030)
Penyimpangan aliran bisa terjadi bila sebuah aliran turun pada lereng yang Contoh pada penyimpangan aliran adalah pelengkungan dan kelokan sungai yang berirama yang
3 Penyimpangan aliran
memiliki sifat batuan yang tidak resisten. umumnya di jumpai pada daerah datar
4 Tekstur pengaliran
Bentuk lembah
Bentuk Lereng
6 Tempat mengalirnya
7 Tubuh Sungai
Lereng pada membentuk lancip kepuncak merupakan lembah, sedangkan Contohnya pada peta yang berbentuk cembung bisa diindikasikan sebagai tinggian, berbentuk
8 Morfografi
lereng yang membentuk lancip kedalam merupakan punggungan cekung bisa diindikasikan rendahan.
Merupakan aspek geomorfologi yang disebabkan oleh eksogen. Merupakan aspek geomorfologi yang disebabkan oleh eksogen. Contohnya, gumuk pasir
12 Morfo dinamis
Terbentuknya lereng bisa disebabkan oleh angin, air dsb. disebabkan oleh angin.
Litologi sangat berpengaruh pada pola pengaliran dasar bahkan dapat jadi pengontrol dari pola pengaliran dasar, dari litologi
yang resisten hingga litologi yang mudah tererosi. Dari situlah pola pengaliran dasar dapat menjadi berbeda-beda.
Hampir sama seperti pola pengaliran dasar namun biasanya ditambah dengan adanya struktur geologi penyerta pada daerah Dilihat dari aspek pola pengaliran, lereng, bentuklahan, dan litologi, dimana ke-empat
tersebut dan keceatan sedimentasi yang menyebabkan tumbuhnya pola pengaliran ubahan. aspek tersebut sangat berpengaruh dalam penentuan stratigrafi terbatas.
Hampir sama seperti pola pengaliran dasar namun biasanya ditambah dengan adanya struktur geologi penyerta pada daerah
tersebut maupun tenaga endogen dan eksogen yang adanya penyimpangan aliran.
Litologi sangat berpengaruh pada pola pengaliran dasar bahkan dapat jadi pengontrol dari tekstur pengaliran, dari litologi
yang resisten hingga litologi yang mudah tererosi. Dari situlah beberapa tekstur mulai muncul yaitu tekstur halus yang
ditandakan dengan jarak antar sungai orde 1 < 0,635 cm ditandai dengan lereng yang landai yang berarti litologi penyusunnya
halus, sedangkan tekstur sedang ditandakan dengan jarak antar sungai orde 1 0,635-5,08 cm yang berarti litologi penyusun
daerah tersebut halus - kasar, dan tekstur kasar ditandai dengan jarak sungai orde 1 >5,08 cm ditandai dengan lereng yang
curam yang berarti litologi penyusun daerah tersebut kasar.
Dikontrol oleh aspek litologi dimana lembah berbentuk V dapat didefinisikan litologi tersebut kasar dan lembah berbentuk U
didefinisikan litologi halus.
Dikontrol oleh aspek litologi dimana lereng yang curam dapat difenisikan litologi kasar sedangkan lereng yang landai dapat
didefinisikan litologi halus.
Dipengaruhi oleh aspek litologinya dimana apabila berbutir kasar maka menjadi Bedrock stream, sedangkan apabila aspek
litologinya halus maka menjadi Alluvial stream.
Pada tubuh sungai yang mempunyai aspek litologi resisten dapat dilihat kenampakan sungai yang normal, sedangkan pada
tubuh sungai yang mempunyai aspek litologi mudah tererosi maka dapat dilihat kenampakan sungainya berkelok-kelok karena
akibat erosi tersebut.
Dikontrol oleh aspek litologi dimana lembah berbentuk V dan lereng yang curam dapat difenisikan litologi kasar sedangkan
lembah berbentuk U dan lereng yang landai dapat didefinisikan litologi halus.
Dikontrol oleh aspek litologi dimana lembah berbentuk V dan lereng yang curam dapat difenisikan litologi kasar sedangkan
lembah berbentuk U dan lereng yang landai dapat didefinisikan litologi halus.
Litologi dan sturktur batuannya menjadi aspek pengontrol pada pembuatan stratigrafi
Dikontrol oleh aspek litologi dimana lembah berbentuk V dan lereng yang curam dapat difenisikan litologi kasar sedangkan
terbatas seperti pola pengaliran dasar annular dimana dikontrol oleh litologi dan
lembah berbentuk U dan lereng yang landai dapat didefinisikan litologi halus.
struktur perlapisan.
Dikontrol oleh aspek litologi dimana lembah berbentuk V dan lereng yang curam dapat difenisikan litologi kasar sedangkan
Pada morfodinamis dimana tenaga eksogen lah yang menjadi aspek pengontrol.
lembah berbentuk U dan lereng yang landai dapat didefinisikan litologi halus.
Dikontrol oleh aspek litologi dimana lembah berbentuk V dan lereng yang curam dapat difenisikan litologi kasar sedangkan
Pada morfoasosiasi dapat ditarik asosiasi bentuk lahan dan litologinya.
lembah berbentuk U dan lereng yang landai dapat didefinisikan litologi halus.
pretasi Pola Pengaliran dan Geomorfologi
STRUKTUR GEOLOGI
Struktur geologi dapat diinterpretasikan dari pola pengaliran (paralel, trelis, annular),
bentuklahan(kelurusan-kelurusan morfologi), penyimpangan aliran meander tertekan, litologi yang
bersifat brittle biasanya dapat menjadi sesar dan litologi yang bersifat ductile biasanya menjadi lipatan.
Menurut Howard 1967 dari pola pengaliran Trellis dapat disimpulkan bahwa dapat berkembang adanya
Sesar.
Dapat dilihat dari pola pengaliran annular yang terbentuk akibat adanya perlapisan.
Dilihat dari aspek bentuklahan yang berasosiasi (terdapat dolina & uvala, berarti terdapat conical hills)