Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

Laporan ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan asuhan


keperawatan pada komunitas, keluarga dan CMHN di RW 01 RT 03, RT 04, & RT
07 Kelurahan Medokan Ayu, Kecamatan Rungkut Surabaya yang bertujuan
memberikan asuhan keperawatan pada komunitas, keluarga dan CMHN meliputi
pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

3.1 Populasi, Sampel dan Sampling


5.1 Populasi
Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu
yang akan diteliti, bukan hanya objek atau subjek yang dipelajari saja tetapi
seluruh karakteristik atau sifat yang dimilki subjek atau objek (Sugiyono, 2009,
dalam Hidayat, 2010).
Populasi yang digunakan pada praktik komunitas ini adalah warga di
Kel.Medokan Ayu RW 01 RT 03, RT 04, & RT 07 dengan jumlah KK pada RT 03:
100 KK, RT 04: 60 KK, dan RT 07: 150 KK, sehingga jumlah populasi yang
digunakan dalam praktik ini adalah seluruh KK dalam RW 01 RT 03, RT 04, &
RT 07 berjumlah 310 KK.

5.2 Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah
dari karakteristik yang dimilki oleh populasi. Tujuan ditentukannya sampel dalam
penelitian adalah untuk mempelajarai karakteristik suatu populasi, karena tidak
dimungkinkannya peneliti melakukan penelitian di populasi, karena jumlah
populasi yang sangat besar, keterbatasan waktu, biaya, atau hambatan lainnya
(Hidayat, 2010).
Sampel dalam penelitian ini adalah beberapa warga di Kel.Medokan Ayu
RW 01 RT 03, RT 04, & RT 07 dengan jumlah KK pada RT 03: 100 KK, RT 04:
60 KK, dan RT 07: 150 KK, sehingga jumlah sampel yang digunakan dalam
praktik ini adalah seluruh KK dalam RW 01 RT 03, RT 04, & RT 07 berjumlah
175 KK.

5.3 Teknik Sampling

18
Teknik sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi sampel yang

digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan

mewakili dari keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2010). Teknik

pengambilan sampel dalam laporan ini menggunakan teknik Cluster Random

sampling. Cluster Random Sampling adalah suatu cara pengambilan sampel bila

objek yang diteliti atau sumber data sangat luas atau besar, yakni populasinya

heterogen dan terdiri atas kelompok yang heterogen, maka caranya adalah

berdasarkan daerah dari populasi yang telah ditetapkan. Cluster dilakukan dengan

cara melakukan randomisasi dalam dua tahap, yaitu randomisasi untuk

cluster/menentukan sampel daerah kemudian randomisasi/menentukan orang/unit

yang ada di wilayah / dari populasi cluster yang terpilih (Hidayat, 2010).

Pengambilan sampel dengan cara, peneliti menentukan daerah penelitian

terlebih dahulu, setiap daerah diberi kode menggunakan nomor. Ada 7 daerah

yang akan di cluster dari Kelurahan Medokan Ayu RW 1, yaitu RT 1, RT 2, RT3,

RT 4, RT 5, RT 6 & RT 7. Penentuan daerah dilakukan dengan rumus populasi

finit, setelah di hitung hasilnya adalah 4, selanjutnya untuk menentukan 4

wilayah, agar acak maka, digunakanlah teknik Random yaitu dengan cara

melempar dadu, melempar dadu diperoleh 3 wilayah yaitu RT 3, RT 4, dan RT 7.

Dari ketiga wilayah tersebut dilakukan random lagi untuk menentukan

orang/unit dengan rumus populasi finit, dan diperoleh hasil RT 03 sebanyak 100

KK, RT 04 sebanyak 60 KK, dan RT 07 sebanyak 150 KK. Setelah ditentukan

wilayah yang akan diteliti, diperoleh jumlah populasi sebanyak 310 KK,

kemudian dari 310 KK tersebut dihitung menggunakan rumus penentuan sampel

menurut Zainuddin (Hidayat, 2010) dan memperoleh hasil sebanyak 164 sampel.

19
Rumus Populasi Finit (Hidayat, 2010):

Keterangan :
n= N
n = Jumlah sampel
1+ N(d)2
N = Jumlah Populasi

d = Tingkat Signifikan (p) 0,05

Populasi Finit, menentukan wilayah Kelurahan Medokan Ayu RW 1:

n= N

1+ N(d)2

n= 7

1+ 7(0,05)2

n= 7

8 (0,0025)

n= 7

0,02

n = 3,25 (3) Wilayah / RT

5.4 Besar Sampling


Besar sampel pada penelitian ini menggunakan rumus penentuan besar

sampel yaitu:

Dalam penelitian ini, peneliti menentukan sampel menurut Zainuddin

(Hidayat, 2010) :

20
n= N. Zα 2. P. q

d2 (N - 1) + Zα2. P. q

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Populasi penelitian

α = 5%

Zα = 1,96

P = 0,5

q = 0,5

d = 0,05

Berdasarkan rumus di atas, sampel dalam penelitian ini adalah:

n = N . Za2. P . Q

d2 (N-1) + Za2 . P. Q

= 310 (1,96)2 (0,5) (0,5)

(0,05)2 (310-1) + (1,96)2 (0,5) (0,5)

= 310 . 3,84 . 0,25

0,0025 . 309 + 3,84 . 0,25

= 286,6 = 1190,4 = 121,5

0,6725 + 0,96 0,979

Jumlah sampel sebanyak 121 KK

21
Jumlah sampel yang diambil proporsi dengan jumlah populasi yang ada

masing - masing cluster tersebut dengan rumus menurut Umar dalam Sukidin dan

Mundir (2005).

n = fi. Sn

Keterangan :

N = jumlah sampel peruangan

fi = jumlah populasi peruangan

jumlah populasi seluruh ruangan yang telah ditentukan

Sn = jumlah sampel seluruh ruangan yang telah ditentukan

Berdasarkan rumus diatas maka jumlah sampel untuk masing - masing cluster

adalah sebagai berikut :

RT 1 : 100 KK
n = fi . Sn

n = 100
X 164
270

= 0,37 x 164

n = 60,68 (61 KK)

RT 2 : 75 KK

n = fi . Sn

n = 75
X 164
270

= 0,278 x 164

n = 45,5 (46 KK)

22
RT 4 : 60 KK

n = fi . Sn

n = 60
X 164
270

= 0,22 x 164

n = 36,4 (36 KK)

RT 5 : 35 KK

n = fi . Sn

n = 35
X 164
270

= 0,13 x 164

n = 21 KK

3.2 Tempat dan Waktu


.Pelaksanaan kegiatan Praktik Profesi Ners Keperawatan Komunitas,
Keluarga dan CMHN dimulai pada tanggal 03 Desember – 13 Januari 2018 di RW
01 RT 03, RT 04, & RT 07 Kelurahan Medokan Ayu Kecamatan Rungkut
Surabaya.
3.3 Instrumen
Instrument yang digunakan pada pengkajian dengan menggunakan
observasi dan wawancara yaitu dengan menggunakan daftar pertanyaan yang
sudah diajukan langsung pada masyarakat RW 01 RT 03, RT 04 & RT 07
Kelurahan Medokan Ayu Kecamatan Rungkut Surabaya.
3.4 Rencana Analisa Data
3.4.1 Pengkajian
1. Pengkajian data terkumpul dan ditabulasi.
2. Data dimasukkan dalam diagram distribusi frekuensi
a. Klasifikasi data atau kategori data

Cara mengkategori data :

1) Karakteristik demografi

2) Karakteristik geografi

23
3) Karakteristik social ekonomi

4) Sumber dan pelayanan kesehatan

(Anderson & Mc Farlane, 1981. Community as Client)

b. Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan telly

c. Tabulasi data

d. Interpretasi data

3.4.2 Analisa Data


Analisa data adalah kemampuan untuk mengkaitkan data dan

menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat

diketahui tentang kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat

apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan. Tujuan analisa data

adalah :

1. Menetapkan kebutuhan komunity

a. Menetapkan kekuatan

b. Mengidentifikasi pola respon komunity

c. Mengidentifikasi pola kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan

3.4.3 Perumusan atau Penentuan Masalah Kesehatan


Berdasarkan analisa data dapat diketahui masalah kesehatan dan

keperawatan yang dihadapi oleh masyarakat, sekaligus dapat dirumuskan yang

selanjutnya dilakukan intervensi. Namun demikian masalah yang telah

dirumuskan tidak mungkin dapat diatasi sekaligus. Oleh karena itu perlu

diprioritaskan masalah.

3.4.4 Prioritas Masalah

24
Dalam menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan

keperawatan perlu mempertimbangkan berbagai faktor sebagai kriteria,

diantaranya adalah :

1. Perhatian masyarakat

2. Prevalensi kejadian

3. Berat ringannya masalah

4. Kemungkinan masalah untuk diatasi

5. Tersedianya sumber daya masyarakat

6. Aspek politis

Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan hierarki kebutuhan

menurut Abraham H. Maslow yaitu :

1. Keadaan yang mengancam kehidupan


2. Keadaan yang mengancam kesehatan
3. Persepsi tentang kesehatan dan keperawatan

3.4.5 Diagnosa Keperawatan


Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik

yang aktual maupun potensial. Masalah actual adalah masalah yang diperoleh

pada saat pengkajian sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin

timbul kemudian (American Nurses of Association (ANA).

Diagnosa keperawatan mengandung komponen utama yaitu :

1. Problem (Masalah)

2. Etiologi (Penyebab)

3. Sign or Symptom (Tanda atau Gejala)

Perumusan diagnosa keperawatan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :

25
1. Dengan rumus PES

DK : P (Problem/masalah) + E (Etiologi/penyebab) + S (Symptom/gejala)

2. Dengan rumus PE

DK : P (Problem/masalah) + E (Etiologi/penyebab)

Jadi menegakkan diagnosa keperawatan minimal harus mengandung 2

komponen tersebut diatas, disamping mempertimbangkan hal-hal sebagai

berikut :

a. Kemampuan masyarakat untuk menanggulangi masalah

b. Sumber daya yang tersedia dari masyarakat

c. Partisipasi dan peran serta masyarakat

Sedangkan diagnosa keperawatan menurut Mueke, 1984 terdiri dari :

a. Masalah ……. Sehat ……. Sakit

b. Karakteristik populasi

c. Karakteristik lingkungan (Epidemiologi triagle)

Logan & Dawkins, 1986. Dalam bukunya : Family Centered Nursing in

the Community :

Diagnosa resiko : ……… (masalah)

Diantara : …….... (komunity)

Sehubungan dengan : ……… ( Karakteristik komunity dan lingkungan)

Yang dimanifestasikan/

didemonstrasikan oleh : ……... ( Indikator kesehatan/analisa data)

3.4.6 Perencanaan
Perencanaan keperawatan adalah rencana tindakan keperawatan yang akan

dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang

telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan pasien. Rencana

26
keperawatan harus mencakup : Perumusan tujuan, Rencana tindakan keperawatan

yang akan dilaksanakan, kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan.

1. Perumusan tujuan

Dalam merumuskan tujuan harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

a. Berfokus pada masyarakat

b. Jelas dan singkat

c. Dapat diukur dan diobservasi

d. Realistik

e. Ada target waktu

f. Melibatkan peran serta masyarakat

Formulasi kriteria tujuan : T = S + P + K.1 + K.2

S: Subjek K.1 : Kondisi

P: Predikat K.2 : Kriteria

Selain itu dalam perumusan tujuan :

a. Dibuat berdasarkan goal : sasaran dibagi hasil akhir yang diharapkan

b. Perilaku yang diharapkan berubah

c. Specific

d. Measurable atau dapat diukur

e. Attainable atau dapat dicapai

f. Relevant/realistic atau sesuai

g. Time-Bound atau waktu tertentu

h. Sustainable atau berkelanjutan

2. Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan

27
Langkah-langkah dalam perencanaan perawatan kesehatan melalui kegiatan :

a. Identifikasi alternatif tindakan keperawatan

b. Tetapkan teknik dan prosedur yang akan digunakan

c. Melibatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perncanaan melalui

kegiatan : musyawarah masyarakat desa atau lokakarya mini

d. Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia

e. Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi kebutuhan yang

sangat dirasakan masyarakat

f. Mengarah pada tujuan yang akan dicapai

g. Tindakan harus bersifat realistic

h. Disusun secara berurutan

3. Kriteria hasil untuk menilai pencapaian tujuan

Penentuan kriteria dalam perencanaan keperawatan komunitas adalah sebagai

berikut

a. Menggunakan kata kerja yang tepat

b. Dapat dimodifikasi

c. Bersifat spesifik :

1) Siapa yang melakukan ?

2) Apa yang dilakukan ?

3) Dimana dilakukan ?

4) Kapan dilakukan ?

5) Bagaimana melakukan ?

6) Frekuensi melakukan ?

3.4.7 Pelaksanaan

28
Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada

keperawatan komunitas adalah : I2 RMU.

1. Inovatif

Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu

menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

dan berdasar pada iman dan takwa

2. Integrated

Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerjasama dengan sesame

profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat

berdasarkan asas kemitraan

3. Rasional

Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus

menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana program

yang telah disusun.

4. Mampu dan mandiri

Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan

kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta komponen.

5. Ugem

Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya

dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang

diberikan akan tercapai

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan :

29
a. Keterpaduan antara : Biaya, tenaga, waktu, lokasi, sarana, dan prasarana

dengan pelayanan kesehatan maupun sector lainnya

b. Keterlibatan petugas kesehatan lain, kader dan tokoh masyarakat dalam

rangka alih peran.

c. Tindakan keperawatan yang dilakukan dicatat dan didokumentasikan.

d. Adanya penyelenggaraan system rujukan baik medis maupu rujukan

kesehatan.

3.4.8 Evaluasi
1. Fokus evaluasi

a. Relevansi

Apakah program yang diperlukan ?

Yang ada atau yang terbaru

b. Perkembangan kemajuan

Apakah dilaksanakan sesuai dengan rencana ?

Bagaimana staf, fasilitas dan jumlah peserta ?

c. Cost efficiency (efisiensi biaya)

Bagaimana biaya ?

Apa keuntungan program ?

d. Efektifitas

Apakah tujuan tercapai ?

Apakah klien puas ?

Apakah focus pada formulatif dan hasil jangka pendek ?

e. Impact

Apakah dampak jangka panjang ?

Apa perubahan perilaku dalam 6 bulan atau 1 tahun ?

30
Apakah status kesehatan meningkat ?

2. Kegunaan evaluasi

a. Menentukan perkembangan keperawatan kesehatan masyarakat yang

diberikan.

b. Menilai hasil guna, daya guna dan produktivitas asuhan keperawatan

yang diberikan.

c. Menilai asuhan keperawatan dan sebagai umpan balik untuk

memperbaiki atau menyusun rencana dalam proses keperawatan.

3. Hasil evaluasi

Terdapat tiga kemungkinan dalam hasil evaluasi, yaitu :

a. Tujuan tercapai

Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat telah

menunjukkan kemajuan sesuai denga kriteria yang telah ditetapkan.

b. Tujuan tercapai sebagian

Apabila tujuan itu tidak tercapai secara maksimal, sehingga perlu

dicari penyebab dan cara memperbaiki atau mengatasinya.

c. Tujuan tidak tercapai

Apabila individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tidak

menunjukkan perubahan kemajuan sama sekali bahkan timbul

masalah baru. Dalam hal ini perlu dikaji secara mendalam apakah

terdapat problem dalam data, analisis, diagnosis, tindakan dan faktor-

31
faktor yang lain tidak sesuai sehingga menjadi penyebab tidak

tercpainya tujuan

32

Anda mungkin juga menyukai