NOMOR 695/Kpts/PD.410/2/2013
TENTANG
MENTERI PERTANIAN,
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Kambing Peranakan Etawah sebagai Rumpun Kambing
Lokal Indonesia.
KEDUA : Kambing Peranakan Etawah sebagaimana dimaksud
dalam diktum KESATU sebagai kekayaan Sumber Daya
Genetik (SDG) Ternak Lokal Indonesia.
KETIGA : Kambing Peranakan Etawah sebagaimana dimaksud
dalam diktum KESATU mempunyai keseragaman bentuk
fisik yang khas dibandingkan dengan kambing asli dan
kambing lokal lain.
KEEMPAT : Deskripsi Kambing Peranakan Etawah sebagaimana
dimaksud dalam diktum KESATU, sebagai berikut:
A. Nama Rumpun : Kambing Peranakan Etawah.
B. Asal-usul : hasil persilangan Kambing
Etawah India dengan kambing
kacang.
C. Wilayah sebaran : sebagian besar wilayah negara
Republik Indonesia.
2
D. Karakteristik
1. Sifat kualitatif :
a. Warna bulu : kombinasi putih, hitam, dan
cokelat.
b. Bentuk
1) Kepala : profil muka cembung.
2) Telinga : panjang dan terkulai.
3) Tanduk : melengkung ke belakang.
4) Bulu jenggot : jantan: panjang.
betina: tidak berjenggot.
5) Punggung : lurus, beberapa agak melengkung,
dan semakin ke belakang semakin
tinggi sampai pinggul.
6) Bulu tubuh : bagian leher dan pinggul lebih
panjang, dan pada jantan bulu
lebih panjang mengurai.
7) Ekor : pendek.
c. Sifat keindukan : baik.
2. Sifat kuantitatif :
a. Ukuran tubuh:
1) Tinggi pundak : jantan : 87 ± 5 cm.
betina : 75 ± 5 cm.
2) Panjang badan : jantan : 63 ± 5 cm.
betina : 60 ± 5 cm.
3) Lingkar dada : jantan : 89 ± 5 cm.
betina : 81 ± 7 cm.
4) Panjang telinga : jantan : 30 ± 4 cm.
betina : 27 ± 3 cm.
5) Panjang bulu : jantan : 23 ± 5 cm.
betina : 23 ± 5 cm.
6) Bobot badan : jantan : 54 ± 5 kg.
betina : 41 ± 7 kg.
b. Produksi susu : 1-3 liter/hari.
c. Umur dewasa
kelamin : 18 ± 5 bulan.
d. Umur beranak
pertama : 18 ± 0,4 bulan.
e. Lama bunting : 5 ± 0,3 bulan.
f. Lama berahi : 18 ± 6 jam.
g. Berahi setelah
beranak : 63 ± 6 hari.
h. Jumlah anak
sekelahiran : 1-2 ekor.
KELIMA : Kambing Peranakan Etawah sebagaimana dimaksud dalam
diktum KESATU harus dilindungi dan dilestarikan.
3
KEENAM : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Pebruari 2013
MENTERI PERTANIAN,
SUSWONO