Anda di halaman 1dari 6

COUNTER

Airlangga Al Muhtadlobillah/161810201037/Kelompok 7
Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Jember
Email : airlanggaal4@gmail.com
kadang-kadang disebut juga dengan
1. Latar Belakang pencacah deret atau series counter
Pencacah atau Counter atau pencacah jajar. Pencacah sinkron
merupakan jenis khusus dari register, adalah pencacah yang sinyal detaknya
yang dirancang guna mencacah/ diberikan secara serentak (pararel)
menghitung jumlah pulsa-pulsa detak pada masing-masing input flip-flop.
yang tiba pada masukan-masukannya. Pencacah sinkron terdiri dari empat
Peranti ini terdiri dari satu atau lebih macam yaitu Pencacah maju sinkron
flip-flop yang dirangkai sedemikian yang berjalan terus (Free Running),
rupa sehingga setiap pulsa masukan Pencacah maju sinkron yang dapat
akan menambah cacahan. Pencacah berhenti sendiri (Self Stopping),
dibedakan menjadi dua yaitu : Pencacah mundur sinkron, Pencacah
pencacah sinkron dan pencacah tak maju dan mundur sinkron (Up-down
sinkron. Perbedaan mendasar dari Counter) merupakan gabungan dari
kedua jenis pencacah atau counter ini Up Counter dan Down Counter.
terletak pada cara memberikan sinyal Rangkaian ini dapat menghitung
detak pada tiap flip-flopnya. bergantian antara Up dan Down
Karakteristik penting dari pencacah karena adanya input eksternal sebagai
adalah Kerjanya sinkron atau tak control yang menentukan saat
sinkron, mencacah maju atau mundur, menghitung Up atau Down. Jika input
sampai beberapa banyak dapat Up bernilai ‘1’ (satu) maka Counter
mencacah (modulo pencacah) (Zuhal, akan menghitung naik (UP),
2004). sedangkan jika input Down bernilai
Pencacah sinkron atau ‘0’ (nol) , Counter akan menghitung
synchronous counter, yang beroperasi turun (DOWN) (Ibrahim, 1996).
serentak dengan pulsa clock yang
Counter Asinkron tersusun atas C menjadi clock dari flip-flop
flip-flop yang dihubungkan seri dan B,sedangkan output dari flip-flop B
pemicuannya tergantung dari flip- menjadi clock dari flip-flop A.
flop sebelumnya, kemudian menjalar Perubahan pada negatif edge
sampai flip-flop MSB-nya. Karena dimasing-masing clock flip-flop
itulah Counter asinkron sering sebelumnya menyebabkan flip-flop
disebut juga sebagai ripple-through sesudahnya berganti kondisi(toggle),
counter. Sebuah counter asinkron sehingga input-input J dan K di
(Ripple) terdiri atas sederetan Flip- masing-masing flip-flop diberi nilai
flop yang dikonfigurasikan dengan ”1” (sifat toggle dari JK flip-flop)
menyambung outputnya dari yang (Wasito, 1987).
satu ke yang lain, yang berikutnya Aplikasi rangkaian counter
sebuah sinyal yang terpasang pada modulo 6 yaitu pada rangkaian
input Clock FF pertama akan encoder. Encoder adalah rangkaian
mengubah kedudukan outputya yang berfungsi untuk mengkodekan
apabila tebing (Edge) yang benar data input menjadi data bilangan
yang diperlukan terdeteksi. Output ini dengan format tertentu. Encoder
kemudian mentrigger input clock dalam rangkaian digital adalah
berikutnya ketika terjadi tebing yang rangkaian kombinasi gerbang digital
seharusnya sampai. Dengan cara ini yang memiliki input banyak dalam
sebuah sinyal pada inputnya akan bentuk line input dan memiliki output
meriplle (mentrigger input sedikit dalam format bilangan biner.
berikutnya) dari satu FF ke yang Encoder akan mengkodekan setiap
berikutnya sehingga sinyal itu jalur input yang aktif menjadi kode
mencapai ujung akhir deretan itu. bilangan biner. Dalam teori digital
Ingatlah bahwa dapat membagi sinyal banyak ditemukan istilah Encoder
input dengan faktor 2 (dua). Jadi seperti “Desimal to BCD Encoder”
Counter dapat menghitung desimal yang berarti rangkaian digital yang
dari 0 sampai 15 (Wasito, 1987). berfungsi untuk mengkodekan line
Berdasarkan bentuk timing input dengan jumlah line input
diagram di atas, output dari flip-flop desimal (0-9) menjadi kode bilangan
biner 4 bit BCD (Binary Coded mengaplikasikan rangkaian counter
Decimal). Atau “8 line to 3 line modulo 6 dalam kehidupan sehari-hari.
Encoder” yang berarti rangkaian 2. Metode
Encoder dengan input 8 line dan Metode yang digunakan dalam
output 3 line (3 bit BCD) praktikum rangkaian counter kali ini
(Malvino,1996). adalah sebagai berikut:
Kelebihan dari rangkaian 2.1 Alat dan Bahan
encoder pada rangkaian digital yaitu Alat dan bahan yang digunakan
gerbang digital yang memiliki input pada praktikum rangkaian counter
banyak dalam bentuk line input dan adalah:
encoder digunakan karna rangkaian a. IC 74112 sebagai JK flip-flop.
encoder dapat menghemat jalur b. IC 555 sebagai clock.
ataupun untuk menyesuaikan input c. Projectboard sebagai tempat
supaya dapat diproses oleh rangkaian untuk meletakkan komponen
selanjutnya. Kekurangannya rangkaian.
rangkaian encoder memiliki output d. Adaptor 5v sebagai supply daya
sedikit dalam format bilangan biner. rangkaian.
Encoder akan mengkodekan setiap e. Kabel Penghubung sebagai
jalur input yang aktif menjadi kode penghubung antar komponen.
bilangan biner. f. Lampu LED sebagai
Tujuan rangkaian counter modulo pengetsrangkaian untuk
6 adalah untuk mengujian rangkaian mengetahui keadaan logika.
counter modulo 6 apakah sesuai dengan 2.2 Desain rangkaian
tabel kebenaran dengan melihat mati atau Desain rangkaian yang
menyalanya LED. Sebagai awalan untuk digunakan pada praktikum rangkaian
rangkaian encoder yang selanjutnya akan counter kali ini adalah :
digunakan untuk membuat dadu 2.2.1 IC 74112 J-K
elektronik dengan enam wajah. Praktikan
dapat memahami prinsip kerja counter
modulo 6. Selain itu, praktikan juga dapat
Gambar 2.1 Desain IC 74112
(Sumber : Tim Penyusun, 2018).
2.3.2 Parameter Keberhasilan
Parameter keberhasilan
2.2.2 Rangkaian Counter
praktikum rangkaian Counter Modulo
6 terletak pada keakuratan hasil
praktikum dengan teori yaitu dengan
cara melakukan uji tabel kebenaran.
Taraf keberhasilan dari praktikum
rangkaian counter ditunjukkan
Gambar 2.2 Rangkaian Counter
dengan mati atau menyalanya LED
Modulo 6
sesuai dengan tabel kebenaran.
(Sumber : Tim Penyusun, 2018).
3. Hasil dan Pembahasan
2.3 Metode Analisis
3.1 Hasil
Metode analisis yang ada dalam
Hasil dari praktikum counter
praktikum Rangkaian Counter kali ini
adalah, sebagai berikut :
adalah: Tabel 3.1 Tabel kebenaran Rangkaian
2.3.1 Tabel Kebenaran Assyncronous Counter Modulo 8
Berdasarkan desain rangkaian clock Q1 Q2 Q3
di atas dapat dibuat tabel kebenaran 0 0 0 0
sebagai berikut: 1 1 0 0
Tabel 2.3.1 Tabel Kebenran 2 0 1 0
Rangkaian Counter Modulo 6 3 1 1 0
4 0 0 1
5 1 0 1
6 0 1 1
7 1 1 1
8 0 0 0 3.2 Pembahasan
Tabel 3.1 merupakan tabel Tujuan praktikum yang
kebenaran dari rangkaian counter pertama adalah mengetahui
modulo 8. Tabel sesuai dengan bagaimana prinsip kerja dari
rangkaian 3.1. Tabel berisikan rangkaian assyncronous dan
pembuktian antara percobaan dan synchronous counter modulo 8 3 bit.
perhitungan apakah sama atau tidak. Prinsip kerja dari rangkaian
Q3 merupakan MSB dan Q1 assynchronous adalah ketika klok
merupakan LSB pertama ia bernilai 1. Pemicuan ini
terus terjadi secara berurutan dan
Tabel 3.2 Tabel kebenaran Rangkaian menjalar sampai flip-flop MSB-nya.
Syncronous Counter Modulo 8 Karena itulah Asyncronous counter
clock Q0 Q1 Q2 sering disebut juga sebagai ripple-
0 0 0 0 through counter. Pada rangkaian 2.1
1 0 0 0 Assyncronous counter LSB terletak

2 1 0 0 pada rangkaian Q1 dan MSB terletak

3 0 1 0 pada Q2. Assyncronous counter akan

4 1 1 0 bekerja pada clock tepi negative.

5 0 0 1 Prinsip kerja dari rangkaian

6 1 0 1 synchronous counter adalah akan


bekerja pada tepi clock positif. Klok
7 0 1 1
pada tepi positif maka akan aktif dan
8 1 1 1
bernilai 1. Rangkaian synchronous
Tabel 3.2 merupakan tabel
counter akan bekerja berurutan
kebenaran dari rangkaian
sampai dengan flip – flop MSB nya.
synchronous counter modulo 8. Tabel
Synchronous counter LSB terletak
diatas sesuai dengan rangkaian 3.2.
pada Q0 dan MSB terletak pada Q2.
Tabel berisikan pembuktian antara
Tabel kebenaran pada kedua
percobaan dan perhitungan apakah
rangkaian tersebut synchronous
sama atau tidak. Q0 merupakan LSB
dengan rangkaian assyncronous telah
dan Q2 merupakan MSB.
sesuai dengan referensi yang ada. DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim, K. 1996. Teknik Digital.
Rangkaian synchronous akan aktif
Yogyakarta: ANDI.Malvino,
pada tepi clok positif antinya ketika
Barmawi. 1996. Prinsip- Prinsip
pada tepi clock positif maka
Elektronika. Jakarta: Erlangga.
rangkaian tersebut akan aktif. .
Tim Penyusun. 2018. Modul
Rangkaian assyncronous akan aktif
Praktikum Teknik Digital. Jember :
pada tepi clok negatif antinya ketika
UniversitasJember
pada tepi clock negatif maka
Wasito, S. 1987. Teknik Digital.
rangkaian tersebut akan aktif.
Jakarta: Karya Utama.
Zuhal. 2004. Prinsip Dasar
4. Kesimpulan
Elektroteknik. Jakarta : PT.
Hasil dari praktikum yang
Gramedia Pustaka Utama.
didapat dapat dinyatakan telah sesuai
dengan referensi yang ada. Rangkaian
/
Assyncronous akan aktif pada tepi
negative, MSB terletak pada Q3 dan
LSB terletak pada Q1. Rangkaian
Syncronous akan aktif pada tepi
positif, MSB terletak pada Q2 dan
LSB terletak pada Q0. Prinsip kerja
dari rangkaian counter adalah
bergantung pada clocknya.

Anda mungkin juga menyukai