Anda di halaman 1dari 3

EMPATI DALAM KOMUNITAS KESEHATAN ONLINE

Prida Ariani Ambar Astuti1


1
Dosen Tetap Universitas Pelita Harapan prida.astuti@staff.uph.edu

LATAR BELAKANG
Dalam berkomuikasi, pesan yang kita sampaikan menggunakan verbal dan
nonverbal. Pesan verbal adalah pesan yang dikirim dengan menggunakan kata-
kata, baik secara lisan maupun tertulis sedangkan pesan nonverbal tidak
menggunakan kata-kata. Kemampuan noverbal berkaitan dengan kamampuan
untuk mempengaruhi orang lain sehingga semakin orang lain dapat terpengaruh
maka kemampuan nonverbal orang itu semakin baik. Komunikasi adalah aktivitas
seseorang (atau lebih) mengirim dan menerima pesan yang dapat terdistorsi akibat
sebuah gangguan (noise), terjadi dalam konteks tertentu, memiliki sebuah atau
beberapa efek sekaligus, dan mengupayakan adanya kesempatan untuk umpan
balik (feedback). Komunikasi tidak hanya dilakukan secara tatap muka tetapi
dapat dilakukan melaui internet. Komunikasi ini termasuk kedalam jenis
komunikasi yang diperantarai komputer. Namun dalam penggunaan media
tersebut terdapat kesulitan dalam mencampurkan pesan verbal dengan nonverbal
sebagai upaya untuk mencapai kesamaan pengertian. Sementara di antara beragam
jenis komunikasi nonverbal ekspresi wajah sendiri dapat mengkomunikasikan
beragam pesan yaitu kebahagiaan, kejutan, ketakutan, kemarahan, kesedihan, rasa
muak, jijik, dan ketertarikan. Empati merupakan kapasitas yang dimiliki
seseorang untuk dapat memahami emosi dan reaksi orang lain (Ruben & Lea,
2006, p. 235) dan bentuk komunikasi yang lebih banyak berperan dalam computer
mediated communication adalah komunikasi verbal atau tekstual. Inilah yang
menjadi perhatian utama dalam penelitian tentang empati dalam online health
communities, karena melalui empati, baik yang disampaikan melalui pesan verbal
maupun nonverbal, akan menampakkan kecerdasan emosional seseorang.
KAJIAN TEORITIS
Komunikasi Nonverbal Sebagai Bentuk Komunikasi Tanpa Kata
Pesan verbal adalah pesan yang dikirimkan komunikator kepada
komunikan dengan menggunakan kata-kata, sementara pesan nonverbal adalah
pesan yang disampaikan dengan tidak menggunakan kata-kata. (Devito, 2009, p.
124)
Emosi Sebagai Penjaga Eksistensi Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling serupa dengan
gambar dan rupaNya. Selain dikaruniai kemampuan intelektual, fisik, dan
spiritual, manusia juga dikaruniai kemampuan emosi. Tanpa adanya emosi,
manusia bukanlah manusia manusia yang tak ada bedanya dengan sebuah robot.
Emosi juga membantu manusia untuk beradaptasi terhadap lingkungan, tanpa
adanya rasa takut maka kematian manusia dapat terjadi setiap saat, tapi dengan
adanya emosi ketakutan, manusia akan berupaya untuk menyiasatinya dengan
tindakan yang dapat menghindarkan dia dari bahaya tersebut.
Empati Sebagai wujud Kecerdasan Emosional Seseorang
Empati adalah kemampuan untuk merasakan bersama orang lain atau
merasakan apa yang dirasakan orang lain. Empati menegaskan bahwa orang lain
sangat berharga serta memperlihatkan perhatian terhadap pikiran dan perasaan
mereka.
Interaktivitas Sebagai Pembeda Antara Media Baru dan Media Tradisional
Sebagai media komunikasi yang paling interaktif karena diciptakan untuk
mendukung semua model komunikasi, Internet yang menggunakan komputer
sebagai mediumnya, telah mengalami perkembangan yang sangat cepat. Setiap
harinya semakin banyak orang yang menggunakan komputer untuk
berkomunikasi.
METODOLOGI
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi yang
dilakukan pada komunitas online tentang kesehatan.
HASIL ANALISIS
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa sebesar 97,3% pesan kesehatan
tersebut disampaikan secara empati. Penyampaian pesan empati tersebut
dikategorikan berdasarkan jenis emosi manusia, sebanyak 19 (5,8%) pesan
kesehatan tersebut dinyatakan dengan menggunakan empati berupa emosi
kegembiraan, sebesar 31% atau sebanyak 102 pesan berisi pernyataan empati
yang menggambarkan emosi kepercayaaan (trust), empati dalam bentuk emosi
ketakutan terdapat dalam 62 pesan (18,7%) yang disampaikan dalam komunitas
kesehatan online tersebut. Selanjutnya sebanyak 96 pesan atau sebesar 29,1%
berisi empati yang merupakan pernyataan kesedihan terhadap masalah yang
dihadapi anggota lain dalam komunitas kesehatan online tersebut, sebesar 38
pesan (11,5%) berisi pengungkapan rasa keterkejutan terkait masalah kesehatan
yang dihadapi anggota komunitas yang lain, dan sebanyak 2 pesan atau sebesar
0,6% berisi pengungkapan emosi antisipasi yang merupakan kebalikan emosi
terkejut (surprise). Sementara sebesar 2,7% pesan yang tidak berempati yang
disampaikan kepada anggota komunitas lain dapat dikategorikan berupa pesan
yang berisi rasa jijik terhadap masalah kesehatan yang dihadapi anggota
komunitas yang lain (4 pesan atau sebesar 1,2%), sementara pesan yang tidak
berempati lainnya adalah berisi kemarahan yang disampaikan dalam 7 pesan
(2,1%).
KESIMPULAN DAN SARAN
Empati merupakan wujud kecerdasan emosional seseorang karena tanpa
adanya kecerdasan untuk dapat memahami suasana hati, emosi, dan motivasi
dalam diri sendiri, kita tidak akan dapat berempati dengan orang lain. Empati
muncul untuk mendorong kepedulian antar anggota dalam sebuah komunitas.
Empati dalam komunitas kesehatan online dimungkinkan terjadi karena karakter
interaktivitas yang dimiliki internet. Dan sebagai karakteristik utama new media,
interaktivitas ini menjadi nilai tambah bagi new media. Dari sini, interaktivitas
dalam new media akan memberikan peluang kepada konsumen media untuk
menjadi partisipan yang lebih aktif dalam dunia komunikasi yang diperantarai
sehingga dapat mendorong anggota untuk lebih berempati terhadap anggota
komunitas yang lain.

Anda mungkin juga menyukai