Anda di halaman 1dari 14

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam bidang biologi terdapat berbagai macam alat yang dapat mempermudah kita untuk
mempelajari mahluk hidup. Salah satu bentuk alat yang sering kita gunakan adalah mikroskop.
Mikroskop merupakan alat utama dalam memperoleh pembesaran yang cukup besar dari benda –
benda yang sangat kecil, yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Berbicara tentang mikroskop, mungkin kita sudah mengetahui fungsi – fungsi, manfaat dan
kegunaan mikroskop tapi belum tentu semua orang mampu menggunakannya. Sehingga dari
kenyataan tersebut, maka kita akan mempelajari tentang mikroskop dan cara penggunaannya pada
praktikum yang akan dilakukan kali ini.
Komponen – komponen utama mikroskop terdiri dari lensa okuler, lensa objektif , tubus ,
revolver , makrometer , micrometer , kondensor ,lengan mikroskop,meja sediaan ,penggerak
mekanik,diafragma dan kaki mikroskop.
Seperti yang kita ketahui, mikroskop terbagi menjadi dua jenis yaitu mikroskop monokuler
dan mikroskop binokuler. Mikroskop monokuler menggunakan satu lensa okuler dalam
penggunaan pengamatannya sedangkan mikroskop binokuler, menggunakan dua lensa okuler pada
penggunaannya. Selain itu dalam pengamatannya mikroskop binokuler dilengkapi dengan kabel
untuk mendapatkan arus listrik, sedangkan mikroskop monokuler menggunakan cahaya matahari.
Berdasarkan uraian diatas maka perlunya diadakan suatu praktikum mengenai pengenalan dan
penggunaan mikroskop disamping itu untuk lebih menambah pengetahuan kita tentang apa itu
mikroskop.

B. Tujuan
Mahasiswa terampil menggunakan mikroskop biologi dengan cepat dan aman untuk
melihat sediaan sederhana.
C. Manfaat
Mahasiswa dapat mengetahui bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya, dapat merawatnya,
serta mengetahui perbedaan bentuk sel beberapa tumbuhan yang diamati dibawah mikroskop.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Mikroskop
Mikroskop merupakan alat utama dalam memperoleh pembesaran yang cukup besar dari
benda – benda yang sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang (kurang dari 0,1
mm)(Tim Dosen UIN,2012).
Mikroskop optic terdiri atas 2 yaitu, mikroskop biologi dan mikroskop stereo.mikroskop
biologi digunakan untuk pengamatan benda tipis transpaan. Penyinaran diberikan dari bawah
dengan sinar alam atau lampu.Menurut Tim Dosen UNM,2014 Mikroskop biologi ini umumnya
memiliki lensa okuler dan lensa objektif dengan kekuatan pembesaran sebagai berikut :
1. Objektif 4x dengan okuler 10x, pembesaran 40x
2. Objektif 10x dengan okuler 10x, pembesaran 100x
3. Objektif 40x dengan okuler 10x, pembesaran 400x
4. Objektif 100x dengan okuler 10x, pembesaran 1000x
Objektif yang paling kuat pada mikroskop optic 1000x disebut objektif emersi, karena
penggunaannya harus dengan minyak emersi dan cara memakainya dengan khusus pula.
Mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan benda – benda yang tidak terlalu besar,transparan
atau tidak. Penyinaran dapat diatur dari atas maupun dari bawah dengan sinar alam atau lampu.
Menurut Tim dosen UNM,2014 Memiliki dua buah objektif dan dua buah okuler, sehingga
diperoleh bayangan tiga dimensi dengan pengamatan dua belah mata. Kekuatan pembesaran tidak
terlalu kuat umum sebagai berikut:
1. Objektif 1x atau 2x dengan okuler 10x atau 15x (Penuntun praktikum biologi umum unm 2014, 1
)

B. Perkembangan Mikroskop
Mikrobiologi adalah cabang ilmu yang membawa manusia untuk berusahan dan meluaskan
pengetahuannnya di bidang mahluk hidup. Berkat penemuan Anthony Van Leeuwenhoek yang
pada tahun 1973. Dengan bantuan mikroskop sederhananya, ia memperkenalkan kepada manusia
adanya bentuk kehidupan yang sangat kecil. Sejak mikroskop sederhana leewenhoek yang hanya
mampu membesarkan objek sebesar 300x. mikroskop telah mengalami evolusi, mulai
ditemukannya mikroskop cahaya sampai mikroskop electron. Sekarang mikroskop electron
mampu membesarkan objek sebesar 250,00 kali.
Perkembangan alat optik modern ini tidak lepas dari seseorang pionir penemu alat optic
pada zaman keemasan islam, yaitu ibnu Al – Haytham orang barat menyebut beliau Alchasan atau
Alhazen. Ibnu Haytham lahir di Basra (irak) dan meninggal di kairo.
Ibnu Haytham adalah yang pertama memikirkan, meneliti , dan menulis buku tentang
mikroskop. Hasil penelitian beliautentang optic dibukukan dalam buku yang bernama “kitab al –
Manazir “ atau dalam bahasa inggris “ Book of Optics.
Ibnu Haytham membuktikan bahwa cahaya bergerak atau memancar secara lurus.
Peneltian beliau dilaksana dengan menggunakan metode peneltian ilmiah. Ibnu haytham
merupakan sarjana sains muslim yang memperkenalkan metode ilmiah dalam penelitian ilmu
alam. Cara atau metode penelitian ilmiah yang belum pernah dilakukan oleh orang barat. Muslim
menemukan kerja optic pada abad ke 10. Sedangkan orang barat melanjutkan penelitian optiknya
pada abad ke 17 (subandi 2010).

C. Macam – Macam Mikroskop


Menurut jewets et al,2006 Mengatakan mikroskop dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :
1. Mikroskop cahaya memiliki kemampuan pengamatn pada kondisi ideal adalah sekitar setengah
panjang gelombang cahaya yang digunakan (kemampuan pengamatan adalah jarak yang
memisahkan dua titik sumber cahaya jika kedua titik ini akan dilihat sebagai dua bayangan yang
berbeda). Dengan cahaya kuning yang memiliki panjang gelombang 0,4 , jarak terkecil dua titik
untuk dapat dilihat dengan jelas adalah sekitar 0,2 . Pembesaran yang bermanfaat pada sebuah
mikroskop dalah perbesaran yang dapat membuat suatu partikel terkecil menjadi terlihat oleh mata.
Mikroskop yag biasa digunakan untuk melihat bakteri umumnya sedang lensa okuler 10 kali.
Dengan demikian, specimen yang dilihat menjadi 900 x lebih besar. Partikel yang memiliki 0,2
diperbesar menjadi sekitar 0,2 mm. dan membuatnya dapat terlihat dengan jelas . namun
pembesaran lebih lanjut tidak dapat memperjelas bagian yang terkecil dan mengurangi luas bidang
pandang. Perbaikan lebih lanjut dari kemampuan pengamatan hanya dapat dicapai dengan
menggunakan cahaya yang memiliki panjang gelombang kurang dari 0,2 sehingga mampu melihat
partikel dengan diameter 0,1 . Seperti mikroskop,penggunaan lensa kuarsa dan system fotografi
terlalu mahal dan rumit untuk penggunaan umum.
2. Mikroskop listrik memiliki kemampuan pengamatan yang tinggi yang elah memungkinkan ilmuan
melihat struktur detail dari sel. Keunggulan daya lihat mikroskop listrik adalah karena memiliki
panjang gelombang yang jauh pendek dari foto cahaya putih. (Jewets et al 2006,11-12)

D. Jenis – jenis Mikroskop


Menurut Santoso,1995. Jenis – jenis mikroskop berdasarkan lensa mata dan kegunaannya yaitu :
1. Berdasrkan jumlah lensa mata
a. Mikroskop monokuler
b. Mikroskop binokuler
c. Mikroskop trinokuler
2. Berdasarkan kegunaan atau pemakaian mikroskop :
a. Mikroskop berbentuk belajar (student/school microscope)
Dapat berbentuk mikroskop monokuler atau binokuler, dilengkapi dengan lensa okuler dengan
perbesaran 10 – 15 kali dan perbesaran lensa objektif 10;40 dan 100 kali. Sebagai sumber cahaya
dapat digunakan cahaya putih (matahari atau lampu) yang dikumpulkan dan dipantulkan melalui
cermin cekung. Ada pula yang dilengkapi dengan dipantulkan melalui cermin cekung. Ada pula
yang dilengkapi dengan lampu hologen sebagai sumber cahaya atau digunakan lampu mikroskop
(halogen) yang terpisah dari mikroskop dan dipantulkan melalui cermin cekung
b. Mikroskop untuk bekerja di laboratorium
Mikroskop binokuler yang dipergunakan untuk bekerja rutin di laboratorium . perbesaran
okulernya 10 – 15 kali, perbesaran objektif 10 – 200 kali, sebagai sumber cahaya adalah lampu
halogen dan pada umumnya ketelitian pemisahnya lebih baik dari pada student microscope.
c. Mikroskop dengan system dan fase kontraks
Yaitu mikroskop yang dibuat dengan kontruksi sedemikian rupa sehingga dapat dipergunakan
untuk melihat objek pada medan gelap dan terang.
E. Prinsip dan prosedur Penggunaan Mikroskop
Menurut santoso(1995) Mengemukakan bahwa prinsip dan prosedur penggunaan mikroskop yaitu
:
1. Prinsip Penggunaan
Objek yang diamati harus diletakkan tidak jauh dari focus objektif terbentuk gambar yang
diperbesar
2. Prinsip penggunaan
Preparat yang telah disiapkan, diletakkan pada meja objek dan diatur agar posisinya tepat dibawah
lensa objektif, dengan mempergunakan pengatur yang dapat digeser ke kiri , kanan , depan atau
belakang. Intensitas cahaya diatur sedemikian rupa sehingga sinar melalui preparat sesuai yang
diperlukan. Pengaturan jarak, mula – mula mempergunakan pengatur kasar, baru kemudian dengan
pengatur halus sehingga di dapat bayangan benda yang jelas. Jika menggunakan minyak imersi,
objektif diatur sampai menyentuh minyak imersi selanjutnya untuk mendapatkan bayangan yang
jelas dan tajam hanya mempergunakan pengatur halus.

BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat :


Hari/Tanggal : Rabu,10 Desember 2014
Waktu : Pukul 7.30 s/d 9.10 WITA
Tempat : Green House of Biology FMIPA UNM
B. Alat dan bahan :
1. Alat yang disediakan oleh laboratorium
a. Mikroskop
b. Kotak peralatan berisi :
1. Kaca benda
2. Kaca penutup
3. Cawan petri
4. Pinset
5. Pipet tangan
2. Alat yang disediakan oleh mahasiswa
a. Pisau silet baru
b. Kain planel baru atau lap katun
c. Buku gambar dan pensil
d. Tusuk gigi
3. Bahan yang disediakan oleh laboratorium
a. Air
b. Kertas saring atau kertas hisap
c. Kapas atau kapuk
4. Bahan yang disediakan oleh mahasiswa
a. Daun Kembang Sepatu ( Hibiscus Rosasinensis)
b. Daun Waru ( Hibiscus Tiliceus)
c. Daaun Labu (cucurbita Moschata)
d. Bawang Merah (allium cepa)
C. Cara Kerja
1. Menyiapkan Mikroskop
1.1 Letakkan mikroskop di atas meja kerja tepat dihadapan anda.
1.2 Bersihkan badan mikroskop dengan kain planel. Jangan sekali – kali menggosok lensa dengan
kaim selain kain planel.
1.3 Bukan kotak peralatan, keluarkan cawan patri yang berisi kaca benda dan kaca penutup. Bersihkan
kaca benda dengan kain katun atau kertas saring.
1.4 Di atas meja kerja anda hanya ada mikroskop, kotak peralatan dengan isinyaa , buku penuntun dan
catatan, bahan – bahan untuk praktikum. Selainnya disingkirkan pada tempat yang lain yang sudah
disediakan.
2. Mengatur masuknya cahaya ke dalam tubus
2.1 Memperhatikan keadaan ruang praktikum anda, darimana arah datangnya cahaya yang lebih terang
(dari depan,kiri, atau kanan ). Arahkan cermin mikroskop ke sumber cahaya tersebut. Buka
diafragma atau putar lempeng pada posisi lubang sedang. Mikroskop yang memiliki kondensor
diatur posisinya mendekati meja sediaan dan gunakan cermin datar. Untuk mikroskop tanpa
kondensor gunakan cermin cekung.
2.2 Mengatur posisi revolver sehingga lensa objektif paling pendek menghadap ke meja sediaan
sampai bunyi klik.
2.3 Menurunkan tubus sampai jarak ujung objektif dengan meja sediaan 5-10 mm atau turun
maksimal.
2.4 Meneroponglah lewat okuler dengan mata kiri tanpa memicingkan (perlu latihan) akan Nampak
medan bundar putih. Jika terangnya tidak merata; gerakkan sedikit cermin sampai terangnya
merata. Kalau silau, persempit diafragma atau lubang pada
2.5 lempeng. Jika medan pandang masih kabur berarti kurang cahaya yang masuk, bukalah diafragma
dan gunakan lubang lebih besar pada lempeng.
2.6 Mikroskop siap dipakai mengamati sediaan.

3. Cara Mengatur Jarak Lensa dengan Sediaan


3.1 Lengan tangan memutar pengatur kasar atau makrometer kearah empu
jari, tubus turun, jarak objektif dengan meja sediaan mengecil lakukan sebaliknya. Apa yang
terjadi? Mikroskop model lain yang tubusnya mirip atau tidak bisa naik turun, maka meja sediaan
yang bergerak naik turun apabila dan mikrometer diputar.
3.2 Memasang kaca benda yang berisi sediaan awetan di atas meja sediaan
sedemikian rupa sehingga bahan yang diamati berada ditengah lubang meja, jepit kaca benda
dengan sengkeling sehingga tidak goyang.
3.3 Memerhatikan jarak objektif dengan kaca benda tidak lebih dari 10 mm.
Jika jarak itu besar, putar makrometer untuk menurunkan tubus sambil dilihat dari samping ujung
objektif mendekati kaca benda sampai maksimum 5-10 mm.
3.4 Meneropong lewat okuler sambil tangan memutar makrometer dengan
menaikkan tubusperlahan-lahan. Amati medan pandang sampai muncul bayangan.Kalau tubus
telah diangkat, setengah putaran makrometer belum juga muncul bayangan, berarti terlewatkan.
Ulangi kembali mulai pada 3.3; kalau sudah ada bayangan tapi masih kabur, maka teropog terus
sambil memutar mikrometer naik atau turun sampai bayangan terlihat jelas garis atau batasan
batasannya.
3.5 Memeriksa okuler ( perbesaran berapa?) dan objektif ( perbesaran
berapa?), hitunglah perbesaran bayangan yang anda lihat.
3.6 Kalau sudah diamati, preparat di keluarkan.
4. Membuat Preparat Sederhana
4.1 Mengambil kaca benda yang sudah dibersihkan, pegang serata
mungkin.
4.2 Menetesi air jernih atau air suling satu tetes di tengah-tengah.
4.3 Dengan pinset, mencabut satu kerat bahan dan meletakkannya di
tengah tetesan air.
4.4. Tangan anda yang sebelah memegang kaca penutup antara empu jari
dengan telunjuk pada sisi atau pinggir yang berlawanan.
4.5. Sisi dengan kaca penutup disentuhkan pada kaca benda dengan tetesan air dengan kemiringan 45o
kemudian lepaskan sehingga tepat menutupi tetesan air. Kelebihan air yang merembes di tepi kaca
diserap dengan kertas saring.
4.6. Pasang preparat buatan anda pada meja sediaan dan amati seperti
langkah 3.2.,3.3.,3.4. dan 3.5.

5. Mengamati Perbesaran
5.1. Apabila pengamatan 4.6 sudah berhasil, bayangan yang akan Nampak
akan dibesarkan lagi. Posisi preparat atau tubus jangan disentuh.
5.2. Memutar sedemikian rupa sampai lensa objektif yang lebih panjang (
kuat) tegak lurus pada meja sediaan sampai terdengar bunyi klik.
5.3. Meneropong sambil memutar mikrometer sampai muncul bayangan
yang lebih besar. Amati bayangan yang ada!.
5.4. Jika gagal menemukan bayangan yang lebih besar. Naikkan tubus
dengan memutar makrometer berlawanan arah empu jari. Putar kembali revolver untuk
mendapatkan posisi lensa objektif lemah( pendek ) pada posis semula. Tanpa mengubah posisi
preparat, lakukan kembali perlakuan 3.3.,3.4.,3.5., lanjut ke 5.1.,5.2.,5.3.sampai berhasil.
5.5. Apabila anda akan mengamati bahan yang lain, maka naikkan tubus.
Keluarkan preparat yang sudah diamati dan bersihkan kca benda dan kaca penutup.
5.6. Buat sediaan baru sesuai langkah 4.1., sampai 4.6.
5.7. Pada akhir kegiatan yang menggunakan mikroskop, perhatikan hal-
hal berikut:
a. Preparat tidak boleh tersimpan di atas meja sediaan, harus dikeluarkan.
b. Preparat basah harus dibersihkan dengan kertas saring atau lap katun simpan( kaca benda + kaca
penutup). Simpan dalam cawan petri dan masukkan dalam kotak perlengkapan.
c. Bersihkan badan mikroskop dengan kain planel. Tubus di turunkan serendah mungkin.
d. Menyimpan mikroskop dalam kotak mikroskop.
e. Semua peralatan yang telah dipakai dibersihkan dengan lap katun dan
disimpan dalam kotaknya.
f.Peralatan anda sendiri, disimpan sendiri untuk dipakai untuk
kegiatan berikutnya.
g. Sisa bahan yang tidak digunakan lagi dibuang di tempat sampah yang
tersedia.

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Gambar Mikroskop Keterangan

1. Okuler
2. Tubus
3. Makrometer
4. Revolver
5. Objektif
6. Sengkeling
7. Meja
sediaan
8. Kondensor
9. Diafragma
10. Cermin
11. Kaki
12. Lengan
pemegang
13.Mikrometer

GAMBAR KETERANGAN
1. Cucurbita Moschata
1
3 2 1. Sitoplasma
2. Inti sel
3.
http://aqshabiogger2010.blogspot.com/ Dinding sel

Perbesaran 10 x 10

2. Allium Cepa
1

2 1. Sitoplasma
3 2. Inti sel
3.
http://beyourinspiration45.blogspot.com/2014/03/sel-tumbuhan.html Dinding sel

Perbesaran 40 x 10
4. Hibiscus Tiliceus
1
3 2
http://beyourinspiration45.blogspot.com/2014/03/sel-tumbuhan.html

Perbesaran 10 x 10 1. Sitoplasma
2. Inti sel
3. Dinding sel

4. Hibiscus Rosasinensis

1 2 3

6 5 4 1. Sitoplasma
2. Inti sel
3. Dinding sel
http://rizkyreginakawirian.blogspot.com/
4. Sel – sel
epidermis
Perbesaran 10 x 10 5. Stomata
6. Celah

B. Pembahasan
Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat atau mengamati objek yang
berukuran sangat kecil atau mikroskopis yang tak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, telah diperoleh hasil yang berupa gambar beserta
keterangannya. Dari hasil tersebut, dapat kita ketahui bahwa komponen mikroskop terbagi atas
dua yakni komponen optik yang terdiri atas cermin, kondensor, lensa objektif dan lensa okuler,
dua buah cermin (cermin datar dan cermin cekung ),diafragma dan komponen non optik atau
komponen mekanis terdiri atas kaki dan Lengan mikroskop, penggerak bagian optik yang terdiri
atas makrometer dan mikrometer, meja sediaan dan revolver.
Berikut bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya.
a. Kaki mikroskop berfungsi penunjang mikroskop agar berdiri
kokoh.
b. Lengan atau pegangan mikroskop berfungsi sebagai pegangan mikroskop bilamana diangkat.
c. Cermin berfungsi sebagai alat penangkap dan pamantul cahaya.
d. Pengatur kondensor berfungsi bila diputar akan menaikkan atau menurunkan kondensor.
e. Kondensor berfungsi sebagai mengumpulkan cahaya yang masuk kedalam mikroskop.
f. Diafragma berfungsi sebagai alat yang dapat ditutup dan dibuka, pengatur banyaknya cahaya yang
masuk ke kondensor.
g. Meja sediaan berfungsi sebagai tempat meletakkan objek yang akan diamati.
h. Sengkeling berfungsi sebagai penjepit atau pengatur letak sediaan (objek glass).
i. Penggerak Mekanis berfungsi sebagi alat pengatur letak kaca benda pada meja.
j. Makrometer berfungsi sebagai pengatur kasar, alat penggerak tubus ke atas atau ke bawah secara
kasar atau secara cepat.
k. Mikrometer berfungsi sebagai pengatur halus, alat penggerak tubus ke atas atau ke bawah secara
halus.
l. Tubus atau tabung mikroskop berfungsi sebagai penghubung atau pengantar bayangan objek dari
lensa objektif ke lensa okuler.
m. Revolver atau pemutar objektif berfungsi sebagai cakram tempat melekatnya lensa objektif
berbagai ukuran.
n. Lensa objektif berfungsi membentuk bayangan nyata.
o. Lensa okuler berfungsi untuk membentuk bayangan maya.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa mikroskop
merupakan alat yang digunakan untuk mengamati benda-benda yang sangat kecil, sehingga mudah
untuk diteliti, Mikroskop terbagi atas dua bagian yaitu bagian mekanik dan bagian optic, dimana
bagian-bagian tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda. Dari hasil pengamatan objek/ preparat,
kenampakan sel dari beberapa tumbuhan (objek/ preparat) berbeda-beda, yakni dari letak inti sel
dan bentuk sel.

B. Saran
Hati-hati dalam memperlakukan mikroskop karena terdapat komponen-komponen yang mudah
pecah sehingga memerlukan kehati-hatian tinggi, serta diharapkam kerjasama antar sesama
anggota kelompok dengan baik, karena hasil pengamatan yang baik akan tercapai jika ada
komunikasi dan kerja sama diantara sesama anggota kelompok.

DAFTAR PUSTAKA

Jawets,Melnick,et al. 2006.Mikrobiologi Kedokteran.Bandung : Salemba Media.


Santoso,1995.instrumen Laboratorium Kesehatan. Jakarta : Departemen
Kesehatan.
Subandi,2010. Mikrobiologi. Cet.I. Bandung : Roselakarya.
Tim Dosen UIN,2012. Penuntun praktikum Biologi umum. Makassar : UIN
Alauddin Makassar.
Tim Dosen UNM,2014. Penuntun praktikum Biologi umum. Makassar : UNM
Makassar.

Pertanyaan

1. Tulis nama bagian optic dari mikroskop !


Jawaban :
nama bagian optic dari mikroskop adalah
cermin, kondensor, lensa objektif dan lensa okuler, dua buah cermin (cermin datar dan cekung)
dan diafragma.
2. Tulis nama bagian mekanik dan mikroskop !
Jawaban :
nama bagian mekanik dan mikroskop adalah
kaki dan Lengan mikroskop, penggerak bagian optik yang terdiri atas makrometer dan
mikrometer, meja sediaan, penjepit, tabung, penggerak mekanis dan revolver
3. Kalau bayangan dalam medan pandang digeser ke kiri depan, kearah manakah kaca benda /
sediaan harus di geser ? mengapa demikian
Jawaban :
Kalau bayangan dalam medan pandang digeser ke kiri depan maka arah kaca benda digeser
kedepan maka kaca benda digeser ke belakang. Karena pada mikroskop cahaya bayangan akhir
mempunyau sifat yang sama seperti bayangan sementara, semu, terbalik dan diperbesar.
4. Tulis pengaruh negative terhadap mikroskop kalau lensa digosok dengan kain atau kertas biasa /
kasar !
Jawaban :
pengaruh negative terhadap mikroskop kalau lensa digosok dengan kain atau kertas biasa / kasar
dalah lensa akan tergores dan di lensa akan terdapat goresan yang akan mengganggu hasil
pengamatan jadi gunakan kain planel untuk membersihkan lensa.

Anda mungkin juga menyukai