Danni Ramdhani
Wiwiek Indriyati
Mutakin
Nyi Mekar Saptarini
b. Mengecek ulang peralatan tambahan dan mengembalikan alat yang dipinjam harian setelah
selesai melakukan praktikum. Jika tidak mengembalikan alat pada hari yang sama, maka alat
dianggap hilang/pecah dan dimasukkan ke dalam daftar alat yang harus diganti pada akhir
semester.
c. Mengganti alat yang hilang/pecah di akhir semester dengan disertai bon pembelian alat.
e. Jika ada keraguan dalam hal keselamatan dan keamanan kerja di laboratorium. Jangan
segan untuk bertanya kepada ASISTEN, PETUGAS LAB atau PEMIMPIN PRAKTIKUM.
Koordinator Praktikum
Halaman
Daftar isi 3
Keselamatan di Laboratorium 4
Keselamatan di laboratorium kimia melibatkan sikap hati-hati dan kesadaran pada potensi
bahaya. Kecelakaan biasanya dapat diantisipasi dan dicegah. Jika tindakan pencegahan
diikuti, maka kecelakaan akan lebih sedikit terjadi. Jumlah kecelakaan laboratorium dapat
dikurangi jika setiap praktikan mengikuti semua petunjuk yang diberikan. Catatan khusus
harus diambil dari petunjuk khusus untuk menghilangkan potensi bahaya.
A. Aturan Umum
2. Ketika praktikan akan melakukan percobaan, instruktur harus hadir atau praktikan harus
mendapat izin dari instruktur dan praktikan ditemani oleh praktikan lain.
3. Alat gelas yang rusak atau pecah harus dilaporkan kepada instruktur. JANGAN
BERSIHKAN PECAHAN GELAS TANPA DIDAMPINGI INSTRUKTUR.
4. Peralatan elektronik, seperti hand phone atau tablet, harus dimatikan selama praktikum.
9. Hindari kontak dengan kulit, gunakan peralatan yang memadai, dan perlakukan seluruh
sampel dengan perhatian ekstrim.
10. Gunakan sarung tangan ketika bekerja dengan sampel dan zat kimia.
C. Aturan Perawatan
1. Setiap praktikan melaporkan setiap kecelakaan, walaupun ringan, ke instruktur. Jika perlu,
instruktur melaporkan-nya ke dosen.
2. Ketika terjadi kecelakaan dan tidak ada dosen, hubungi lembaga kesehatan.
Jika praktikan tidak menandatangani kontrak, maka praktikan dilarang untuk mengikuti
praktikum.
Saya, yang bertanda tangan, telah membaca aturan keamanan di laboratorium dan praktikum
yang diberikan dalam panduan laboratorium. Saya bertanggung jawab untuk mengamati
praktikum dan perhatian selama ada di laboratorium. Jika saya tidak memenuhi aturan ini,
maka saya bersedia tidak mengikuti praktikum dan diberi nilai NOL untuk praktikum
tersebut.
Jatinangor, ................................
(................................................)
TUJUAN
Memperkenalkan konsep dan proses pendukung sistem kelarutan obat dan menentukan parameter kelarutan
obat.
PENDAHULUAN
Larutan dapat didefinisikan sebagai campuran homogen dari dua zat atau lebih yang terdispersi sebagai
molekul ataupun ion yang komposisinya dapat bervariasi. Disebut homogen karena komposisi dari larutan
begitu seragam (satu fasa) sehingga tidak dapat diamati bagian-bagian komponen penyusunnya meskipun
dengan mikroskop ultra. Dalam campuran heterogen permukaan-permukaan tertentu dapat diamati antara fase-
fase yang terpisah (Koesman, 2007). Kelarutan adalah kadar jenuh solute dalam sejumlah solven pada suhu
tertentu yang menunjukkan bahwa interaksi spontan satu atau lebih solute atau solven telah terjadi dan
membentuk dispersi molekuler yang homogen. Suatu larutan dikatakan jenuh apabila terjadi
kesetimbangan antara fase solute dan fase solven dalam larutan yang bersangkutan. Kelarutan dapat
diungkapkan melalui banyak cara antara lain dengan menyatakan jumlah pelarut (dalam ml) yang dibutuhkan
untuk setiap gram solute, dengan pendekatan berupa perbandingan, missal : 1 bagian solute dapat larut dalam
100-1000 bagian solven disebut sukar larut, fraksi mol dan molar (Anonim,2012).
Kelarutan dapat diartikan juga sebagai konsentrasi bahan terlarut dalam suatu larutan jenuh pada suatu
suhu tertentu. Larutan sebagai campuran homogen bahan yang berlainan. Kelarutan suatu zat (solute) dalam
solven tertentu digambarkan sebagai like dissolves like senyawa atau zat yang strukturnya menyerupai akan
saling melarutkan,yang penjabarannya didasarkan atas polaritas antara solven dan solute yangdinyatakan dengan
tetapan dielektrikum, atau momen dipole, ikatan hydrogen, ikatanvan der waals (London) atau ikatan
elektrostatik yang lain (Anonim, 2012). Kelarutan suatu bahan dalam suatu pelarut tertentu menunjukkan
konsentrasi maksimum larutanyang dapat dibuat dari bahan dan pelarut tersebut. Bila suatu pelarut pada suhu
tertentu melarutkan semua zat terlarut sampai batas daya melarutkannya, larutan inidisebut larutan jenuh (Efendi,
2003).
1. pH
2. Temperatur.
3. Jenis pelarut.
4. Bentuk dan ukuran partikel.
Kelarutan gas dalam cairan dipengaruhi tekanan, suhu, salting out, dan reaksi kimia, sedangkan perhitungan
kelarutan dapat dilakukan menurut hukum henry (tetapan) maupun koefisien absorpsi Bunsen. Kelarutan cairan
dalam cairan dapat digolongan menjadi dua atas dasar ada tidaknya penyimpangan terhadap hukumRaoult.
Disebut larutan ideal (larutan nyata = real solution) apabila tidak adapenyimpangan terhadap hukum raoult dan
disebut larutan non ideal apabila ada penyimpangan.
Kelarutan zat padat dalam cairan merupakan masalah yang paling kompleks tapi paling banyak dijumpai
dalam kefarmasian. Asumsi dasar untuk kelarutan zat padat dalam larutan ideal adalah tergantung pada suhu
percobaan (proses larut), suhu (titik) lebur solute, dan beda entalpi peleburan molar solute (yang dianggap sama
dengan panas pelarutan molar solute) (Anonim, 2012). Kelarutan obat sebagian besar disebabkan oleh polaritas
pelarut yaitu oleh momen dipolnya. Pelarut polar melarutkan zat terlarut ionic dan zat polar lainnya.Sesuai
dengan itu, air bercampur dengan alcohol dalam segala perbanding an denganmelarutkan gula dan senyawa
polihidroksi lain (R. Voight, 1994).
1. Pelarut Polar
Kelarutan obat sebagian besar disebabkan oleh polaritas dari pelarut, yaitu momen dipolnya. Pelarut polar
melarutkan zat terlarut ionik dan zat polar lain. Sesuai dengan itu, air bercampur dengan alkohol dalam
segala perbandingan dan melarutkan gula dan senyawa polihidroksi lain.Air melarutkan fenol, alkohol,
aldehid, keton amina dan senyawa lainyang mengandung oksigen dan nitrogen yang dapat membentuk
ikatanhidrogen dalam air.
2. Pelarut non Polar
Pelarut non polar tidak dapat mengurangi gaya tarik menarik antara ion elektrolit kuat dan lemah, karena
tetapan dielektrik pelarut yang rendah. Pelarut juga tidak dapat memecahkan ikatan kovalen dan elektrolit
dan berionisasi lemah karena pelarut non polar tidak dapat membentuk ikatan hidrogen dengan non
elektrolit. Oleh karena itu, zat terlarut ionik dan polar tidak dapat larut atau hanya dapat larut sedikit dalam
pelarut non polar.Tetapi senyawa non polar dapat melarutkan zat terlarut non polard engan tekanan yang
sama melalui interaksi dipol induksi. Molekul zat terlarut tetap berada dalam larutan dengan adanya sejenis
gaya van der waals.
Kelarutan suatu zat sangat dipengaruhi oleh polarita pelarut. Pelarut polar mempunyai konstanta dielektrik
yang tinggi. Besarnya tetapan dielektrik ini menurut moore dapat diatur dengan penambahan pelarut lain.
Tetapan dielektrik suatu campuran pelarut merupakan hasil penjumlahan dari tetapan dielektrik masing-masing
yang sudah dikalikan dengan % volume masing-masing komponen pelarut. Adakalanya suatu zat lebih mudah larut dalam
pelarut campuran dibandingkan pelarut tunggalnya. Fenomena ini dikenal dengan istilah co-solvency dan pelarut
yang mana dalam bentuk campuran dapat menaikkan kelarutan suatu zat disebut co-solvent, contohnya : etanol,
gliserin dan propilen.
Salisilat termasuk dalam golongan obat anti inflamasi non steroid ( AINS). Mekanisme kerja adalah
menghambat sintesis Prostaglan-din dengan menghambatkerja enzim siklooksigenase pada pusat termoregulator
di hipothalamus dan perifer. Salisilat digunakan sebagai analgetik,antipiretik, anti inflamasi, anti fungi (Darsono,
Lusiana. 2002). Untuk mengetahui efektifitas kelarutan obat di dalam tubuh, salah satu carayang digunakan
adalah uji disolusi. Waktu kelarutan obat dalam tubuh sangat erathubungannya dengan efektifitas obat tersebut
untuk menghilangkan rasa sakit. Waktukelarutan obat pada uji disolusi dianggap sebagai waktu kelarutan obat
didalamtubuh. Semakin cepat larut suatu obat maka semakin efektif obat tersebut bekerja(Rachdiati, henny.
2008).
PROSEDUR
1. Etanol ditambahkan ke dalam tabung 1 (0 ml), tabung 2 (0,5 ml), tabung 3 (1 ml), tabung 4 (1,5 ml),
tabung 5 (3ml), tabung 6 (3,5ml), tabung 7(4 ml).
2. Propilenglikol ditambahkan ke dalaml tabung 1 (4ml), tabung 2(3,5ml), tabung 3 (3ml), tabung 4 (1,5
ml), tabung 5 (1 ml), tabung 6 (0,5 ml), tabung 7(0 ml).
3. Asam salisilat (7 gram) dimasukkan ke masing-masing tabung.
4. Kocok dan aduk secara bersamaan selama 30 menit.
5. Saring dengan menggunakan kertas saring untuk mengambil larutan asam salisilat yang terlarut.
6. Tiitrasi dengan larutan NaOH 0,1 N, dengan indikator fenolftalein.
7. Tentukan konsentrasi dari asam salisilat yang terlarut.
HASIL PENGAMATAN
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
TUJUAN
Untuk mengetahui berbagai jenis gugus fungsi sampel dalam hal ini minyak goreng.
Untuk mengetahui kualitas dari sampel berbagai jenis minyak.
TEORI
Absorbsi sinar ultraviolet dan cahaya tampak oleh suatu materi akan mengakibatkan
tereksitasinya elektron dari tingkat energi (orbital) rendah ke tingkat-tingkat energi yang
lebih tinggi. Pada absorbsi radiasi infra merah oleh suatu materi, radiasi yang diserap tersebut
tidak cukup mengandung energi untuk mengeksitasi elektron , namun akan menyebabkan
membesarnya amplitudo getaran (vibrasi) dari atom-atom yang terikat satu sama lain yang
membentuk suatu ikatan molekul. Keadaan ini disebut dengan vibrasi tereksitasi (Fessenden,
1982).
Salah satu metode spektroskopi yang sangat populer digunakan adalah metode
spektroskopi FTIR (Fourier Transform Infrared), yaitu metode spektroskopi inframerah
modern yang dilengkapi dengan teknik transformasi Fourier untuk deteksi dan analisis hasil
spektrumnya. Dalam hal ini metode spektroskopi yang digunakan adalah metode
spektroskopi absorbsi, yaitu metode spektroskopi yang didasarkan atas perbedaan penyerapan
radiasi inframerah oleh molekul suatu materi. Absorbsi inframerah oleh suatu materi dapat
terjadi jika dipenuhi dua syarat, yakni kesesuaian antara frekuensi radiasi inframerah dengan
frekuensi vibrasional molekul sampel dan perubahan momen dipol selama bervibrasi
(Chatwal, 1985).
Spektra IR
Hampir setiap senyawa yang memiliki ikatan kovalen, apakah senyawa organik atau
anorganik, akan menyerap berbagai frekensi radiasi elektromagnetik dengan panjang
gelombang (λ) 0,5 – 1000 μm). Dalam kimia organik, fungsi utama dari spektrometri
inframerah adalah mengenal (elusidasi) struktur moelkul, khususnya gugus fungsional seperti
OH, C = O, C = C. daerah yang paling berguna untuk mengenal struktur suatu senyawa
adalah pada daerah 1-25 μm atau 10.000 – 400 cm-1. Dalam praktek satuan yang lebih umum
dipakai adalah satuan frekuensi (cm-1) dan bukan saatuan panjang gelombang. Serapan setiap
tipe ikatan (N - H, C - H , O - H, C - X, C = O, C - O, C – C, C = C, C = N, dan sebagainya)
hanya diperoleh dalam bagian-bagian kecil tertentu dari daerah vibrasi infra merah. Kisaran
serapan yang kecil dapat digunakan untuk menentukan setiap tipe ikatan.
Dalam rangka memperoleh informasi struktur senyawa organik yang dianalisis, kita harus
terbiasa dengan frekuensi atau panjang gelombang dimana berbagai gugus fungsional
menyerap. Sebagai contoh, setiap serapan dalam kisaran 3000 + 150 cm hampir selalu
disebabkan adanya ikatan C=O (gugus karbonil). Dalam gambar berikut tersusun secara
sistematik daerah serapan yang sesuai dengan ikatan yang terdapat dalam senyawa.
Preparasi Sampel
1. Sampel Padat
Jika zat yang akan dianalisis berbentuk padat, maka ada dua metode untuk persiapan
sampel ini, yaitu melibatkan penggunaan Nujol mull atau pelet KBr.
HASIL PENGAMATAN
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
PEMBAHASAN
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
KESIMPULAN
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................
..............................................................................................................................................