Kepada Yth.
Ketua Dewan Pengurus YPKBK
di-
Bandung.-
Salam Sejahtera,
Berkaitan dengan progress pembangunan gedung Kebidanan dan Keperawatan, maka ada
beberapa hal yang akan kami klarifikasikan, perihal denah peruntukan gedung kebidanan dan
keperawatan, khususnya pada lantai 2, sbb:
1. Pada awal pembuatan gambar bangunan, di lantai 2, hanya ada 1 kamar operasi, yaitu
kamar operasi kebidanan. Kemudian konsultan bangunan, Bp. Kriswandhono, membawa
gambar bangunan tersebut ke RS. Woodward untuk dibahas dengan komite medis RS.
Woodward, perihal kelayakannya sesuai standar RS.
2. Komite medis memberi masukan, bahwa bila kamar operasi di gedung baru hanya untuk
kamar operasi kebidanan, maka sangat tidak efektif pelaksanaan operasi, karena ada 2
lokasi kamar operasi dalam 1 rumah sakit, sehingga akan menyulitkan tenaga, misal
dokter anestesi (yang hanya 1 orang) akan kewalahan bila terjadi jam operasi bersamaan
antara operasi lain dengan operasi kebidanan karena berbeda gedung/lokasi, sedangkan
bila ada dalam 1 lokasi akan memudahkan mobilisasi dokter anestesi bersama penata
anestesi untuk mendukung jalannya operasi.
Kemudian, frekwensi kegiatan operasi kebidanan tidak selalu ada setiap hari, bersyukur
bila ada 1 orang per hari operasi kebidanan, sehingga sebenarnya kamar operasi
kebidanan bisa digunakan oleh operasi lain. Tidak efektif pemanfaatan kamar operasi bila
kamar operasi ada di 2 lokasi berbeda.
Itulah sebabnya ketua komite medis RS. Woodward mengusulkan kamar operasi
disatukan dalam 1 lokasi, dan diputuskan disatukan di gedung baru kebidanan dan
keperawatan, supaya ada efisiensi tenaga, alat bedah, sarana kamar operasi, dll. Usul
dapat diterima oleh konsultan bangunan, kemudian akan membuat gambar kembali, dg
dibekali buku standar kamar operasi untuk RS kelas C. Kamar operasi diusulkan 3 Ruang,
terdiri dari 2 kamar operasi besar, dan 1 kamar operasi kecil.
Setelah gambar selesai dibuat, dikomunikasikan lagi dengan komite medis RS. Woodward,
melalui rapat bersama dengan manajemen RS, panitia pembangunan dan disetujui, lantai
2 diperuntukan untuk kamar operasi sentral. Dan konsultan membawa gambar denah
bangunan ke KPT untuk diminta persetujuan.
Setelah seluruh proses rapat-rapat di KPT tentang gedung bangunan kebidanan dan
keperawatan selesai, barulah dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan
gedung kebidanan dan keperawatan sekitar bulan September 2016.
YAYASAN PELAYANAN KESEHATAN BALA KESELAMATAN
Jadi perubahan peruntukan denah lantai 2, tidak dilakukan pada saat bangunan
sementara berjalan, tetapi sudah disetujui terlebih dahulu gambar beserta denah per
lantainya, baru pembangunan dimulai.
3. Selanjutnya pada saat pembangunan sedang berjalan, ditemui beberapa kondisi sarana
prasarana yang belum termuat di gambar dan di RAB bangunan, seperti alur konstruksi
gas medis/O2 terintegrasi (sentral), sarana dekteksi kebakaran (springkel smoke
detector), selasar alur pengangkutan linen kotor dari kamar operasi, dll. Hal ini
menindaklanjuti temuan-temuan surveior saat melakukan survei akreditasi di RS.
Woodward Palu, sehingga oleh surveior direkomendasikan untuk dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan rumah sakit kelas C. Itulah sebabnya dilakukan revisi anggaran untuk
mengakomodirnya. (RAB tambahan terlampir)
Demikian kami sampaikan alasan-alasan, perihal perubahan lantai 2, dari yang diketahui 1
kamar operasi kebidanan menjadi sentral kamar operasi.
Atas penyampaian kami di atas, kami ucapkan terima kasih, Tuhan Yesus memberkati
pelayanan kita bersama.
Hormat kami,
Opsir Pengurus YPKBK Direktur
RS. Woodward Palu, RS. Woodward Palu,
Alasan : saluran O2, diperlukan agar penyaluran O2 lebih stabil dan tidak terlalu repot untuk
mengambil dan mengangkat O2 secara manual untuk setiap pasien-pasien. Sentralisasi O2
memang sudah menjadi tuntutan pelayanan keperawatan. Sekaligus meminimalisir bahaya
kecelakaan bila menggunakan O2 manual secara sendiri-sendiri.