KELOMPOK V
TEKNIK KOMPUTER
SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
Peristiwa yang terjadi belakangan ini adalah pelecehan seksual yang terjadi
pada mahasiswi UGM bernama Agni. Dalam kasusnya, Agni berjuang selama 18
bulan untuk mencari keadilan. Hal ini membuat kami tertarik untuk mengetahui
bagaimana peristiwa itu terjadi, bagaimana proses penyelesaian kasus ini oleh pihak
kampus dan kepolisian, dan apa saja kendala yang dialami Agni saat menyelesaikan
masalahnya.
1.2 Tujuan
Dari keterangan diatas menandakan bahwa hak asasi yang diinginkan Agni
tidak terwujud, justru menjadi merusak citranya di mata orang-orang. Tanda-tanda
pihak kampus mendukung Agni tidak terlihat, sedangkan pelaku dapat
menyelesaikan akademiknya dengan lancar.
3.3 Respon pihak kampus terkait kasus Agni
4.1 Kesimpulan
Perkosaan dan penanganannya selama ini menjadi salah satu indikasi dan
bukti lemahnya perlindungan (pengayoman) hak asasi manusia, khususnya
perempuan dari tindakan kekerasan seksual yang tergolong pada kekerasan terberat.
Mengenai kejahatan kekerasan seksual (perkosaan) ini, tidak hanya merenggut
kehormatan seorang perempuan, namun juga merenggut hak-hak asasinya.
Kejahatan kekerasan seksual (perkosaan) jika dikaji berdasarkan pada perspektif
kriminologi, menunjuk pada motif dan perilaku, dimana hal tersebut memiliki motif
pemuasan nafsu seksual.Dalam ketentuan Pasal 285 KUHP dinyatakan bahwa
ancaman pidana maksimum yang diterima oleh pelaku pemerkosa adalah duabelas
tahun penjara.
4.2 Saran
https://nasional.tempo.co/read/1174647/akar-kekerasan-seksual-belajar-dari-
kasus-agni-ugm
https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-46837027
http://www.tribunnews.com/section/2018/11/07/fakta-fakta-kasus-pemerkosaan-
mahasiswi-ugm-kronologi-hingga-petisi-online?page=all
https://regional.kompas.com/read/2019/02/06/10300081/6-fakta-kasus-dugaan-
pelecehan-seksual-mahasiswi-ugm-sepakat-damai-hingga
https://geotimes.co.id/opini/keadilan-untuk-agni/