1.

) Untuk gambaran umum yang ada pada kedua artikel ini adalah sama sama
menjelaskan tentang apa yang terjadi setelah bencana gempa bumi. Di
artikel pertama setelah terjadi bencana gempa bumi dan tsunami di Palu,
bencana kembar ini juga menyapu bersih upaya para aktivis dan pemerintah
kota untuk mendukung para penyintas pembersihan anti-komunis Indonesia
yang penuh kekerasan pada tahun 1965-1966. Di seluruh negeri, para
penyintas seperti itu masih sangat terpinggirkan. Di artikel kedua setelah
terjadi bencana gempa bumi di Nepal, menyebabkan hubungan antara
komunitas internasional dan pemerintah Nepal jarang lebih buruk daripada
sekarang dan gempa bumi yang terus mengguncang Nepal telah
menciptakan krisis kemanusiaan

2.) Di tahun 2018, banyak terjadi bencana alam seperti topik kedua artikel ini
yaitu di Palu, Indonesia dan Nepal. Di Nepal terjadi bencana gempa bumi
sebanyak 2 kali. Gempa yang pertama terjadi pada tanggal 25 April yang
menewaskan belasan ribuan orang dan mengakibatkan kerusakan fasilitas
umum yang cukup parah. Gempa yang kedua terjadi pada tanggal 12 Mei
memicu serangkaian tanah longsor yang semakin menghambat upaya
bantuan dan diperkirakan telah memperluas area bencana. Setelah itu situasi
yang hampir tak tertahankan saat ini ada bagi jutaan orang di Nepal,
sebenarnya ada kasus bunuh diri setelahnya. Setelah gempa bumi, donatur
asing menyumbangkan $ 1 milyar ke Nepal, tetapi disalah gunakan atau
dikorupsi oleh pemerintah Nepal sendiri yang mengakibatkan donatur asing
dan rakyat Nepal tidak percaya lagi dengan pemerintahan Nepal, sedangkan
di Palu terjadi bencana gempa bumi yang menewaskan banyak orang salah
satu komunitas para aktivis dan pemerintah kota yang menggagas
pembersihan anti komunis di Indonesia yang penuh kekerasan pada tahun
1965-1966 karena kematian komunitas para aktivis dan pemerintah kota
menggagalkan upaya pemerintah untuk membersihkan anti komunis di
Indonesia. Sebelum terjadi bencana gempa bumi, presiden Susilo Bambang
Yudhoyono pernah menyatakan niatnya untuk merehabilitasi para korban
kekerasan dan meminta maaf kepada para korban pelanggaran hak asasi
manusia yang dilakukan selama rezim order baru Soeharto, tetapi
permintaan maaf yang dijanjikan Susilo Bambang Yudhoyono tidak pernah
terwujud, sehingga para aktivis dan pemerintah kota menuntut janji Susilo
Bambang Yudhoyono tetapi para aktivis dan pemerintah malah terkena
bencana gempa bumi dan tsunami yang membuat upaya pembersihan anti
komunis di Indonesia menjadi gagal.

3.) Pada artikel pertama penulis menjelaskan bencana gempa bumi yang
disebabkan oleh pergeseran lempeng tektonik. Penulis setuju terhadap kasus
korupsi dana donatur asing yang diberikan kepada pemerintah Nepal. Disini
penulisi sebagai pihak pro dengan kasus korupsi pemerintah Nepal karena
dana donatur asing yang seharusnya diberikan oleh korban gempa bumi
tetapi disalahgunakan oleh pemerintah Nepal.
Pada artikel kedua penulis menjelaskan tentang bencana gempa bumi dan
tsunami serta para aktivis yang menjadi korban. Disini penulis sebagai
pihak pro, karena membela kebeneran yang harusnya diungkap serta janji
 oleh Susilo Bambang Yudhoyono yang harus ditepati tetapi tidak
diwujudkan sampai sekarang sehingga Susilo Bambang Yudhoyono
meminta maaf kepada masyarakat yang mengalami korban kekerasan dan
korban pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan selama rezim orde
baru Soeharto.

4.) Keterkaitannya dalam dua artikel ini adalah tentang bencana gempa bumi
yang terjadi dan mengakibatkan kerugian besar serta kedua peristiwa ini
berkaitan dengan politik yaitu artikel pertama tentang korupsi dana donatur
asing dan yang kedua tentang para aktivis dan pemerintah kota yang
menggagas pembersihan anti komunis Indonesia yang penuh kekerasan
pada rezim orde baru soeharto.

5.) Menurut saya, artikel ini menyediakan wawasan yang luas dan mencakup
fakta fakta yang jelas sehingga membuat pembaca dapat menyimpulkan ide
pokok dari kejadian tersebut. Penjelasan dan bahasa yang digunakan pun
tidak terlalu rumit sehingga pembaca dapat memahami artikel tersebut.