Laporan Praktikum Kimia Indikator Asam B
Laporan Praktikum Kimia Indikator Asam B
Disusun Oleh :
1) Hanif Nadhifa Esrarf (12) 3) M. Kevin Prianjaya (21)
2) M. Syahtia Ardiansyah(19) 4) Selia Destianingrum (30)
XI-MIA4
Tujuan Pengamatan……………………………………………………………………………….
Analisis Data…………………………………………………………………………………………..
Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………
Pertanyaan…………………………………………………………………………………………….
Tujuan Pengamatan
Menentukan ekstrak bunga yang dapat dijadikan sebagai indikator asam basa.
Dasar Teori
Menurut Arrhenius, asam adalah zat yang melarut dan mengion dalam air.
Menghasilkan proton (H+) dan basa adalah zat yang melarut dan mengion dalam air
menghasilkan ion hidroksida (OH-).
Menurut Bronsted dan Lowry, asam adalah zat yang menghasilkan dan
mendonorkan proton (H+) pada zat lain dan basa adalah zat yang dapat menerima
proton (H+) dari zat lain.
Lewis juga mengusulkan teori asam basa baru. Lewis yang juga mengusulkan
teori oktet, memikirkan bahwa teori asam basa sebagai masalah dasar yang harus
diselesaikan berlandaskan teori struktur atom, bukan berdasarkan hasil percobaan.
Menurut Lewis, asam adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron dan basa
adalah zat yang dapat mendonorkan pasangan elektron.
Sifat-sifat asam antara lain : korosif, yaitu dapat merusak logam dan marmer,
mempunyai rasa asam, dapat memerahkan kertas lakmus biru, dapat menetralkan
larutan basa, dengan pH < 7. Sedangkan sifat-sifat basa adalah bersifat kaustik yaitu
dapat merusak kulit, memiliki rasa pahit dan licin, dapat membirukan kertas lakmus
merah, dapat menetralkan larutan asam, dengan pH > 7.
Asam, Basa dan Garam merupakan zat kimia yang memiliki sifat-sifat yang
dapat membantu kita untuk membedakannya. Karena pada umumnya asam berasa
masam dan basa berasa agak pahit. Namun kita tidak boleh menguji sifat asam atau
basa suatu larutan dengan hanya mencicipinya saja, karena banyak diantara zat-zat
kimia diantaranya bersifat racun atau bersifat korosif.
Asam
Asam adalah senyawa yang jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion H+.
Sifat-sifat asam diantaranya adalah :
1. Terasa masam
2. Terionisasi menghasilkan ion H+
3. Memiliki rentang pH 0-6,9
4. Memerahkan lakmus biru
Basa
Basa adalah senyawa yang bila dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion OH-.
Sifat-sifat basa diantaranya adalah :
1. Terasa pahit dan licin.
2. Terionisasi menghasilkan ion OH-
3. Memiliki rentang pH 7,1-14
4. Membirukan lakmus merah
1) Pipet tetes
2) Plat tetes
4) Pengaduk
- Bahan
7) Larutan HCL
8) Larutan NaOH
Cara Kerja
1. Siapkan Alat dan Bahan yang diperlukan
2. Berilah nama atau tanda pada setiap banjar plat tetes
HCl
NaO
H
Netral
Data Pengamatan
Warna yang terjadi setelah ditetesi
No Nama Buga
Lar. HCl Lar. NaOH Air bunga saja
(asam) (basa) (netral)
Analisis Data
- Larutan bunga sepatu (merah) yang mulanya berwarna ungu, pada plat tetes
pertama apabila ditetesi larutan HCl warnanya berubah menjadi warna merah.
Pada plat tetes kedua, apabila ditetesi larutan NaOH warnanya berubah menjadi
warna kuning.
- Larutan bunga kamboja (merah) yang mulanya berwarna ungu, pada plat tetes
pertama apabila ditetesi larutan HCl warnanya berubah menjadi warna merah.
Pada plat tetes kedua, apabila ditetesi larutan NaOH warnanya berubah menjadi
warna kuning.
- Larutan bunga melati (putih) yang mulanya berwarna kuning pudar, pada plat
tetes pertama apabila ditetesi larutan HCl warnanya berubah menjadi warna
merah pudar. Pada plat tetes kedua, apabila ditetesi larutan NaOH warnanya
berubah menjadi warna kuning pudar.
- Larutan bunga mawar (merah) yang mulanya berwarna ungu, pada plat tetes
pertama apabila ditetesi larutan HCl warnanya berubah menjadi warna merah.
Pada plat tetes kedua, apabila ditetesi larutan NaOH warnanya berubah menjadi
warna kuning.
- Larutan bunga bogenville (ungu) yang mulanya berwarna merah pudar, pada plat
tetes pertama apabila ditetesi larutan HCl warnanya berubah menjadi warna
merah pudar. Pada plat tetes kedua, apabila ditetesi larutan NaOH warnanya
berubah menjadi warna kuning pudar.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum kali ini, didapat beberapa kesimpulan yaitu :
- Bunga yang bisa digunakan sebagai indikator asam basa adalah Bunga Sepatu
(merah), Bunga Kamboja (merah), dan Bunga Mawar (merah)
- Bunga yang tidak bisa digunakan sebagai indikator asam basa adalah Bunga
Melati (putih), dan Bunga Bogenville (Ungu)
Pertanyaan
2. Apa syarat sebuah bahan bisa digunakan sebagai indikator asam basa?
- Syarat dapat tidaknya suatu zat dijadikan indikator asam basa adalah terjadinya
perubahan warna apabila suatu indikator diteteskan pada larutan asam dan
larutan basa.
- Untuk menguji sifat asam basa suatu zat selalu digunakan dalam bentuk larutan,
karena dalam bentuk larutan sifat pembawaan asam dan basa lebih mudah
dideteksi.
3. Pada percobaan diatas, bunga apa saja yang bisa digunakan sebagai indikator
asam basa? Mengapa? Jelaskan!
- Bunga yang bisa digunakan sebagai indikator asam basa adalah Bunga Sepatu
(merah), Bunga Kamboja (merah), dan Bunga Mawar (merah).
Karena, ketiga warna yang dihasilkan setelah ditetesi larutan asam maupun
larutan basa warnanya tidak sama atau tidak saling menyerupai serta memiliki
perubahan warna yang cukup signifikan apabila dibandingkan Bunga Melati
(putih), dan Bunga Bogenville (ungu) yang berwarna agak pudar apabila ditetesi
larutan HCl ataupun larutan NaOH.