NOMOR 698/Kpts/PD.410/2/2013
TENTANG
MENTERI PERTANIAN,
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Ayam Sentul sebagai Rumpun Ayam Lokal Indonesia.
KEDUA : Ayam Sentul sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU
sebagai kekayaan Sumber Daya Genetik (SDG) Ternak Lokal
Indonesia.
KETIGA : Ayam Sentul sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU
mempunyai keseragaman bentuk fisik yang khas
dibandingkan dengan ayam asli dan ayam lokal lain.
KEEMPAT : Deskripsi Rumpun Ayam Sentul sebagaimana dimaksud
dalam diktum KESATU, sebagai berikut:
A. Nama Rumpun : Ayam Sentul.
B. Asal-usul : ayam lokal dari daerah Ciamis, Provinsi
Jawa Barat yang sejak abad ke-8 telah
dibudidayakan secara turun-temurun.
C. Wilayah sebaran
asli geografis : Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa
Barat.
D. Wilayah sebaran : Provinsi Jawa Barat (Kabupaten
Ciamis, Cirebon, Indramayu,
Majalengka, Sumedang, Bandung, dan
Bogor).
2
E. Karakteristik :
1. Sifat kualitatif :
a. Warna
1) Bulu : jantan: abu-abu dengan bergaris di
ujung setiap helai bulu,
memberi kesan sisik ikan,
dihiasi dengan warna merah,
kuning, dan hijau.
betina: dominan abu-abu dengan
variasi abu kehitaman, abu
keemasan, dan abu putih.
2) Kepala : jantan: abu-abu dilapisi warna khas
merah kuning keemasan.
betina: abu-abu kehitaman.
3) Jengger : merah.
4) Paruh : putih.
5) Kaki : kekuningan.
6) Kulit : putih.
b. Bentuk :
1) Kepala : jantan : lurus dan pipih.
betina : pipih.
2) Jengger : jengger pea.
3) Pial : ganda.
4) Paruh : jantan : sedang lancip.
betina : panjang dan runcing.
5) Badan : ramping.
6) Ekor : jantan : panjang.
betina : terbuka dan lebar.
2. Sifat kuantitatif:
a. Bobot badan : jantan: 2,0-2,6 kg.
betina: 1,3-1,6 kg.
b. Bobot telur : 40,7 ± 3,8 g.
c. Produksi telur : 118-140 butir/tahun.
d. Umur dewasa
kelamin : 6 ± 1 bulan.
e. Umur bertelur
pertama : 5-6 bulan.
f. Konversi pakan : 2,5-3,2.
g. Kepala : jantan: panjang 39,0 ± 2,2 mm,
lebar 33,4 ± 5,1 mm.
betina: panjang 38,6 ± 4,0 mm,
lebar 30,3 ± 2,8 mm.
h. Jengger : jantan: tinggi 34,9 ± 15,7 mm,
lebar 58,7 ± 30,7 mm, tebal
14,5 ± 11,9 mm.
betina: tinggi 17,3 ± 11,6 mm,
lebar 35,0 ± 18,2 mm, tebal
3,9 ± 1,7 mm.
3
i. Paruh : jantan: panjang 33,5 ± 3,6 mm,
lebar 17,2 ± 2,2 mm, tebal
12,6 ± 1,7 mm.
betina: panjang 32,2 ± 3,0 mm,
lebar 16,2 ± 1,9 mm, tebal
10,6 ± 1,3 mm.
j. Dada : jantan: panjang 13,2 ± 1,2 cm,
lingkar dada 34,0 ± 2,8 cm
betina: panjang 11,3 ± 0,9 cm,
lingkar dada 31,0 ± 1,5 cm.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Pebruari 2013
MENTERI PERTANIAN,
SUSWONO