NOMOR 2846/Kpts/LB.430/8/2012
TENTANG
MENTERI PERTANIAN,
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Ayam Merawang sebagai salah satu rumpun ayam lokal
Indonesia, untuk dilindungi dan dilestarikan.
KEDUA : Ayam Merawang sebagaimana dimaksud dalam diktum
KESATU mempunyai:
a. keseragaman bentuk fisik;
b. kemampuan adaptasi dengan baik pada keterbatasan
lingkungan: dan
c. ciri khas yang berbeda dengan rumpun ayam asli atau
ayam lokal lainnya.
KETIGA : Deskripsi rumpun Ayam Merawang sebagaimana dimaksud
dalam diktum KESATU, sebagai berikut:
1. Nama rumpun : Ayam Merawang.
2. Asal-usul : Berasal dari spesies gallus-
gallus, family Phasianidae, yang
didatangkan dari Cina oleh
pekerja tambang timah sekitar
300 tahun lampau, kemudian
dipelihara oleh masyarakat
pertama kali di Desa Merawang,
Kecamatan Merawang,
Kabupaten Bangka, Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
3. Wilayah sebaran asli
geografis : Kecamatan Merawang,
Kabupaten Bangka, provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
4. Wilayah sebaran : Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, dan Provinsi Sumatera
Selatan.
5. Karakteristik :
a. sifat kualitatif
(dewasa) :
1) warna bulu : Dominan cokelat, merah dan
kuning keemasan, dengan
bagian sayap dan ekor hitam.
2) kepala : Lonjong.
3) jengger : Jengger tunggal merah dan
bergerigi dengan jumlah 5-9.
4) pial : Ganda merah.
5) paruh : Kuning, panjang dan agak
melengkung.
6) badan : Jantan: besar dan tegap,
punggung agak panjang, bentuk
dada lurus mengikuti garis
leher, dan sayap rapat dengan
sisi badan, sementara perut
agak dalam dan lebar dan
berbentuk segitiga.
Betina: lebih kecil dan kompak.
7) kaki : Berwarna kuning, spesifik lagi
pada kaki terdapat warna merah
yang membayang.
8) kulit dan daging : Berserat, tidak liat serta
berwarna kuning dan putih
kemerahan.
b. Sifat kuantitatif
(dewasa):
1) bobot badan : Jantan: 1,9-3,1 kg.
Betina: 1,4-2,5 kg.
2) bobot telur : 38-45 gram.
3) produksi telur : 125 butir/tahun.
4) konsumsi pakan : Dewasa, 93,3±2,1
gram/ekor/hari.
5) kepala : Jantan: panjang 7,3±0,2 cm,
tinggi 5,1±0,2 cm.
Betina: panjang 6,4±0,2 cm,
tinggi 4,6±0,2 cm.
6) jengger : Jantan: panjang 11,5±0,5 cm
tinggi 3±0,1 cm.
Betina: panjang 6,5±0,2 cm,
tinggi 2,3 ± 0,7 cm.
7) paruh : Jantan: panjang 4,2±0,2 cm,
lebar 1,5±0,1 cm.
Betina: panjang 3,7±0,3 cm,
lebar 1,4±0,1 cm.
8) dada : Jantan: panjang 11,8±0,7 cm,
lingkar dada 33,8±2,2 cm.
Betina: panjang 11,7±1,7 cm,
lingkar dada 31±1,2 cm.
c. Sifat reproduksi :
1) umur dewasa
kelamin : 6±1 bulan.
2) umur bertelur
pertama : 5,5±0,3 bulan.
KEEMPAT : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 10 Agustus 2012
MENTERI PERTANIAN,
SUSWONO