiran Ekonomi Al-Syatibi (790 H/1388 M)

6.13.1 Riwayat hidup, Al-Syatibi yang bernama lengkap Abu Ishaq bin Musa
bin Muhammad Al-Lakhmi Al-Gharnati Al-Syatibi merupakan salah
seorang cendekiawan Muslim yang belum banyak diketahui latar
belakang kehidupannya. Yang jelas, ia berasal dari suku Arab Lakhmi.
Nama Al-Syatibi dinisbatkan ke daerah asal keluarganya, Syatibah, yang
terletak di kawasan Spanyol bagian timur

6.13.2 Konsep Maqashid al-Syari’ah, kewajiban-kewajiban dalam syariah


menyangkut perlindungan Maqashid al-Syari’ah yang pada gilirannya
bertujuan melindungi kemaslahatan manusia. Al-Syatibi menjelaskan
bahwa syariah berurusan dengan perlindungan mashalih, baik dengan
cara yang positif, seperti demi menjaga eksistensi mashalih, syariah
mengambil berbagai tindakan untuk menunjang landasan-landasan

9
mashalih.

6.13.3 Beberapa pandangan Al-Syatibi di bidang ekonomi


a. Objek kepemilikan
b. Pajak
6.13.4 Wawasan modern teori Al-Syatibi, Al-Syatibi menggunakan istilah
maslahah untuk menggambarkan tujuan syariah ini. Dengan kata lain,
manusia senantiasa dituntut ntuk mencari kemaslahatan.

6.14 Pemikiran Ekonomi Ibn Khaldun (732-808 H/1332-1406 M)

6.14.1 Riwayat hidup, Ibn Khaldun yang bernama lengkap Abdurrahman Abu
Zaid Waliuddin ibn Khaldun lahir di Tunisia pada awal Ramadhan 732 H
atau bertepatan dengan 27 Mei 1332 M. Berdasarkan silsilahnya, Ibn
Khaldun masih mempunyai hubungan darah dengan Wail bin Hajar,
salah seorang sahabat nabi yang terkemuka.

6.14.2 Karya-karya, karya terbesar Ibn Khaldun adalah Al-Ibar. Karya ini
terdiri dari tiga buah buku yang terbagi ke dalam tujuh volume, yakni
Muqaddimah (satu volume), Al-Ibar (4 volume), dan Al-Ta’rif bi Ibn
Khaldun (2 volume)

6.14.3 Pemikiran ekonomi


a. Teori Produksi : Bagi Ibn Khaldun, produksi adalah aktivitas
manusia yang diorganisasikan secara sosial dan internasional.
b. Teori Nilai, Uang, dan Harga : Ibn Khaldun, dalam
Muqaddimah-nya, menguraikan teori nilai, teori uang, dan teori
harga.
c. Teori Distribusi : harga setiap produk terdiri dari tiga unsur : gaji,
laba, dan pajak.
d. Teori Siklus : bagi Ibn Khaldun, produksi bergantung kepada
penawaran, dan permintaan setiap produk.
6.15 Pemikiran Ekonomi Al-Maqrizi (766-845 H/1364-1442 M)
6.15.1 Riwayat hidup, nama lengkap Al-Maqrizi adalah Taqiyuddin Abu Al-
Abbas Ahmad bin Ali bin Abdul Qadir Al-Husaini. Ia lahir di desa
Barjuwan, Kairo, pada tahun 766 H. Keluarganya berasal dari
Maqarizah, sebuah desa yang terletak di kota Ba’labak.
6.15.2 Karya-karya, semasa hidupnya Al-Maqrizi sangat produktif menulis
berbagai bidang ilmu, terutama sejarah Islam. Lebih dari seratus buah
karya tulis telah dihasilkannya.
6.15.3 Pemikiran ekonomi, Al-Maqrizi merupakan pemikir ekonomi Islam
yang melakukan studi khusu tentang uang dan inflasi.
6.16 Ujian Akhir Semester (UAS)

G. CATATAN
1). Jadwal bisa berubah, sesuai dengan pertimbangan akademik dan dosen pengampu.
2). Soft copy makalah harus dikirim ke Rahmaaudina55@gmail.com sebelum
dipresentasikan.
10
3). Toleransi keterlambatan hanya 15 menit,
4). Hasil tugas wajib di buktikan dg kertas A4.

H. DAFTAR BACAAN
1. Adiwarman A. Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, PT Rajawali Press, 2010,
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, PT RajaGrafindo Persada, 2004
2. Rozalinda, Ekonomi Islam, PT RajaGrafindo Persada, 2015
3. Azyumardi Azra, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam dari Masa Klasik Hingga
Kontemporer, Gramata Publishing, 2010
4. Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, PT Rajawali Press
5. Hendri B. Anto, Ekonomika Mikro Islami, UII Press.

I. KOMITMEN DALAM PERKULIAHAN


a. Mahasiswa diwajibkan menggunakan pakaian sesuai dengan peraturan tata tertib IAIN
TULUNGAGUNG.
b. Saat perkuliahan berlangsung hp dinonaktifkan, boleh aktif jika memang dibutuhkan.
c. Sebelum perkuliahan dimulai, ketua kelas memastikan bahwa semua sudah dalam
keadaan siap dan rapi.
d. Toleransi keterlambatan 20 menit dari jadwal. Lewat dari batas tersebut mahasiswa boleh
masuk tapi tidak diperkenankan untuk tanda tangan absen.
e. Tidak ada ujian susulan untuk UTS dan UAS, kecuali dengan alasan yang jelas.

J. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
No Kegiatan Waktu
10.1 Kegiatan awal : 10 menit
a. Salam
b. Membaca Doa
c. Absensi
d. Membacakan kontrak kuliah dan
menyepakati bersama
e. Menyampaikan materi yang akan
dipelajari/dibahas

11
Kegiatan inti :
a. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Islam dan
Perkembangan Pemikiran Ekonomi
b. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Islam sebagai Sistem
Hidup
c. Dosen menjelaskan dan memberikan 80 menit
pemahaman tentang Kedudukan Akal
dalam Islam serta Pengaruhnya Terhadap
Perkembangan Ilmu Pengetahuan
d. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Sejarah Pemikiran
Ekonomi dalam Islam

Kegiatan akhir :
a. Dosen mengajak peserta didik untuk
mendiskusikan hasil pembelajaran hari ini.
b. Dosen menanyakan kepada peserta didik
bagian yang belum dimengerti
c. Dosen mengajak peserta didik untuk 10 menit
menutup pelajaran dengan berdoa
kemudian mengakhiri pelajaran dengan
salam.

10.2 Kegiatan awal :


a. Salam
b. Membaca Doa
5 menit
c. Absensi
d. Menyampaikan materi yang akan
dipelajarai
Kegiatan inti : 85 menit
a. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Sistem Ekonomi dan
Fiskal pada Masa Pemerintahan Rasulullah
SAW
b. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Latar belakang
c. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Sistem Ekonomi
d. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Keuangan dan Pajak
e. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Baitul Mal

12
Kegiatan akhir :
a. Dosen mengajak peserta didik untuk
mendiskusikan hasil pembelajaran hari ini.
b. Dosen menanyakan kepada peserta didik
bagian yang belum dimengerti 10 menit
c. Dosen mengajak peserta didik untuk
menutup pelajaran dengan berdoa
kemudian mengakhiri pelajaran dengan
salam.
10.3 Kegiatan awal :
a. Salam
b. Membaca Doa
5 menit
c. Absensi
d. Menyampaikan materi yang akan
dipelajarai
Kegiatan inti :
a. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Sistem Ekonomi dan
Fiskal Pemerintahan Al-Khulafa Ar-
Rasyidun
b. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Sistem Ekonomi dan
Fiskal Pemerintahan Khalifah Abu Bakar
Al-Shiddiq
c. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Sistem Ekonomi dan 85 menit
Fiskal Pemerintahan Khalifah Umar ibn Al-
Khattab
d. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Sistem Ekonomi dan
Fiskal Pemerintahan Khalifah Utsman ibn
Affan
e. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Sistem Ekonomi dan
Fiskal Pemerintahan Khalifah Ali bin Abi
Thalib
Kegiatan akhir :
a. Dosen mengajak peserta didik untuk
mendiskusikan hasil pembelajaran hari ini.
b. Dosen menanyakan kepada peserta didik
bagian yang belum dimengerti 10 menit
c. Dosen mengajak peserta didik untuk
menutup pelajaran dengan berdoa
kemudian mengakhiri pelajaran dengan
salam.

13
10.4 Kegiatan awal :
a. Salam
b. Membaca Doa
5 menit
c. Absensi
d. Menyampaikan materi yang akan
dipelajarai
Kegiatan inti :
a. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Kebijakan Fiskal pada
Awal Pemerintahan Islam
b. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Latar Belakang:
Kondisi Ekonomi Geografis Kota Madinah
c. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Pendirian dan
85 menit
Pengaturan Keuangan Publik
d. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Pendapatan Baitul Mal
e. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Jenis Pengeluaran
Baitul Mal dan Kebijakan Fiskal
f. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Instrumen Kebijakan
Fiskal
Kegiatan akhir :
a. Dosen mengajak peserta didik untuk
mendiskusikan hasil pembelajaran hari ini.
b. Dosen menanyakan kepada peserta didik
bagian yang belum dimengerti 10 menit
c. Dosen mengajak peserta didik untuk
menutup pelajaran dengan berdoa
kemudian mengakhiri pelajaran dengan
salam.
10.5 Kegiatan awal :
a. Salam
b. Membaca Doa
15 menit
c. Absensi
d. Peserta didik menyiapkan semua
kebutuhan/peralatan UTS
Kegiatan inti :
a. Dosen memberikan soal UTS
80 menit
b. UTS
c. Peserta didik mengumpulkan hasil UTS
Kegiatan akhir :
a. Dosen mengajak peserta didik untuk
menutup pelajaran dengan berdoa 5 menit
kemudian mengakhiri pelajaran dengan
salam.

14
10.6 Kegiatan awal :
a. Salam
b. Membaca Doa
c. Absensi
d. Menyampaikan materi yang akan 10 menit
dipelajarai

Kegiatan inti :
a. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Pemikiran Ekonomi
Abu Yusuf (113-182 H/731-798 M)
b. Dosen menjelaskan dan memberikan
80 menit
pemahaman tentang Riwayat Hidup
c. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Kitab Al-Kharaj
d. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Pemikiran Ekonomi
Kegiatan akhir :
a. Dosen mengajak peserta didik untuk
mendiskusikan hasil pembelajaran hari ini.
b. Dosen menanyakan kepada peserta didik
bagian yang belum dimengerti 10 menit
c. Dosen mengajak peserta didik untuk
menutup pelajaran dengan berdoa
kemudian mengakhiri pelajaran dengan
salam.
10.7 Kegiatan awal :
a. Salam
b. Membaca Doa
10 menit
c. Absensi
d. Menyampaikan materi yang akan dipelajari

Kegiatan inti : 80 menit


a. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Pemikiran Ekonomi
Al-Syaibani (132-189 H/750-804 M)
b. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Riwayat Hidup
c. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang karya-karya
d. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang pemikiran ekonomi

15
Kegiatan akhir :
a. Dosen mengajak peserta didik untuk
mendiskusikan hasil pembelajaran hari ini.
b. Dosen menanyakan kepada peserta didik
bagian yang belum dimengerti 10 menit
c. Dosen mengajak peserta didik untuk
menutup pelajaran dengan berdoa
kemudian mengakhiri pelajaran dengan
salam.
10.8 Kegiatan awal :
a. Salam
b. Membaca Doa
5 menit
c. Absensi
d. Menyampaikan materi yang akan dipelajari

Kegiatan inti :
a. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Pemikiran Ekonomi
Abu Ubaid (150-224 H)
b. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Riwayat hidup
c. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Latar Belakang
Kehidupan dan Corak Pemikiran 85 menit
d. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Isi, Format dan
Metodologi Kitab Al-Amwal
e. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Pandangan Ekonomi
Abu Ubaid
f. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang kesimpulan
Kegiatan akhir :
a. Dosen mengajak peserta didik untuk
mendiskusikan hasil pembelajaran hari ini.
b. Dosen menanyakan kepada peserta didik
bagian yang belum dimengerti 10 menit
c. Dosen mengajak peserta didik untuk
menutup pelajaran dengan berdoa
kemudian mengakhiri pelajaran dengan
salam.
10.9 Kegiatan awal : 5 menit
a. Salam
b. Membaca Doa
c. Absensi
d. Menyampaikan materi yang akan dipelajari

16
Kegiatan inti :
a. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Pemikiran Ekonomi
Yahya Bin Umar (213-289)
b. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Riwayat Hidup
c. Dosen menjelaskan dan memberikan 85 menit
pemahaman tentang Kitab Ahkam Al-Suq
d. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Pemikiran Ekonomi
e. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Wawasan Modern
Teori Yahya bin Umar
Kegiatan akhir :
a. Dosen mengajak peserta didik untuk
mendiskusikan hasil pembelajaran hari ini.
b. Dosen menanyakan kepada peserta didik
bagian yang belum dimengerti 10 menit
c. Dosen mengajak peserta didik untuk
menutup pelajaran dengan berdoa
kemudian mengakhiri pelajaran dengan
salam.
10.10 Kegiatan awal :
a. Salam
b. Membaca Doa
10 menit
c. Absensi
d. Menyampaikan materi yang akan dipelajari

Kegiatan inti :
a. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Pemikiran Ekonomi
Al-Mawardi (364-450 H/974-1058 M)
75 menit
b. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Riwayat hidup
c. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Pemikiran ekonomi
Kegiatan akhir :
a. Dosen mengajak peserta didik untuk
mendiskusikan hasil pembelajaran hari ini.
b. Dosen menanyakan kepada peserta didik
bagian yang belum dimengerti 15 menit
c. Dosen mengajak peserta didik untuk
menutup pelajaran dengan berdoa
kemudian mengakhiri pelajaran dengan
salam.

17
10.11 Kegiatan awal :
a. Salam
b. Membaca Doa
10 menit
c. Absensi
d. Menyampaikan materi yang akan dipelajari

Kegiatan inti :
a. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Pemikiran Ekonomi
Al-Ghazali (450-505 H/1058-1111 M)
b. Dosen menjelaskan dan memberikan
80 menit
pemahaman tentang Riwayat hidup
c. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang karya-karya
d. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang pemikiran ekonomi
Kegiatan akhir :
a. Dosen mengajak peserta didik untuk
mendiskusikan hasil pembelajaran hari ini.
b. Dosen menanyakan kepada peserta didik
bagian yang belum dimengerti 10 menit
c. Dosen mengajak peserta didik untuk
menutup pelajaran dengan berdoa
kemudian mengakhiri pelajaran dengan
salam.
10.12 Kegiatan awal :
a. Salam
b. Membaca Doa
10 menit
c. Absensi
d. Menyampaikan materi yang akan dipelajari

Kegiatan inti :
a. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Pemikiran Ekonomi
Ibn Taimiyah (661-728 H/1263-1328 M)
75 menit
b. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Riwayat hidup
c. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Pemikiran ekonomi
Kegiatan akhir :
a. Dosen mengajak peserta didik untuk
mendiskusikan hasil pembelajaran hari ini.
b. Dosen menanyakan kepada peserta didik
bagian yang belum dimengerti 15 menit
c. Dosen mengajak peserta didik untuk
menutup pelajaran dengan berdoa
kemudian mengakhiri pelajaran dengan
salam.

18
10.13 Kegiatan awal :
a. Salam
b. Membaca Doa
5 menit
c. Absensi
d. Menyampaikan materi yang akan dipelajari

Kegiatan inti :
a. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Pemikiran Ekonomi
Al-Syatibi (790 H/1388 M)
b. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Riwayat Hidup
c. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Konsep Maqashid Al- 85 menit
Syari’ah
d. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Beberapa pandangan
Al-Syatibi di Bidang Eonomi
e. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Wawasan Modern
Teori Al-Syatibi
Kegiatan akhir :
a. Dosen mengajak peserta didik untuk
mendiskusikan hasil pembelajaran hari ini.
b. Dosen menanyakan kepada peserta didik
bagian yang belum dimengerti 10 menit
c. Dosen mengajak peserta didik untuk
menutup pelajaran dengan berdoa
kemudian mengakhiri pelajaran dengan
salam.
10.14 Kegiatan awal :
a. Salam
b. Membaca Doa
5 menit
c. Absensi
d. Menyampaikan materi yang akan dipelajari

Kegiatan inti : 85 menit


a. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Pemikiran Ekonomi
Ibn Khaldun (732-808 H/1332-1406 M)
b. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Riwayat hidup
c. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Karya-karya
d. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Pemikiran ekonomi
e. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang kesimpulan

19
Kegiatan akhir :
a. Dosen mengajak peserta didik untuk
mendiskusikan hasil pembelajaran hari ini.
b. Dosen menanyakan kepada peserta didik
bagian yang belum dimengerti 10 menit
c. Dosen mengajak peserta didik untuk
menutup pelajaran dengan berdoa
kemudian mengakhiri pelajaran dengan
salam.
10.15 Kegiatan awal :
a. Salam
b. Membaca Doa
10 menit
c. Absensi
d. Menyampaikan materi yang akan dipelajari

Kegiatan inti :
a. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Pemikiran Ekonomi
Al-Maqrizi (766-845 H/1364-1442 M)
b. Dosen menjelaskan dan memberikan
80 menit
pemahaman tentang Riwayat hidup
c. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Karya-karya
d. Dosen menjelaskan dan memberikan
pemahaman tentang Pemikiran ekonomi
Kegiatan akhir :
a. Dosen mengajak peserta didik untuk
mendiskusikan hasil pembelajaran hari ini.
b. Dosen menanyakan kepada peserta didik
bagian yang belum dimengerti 10 menit
c. Dosen mengajak peserta didik untuk
menutup pelajaran dengan berdoa
kemudian mengakhiri pelajaran dengan
salam.
10.16 Kegiatan awal :
a. Salam
b. Membaca Doa
c. Absensi 15 menit
d. Peserta didik menyiapkan semua kebutuhan
atau peralatan UAS

Kegiatan inti :
a. Dosen memberikan soal UAS
80 menit
b. UAS
c. Peserta didik mengumpulkan hasil UAS

20
Kegiatan akhir :
a. Dosen mengajak peserta didik untuk
menutup pelajaran dengan berdoa 5 menit
kemudian mengakhiri pelajaran dengan
salam.

Tulungagung, Desember 2018


Mengetahui,

Ketua Jurusan, Dosen Pengampu,

Larasati Widoningtyas, M.Pd Eliska Rahma Audina

SILABUS
21
Perguruan Tinggi : IAIN Tulungagung
Mata Kuliah : Sejarah Pemikiran Ekonomi Syariah
Fakultas/Juriusan : FEBI/Ekonomi Syariah
Semester :3

Pertemuan Kemampuan Indikator Bahan Kajian Metode Tugas


akhir yang akan Pembelajaran Mahasiswa
direncanakan
1 Islam dan Mampu Islam dan Diskusi, Tanya Tugas
Perkembangan menjelaskan Perkembangan Jawab, kelompok
Pemikiran dan memahami Pemikiran Ceramah dan
Ekonomi mengenai Ekonomi Mahasiswa
Islam dan  Islam sebagai mengkaji
Perkembangan Sistem Hidup serta
Pemikiran  Kedudukan mendiskusika
Ekonomi Akal dalam n mengenai
Islam serta Islam dan
Pengaruhnya Perkembanga
Terhadap n Pemikiran
Perkembanga Ekonomi.
n Ilmu
Pengetahuan
 Sejarah
Pemikiran
Ekonomi
dalam Islam
2 Sistem Ekonomi Mampu Sistem Ekonomi Diskusi, Tanya Tugas
dan Fiskal pada menjelaskan dan Fiskal pada Jawab, kelompok
Masa Pemerintahan Sistem Masa Ceramah dan
Rasulullah SAW Ekonomi dan Pemerintahan Mahasiswa
Fiskal pada Rasulullah SAW mengkaji
Masa  Latar serta
Pemerintahan belakang mendiskusika
Rasulullah  Sistem n Sistem
SAW Ekonomi Ekonomi dan
 Keuangan Fiskal pada
dan Pajak Masa
 Baitul Mal Pemerintahan
Rasulullah
SAW
3 Sistem Ekonomi Mampu Sistem Ekonomi Diskusi, Tanya Tugas
dan Fiskal menjelaskan dan Fiskal Jawab, kelompok
Pemerintahan Al- Sistem Pemerintahan Ceramah dan
Khulafa Ar- Ekonomi dan Al-Khulafa Ar- Mahasiswa
Rasyidun Fiskal Rasyidun mengkaji
22
Pemerintahan  Sistem serta
Al-Khulafa Ar- Ekonomi dan mendiskusika
Rasyidun Fiskal n Sistem
Pemerintaha Ekonomi dan
n Khalifah Fiskal
Abu Bakar Pemerintahan
Al-Shiddiq Al-Khulafa
 Sistem Ar-Rasyidun
Ekonomi dan
Fiskal
Pemerintaha
n Khalifah
Umar ibn Al-
Khattab

 Sistem
Ekonomi dan
Fiskal
Pemerintaha
n Khalifah
Utsman ibn
Affan

 Sistem
Ekonomi dan
Fiskal
Pemerintaha
n Khalifah
Ali bin Abi
Thalib

4 Kebijakan Fiskal Mampu Kebijakan Diskusi, Tanya Tugas


pada Awal menjelaskan Fiskal pada Jawab, kelompok
Pemerintahan dan memahami Awal Ceramah dan
Islam Kebijakan Pemerintahan Mahasiswa
Fiskal pada Islam mengkaji
Awal  Latar serta
Pemerintahan Belakang: mendiskusika
Islam Kondisi n Kebijakan
Ekonomi Fiskal pada
Geografis Awal
Kota Pemerintahan
Madinah Islam
 Pendirian dan
Pengaturan
Keuangan
Publik
 Pendapatan
Baitul Mal
 Jenis
23
Pengeluaran
Baitul Mal
dan
Kebijakan
Fiskal
 Instrumen
Kebijakan
Fiskal
5 Ujian Tengah Semester (UTS)
6 Pemikiran Mampu Pemikiran Diskusi, Tanya Tugas
Ekonomi Abu menjelaskan Ekonomi Abu Jawab, kelompok
Yusuf (113-182 dan memahami Yusuf (113-182 Ceramah dan
H/731-798 M) mengenai H/731-798 M) Mahasiswa
Pemikiran  Riwayat mengkaji
Ekonomi Abu Hidup serta
Yusuf (113-  Kitab mendiskusika
182 H/731-798 Al=Kharaj n Pemikiran
M)  Pemikiran Ekonomi Abu
Ekonomi Yusuf (113-
182 H/731-
798 M)
7 Pemikiran Mampu Pemikiran Diskusi, Tanya Tugas
Ekonomi Al- menjelaskan Ekonomi Al- Jawab, kelompok
Syaibani (132-189 dan memahami Syaibani (132- Ceramah dan
H/750-804 M) mengenai 189 H/750-804 Mahasiswa
Pemikiran M) mengkaji
Ekonomi Al-  Riwayat serta
Syaibani (132- Hidup mendiskusika
189 H/750-804  Karya-karya n Pemikiran
M)  Pemikiran Ekonomi Al-
Ekonomi Syaibani
(132-189
H/750-804
M)
8 Pemikiran Mampu Pemikiran Diskusi, Tanya Tugas
Ekonomi Abu menjelaskan Ekonomi Abu Jawab, kelompok
Ubaid (150-224 H) dan memahami Ubaid (150-224 Ceramah dan
mengenai H) Mahasiswa
Pemikiran  Riwayat mengkaji
Ekonomi Abu Hidup serta
Ubaid (150-  Latar mendiskusika
224 H) Belakang n Pemikiran
Kehidupan Ekonomi Abu
dan Corak Ubaid (150-
Pemikiran 224 H)
 Isi, Format
dan
Metodologi
Kitab Al-
Amwal
24
 Pandangan
Ekonomi Abu
Ubaid
 Kesimpulan
9 Pemikiran Mampu Pemikiran Diskusi, Tanya Tugas
Ekonomi Yahya menjelaskan Ekonomi Yahya Jawab, kelompok
Bin Umar (213- dan memahami Bin Umar (213- Ceramah dan
289) mengenai 289) Mahasiswa
Pemikiran  Riwayat mengkaji
Ekonomi Hidup serta
Yahya Bin  Kitab Ahkam mendiskusika
Umar (213- Al-Suq n Pemikiran
289)  Pemikiran Ekonomi
Ekonomi Yahya Bin
 Wawasan Umar (213-
Modern Teori 289)
Yahya bin
Umar
10 Pemikiran Mampu Pemikiran Diskusi, Tanya Tugas
Ekonomi Al- menjelaskan Ekonomi Al- Jawab, kelompok
Mawardi (364-450 dan memahami Mawardi (364- Ceramah dan
H/974-1058 M) mengenai 450 H/974-1058 Mahasiswa
Pemikiran M) mengkaji
Ekonomi Al-  Riwayat serta
Mawardi (364- Hidup mendiskusika
450 H/974-  Pemikiran n Pemikiran
1058 M) Ekonomi Ekonomi Al-
Mawardi
(364-450
H/974-1058
M)
11 Pemikiran Mampu Pemikiran Diskusi, Tanya Tugas
Ekonomi Al- menjelaskan Ekonomi Al- Jawab, kelompok
Ghazali (450-505 dan memahami Ghazali (450- Ceramah dan
H/1058-1111 M) mengenai 505 H/1058- Mahasiswa
Pemikiran 1111 M) mengkaji
Ekonomi Al-  Riwayat serta
Ghazali (450- Hidup mendiskusika
505 H/1058-  Karya-karya n Pemikiran
1111 M)  Pemikiran Ekonomi Al-
Ekonomi Ghazali (450-
505 H/1058-
1111 M)
12 Pemikiran Mampu Pemikiran Diskusi, Tanya Tugas
Ekonomi Ibn menjelaskan Ekonomi Ibn Jawab, kelompok
Taimiyah (661-728 dan memahami Taimiyah (661- Ceramah dan
H/1263-1328 M) mengenai 728 H/1263- Mahasiswa
Pemikiran 1328 M) mengkaji
Ekonomi Ibn  Riwayat serta

25
Taimiyah (661- Hidup mendiskusika
728 H/1263-  Pemikiran n Pemikiran
1328 M) Ekonomi Ekonomi Ibn
Taimiyah
(661-728
H/1263-1328
M)
13 Pemikiran Mampu Pemikiran Diskusi, Tanya Tugas
Ekonomi Al- menjelaskan Ekonomi Al- Jawab, kelompok
Syatibi (790 dan memahami Syatibi (790 Ceramah dan
H/1388 M) mengenai H/1388 M) Mahasiswa
Pemikiran  Riwayat mengkaji
Ekonomi Al- Hidup serta
Syatibi (790  Konsep mendiskusika
H/1388 M) Maqashid Al- n Pemikiran
Syari’ah Ekonomi Al-
 Beberapa Syatibi (790
pandangan H/1388 M)
Al-Syatibi di
Bidang
Eonomi
 Wawasan
Modern Teori
Al-Syatibi
Pemikiran Mampu Pemikiran Diskusi, Tanya Tugas
Ekonomi Ibn menjelaskan Ekonomi Ibn Jawab, kelompok
14
Khaldun (732-808 dan memahami Khaldun (732- Ceramah dan
H/1332-1406 M) mengenai 808 H/1332- Mahasiswa
Pemikiran 1406 M) mengkaji
Ekonomi Ibn  Riwayat serta
Khaldun (732- Hidup mendiskusika
808 H/1332-  Karya-karya n Pemikiran
1406 M)  Pemikiran Ekonomi Ibn
Ekonomi Khaldun
 Kesimpulan (732-808
H/1332-1406
M)
15 Pemikiran Mampu Pemikiran Diskusi, Tanya Tugas
Ekonomi Al- menjelaskan Ekonomi Al- Jawab, kelompok
Maqrizi (766-845 dan memahami Maqrizi (766- Ceramah dan
H/1364-1442 M) mengenai 845 H/1364- Mahasiswa
Pemikiran 1442 M) mengkaji
Ekonomi Al-  Riwayat serta
Maqrizi (766- Hidup mendiskusika
845 H/1364-  Karya-karya n Pemikiran
1442 M)  Pemikiran Ekonomi Al-
Ekonomi Maqrizi (766-
845 H/1364-
1442 M)
16 UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
26
Tulungagung, Desember 2018

Mengetahui,

Ketua Jurusan, Dosen Pengampu,

Larasati Widoningtyas, M.Pd Eliska Rahma Audina

LAMPIRAN
PERTEMUAN SOAL JAWABAN
KE-5 1. Sebutkan negara-negara yang 1. Negara-negara yang menganut
menganut ekonomi Islam dan ekonomi Islam yaitu negara yang
(UTS TULIS)
bagaimana perbandingannya mayoritas penduduknya beragama
dengan Perekonomian Islam seperti negara-negara Timur
Indonesia! Tengah, sebagian di Afrika dan Asia
2. Sebutkan langkah-langkah Tenggara.
pertama yang dilakukan oleh Perbandingan perekonomian Islam
27
Nabi untuk meningkatkan di Indonesia dengan salah satu dari
produksi dan lapangan negara Islam di dunia Arab Saudi
pekerjaan! yaitu di Indonesia Ekonomi Islam
3. Jelaskan pemasukan lain kebanyakan hanya di perbankan saja
yang termasuk dari sumber belum diterapakan secara umum.
pendapatan Baitul Mal dan Misalkan dalam perdagangan pasar
berikan contohnya! atau pemerintahan sedangkan di
Arab Saudi bukan sajadari
perbankan karena sistem ekonomi
yang diterapkan adalah ekonomi
syariah yang berlandaskan Al-Quran
dan Hadis.
2. a. Mendorong kaum Anshar dan
kaum Muhajirin untuk melaksanakan
muzara’ah dan musaqat.
b. Membagikan tanah kepada kaum
Muhajirin untuk membangun
rumah.
c. Membagikan tanah yang
ditinggalkan Bani Nadhir pada
kaum Muhajirin dan dua orang
fakir dari kaum Anshar.
d. Pendirian dan pengaturan
keuangan public yang merupakan
tempat pengumpulan dan atau
pusat pengumpulan kekayaan
negara Islam yang digunakan
untuk pengeluaran tertentu.
3. Sumber pemasukan lainnya adalah
kafarat atau denda yang dikenakan
pada seorang Muslim ketika
melakukan pelanggaran. Denda
dibayar dalam bentuk tunai atau
bentuk lain.
Contohnya : jika seorang Muslim
batal puasa satu hari pada bulan
Ramadhan, ia harus memberi makan
60 orang miskin dalam jangka waktu
tertentu untuk menghapus dosanya.
KE-16 1. Apa karya Abu Yusuf yang 1. Kitab al-Kharaj dimana salah satu
membantu pengembangan karya Abu Yusuf yang sangat
(UAS TULIS)
Ekonomi Islam pada masa monumental adalah Kitab al-Kharaj
itu? (Buku tentang perpajakan).
2. Sebutkan dan jelaskan Penulisan Kitab al-Kharaj versi
Wawasan modern teori Abu Yusuf didasarkan pada perintah
Yahya bin Umar! dan pertanyaan Khalifah Harun ar-
3. Jelaskan pandangan Rasyid mengenai berbagai
ekonomi menurut Abu persoalan perpajakan.
Ubaid! 2. a. Ihtikar (Monopoly\s Rent-
Seeking) islam secara tegas
28
melarang Ihtikar, yakni mengambil
keuntungan diatas keuntungan
normal dengan cara menjadi lebih
sedikit barang untuk harga yang
lebih tinggi. Dalam hal ini,
Rasulullah Saw, menyatakan bahwa
Ihtikar adalah perbuatan orang yang
berdosa. Lebih jauh, salah seorang
sahabat ternama, Abu Dzar Al-
Ghifari, menyatakan bahwa hukum
Ihtikar tetap haram meskipun zakat
barang-barang yang menjadi objek
Ihtikar tersebut telah ditunaikan.
b. Siyasah al-IghraqI (Dumping
Policy), adaalah sebuah aktivitas
perdagangan yang bertujuan
untuk mencari keuntungan
dengan jalan menjual barang
pada tingkat harga yang lebih
rendah dari harga yang berlaku
di pasaran. Perilaku seperti ini
secara tegas dilarang oleh agama
karena dapt menimbulkan
kemudharatan bagi masyarakat.
3. - Filosofi hukum dari sisi hukum,
jika isi buku al-Amwal Abu Ubaid
dievaluasi dari sisi filsafat hukum
maka akan tampak bahwa Abu
Ubaidmenekankan keadilan sebagai
prinsip utama. Baginya, tujuan dari
prinsip ini akan membawa kepada
kesejahteraan ekonomi dan
keselarasan sosial.
- Kepemilikan dalam konteks
kebijakan perbaikan pertanian
Abu Ubaid mengakuii adanya
kepemilikan pribadi dan
kepemilikan publik. Sesuatu yang
baru dalam hubungan antara
kepemilikan dengan kebijakan
perbaikan pertanian ditemukan
oleh Abu Ubaid: yaitu berupa
kebijakan pemerintah, seperti
Iqta’ tanah gurun dan deklarasi
resmi terhadap kepemilikan
individu atas tanah tandus yang
disuburkan.
- Pertimbangan kebutuhan, yang di
maksud adalah Abu Ubaid sangat
tidak setuju ketika pembagian
29
zakat dibagikan merata kepada 8
kelompok penerima zakat. Karena
masing-masing di antara
penerima zakat mempunyai
kebutuhan yang berbeda,
sehingga zakat tidak harus sama
bagiannya.

30

Anda mungkin juga menyukai