Anda di halaman 1dari 52

GAMBARAN TINGKAT DEPRESI PENDERITA TB PARU

PADA LANSIA
DI PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan
Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan oleh :

TRI UTAMI APRIANI


A11200839

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2016

i
HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar dikesarjanaan di
suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya
atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang
secara tertulis digunakan sebagai rujukan dalam naskah ini dan disebutkan dalam
daftar pustaka.

Gombong, April 2016

Peneliti

Tri Utami Apriani

ii
HALAMAN PERSEMBAHAN

Bismillah . . . .
Assalamu’alaikum . . .

Ya ALLAH illah Rabbi, Maha Pengasih dan Penyayang


Terimakasih atas semua yang Kau beri padahal diriku terlalu sering
membuat-Mu kecewa
Terimakasih selalu beri aku kesempatan berulang kali agar aku kembali

Terimakasih selalu beri aku kenikmatan tak terhingga bahkan tak bisa
terlogika olehku sendiri
Betapa tak ada apa-apanya aku dihadapan-Mu Ya Rabb . .

Ya ALLAH izinkanku untuk selalu mencintai-Mu, menyayangi-Mu, serta


izinkanku untuk selalu bersujud pada-Mu dan memperpanjang waktuku untuk
selalu berkhalwat dengan-Mu

Ya ALLAH Yang Maha Besar lagi Maha Mulia


Tiada kekuatan, kesabaran dan ketenangan hati selain dari pertolongan-
Mu, sehingga hamba dapat menyelesaikan karya kecil ini
Kupersembahkan karya yang tidak seberapa ini untuk ibundaku tercinta samisah
dan ayahanda sugondo yang telah merawat, membesarkanku sedari kecil dan
selalu memberikanku kekuatan do’a, motivasi, inspirasi dan semangat pada anak
nakal dan anak bodohnya.
My beloved brother An Indra yang selalu memberikan inspirasi, motivasi,
semangat, arahan dan selalu siap untukku repoti.
My little angel Naila yang menjadikanku untuk selalu semangat.
Ibu Isma dan Pak Sarwono selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan
arahan, nasehat dan selalu sabar dalam membimbing penyelesaian skripsi ini.

Sahabat terkasih nonong (Nur Hasanah), nini rosela (Nia Roselaeni), dan mamake
(Riski Indri) yang selalu bersedia memberikan bantuan, dukungan dan
semangatnya.
Dan terakhir sahabat yang tidak terlihat dan tidak dapat ku sebut satu persatu yang
selalu memberikan arahan, dukungan dan menjadikanku semangat.

iii
HALAMAN MOTTO

Buatlah senjamu nanti menjadi jingga yang memerah, agar sepasang


mata merasa teduh dikala melihatmu

Lukislah kertas hitammu dengan tinta putih, kelak kau akan miliki
wajah penuh aura memancarkan cahaya keteduhan.

Percayalah,

Keteduhan itu berasal dari dalam jiwanya yang senantiasa damai


bersama ALLAH SWT.

Tri Utami

“ Dan pada sebagian malam bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah


tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan mengangkat kamu ke
tempat yang terpuji.” (QS. Al-Isra’: 79)

iv
v
vi
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG

Skripsi, April 2016

Tri Utami Apriani1), Isma Yuniar, M.Kep2), Sarwono, S.KM3)

GAMBARAN TINGKAT DEPRESI PENDERITA TB PARU PADA


LANSIA DI PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

xiii + 59 hal + 10 tabel + 14 lampiran

ABSTRAK

Latar Belakang: Penurunan fisik pada lansia akan menimbulkan berbagai


gangguan fungsional dan menderita penyakit kronis seperti TB Paru, hal tersebut
tidak hanya akan mempengaruhi kondisi fisiknya saja tetapi juga akan
mempengaruhi kondisi psikisnya seperti perasaan rendah, terasing, tidak berguna,
tidak berdaya, kesedihan, kesepian, dan sebagainya yang menghambat
aktivitasnya. Dalam keadaan tersebut akan membawanya ke arah depresi pada
lanjut usia. Penderita TB Paru pada lansia di PKU Muhammadiyah Gombong,
sebagian besar merasa tidak berdaya, kurang berharga, takut sesuatu yang tidak
baik akan terjadi, tidak ada harapan, dan bosan.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran tingkat depresi penderita TB
Paru pada lansia di PKU Muhammadiyah Gombong.
Metode Penelitian: Metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan
survey. Jumlah sampel 53 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan
teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis
data menggunakan analisa univariat.
Hasil Penelitian: Prosentase tertinggi tingkat depresi penderita TB Paru pada
lansia berdasarkan umur yaitu kategori old menderita depresi berat 50.0 %.
Berdasarkan jenis kelamin yaitu Perempuan menderita depresi berat 36.8 %.
Berdasarkan status perkawinan yaitu Janda/duda menderita depresi berat 44.4 %.
Berdasarkan tingkat pendidikan yaitu SMP menderita depresi berat 44.4 %.
Kesimpulan: Tingkat depresi penderita TB Paru pada lansia di PKU
Muhammadiyah Gombong dari 53 responden sebagian besar menderita depresi
ringan hingga berat 85.0 %.

Kata kunci: tuberkulosis, depresi, lansia, jenis kelamin, umur, status


perkawinan, tingkat pendidikan.

vii
BACHELOR OF NURSING PROGRAM
Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

Minithesis, April 2016

Tri Utami Apriani1), Isma Yuniar, M.Kep2), Sarwono, S.KM3)

DESCRIPTION OF DEPRESSION LEVEL OF ELDERLY PATIENTS


WITH PULMONARY TUBERCULOSIS (TB) AT PKU
MUHAMMADIYAH HOSPITAL OF GOMBONG

xiii + 59 pages + 10 tables + 14 appendices

ABSTRACT

Background: Elderly physical reduction make a variety of functional disorder


and chronic diseases such as pulmonary TB. It influence their physical and
psychological condition such as low self-esteem feeling, alienated, useless,
powerless, sadness, loneliness that inhibit their activites and lead to depression.
Most of elderly patients with pulmonary TB at PKU Muhammadiyah hospital of
Gombong felt powerless, meaningless, afraid of that bad thing will happen,
hopeless, and bored.
Objective: To describe the depression level of elderly patients with pulmonary
tuberculosis (TB) at PKU Muhammadiyah Hospital of Gombong.
Method: The present study is a descriptive quantitative research with survey
approach. The total samples were 53 respondents taken by purposive sampling
technique. Data were collected using questionaires. Data analysis used univariate
analysis.
Results: There were 50% of old category of elderly patients with pulmonary TB
underwent severe depression. Based on gender, there were 36.8% women got
severe depression. Based on status of marriage, there were 44.4% widow/widower
got severe deppression. Based on level of education, there were 44.4% junior
secondary school got severe depression.
Conclusion: Most of the depression level of elderly patients with pulmonary
tuberculosis (TB) at PKU Muhammadiyah Hospital of Gombong was mild until
severe depression (85.0% ).

Keywords: tuberculosis, depression, elderly patients, gender, age, status of


marriage, level of education.

viii
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala


limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi yang berjudul “Gambaran Tingkat Depresi Penderita TB Paru
pada Lansia di PKU Muhammadiyah Gombong”.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini tidak dapat


terlaksana dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
peneliti mengucapkan terima kasih yang tulus kepada :

1. M. Madkhan Anis, S.Kep, Ns. Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Muhammadiyah Gombong;
2. Isma Yuniar, M.Kep, ketua prodi S1 Keperawatan dan Dosen Pembimbing I
yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian, memberikan
motivasi, masukan, arahan, saran dan koreksi terhadap skripsi ini;
3. Sarwono, S.KM Dosen Pembimbing II yang telah memberikan motivasi,
masukan, arahan, saran dan koreksi terhadap skripsi ini;
4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yang tidak
dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Semoga Alloh SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah


membantu dalam penyelesaian skripsi ini dengan lompahan rahmat dan hidayah-
Nya. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya dibidang
kesehatan.

Gombong, April 2016

Tri Utami Aprini

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN MOTTO .................................................................................... iv

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. v

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING .............................................. vi

ABSTRAK .................................................................................................... vii

ABSTRACT .................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 5
E. Keaslian Penelitian ............................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

x
A. Landasan Teori ................................................................................... 9
1. Tuberkulosis ................................................................................. 9
2. Depresi ......................................................................................... 14
3. Konsep Lanjut Usia ...................................................................... 24
B. Kerangka Teori .................................................................................. 31
C. Kerangka Konsep ............................................................................... 32
D. Pertanyaan Penelitian ......................................................................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ................................................................................... 34


B. Populsai dan Sampel .......................................................................... 34
C. Lokasi Penelitian ................................................................................ 35
D. Variabel ............................................................................................. 35
E. Definisi Operasional ........................................................................... 36
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 37
G. Instrumen Penelitian ........................................................................... 38
H. Pengolahan Data ................................................................................. 39
I. Tehnik Analisa Data ........................................................................... 40
J. Etika Penelitian .................................................................................. 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil ................................................................................................... 42
B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 47
C. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................ 57
B. Saran .................................................................................................. 58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

xi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional


Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Penderita TB Paru Pada Lansia Di PKU Muhammadiyah
Gombong

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Penderita TB


Paru Pada Lansia Di PKU Muhammadiyah Gombong
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status Perkawinan
Penderita TB Paru Pada Lansia Di PKU Muhammadiyah Gombong
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Penderita TB Paru Pada Lansia Di PKU Muhammadiyah Gombong

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Depresi Penderita TB Paru Pada


Lansia Di PKU Muhammadiyah Gombong
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Tingkat Depresi Penderita TB Paru Pada
Lansia Berdasarkan umur Di PKU Muhammadiyah Gombong
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Depresi Penderita TB Paru Pada
Lansia Berdasarkan jenis kelamin Di PKU Muhammadiyah
Gombong
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Tingkat Depresi Penderita TB Paru Pada
Lansia Berdasarkan status perkawinan Di PKU Muhammadiyah
Gombong
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Tingkat Depresi Penderita TB Paru Pada
Lansia Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di PKU Muhammadiyah
Gombong

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan menjadi Responden

Lampiran 2 Lembar Persetujuan menjadi Responden


Lampiran 3 Kuesioner Penelitian dan instrument Geriatric Depression Scale
Lampiran 4 Jadwal Penelitian
Lampiran 5 Lembar konsultasi
Lampiran 6 Output SPSS
Lampiran 7 Surat Studi Pendahuluan

Lampiran 8 Surat Ijin Penelitian Dari STIKES Muhammadiyah Gombong


Kepada Direktur PKU Muhammadiyah Gombong
Lampiran 9 Surat ijin penelitian dari STIKES Muhammadiyah Gombong
kepada kepala kesbangpol kabupaten kebumen
Lampiran 10 Surat rekomendasi dari kesbangpol kabupaten kebumen kepada
BAPPEDA Kebumen

Lampiran 11 Surat ijin penelitian dari BAPPEDA kepada direktur PKU


Muhammadiyah Gombong
Lampiran 12 Surat pengantar penelitian di PKU Muhammadiyah Gombong
ruang barokah
Lampiran 13 Surat pengantar penelitian di PKU Muhammadiyah Gombong
ruang inayah

Lampiran 14 Surat pengantar penelitian di PKU Muhammadiyah Gombong


ruang poli umum

xiii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tuberkulosis (TB) adalah suatu penyakit menular yang paling
sering mengenai parenkim paru, biasanya disebabkan oleh Mycobacterium
tuberculosis, TB dapat menyebar hampir ke setiap bagian tubuh, termasuk
meningens, ginjal, tulang, dan nodus limfe (Brunner & suddart, 2014)
Menurut WHO (2014) menyatakan bahwa penyakit Tuberkulosis
Paru saat ini telah menjadi ancaman global, karena hampir sepertiga
penduduk dunia telah terinfeksi. Sebanyak 95% kasus TB dan 98%
kematian akibat TB didunia, terjadi pada negara-negara berkembang.
Tuberkulosis (TB) masih menjadi masalah kesehatan global utama.
Hal ini menyebabkan kesehatan yang buruk di antara jutaan orang setiap
tahun dan peringkat kedua sebagai penyebab utama kematian dari penyakit
menular di seluruh dunia, setelah Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Kelima negara dengan jumlah terbesar dari insiden adalah India (2,0 juta-
2,5 juta), Cina (900.000-1.100.000), Afrika Selatan (0,4 juta-0,6 juta),
Indonesia (400.000-500.000) dan Pakistan (300.000-500.000).
Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (2015),
jumlah penemuan kasus TB Paru dengan BTA positif pada tahun 2014
yaitu 176.677 jiwa, dengan jumlah laki laki 106.451 jiwa (60,3 %) dan
jumlah perempuan 70.226 jiwa (39,7 %). Jumlah kasus TB pada usia 55
sampai ≥ 65 tahun adalah 42.892 jiwa, dengan jumlah laki laki 28.543 jiwa
dan jumlah perempuan 14.349. sedangkan, jumlah penemuan kasus TB
Paru dengan BTA positif di Propinsi Jawa Tengah pada tahun 2014
dengan jumlah kasus yang menderita TB Paru 16.079, dengan jumlah laki
laki 9.254 (57,6%) dan jumlah perempuan 6.825 (42,4%). Jumlah kasus
2

TB pada usia 55 sampai ≥ 65 tahun adalah 4.564 jiwa, dengan jumlah laki
laki 2.960 jiwa dan jumlah perempuan 1.604.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen
(2015), jumlah penemuan kasus baru TB Paru BTA positif pada tahun
2014 di Kabupaten Kebumen per 100.000 penduduk yaitu 435 (35,97%)
dengan jumlah seluruh kasus TB Paru 521 (44,28%) dan jumlah suspect
menderita TB yaitu 3.260 pasien.
TB ditularkan ketika seorang penderita penyakit paru aktif
mengeluarkan organisme. Individu yang rentan menghirup droplet dan
menjadi terinfeksi. Bakteri ditransmisikan ke alveoli dan memperbanyak
diri. Reaksi inflamasi menghasilkan eksudat di alveoli dan
bronkopneumonia, granulosa dan jaringan fibrosa. Salah satu faktor risiko
menderita TB yaitu dengan status gangguan imun yang terjadi pada lansia
(Brunner & Suddart, 2014). Hal ini disebabkan pada lansia terjadi
penurunan fungsi dari berbagai organ-organ tubuh akibat proses menua,
sehingga produksi hormon, enzim, dan zat-zat yang diperlukan untuk
kekebalan tubuh menjadi berkurang. Dengan demikian, lansia akan lebih
mudah terkena infeksi (Maryam, 2008). Pasien lansia yang menderita TB
Paru memperlihatkan manifestasi atipikal, seperti demam, anoreksia,
penurunan tekanan darah dan perilaku yang tidak biasa atau gangguan
status mental (Brunner & Suddart, 2014).
Pasien dengan penyakit kronis mungkin menolak keberadaan
penyakitnya, menunjukkan kemarahan dan penolakan, kemunduran, atau
menjadi depresi. Umumnya reaksi-reaksi ini adalah kecemasan
berhubungan dengan kehilangan akan kesehatan dan daya tarik, harga diri,
dan ancaman ketidakmandirian atau bahkan kematian (David, 2004).
Penurunan fisik yang terjadi pada lansia akan menghadirkan
berbagai gangguan fungsional dan telah lama menderita sakit pada lanjut
usia tidak hanya mempengaruhi kondisi fisik tetapi juga akan
mempengaruhi kondisi psikisnya seperti perasaan: rendah diri, terasing,
tidak berguna, tidak berdaya, kesedihan, kesepian, dan sebagainya yang
3

menghambat aktivitasnya. Dalam keadaan tersebut akan membawanya ke


arah depresi pada lanjut usia (Suardiman, 2011). Hal ini memperlihatkan
bahwa Secara patofisiologis, lanjut usia ini tanpa penyakit saja sudah
mengalami penurunan fungsi fisiologis, ditambah lansia menderita TB
paru sehingga menambah dan memperburuk keadaan status mentalnya.
Depresi merupakan sindrom kompleks yang manifestasinya
beragam, yang paling sering adalah berupa keluhan vegetatif (insomnia),
mengurus, konstipasi, serta dibarengi dengan penurunan kondisi
kesehatan, bahkan memikirkan ajal. Para lansia itu dapat terlihat sedih,
menangis, cemas, sensitif, atau paranoid (Tamher, 2012). Depresi
merupakan hal yang lazim terjadi, seringkali tidak dikenali, dan perjalanan
penyakitnya lebih lama dibanding pada usia lebih muda, hal itu berpotensi
fatal yaitu menyebabkan kelemahan fisik/malnutrisi, kasus bunuh diri
yang tertinggi pada pria usia lanjut (David, 2004).
Penelitian yang dilakukan oleh Nurkhalsesa & Mardijana (2014)
menunjukkan bahwa responden yang menderita TB Paru laki-laki lebih
banyak mengalami depresi daripada perempuan. Kondisi tersebut
dikarenakan menurunnya kemampuan individu untuk bekerja dan
berhubungan dengan masyarakat. Berdasarkan kategori umur didapatkan
bahwa mayoritas penderita TB Paru adalah rentang 31-55 tahun yang
cenderung mengalami depresi sedang. Sedangkan menurut penelitian Sari
(2012) dari segi umur, paling banyak tingkat depresi terjadi pada umur
elderly (60-74 tahun). Usia ini adalah usia awal dari lansia dimana lansia
secara umum mulai mengalami kemunduran dari berbagai segi, yaitu fisik,
psikologis, dan sosial. Dari tingkat pendidikan, lansia dengan pendidikan
rendah berpengaruh pada kemampuan lansia mendengar, menerima dan
memahami informasi, gaya hidup serta cara menyelesaikan masalah terkait
kesehatan juga rendah. Lansia yang tidak tahu dan paham terhadap
perubahan kesehatan akan kesulitan beradaptasi dan hal ini bisa menjadi
stressor yang memicu depresi pada lansia. Dari status perkawinan, lansia
laki-laki maupun perempuan yang sudah tidak mempunyai pasangan baik
4

berpisah karena bercerai maupun kematian pasangan, memiliki tingkat


depresi yang lebih tinggi daripada mereka yang masih berpasangan. Hal
ini terkait dengan kehilangan dukungan baik emosional, penghargaan,
informasi dan instrumental.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di PKU
Muhammadiyah Gombong pada tanggal 7 November 2015, diperoleh data
penderita TB Paru yang tercatat di rekam medis PKU Muhammadiyah
Gombong dari tahun 2014 sampai tahun 2015 yaitu 605 kasus, sedangkan
jumlah lansia yang menderita TB Paru yaitu 265 kasus. Saat observasi dan
wawancara langsung dengan lansia yang menderita TB Paru, peneliti
mendapatkan data 6 dari 8 lansia yang menderita TB Paru mengatakan
merasa tidak berdaya, kurang berharga, takut sesuatu yang tidak baik akan
terjadi, tidak ada harapan lagi dan sering merasa bosan. Oleh karena itu,
penulis tertarik mengambil judul gambaran tingkat depresi penderita TB
Paru pada lansia, terkait dengan akibat yang ditimbulkan dari pasien lansia
yang secara fisiologis mengalami penurunan fungsi dan terinfeksi penyakit
kronis terutama TB Paru, sehingga dapat mempengaruhi gangguan mental
yaitu dapat menyebabkan depresi yang apabila tidak segera ditangani akan
menimbulkan kasus bunuh diri, putus pengobatan dan terjadi perubahan
kualitas hidup pada lansia.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka penulis merumuskan masalah
penelitian yaitu bagaimana Gambaran Tingkat Depresi Penderita TB Paru
pada Lansia di PKU Muhammadiyah Gombong.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui Gambaran Tingkat Depresi Penderita TB Paru pada
Lansia di PKU Muhammadiyah Gombong
5

2. Tujuan Khusus
a. Untuk menggambarkan tingkat depresi penderita TB Paru pada
lansia berdasarkan jenis kelamin
b. Untuk menggambarkan tingkat depresi penderita TB Paru pada
lansia berdasarkan umur
c. Untuk menggambarkan tingkat depresi penderita TB Paru pada
lansia berdasarkan status perkawinan
d. Untuk menggambarkan tingkat depresi penderita TB Paru pada
lansia berdasarkan tingkat pendidikan.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi peneliti
Menambah pengalaman dan wawasan peneliti terhadap Gambaran
Tingkat Depresi Penderita TB Paru Pada Lansia Di PKU
Muhammadiyah Gombong.
2. Manfaat bagi institusi pendidikan kesehatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan
dan kepustakaan serta pengetahuan mahasiswa mengenai tingkat
depresi penderita TB Paru.
3. Manfaat bagi responden
Sebagai sumber motivasi tentang depresi penderita TB Paru pada
lansia.
4. Manfaat bagi instansi rumah sakit
Mengetahui aspek psikologis pasien diantaranya yaitu untuk
mengetahui gambaran tingkat depresi penderita TB Paru pada lansia
sehingga dapat menjadi bahan masukan bagi dunia kesehatan dalam
menjalankan perannya, khususnya dalam menjalankan asuhan
keperawatan secara holistik.
6

E. Keaslian Penelitian
Sepengetahuan penulis belum ada penelitian yang berjudul Gambaran
Tingkat Depresi Penderita Tb Paru pada Lansia di PKU Muhammadiyah
Gombong. Penelitian yang berhubungan antara lain:
1. Penelitian Nur (2013) dengan judul Hubungan Tipe Kepribadian
dengan Tingkat Depresi Lanjut Usia di Desa Sugihwaras Kecamatan
Adimulyo Kabupaten Kebumen. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui ada tidaknya hubungan tipe kepribadian dengan tingkat
depresi lanjut usia. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah lanjut
usia yang bertempat tinggal di Desa Sugihwaras Kecamatan Adimulyo
dengan jumlah populasi 346 lanjut usia. Pengambilan sample
menggunakan stratified proportional random sampling, jumlah sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah 69 lansia. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif korelasi dengan desain croos
sectional. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
kuesioner menggunakan metode angket. Untuk mengukur tingkat
depresi lanjut usia digunakan instrumen Skala Depresi Geriatrik (GDS)
yang dikemukakan oleh Brinkf dan Yasavage (1982) dan telah
diadopsi dan dibukukan oleh Depkes RI (2000). Uji coba instrumen
dilakukan di desa tambaharjo untuk menguji tingkat validitas dan
reliabilitas responden terhadap instrumen tipe kepribadian. Untuk uji
validitas menggunakan Product Moment, uji reliabilitas menggunakan
Alpha cronbach. Analisa data dalam menggunakan chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara
tipe kepribadian dengan tingkat depresi lanjut usia di desa sugihwaras
kecamatan Adimulyo Kebumen, nilai p hitung 0.008. faktor yang
paling dominan kepribadian introvert dengan tingkat depresi sedang,
sebagian besar karakteristik responden berjenis kelamin perempuan.
Persamaan dalam penelitian ini terletak pada instrumen yang
digunakan yaitu geriatric depression scale. Perbedaan dengan
penelitian diatas adalah pendekatan penelitiannya yaitu dalam
7

penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan


pendekatan survey sedangkan dalam penelitian diatas menggunakan
metode deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional.
2. Penelitian Sari (2012) dengan judul Gambaran Tingkat Depresi pada
Lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Wredha Budi Mulia 01 dan 03
Jakarta Timur. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan Tingkat
Depresi Pada Lanjut Usia Di Panti Sosial Wedha Budi Mulia 01 Dan
03 Jakarta Timur. Jumlah populasi lansia sebanyak 226 orang dan
untuk pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan metode random sampling. Desain penelitian ini adalah
deskriptif sederhana dengan menggunakan teknik random sampling.
Pengumpulan data yang digunakan menggunakan kuesioner dan
wawancara. Instrumen penelitian yang digunakan Geriatic depression
scale (GDS). Analisa data yang digunakan yaitu analisa univariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 40,6 %, lansia menderita depresi,
terdiri dari lansia dengan depresi ringan 25,9% dan depresi berat ada
14,7 %. Hasil penelitian menyarankan agar pihak panti memberikan
bekal ilmu dan pelatihan kepada para petugas di panti untuk
menangani lansia depresi.
Persamaan dengan penelitian ini Desain penelitian ini adalah deskriptif
sederhana. Perbedaan dalam penelitian diatas adalah waktu, tempat,
sampel yaitu waktu tahun 2016 tempat di PKU Muhammadiyah
Gombong sampel yang digunakan lansia yang menderita TB Paru
sedangkan dalam penelitian diatas waktu tahun 2012 tempat di panti
sosial wedha budi mulia Jakarta Timur dan sampel lanjut usia dan
teknik pengambilan sampelnya, dalam penelitian ini menggunakan
teknik purposive sampling sedangkan dalam penelitian tersebut
menggunakan simple random sampling
3. Penelitian yulia (2012) dengan judul Gambaran Pengetahuan Dan
Sikap Dalam Menghadapi Proses Penyakitnya Di Puskesmas Sempor I
Kebumen. Tujuan penelitian untuk mengetahui Gambaran
8

Pengetahuan Dan Sikap Klien Tb Paru Dalam Menghadapi Proses


Penyakitnya Di Puskesmas Sempor 1 Kebumen. Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh penderita tb paru di puskesmas sempor 1
berjumlah 30 orang. Sampel yang diambil menggunakan tekhnik total
sampling berjumlah 30 responden. Metode penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dengan pendekatan survey. Metode pengumpulan
data menggunakan kuesioner. Data diolah dengan menggunakan uji
statistik deskriptif. Hasil penelitian yaitu pengetahuan klien TB Paru
dalam menghadapi proses penyakitnya mayoritas (63,3%) dalam
kategori baik. Sikap klien TB Paru dalam menghadapi proses
penyakitnya mayoritas (57,7%) dalam kategori sangat baik.
persamaan dalam penelitian ini terletak pada metode penelitian yaitu
menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan survey.
Perbedaan dengan penelitian ini adalah terletak pada pengambilan
sample yaitu menggunakan tekhnik purposive sampling sedangkan
dalam penelitian tersebut menggunakan tekhnik total sampling.
DAFTAR PUSTAKA

Al Ummah, B. (2009). Metodologi Penelitian Kesehatan. Kebumen: STIKES


Muhammadiyah Gombong

Amir, N. (2005). Depresi : Aspek Neurobiologik, Diagnosis & Tatalaksana. Jakarta:


Balai Penerbit FKUI

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Edisi Revisi VI.
Jakarta: Rineka Cipta

Ayu, Fitri. (2011). Kejadian Tingkat Depresi Pada Lansia: Studi Perbandingan Di
Panti Wreda Dan Komunitas. UNDIP Semarang. Skripsi

Brunner & Suddarth. (2003). Keperawatan Medikal Bedah. Cetakan I. Jakarta: EGC

Brunner & Suddarth. (2014). Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 12. Jakarta: EGC

Bhayu, Agus., Ratep, Nyoman., Westa, Wayan. (2014). Gambaran Faktor-Faktor


Yang Mempengaruhi Tingkat Depresi Pada Lanjut Usia Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kubu II Januari-Februari 2014. Universitas Udayana. Skripsi

Carla, R Marchira., Ronny, Wirasto., Sumarni. (2007). Pengaruh Faktor-Faktor


Psikososial Dan Insomnia Terhadap Depresi Pada Lansia Di Kota Yogyakarta.
Berita Kedokteran Masyarakat Vol. 23, No. 1. Maret 2007

Damping, C.E. (2003). Depresi pada Geriatri: apa kekhususannya. Dalam:


Supartondo, Setiati, S., dan Soejono, C.H., (eds). 2003. Prosiding Temu Ilmiah
Geriatri 2003 “Penatalaksanaan Pasien Geriatri Dengan Pendekatan
Interdisiplin”. Pusat informasi dan penerbitan bagian ilmu penyakit dalam
fakultas kedokteran universitas indonesia, jakarta

Dahlan, M. Sopiyudin. (2014). Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan:


Deskriptif, Bivariat, Dan Multivariat Dilengkapi Menggunakan Aplikasi SPSS.
Seri 1 Edisi 6. Jakarta: Epidemiologi Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2009). Pedoman Nasional


Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2. Cetakan kedua. Jakarta

Desmita. (2006). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya


Dewi, Kristyaningsih. (2011). Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Tingkat
Depresi Pada Lansia. Jurnal Keperawatan- Volume 01/Nomor01/Januari-
Desember 2011

Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Kebumen. (2015). Profil kesehatan


kabupaten kebumen tahun 2014. Kebumen

Ditjen PP & PL, Kemenkes RI. (2015). Profil kesehatan Indonesia. Jakarta

Durand, V.M., Barlow, D.H., 2006. Intisari Psikologi Abnormal. Edisi IV.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Ferry & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori Dan Praktik
Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Greenberg, S.A. (2012). Try This: The Best Practices In Nursing Care To Older
Adult The Depression Scale. [online] di www.hartfordign.org. diakses tanggal
18-11-2015 pukul 6:33 WIB

Hasbullah. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Hendry. (2013). Gangguan Depresi Pada Lanjut Usia. CDK-210/vol. 40 no. 11, th.
2013

Hidayat, S; Sedarmayanti. (2011). Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju

Kaplan, H.I & Sadock, B.J. (2010). Sinopsis Psikiatri. Jakarta: Binarupa Aksara

Keliat, B.A; Ester, M; Yulianti, D. (2011). Keperawatan kesehatan jiwa komunitas:


CMHN (BASIC COURSE). Jakarta: EGC

Lubis, N. 2009. Depresi Tinjauan Psikologis Edisi Pertama. Cetakan Pertama.


Jakarta: Kemanca.

Maryam, R, dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba
Medika

Maslim, Rusdi. (2002). Diagnosa Gangguan Jiwa: Rujukan Ringkas Dari PPGDJ.
Jakarta: PT Nuh Jaya

Muttaqin, Arif. (2014). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem


Pernapasan. Jakarta: Salemba Medika
Ninnda. (2014). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Depresi Pada Lansia Di
Dusun Kalimanjung Ambarkatawang Gamping Yogyakarta. UMY. Skripsi

Njoto, Nugroho. (2014). Mengenali Depresi Pada Usia Lanjut Penggunaan Geriatric
Depression Scale (GDS) Untuk Menunjang Diagnosis. CDK-217/vol.41 no.6.
Surabaya

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rekanita Cipta

Nur. (2013). Hubungan Tipe Kepribadian dengan Tingkat Depresi Lanjut Usia di
Desa Sugihwaras Kecamatan Adimulyo Kabupaten Kebumen. STIKES
Muhammadiyah Gombong. Gombong. Skripsi

Nurkhalesa; Mardijana; Dewi. (2014). Pengaruh Lamanya Menderita Tuberkulosis


Paru terhadap Tingkat Depresi pada Pasien di Puskesmas Sumbersari Kab.
Jember. Universitas Negeri Jember. Skripsi

PDPI. (2010). Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Tuberkulosis. Jakarta:


Depkes RI

Potter, P.A; Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses, Dan Praktik, Cetakan V. Jakarta: EGC

Price, S.A; Wilson, L.M. (2012). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses


Penyakitnya. Edisi 6. Jakarta: EGC

Sari, Kartika. (2012). Gambaran Tingkat Depresi lansia. FKUI Jakarta. Skripsi

Soedarto. (2009). Penyakit Menular \di Indonesia. Jakarta: Sagung Seto

Stuart, G.A. (2013). Prinsip Dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi
Indonesia, 10th edition. [ed] Kelliat, B.A. Singapura: Elsevier

Stanley & Beare.(2006). Buku Ajar Keperawatan Gerontik. Jakarta: EGC

Suardiman, Siti. (2011). Psikologi Usia Lanjut. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta
Suhartanto. (2004). Hubungan Harapan Pemenuh Kebutuhan Seksual Dengan
Motivasi Untuk Menikah Pada Usia Lanjut Di Panti Sosial Tresna Wreda
Yogyakarta Unit Budi Luhur. UGM Yogyakarta. Skripsi

Sunaryo. (2013). Psikologi Untuk Keperawatan. Edisi 2. Jakarta: EGC

Suryani., Widianti., Hernawati., Sriati. (2014). Analisis Kebutuhan Psikososial


Penderita Tuberkulosis Paru. Makara J. Health Res., 2014, 18(3): In Press Doi:
10.7454/Msk. V18i3.Xxxx.

Tamher, S & Noorkasiani. (2009). Kesehatan Usia Lanjut Dengan Pendekatan


Asuhan Keperawatan. Jakarta: Salemba medika

Taufik A. (2009). Tuberkulosis Paru. Dalam: Laporan Pendek Kepaniteraan Klinik


Ilmu Kesehatan Masyarakat.1-4

Tomb, David. (2004). Buku Saku Psikiatri. Cetakan I. Jakarta: EGC

WHO. (2014). Global Tuberkulosis Report 2014

.(2015). Tuberkulosis [online] dihttps://id.m.wikipedia.org/wiki/Tuberkulosis


diakses 4 september 2015

Yulia. (2012). Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Dalam Menghadapi Proses


Penyakitnya Di Puskesmas Sempor I Kebumen. STIKES Muhammadiyah
Gombong. Skripsi
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Tri Utami Apriani
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Mahasiswi STIKES Muhammadiyah Gombong
Program Studi/NIM : S1 Keperawatan / A11200839

Menyatakan bahwa akan senantiasa menjaga kerahasiaan identitas parsitipan


dan semata mata hanya akan menggali informasi demi kepentingan penelitian yang
sedang saya susun dengan judul “Gambaran Tingkat Depresi Penderita TB Paru pada
Lansia di PKU Muhammadiyah Gombong” dari partisipan, serta memberikan
penjelasan mengenai tujuan dan manfaat dari penelitian ini kepada partisipan.
Demikian pernyataan ini saya buat agar dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Gombong, 2016

(Tri Utami Apriani)


LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :

Menyatakan bahwa bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini denga judul
“Gambaran Tingkat Depresi Penderita TB Paru pada Lansia di PKU Muhammadiyah
Gombong” dan akan memberikan informasi yang sebenar-benarnya kepada peneliti
setelah sebelumnya saya telah mendapat penjelasan mengenai tujuan dan manfaat
dari penelitian ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari
siapapun.

Gombong, 2016

(………………………….)
KUESIONER PENELITIAN

GAMBARAN TINGKAT DEPRESI PENDERITA TB PARU


PADA LANSIA
DI PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

IDENTITAS RESPONDEN

Isilah titik – titik berikut dan berikan tanda (√) pada jawaban yang tersedia dengan
tepat dan benar.

No. Responden : ………………………………………………….


(diisi oleh peneliti)
Nama : …………………………………………………

Umur : …………………………………………………

Jenis kelamin : …………………………………………………..

Status perkawinan :( ) belum menikah ( ) janda/duda

( ) menikah

Status pendidikan :( ) SD ( ) SMA

( ) SMP ( ) Perguruan Tinggi

Petunjuk pengisian: Dimohon dengan hormat, anda memberi tanda ( √ ) pada


jawaban yang tersedia sesuai dengan persepsi anda dan check list tingkat depresi
ini hanya diisi oleh lansia yang menderita TB Paru !

No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah pada dasarnya anda puas dengan kehidupan yang
anda jalani saat ini?
2. Apakah anda menghentikan banyak kegiatan dan hal-hal yang
menarik minat atau kesenangan anda?
3. Apakah anda merasa kehidupan anda hampa?
4. Apakah anda sering merasa bosan?
5. Apakah anda mempunyai semangat yang baik disetiap saat?
6. Apakah anda takut sesuatu yang tidak baik akan terjadi pada
diri anda?
7. Apakah anda merasa bahagia atau senang disetiap waktu?
8. Apakah anda sering merasa tidak berdaya?
9. Apakah anda lebih suka tinggal dirumah, daripada pergi
keluar dan mengerjakan aktivitas yang baru?
10. Apakah anda merasa mengalami kesulitan untuk mengingat
daripada biasanya?
11. Apakah anda pikir bahwa hidup anda sekarang ini
menyenangkan?
12. Apakah menurut anda keadaan anda sekarang rasanya kurang
berharga?
13. Apakah anda merasa penuh berenergi, tidak mudah lelah?
14. Apakah anda merasa bahwa situasi anda tak ada harapan?
15. Apakah anda pikir bahwa banyak orang yang lebih baik
keadaanya daripada anda?
Keterangan :
1. 0–4 : normal / tidak depresi
2. 5–8 : depresi ringan
3. 9 – 11 : depresi sedang
4. 12 – 15 : depresi berat
JADWAL PENELITIAN

No Kegiatan 2015 2016


Mei Juni Juli Agust Sept Okto Nov Des Jan Feb Maret April
1. Konsultasi judul

2. Studi pendahuluan

3. Penyusunan
proposal
4. Seminar proposal

5. Revisi proposal

6. Perijinan penelitian

7. Penelitian

8. Pengolahan data

9. Analisa data

10. Penyusunan hasil

11. Seminar hasil

12. Revisi hasil

13. Pengumpulan
laporan
Statistics

jenis tingkat tingkat


umur kelamin status pendidikan depresi
responden responden perkawinan responden responden
N Valid 53 53 53 53 53
Missin
0 0 0 0 0
g

Frequency Table

umur responden

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid middle age: 45-59 24 45.3 45.3 45.3
elderly: 60-74 25 47.2 47.2 92.5
old: 75-90 4 7.5 7.5 100.0
Total 53 100.0 100.0

jenis kelamin responden

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid laki-laki 34 64.2 64.2 64.2
perempuan 19 35.8 35.8 100.0
Total 53 100.0 100.0

status perkawinan

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid janda/duda 9 17.0 17.0 17.0
menikah 44 83.0 83.0 100.0
Total 53 100.0 100.0
tingkat pendidikan responden

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid SD 20 37.7 37.7 37.7
SMP 9 17.0 17.0 54.7
SMA 20 37.7 37.7 92.5
Perguruan
4 7.5 7.5 100.0
tinggi
Total 53 100.0 100.0

tingkat depresi responden

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid normal/tidak
8 15.1 15.1 15.1
depresi
depresi ringan 18 34.0 34.0 49.1
depresi sedang 11 20.8 20.8 69.8
depresi berat 16 30.2 30.2 100.0
Total 53 100.0 100.0
Crosstabs

[DataSet1] D:\spss tingkat depresi\spss uut.sav

Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
umur responden *
tingkat depresi 53 100.0% 0 .0% 53 100.0%
responden
jenis kelamin
responden * tingkat 53 100.0% 0 .0% 53 100.0%
depresi responden
status perkawinan *
tingkat depresi 53 100.0% 0 .0% 53 100.0%
responden
tingkat pendidikan
responden * tingkat 53 100.0% 0 .0% 53 100.0%
depresi responden
umur responden * tingkat depresi responden Crosstabulation

tingkat depresi responden


normal/tidak depresi depresi depresi
depresi ringan sedang berat Total
umur middle age: 45- Count 4 10 4 6 24
responden 59 % within umur
16.7% 41.7% 16.7% 25.0% 100.0%
responden
elderly: 60-74 Count 3 7 7 8 25
% within umur
12.0% 28.0% 28.0% 32.0% 100.0%
responden
old: 75-90 Count 1 1 0 2 4
% within umur
25.0% 25.0% .0% 50.0% 100.0%
responden
Total Count 8 18 11 16 53
% within umur
15.1% 34.0% 20.8% 30.2% 100.0%
responden
jenis kelamin responden * tingkat depresi responden Crosstabulation

tingkat depresi responden


normal/tidak depresi depresi depresi
depresi ringan sedang berat Total
jenis laki-laki Count 4 11 10 9 34
kelamin % within jenis
responden kelamin 11.8% 32.4% 29.4% 26.5% 100.0%
responden
perempua Count 4 7 1 7 19
n % within jenis
kelamin 21.1% 36.8% 5.3% 36.8% 100.0%
responden
Total Count 8 18 11 16 53
% within jenis
kelamin 15.1% 34.0% 20.8% 30.2% 100.0%
responden
status perkawinan * tingkat depresi responden Crosstabulation

tingkat depresi responden


normal/tidak depresi depresi depresi
depresi ringan sedang berat Total
status janda/dud Count 1 1 3 4 9
perkawinan a % within
status 11.1% 11.1% 33.3% 44.4% 100.0%
perkawinan
menikah Count 7 17 8 12 44
% within
status 15.9% 38.6% 18.2% 27.3% 100.0%
perkawinan
Total Count 8 18 11 16 53
% within
status 15.1% 34.0% 20.8% 30.2% 100.0%
perkawinan
tingkat pendidikan responden * tingkat depresi responden Crosstabulation

tingkat depresi responden


normal/tidak depresi depresi depresi
depresi ringan sedang berat Total
tingkat SD Count 2 9 3 6 20
pendidikan % within tingkat
responden pendidikan 10.0% 45.0% 15.0% 30.0% 100.0%
responden
SMP Count 0 3 2 4 9
% within tingkat
pendidikan .0% 33.3% 22.2% 44.4% 100.0%
responden
SMA Count 3 5 6 6 20
% within tingkat
pendidikan 15.0% 25.0% 30.0% 30.0% 100.0%
responden
Perguruan Count 3 1 0 0 4
tinggi % within tingkat
pendidikan 75.0% 25.0% .0% .0% 100.0%
responden
Total Count 8 18 11 16 53
% within tingkat
pendidikan 15.1% 34.0% 20.8% 30.2% 100.0%
responden
general assessment series

Best Practices in Nursing


Care to Older Adults
From The Hartford Institute for Geriatric Nursing, New York University, College of Nursing

Issue Number 4, Revised 2012 Editor-in-Chief: Sherry A. Greenberg, PhD(c) MSN, GNP-BC
New York University College of Nursing

The Geriatric Depression Scale (GDS)


By: Sherry A. Greenberg, PhD(c), MSN, GNP-BC,
Hartford Institute for Geriatric Nursing, NYU College of Nursing
WHY: Depression is common in late life, affecting nearly 5 million of the 31 million Americans aged 65 and older with clinically significant
depressive symptoms reaching 13% in older adults aged 80 and older (Blazer, 2009). Major depression is reported in 8-16% of community
dwelling older adults, 5-10% of older medical outpatients seeing a primary care provider, 10-12% of medical-surgical hospitalized older
adults with 23% more experiencing significant depressive symptoms (Blazer, 2009). Recognition in long-term care facilities is poor and not
consistent amongst studies (Blazer, 2009).
Depression is not a natural part of aging. Depression is often reversible with prompt recognition and appropriate treatment. However, if left
untreated, depression may result in the onset of physical, cognitive, functional, and social impairment, as well as decreased quality of life,
delayed recovery from medical illness and surgery, increased health care utilization, and suicide.
BEST TOOL: While there are many instruments available to measure depression, the Geriatric Depression Scale (GDS), first created by
Yesavage, et al., has been tested and used extensively with the older population. The GDS Long Form is a brief, 30-item questionnaire in which
participants are asked to respond by answering yes or no in reference to how they felt over the past week. A Short Form GDS consisting of
15 questions was developed in 1986. Questions from the Long Form GDS which had the highest correlation with depressive symptoms in
validation studies were selected for the short version. Of the 15 items, 10 indicated the presence of depression when answered positively, while
the rest (question numbers 1, 5, 7, 11, 13) indicated depression when answered negatively. Scores of 0-4 are considered normal, depending on
age, education, and complaints; 5-8 indicate mild depression; 9-11 indicate moderate depression; and 12-15 indicate severe depression.
The Short Form is more easily used by physically ill and mildly to moderately demented patients who have short attention spans and/or feel
easily fatigued. It takes about 5 to 7 minutes to complete.
TARGET POPULATION: The GDS may be used with healthy, medically ill and mild to moderately cognitively impaired older adults. It has
been extensively used in community, acute and long-term care settings.
VALIDITY AND RELIABILITY: The GDS was found to have a 92% sensitivity and a 89% specificity when evaluated against diagnostic
criteria. The validity and reliability of the tool have been supported through both clinical practice and research. In a validation study
comparing the Long and Short Forms of the GDS for self-rating of symptoms of depression, both were successful in differentiating depressed
from non-depressed adults with a high correlation (r = .84, p < .001) (Sheikh & Yesavage, 1986).
STRENGTHS AND LIMITATIONS: The GDS is not a substitute for a diagnostic interview by mental health professionals. It is a useful
screening tool in the clinical setting to facilitate assessment of depression in older adults especially when baseline measurements are
compared to subsequent scores. It does not assess for suicidality.
FOLLOW-UP: The presence of depression warrants prompt intervention and treatment. The GDS may be used to monitor depression over
time in all clinical settings. Any positive score above 5 on the GDS Short Form should prompt an in-depth psychological assessment and
evaluation for suicidality.
MORE ON THE TOPIC:
Best practice information on care of older adults: www.ConsultGeriRN.org.
The Stanford/VA/NIA Aging Clinical Resource Center (ACRC) website. Retrieved July 2, 2012, from http://www.stanford.edu/~yesavage/ACRC.html. Information on the
GDS. Retrieved July 2, 2012, from http://www.stanford.edu/~yesavage/GDS.html.
Blazer, D.G. (2009). Depression in late life: Review and commentary. FOCUS, 7(1), 118-136.
Greenberg, S.A. (2007). How to Try This: The Geriatric Depression Scale: Short Form. AJN, 107(10), 60-69.
Harvath, T.A., & McKenzie, G. (2012). Depression in Older Adults. In M. Boltz, E. Capezuti, T.T. Fulmer, & D. Zwicker (Eds.), A. O’Meara (Managing Ed.), Evidence-
based geriatric nursing protocols for best practice (4th ed., pp. 135-162). NY: Springer Publishing Company, LLC.
Koenig, H.G., Meador, K.G., Cohen, J.J., & Blazer, D.G. (1988). Self-rated depression scales and screening for major depression in the older hospitalized patient
with medical illness. JAGS, 36, 699-706.
Sheikh, J.I., & Yesavage, J.A. (1986). Geriatric Depression Scale (GDS). Recent evidence and development of a shorter version. In T.L. Brink (Ed.), Clinical
Gerontology: A Guide to Assessment and Intervention (pp. 165-173). NY: The Haworth Press, Inc.
Yesavage, J.A., Brink, T.L., Rose, T.L., Lum, O., Huang, V., Adey, M.B., & Leirer, V.O. (1983). Development and validation of a geriatric depression screening
cale: A preliminary report. Journal of Psychiatric Research, 17, 37-49.

Permission is hereby granted to reproduce, post, download, and/or distribute, this material in its entirety only for not-for-profit educational purposes only, provided that
The Hartford Institute for Geriatric Nursing, New York University, College of Nursing is cited as the source. This material may be downloaded and/or distributed in electronic format,
including PDA format. Available on the internet at www.hartfordign.org and/or www.ConsultGeriRN.org. E-mail notification of usage to: hartford.ign@nyu.edu.
Geriatric Depression Scale: Short Form
Choose the best answer for how you have felt over the past week:

1. Are you basically satisfied with your life? YES / NO

2. Have you dropped many of your activities and interests? YES / NO

3. Do you feel that your life is empty? YES / NO

4. Do you often get bored? YES / NO

5. Are you in good spirits most of the time? YES / NO

6. Are you afraid that something bad is going to happen to you? YES / NO
7. Do you feel happy most of the time? YES / NO

8. Do you often feel helpless? YES / NO

9. Do you prefer to stay at home, rather than going out and doing new things? YES / NO

10. Do you feel you have more problems with memory than most? YES / NO

11. Do you think it is wonderful to be alive now? YES / NO

12. Do you feel pretty worthless the way you are now? YES / NO

13. Do you feel full of energy? YES / NO

14. Do you feel that your situation is hopeless? YES / NO

15. Do you think that most people are better off than you are? YES / NO

Answers in bold indicate depression. Score 1 point for each bolded answer.

A score > 5 points is suggestive of depression.


A score ≥ 10 points is almost always indicative of depression.
A score > 5 points should warrant a follow-up comprehensive assessment.

Source: http://www.stanford.edu/~yesavage/GDS.html
This scale is in the public domain.

The Hartford Institute for Geriatric Nursing would like to acknowledge the original author of this Try This, Lenore Kurlowicz,
PhD, RN, CS, FAAN, who made significant contributions to the field of geropsychiatric nursing and passed away in 2007.

general assessment series A series provided by The Hartford Institute for Geriatric Nursing,
New York University, College of Nursing
Best Practices in Nursing EMAIL hartford.ign@nyu.edu HARTFORD INSTITUTE WEBSITE www.hartfordign.org
Care to Older Adults
www.ConsultGeriRN.org
CLINICAL NURSING WEBSITE

Anda mungkin juga menyukai