Anda di halaman 1dari 21

PENGEMBANGAN KONSEP COMMUNITY DEVELOPMFNT

DALAM KEIIANGKA PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL


RESPONSIBILITY

Charolinda

Abstrak

Coiporcite s’ocial responsibility, in United States of America, has' kown as


“coipoi atn citi-nnsliip”. The most principln about their same inearrings are
designated IO corporation s effort to conduct social and environtmenal care
integi ally in to their business by voluntary methods. The practice of
community development in Indonesia that hnve been conducted both State
Owner:I Enterprise (JOE) and private companies need to be more intensified.
This program cannot be exercised by charity ways, hut neecls phases to its
yc•rsistencn. Thnn it wif/ result better situation on both corporation and local
pnople. In legal asyect in Indonesia the program has not controller:I in
particularly regulation but spread in many regulations. In thC MutllOP' ’s sight
those nec•i:1s more government affords to secure f/i‹rf this cigentla will coufff7iic•
by the aimed consiclercitions.
K6ltE kunci.’ htikuni perusahaEn, coniinunil y developincnf. tnnggungjawab
socicil. pengeifibangan konsep

I. Pendahuluan
Seit ing dengan perkeiiibangan laju perel‹onoiuian bangsa, banyak
pei‘usa1iaan yang didiriI‹an di lndonesia baik pei usahaaia nasional yang
irodalnya beiasal dari negara. perusahaan swasta yang irodalnya dim iliki
oleh pihak swasta, perusahaan patrmgan antara pihak swasta nasional dengan
iiegala maupun perusahaan pattingan antara piliak asing dengan negara dalaiii
bentuI‹ per usaliaan penanaman iuodal asing d i Indonesia. Selama beroperasi
di Indonesia, berbagai jenis perusahaan tersebut telah iueirbantti dalam
inentinjang roda perel‹onomian di negara kita dalam bentuk 1‹etinttingan yang
diberikan kepada negara maupun dalam bentuk pajal‹-pajal‹ yang harus
dibayarkaii kepada negara.
Dalam menjalankan kegiatannya, sebtiali pcrusahaan harus
berinteraksi dengan berbagai komponen yang terkait dengannya. Secara
timum ada dna komponen yang terlibat dalaiii kegiatan perusahaan. Dtia
komponen ini dikenal dengan e/i‹rre/fofder dan stakeholder . Shareholder
adalah komponen yang terkait denq=an internal perusahaan yang dalam hal ini
Pengenibangan Conimuni]! Development dalam Pelaksanaan CSR, Charolinda 87

dikenal dengan para pemegang saham sedangkan yang diinaksud dengan


stakeholder adalah semua pihak diluar para pemegang saham yang tei’kait
dengan kegiatan perusahaan.
Peranan dari komponen stakeholder ini sangat menenttikan
kelangsungan liidiip perusahaan. Keberadaan sebuah perusahaan di sebuah
lingkungan masyarakat liatus iuaiupu memberikan kontribusi positif bagi
masyarakat yang bersangkutan. Ada banyak nilai dan tatanan yang telah
liidtip d i dalam masyarakat yang harus tetap di jaga dengan mtiiiculnya
sebuah elemen baru di lingktingan mereka.
Masalah yang pada akhirnya bermunculan di negara kita antai a pihak
pei usahaan dengan masyaral‹at setempat sangat meinpengarulii kcstabilan
negara. Peiuei intali juga pada akliiinya tidak bisa bei btiat banyak dengan
semtia ttinttitan iiiasyarakat yang iuerasa hak-hak atas daerahnya dilanggar.
Disatri sisi, pihak perusahaan telah meiuberikan suicbangan l‹epada negara
dalana bentuk pajak, dan kelangsiingan beroperasinya pei’usahaan di negara
in i sangat meiupengartihi roda perekonoiuian. Akan tetapi disisi lain seiuakin
banyak masyarakat yang iiierasa tidak dipei liatikan tsak-haknya. Ketegangan
yang ada juga akan iiieiiipengartilii minat investor asing d i Indonesia.
Seilluanya merupakan toata rantai yang tidak bisa diputtiskan dan
mempengarulii perekonoiuian dan keaiuanan negara.
Ada sebuah pola liubungan antara perusahaan dengan masyarakat yang
telah terjadi selama ini yang periti tinttik disikapi dan diperbaiki. Hal ini perlli
dilakukan untuk mendukung eksistensi perusahaan dan iuemperlancar
jalannya perusahaan seIiiogq=a baik masyarakat atauptin perusahaan yang
bersangkutan mengetahtii apa-apa yang menjadi keingiuan mereka. Negara
sebagai sebiiah organisasi kekuasaan sangat berperan tiottik memperbaik i
pola liiibungan diautara masyarakat dan perusahaan yang telah ada selama ini
agar seiiiua kepentingan di dalam negara tersebut dapat terjamiii dengan baik.
Tulisan ini akan menibahas iuengapa kegiatan-kegiatan sosial yang
dilakukan oleh perusahaan berdampak tidak signifikaii dalam peningkatan
kesejahteraan iiiasyarakat dan bagaimanakah hubungan sosial dan
kemitraan yang sehanisnya dibanp•un antara perusahaan denpaia
masyarakat.
Il. Perkembangan Pelaksanaan Cirrjrsrnic• Secret Resyottsil›ility

A. Scjarah CorRoriite Scemi Respoiisibility


Corporate socinl responsibility, dalam bahasa Indonesia dikenal
dengan tanggung; jawab sosial perusahaan. Di Arnerika, konsep ini
seriugkali disairakan juga dengan “corporate citizensliip”. Pada
intinya, keduanya dimaksudkan pada upaya pertisaliann untuk
Jiirnal Hukiini dan Petiibangwian Tahun Ke-Id No. l Janiiai i-Mai et 2006

meiigintegrasikan kepedulianiiya terhadap masalali sosial dan


lingkungan ke dalam kegiatan usaha i ereka dan juga ke dalam cara-
cara per usaliaan berinteraksi dengan stakeholder per tisaliaan.
Semuanya dilakukan secara sukaiela.'
Konsep adanya priti5ip tanggung jawab sosial perusahaan stldali
lama dikenal di ka1an;;an dtinia usata. Konsep ini iiiunctil seiring
dengan perkeinbaugan per usaliaan-pertiahaan di dtinia pada saat itu.
Aturan-attiran iuengenai perusahaan, cara iueiuproduksi baraog,
pelayanan terliadap lionsiimen dan peiiiasaran sangat berkaitan dengan
aturan-aturan yang berkenaan di bidang politik, sosial dan inil iter.
Sebagai contoh, pada tahap awal perkeiiibangan perusahaan-
perusahaan di lnggris, inisalnya Hudson Bay Company dan East
lndian Company, telah berkembang ptila suatu kebijakan publ ik pada
masa itu baliwa sebuah perusahaan harus lah ilieiubantu masyarakat di
sekitarnya yang pada masa itu benttik bantuan yang diliarapkan adalah
membantu perltiasaii daerali-daerali jajalian, irendirikan teiupat
peinukiman, menyediakau sarana transportasi, seria inendirikan bank
dan leinbaga keuangau lainnya.
Pada pertengalian abad ke-20, di Amerika Serikat telai
berkembang diskusi yang mendalaiu tentang konsep tanggting jawab
sosial perusahaan oleh para pakar elionom i sepei ti Peter Di’ucker dan
Milton Friedirann. Tanggung jawab perusahaan iuenjadi l‹unci utaiua
dalam manajeiuen per tisallaan, peiuasaran dan ketiangan d i berbagai
negara seperti Ameril‹a Serikat, Eropa dan Canada. Dalaiii septiltih
tahun terakliir, kajian menp=enai tanggunp= jawab perusahaan dan
konsep-konsep yang berkaitan seperti konsep coi poiate citizensliip
(cc)', telah dikeinbangkan secaia iuendalair dan merupakan l‹ajian
bagi kebijakan pemerintali, leiubaga-leiiibap•a swadaya masyarakat,
para investoi, peiuegang saliam, konsuiueu dan para akadClTiisi.
Di lndonesia, penerapan tanggung jawab sosial per-usahaan ini
buIianIaIi merupakan suatu hal yang baru, karena sudah banyak
perusahaan yang inelakukan kegiatan-kegiatau sosial untuk ireiubina
hubungan baik dengan masyarakat sekitar. Akan tetapi secara konsep
hal ini merupakan sesuatu yang baru dikenal di lndonesia. Diantara
sekian banyak perusahaan yang beroperasi di Indonesia, lianya sedikit

' Business & Biodiversity. “The Handhool: for Corpoi ote fiction, Earthwatch
Europe”, IUCN, The World Business Council for Sustainable Development 2002,”
<www.men1h.go.id>, diakses pada tangsal 7 April 2006.

' Suatu konsep yang secara tegas menganggap bahwa sebagai subjek hukum, setiap
korporasi adalah harga negara (citizen) dari negara di mana ia beroperasi.
Pengembangan Community Development dalam Pelaksanaan CSR, Char olinda 89

yang mau memasukkan corporate social responsibility sebagai bagian


yang tidak terpisalikan dari strategi perusahaan dalam bertisalia secara
inaksimal dan tidak menganggap hal tersebut sebagai kegiatan yang
filantropik' saja sifatnya melainkan ada upaya tulus untuk membantu
masyarakat.

B. Hubungan Antara Community Development Oengan Corporiite


Socinl Responsibility Dan Konsep Geoff CorporntE GOvnrnHHCE
Corporate Social Responsibility merupakan bagian yang tidal‹
dapat dipisalikan dari good corporate governance karena pelaksanaan
dari corporate social i’esponsibility merupakan bagian dari salali satti
pi insip yang dipegang dalaiil good corporate governance. Mentirut
Mas Achiuad Dan iri4 , pada dasarnya ada lima pi insip dalam good
corporcite govei nance, yaitu: Transparansi, Aktintabilitas,
Responsibilitas, IndependCl25i, dan Kesetaiaan dan kewajaian.
Prinsip yang berkaitan erat dengan corporate .social
responsibility adalah re5ponsibilitas yaitu aspek pertanggungjawaban
dari setiap kegiatan perti5ahaan kepada para stakeholder dimana
didalaiiinya ter masuk komunitas iua5yaiakat yang ada di sekitar
tempat beroperasinya perusahaan. Penerapan prinsip ini didalain good
corporate governance akan irendorong perusahaan unttil‹
melaksanakan prinsip norporate sonial responsibility karena dalam
berusaha, sebua6 perusahaan tidak akan lepas dari masyarakat di
sekitarnya.
Penetapan prinsip ini diliarapkan membuat perusahaan
menyadari bahwa dalam kegiatan opera5ionalnya sei ingkali ia
inengliasilkan eksternalitas (dainpak ltiar kegiatan perusahaan) negatif
yang harus ditanggting oleh masyarakat. Diluar hat itti lewat pi-insip
responsibility ini diliarapkao membantu pemerintah dalam mengurangi
kesenjangan pendapatan dan keseiupatan kerja pada segmen
masyarakat yang bewirn mendapatkan manfaat dari iuekanisiiie pasar.'
Karena dalam kegiatannya perusahaan tidak bisa dilepaskan dari unsur
masyarakat, maka perlti untuk menjalin liribtingan yang bails dengan
masyarakat demur kesinanibungan kegiatan bertisaha dalam jangka
panjang.

' Suatu Kegiatan yang dilandasi oleh rasa kedcrmaivanan saja.

Danii i. Op. Cir, hut. S.


90 .Iurncil Hukum d‹w Penibongunan Tahtin Kc-36 No. l lauren i-Maret 2006

Saiupai saat in i beltim ada pengklasifikasian yang baku


irengeuai iuacair-macaiii tanggung jawab sosial perusahaan ini.
Berbagai organisasi yang teikait iiiencoba uutti1t mengadakan
peiiibagian irengenai macain-macaiii tanggung jawab sosial
perusahaan ini. Secaia ringkas beatuk taaggtiiig jawab sosial
pertisaliaaia d igo longkan dalam eiupat beottù‹:‘
1 ) Peugelolaan lingktingan kerja secara baik. Ter-iiiasuk di
dalarnnya penyediaan lingkungan yang aiuan dan nyaivan,
sisteiu koiupensasi yanp• layalr dan perliatian terliadap
kesejahteraan ke1uarga karyawan.
2) Kern itraan antara perusahaan dengan masyarakat, l‹litisusnya
masyarakat lol‹al. Wujudnya yang paling uivtiir adalah
program-program cpniinunit y development unttik meivbantti
peningkatan kesejahteraan timum masyarakat seteiupat
dalam kurtin waktu yang cuI‹tip panjang. Melalui program
ini, diliarapltan masyarakat akan meneriira manfaat
ltebeiadaan perusahaan yang digtinakan untul‹ menopang
keinandiriannya bah kan setelah per usaliaan berlaenti
beroperasi.
3) Penanganan kelestai ian lingl‹ungan. Diivu lai dai-i lingkungan
perusahaan seudii i, teriuastik ire1al‹tikau peogheiiiatan
penggunaao listril‹, air, l‹ertas, dll, sampai penanganau
liiubali akibat Itegiatan perusahaan, agai tidal‹ illencemai i
liugkungan sekitar kantor/pabi’ik/tahap.
4) Investasi sO5ial. Sering diaiiikan 5ecai’a seiupit sebagai
“l‹egiatan amai perusahaan”. Materia sesunggulinya adalah
perusahaan iueillbei i dtikuogan finansial dan non-finausial
terhadap kegiatan sosial dan. lingkungau yang di lal‹ukan oleh
l‹eIompoI‹/oi ganisasi lain yang pada akli irnya akan
ivenunjang l‹egiatan bisnis per usaliaan. Di saiupiug itti, dai i
d tikungan yang d ibei ikannya, perusahaan dapat metterai citra
yang bail‹.
Cniiiinunify development sebagai salali satu bentulr dat i
corporate social responsibility terhadap para stakeholder, yang
diantaranya adalah masyarakat di sekitar lokasi beropera5inya
perusahaan. Bentuk—bentuk comm’unity development yang= dilakukan
antara Iain meningkatkan taraf liidup masyarakat dan kesejahteraan

Keanekai aganian Hciynti Don Tonggung J‹iwnh Sosicil Pei’tisn1iann,


<http/wwiv.menlli.go.id>, diakses pada tanggal 7 April 2006.
engembangan Community Development dalam Pelaksanaan C3R, Charolinda 91

masyarakat dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang terpadu yang


disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat. Secara umum
community development atati dalam bahasa Indonesia dikenal dengan
pengembangan masyarakat adalah kegiatan yang dilal‹tikan secara
sistematis, terencana dan diaralikan untuk meningkatkan kualitas
masyarakat dari segi sosial, ekonomi dan kualitas keliidupan yang
lebih baik apabila dibandingkan dengan kegiatan pembangunan yang
sebelumya dan kegiatan ini d ilaktikan secara terpadti dan l‹ontinyti.
Cooii?fufii(y development merupakan salali satu bentul‹ dari
corporate social responsibility yang paling pending dalam iueujaga
htibringan dengan masyarakat sekitar untuk jangka wal‹tu yang= laiiia.
Hal ini disebahkan community development menyentuli semua aspe1‹-
aspek yang terkait dengan corporate social responsibility. Dengan
menggunakan iuetode coiiil7ft/nily developmenf, otoiiiatis diaotara
perusahaan dan masyarakat harus saling mengetahui dan memahaiui
kepentingan iuasing-iriasing dalam rangka menjalin kerjasama yang
baik dan dial ini akan berpengai uh dalam irenenttikan str ategic
planning dari pei usaliaan ke depan, baik strategi dalam peugelolaan
lingkungan liidup, strategi dalam penyerapan tenaga kerja lokal
maupun strategi dalam menentukan par a supplier lokal.
Commiinil y dew/opinenf sebagai bag;ian dari corporate social
responsibilit y pada dasai’nya liaruslah dipandang sebap=ai suatu
kegiatan yang ter integrasi dengan kebijakan pei usaliaan dan
merupakan suatu itikad baik perusahaan untuk maju bersama-sama
dengan masyarakat sekitaf. Tidak bisa dipungkiri, setiap perusahaan
yang beroperasi pada dasarnya adalah untuk mengejar keuntungan dan
pengeicbangan kegiatan community development ini ) ika tidak
dipandang secara koiupreliensif oleh pihak perusahaan pasti law akan
dianggap sebagai kegiatan yang merugikan periisahaan. Padalial in i
merupakan kegiatan investasi perusahaan untul‹jangka panjang.
Jadi comsfiinit)* developmnnt merupakan salali satu bentuk
penetapan dari prinsip good corporate govc•rnancn yaku i dalam hat
pertaugungjawaban (responsibility) terhadap para staknholder ya‘iiu
koirun itas masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut atau
koinunitas masyarakat yang tidak bisa dilepasltan dat i 1‹egiatan
perusahaan. Secara otomatis, strate;;i community dnveloymcent in i
tergantting dat-i kebijakan yang diainbil oleh pei tisaliaan tersebut.
Anal isis mengenai masyarakat sekitar sebelum perusahaan didirikan
maupun setelah perusahaan berdiri akan iuempengarulii po la strategi
peageirbanp•an perusahaan kedepao.
Jurnal klukum dan Pembangunan rahifn Ke-36 No. I Januari-Mai ct 2006

Tidnlt bisa dipungltii’i baliwa beroperasinya sebuah perusahaan


harris melihat keadaan gejala sosial budaya yang ada disekitarnya.
Sehingga dengan l‹eliadiran per tisaliaan ditengah-tengah masyarakat
tidal‹ iueniiiibtill‹an ekses-el‹ses negatif bagi perkeiiibangan
irasyai akat yang bei’sangktitan yang pada giIii’annya akan
ireniiubtiIl‹an lionflil‹-konflik di masyarakat terhadap perusahaan.
Seperti iuisalnya tiiubulnya keceiuburuan sosial dari masyarakat
terhadap perusahaan yang bersangkutan atati terhadap karyawan
perusahaan ter5ebut yang berasal dari daerali lain.
Keje1ian sebuah perusahaan untuk iuenyikapi gejala sosial yang
ada di masyarakat tersebut akan mengurangi kesenjangan antara
per usaliaan dan iiiasyarakat. Selain itu masyarakat tidak lagi
menganggap pei’usaliaan sebagai elemen baru diantara meieka yang
membuat meieka tCrmarginal kan. O beh karena itu melakukan
rancangan awal tentang pola pengembangan commtinily development
akan iuenguntungl‹an perusahaan dari segi keamanan dan
kesinairbungan berusalia.

C. Pengaturan Mengenai Pelaksanaan Community Development


Oleh Perusahaan
Indonesia beltiiu meiniliki peratuian yang terkodifikasi tentang
pelaksanaan community development, pengattiran yang ada masih
tersebar di dalam bebei’apa perattiian-perattiran yang sesuai dengan
bentuk perusahaan tersebut, yal‹ni; Badan Usaha Milil‹ Negara
(BUMN), Perusahaan yang telah go puhlic dan perusahaan yang
terttitup (tidak go public).
Peiatriian yang menp=atur mengenai kewajiban
inenyelenggaralian coiuiiiuui/y development bagi trap-tiap jenis
perusahaan tersebut berbeda-beda.
1. Badan Usnha Milik Negara
Peraturan yang mewajibkan setiap BUMN melakukan
community development tertuang di dalam Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-117/M-
MBU/2002 Tentang Penerapan Praktek Good Corporate
Governance Pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan
Keputusan Meoteri Negara Badan Usaha Milik Negara
Nomor: KEP-236/bmu/2003 tanggal 1 7 Juni 2003 Tentang
Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan
Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara.
Pengembangan Community Development dalam Pelaksanaan CSR, Ch‹irolinda 93

Community development merupakan bagian yang tidak


terpisahkan dari penerapan good corporate governance.
Salah satu tujuan dari good corporate governance
sebagaimana yang tercantum di dalam Keputusan Menteri
Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-I I 7/M-
MBU/2002 pasal 4 butir c mendorong agar organ dalam
membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi
ni lai moral yang tinggi dan kepatulJiin tCrhadap peraturan
perundang-undanganp yana berlaku, serta kesadaran akan
adanya kesadaran tanggting jawab sosial BUMN tei‘liadap
staknl older maupun kelestarian lingkungan di sekitar
BUMN. Dengan kata lain menui ut Keputusan Menteri ini
kebijakan yang harusnya dikeluarkan oleh setiap BUMS
dalam i angka pelaksanaan good corporate govnrnanc?
haruslah memikirl‹an kepentin•paii para stakeholi:1nr termasuk
masyarakat.
Pelaksanaan kegiatan communit y rfc•ve/opmc°rif bagi setiap
BUMN iuerupal‹an keharusan dan iuendapatkan landasan
1itd‹tini yang kuat berdasarkan pasal 2 ayat ( 1) Keputusan
Meuteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-
236/bniti/2003, yang= berbunyi: “BUMN wajib melaksanakan
Program Kemitraan dan Program BL dengan iuemenuh i
ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Keputusan ini”. Pasal
ini memberikan kewajiban hukum bagi semtia BUMN unttik
melakukan pengeiubangan dan peningkatan kualitas hidup
masyarakat di lingktingannya.
Keputusan Menteri BUMN ini rnengattir dua macam pola
pengeinbangan masyarakat (community development) yaitu
melalui program Kemitraan dan program Bina Lingkungan
(BL). Yang dimaksud dengan program kemitraan
berdasarkan pasal I ayat (3) adalah program untuk
ireningl‹atkan kemamptian usaha kecil agar menjadi tanggtili
dan icandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba
BUMN. Pt ograin ini bertujuan untuk membangun sebuali
koiiiunitas masyarakat yang tangguli dan rnaiidiri melalui
peiubei dayaan tinit-unit usaha kecil yaitti kegiatan ekonomi
ralcyat yang berskala kecil dan memenuhi kriteria kekayaan
bersili atau hasil penjtialan talisman seila kepemilikau
sebagaimana diatom dalam Surat Keptittisan ioi. (pasal 3 butir
a dan b).
Hiikiim nan Pembangunan Tahun Kn-36 No. l Cimiteri i-Maret 2006

badi tidak semina unit-unit tisalia kecil dapat dibeidayaI‹an


melalui pi ogram iei, hanya usaha kecil yang metri I ilti
kekayaao bersili paling banyak Rp. 200.000.000,- (dna rattis
juta rupiali), tidak terinasuk tanali dan bangunan tempat
tisaha; atati iiieiuiliki hasil penjtialan talitinau paling banyal‹
Rp. 1.000.000.000,- (satu miliar rtipiali) yang dapat iiiasuk
dalam kategori unit-unit usaha kec il yang dapat meiiipei oleh
binaan dan stmtikan dana dari BUMN. Jadi program yang
diatur di dalam Keputusan Menteri BUMN ini btikan tali
piograin noininunity development yang intimi yang diiuulai
dari awal akan tetapi BUMN yang ada hanya berttigas
mengembangltau unit-unit usaha yang telah ada dan ittiptin
berdasarkan kriteria teilentu saja. Yang dikembangkan d isin i
bukanlali sebuah peningkatan hidtip ltoiuun itas masyarakat
secara laogsun;; dan 1‹e5eIurtilaan akan tetapi melalui unit-
finit usaha l‹eci1 diirana beluin tentu seiuua masyarakat
ter libat di dalaiiinya.
Sedangkan yang diiuaksud dengan program Birra
Lingkungan (BL) ireuurtit pasal l ayat (4) adalah piograir
peiuberdayaan kondisi sosial iuasyaraltat oleh BUMI4 di
wilayali usaha BUMN ter5ebut iiielalui pemanfaatan dana
dai i bagian laba. Akan tetapi di dalam I4eputtisan Menteri
BUMN ini tidak menyebutkan bentuk-benttik dari
pemberdayaan kondisi sosial iiiasyai aI‹at yang dapat
d ilakultan oleh unit fDgram birra lingktingan yang dibentul‹
oleh BUMN tersebut. Yang lebih ditekankan adalah
bagaiinana persiapan internal BUMN dalam iiielaksanaan
kediia program ini tetapi tidak iuenjelasltan secaia l‹oiiki it
bagaimana penerapannya di lapangan, sehingga tidal‹ jelas
bagaimana pelaksanaan yang konkrit dari program birra
lingktingan imi, apakah bentuknya sanna seperi aksi-aksi
sosial secara insidental ataukah ada kesinambungan dalam
pelaksanaaniiya untuk benar-benar nienujti peningkatan
kual itas masyarakat.
2. Perusahaan Yang Co Piib’lic
Tidak ada peraturan perundang-uudangan yang inengattir
inasalah pelaksanaan community development yang
dilakukan oleh perusahaan swasta baik dalam tiegeri atau
asing yang telah go public atau tercatat di dalam Bursa Efek.
Masalah pelaksanaan community development untuk
Pengembangan Community Development dalam Pelnksanaan CSR, Charolinda 95

perusahaan swasta yang telah go public tidak diatur secara


tegas, akan tetapi di dalam Keputusan Direksi Btirsa Efek
Jakarta Nomor : Kep-315/BEJ/062000 tentang Peraturan
Pencatatan Efek Nomor I-A: Tentang Ketentuan Umtim
Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas Di Bursa, disinggung
mengenai masalali good corporate governance sebagai salam
satu syarat dalam pencatatan efek perusahaan di Bursa Efek
Jakarta. Begitti juga di dalam Keputusan Direltsi Bursa Efek
Jakarta Nomor: Kep-316/BEJ/062000 Tentang Peraturan
Pencatatan Efek Nomor I-B: Tentang= Persyaratan Dan
Prosedtir Pencatatan Salaam Di Bursa.
Didalain Keputusan Direltsi Bursa Efek Jakarta Nomor:
Kep-315/BEA/062000 disebutltau bahwa dalam rangka
penyelenggaraao pengelolaan perusahaan yanp• baik (good:1
corporate governance), Perusahaan Tercatat wajib mem iliki:
a) Komisaris Independen yang juivlahnya secara
proportional sebanding dCngan jumlah saham yang
diiuiliki oleh bukan Pemegang Satuan Pengendali
dengan ketentuan jumlah Komisaris Independen
sekurang-ktirangnya 30% (tiga puluh perseratus) dari
jum talk seluruh anggota komisaris;
b) Koniite Audit;
J Sekretaris Perusahaan Corporate Senretary).Tugas
sekretaris perusahaan adalah menjadi pengliiibung antara
fungsi mediasi perusahaan dan publik. Oleh karena itu
sekretaris perusahaan harus maiupti meinaliaiui dan
menjelaskan that-hat yang berlaubungan dengan
7
perusaliaannya kepada publik.

Jadi dalam rangka meinentihi persyaratan good:l corporate


governance appar dapat inencatatkan efek ekuitasoya di Bursa
Efek Jakarta, setiap perusahaan hartis meiiiiliki tiga
komponen di atas. Akan tetapi persyaratan tentang good
corporate governance di atas saiva selcali tidak
iuenyinggting mengenai masalah conmliinity dc•velopinent

Mas Aclimad Dauiri. Lampiran Makalah I /‹•nibudnyol‹cin Good Corporotc•


Governance: Prosiding Lokakarya Terbatas Masalnh-Masalah Kepnilitan Dan Wawasan
Hukum i3iSnis Lain Tahun 2004, (Jakarta: Pusnt Peng •.iian klukum, 2004). hal. 326.
9d Hukum Plan Pembangunan Tahtin Ke-36 No. 1 Jantiai i-Maret 2006

sebagai salah satu bentuk pelaksanaan dai i goocl norporate


governance.
Keputusan Diiel‹si Bursa Efek Jakarta Nomoi . Kep-
3 I 6/BEJ/062000 Tentang Peraturan PGncatatan Efek Nomor
I-B : Tentang Persyaratan Dan Prosedur Pencatatan Saham
Di Bursa di dalaiii bagian pei‘syaratan Austin peucatatao
efek, prosedui pencatatau awal, dan Prosedtir Pencatatan
Awal Saham Perusahaan Ptibl ik atau Saham Perusahaan
Yang Tercatat Di Bursa Efek Lain iuencanttiiukan
persyaratan pencatatan bahwa, bagi calon perusahaan
tercatat bidang pabrikan tidal‹ sedang mempunyai masalah
pencemaran lingkungan yang dibuktikan dengan sertifikat
AMDAL dan untuk Calon Perusahaan Tercatat bidang
industri lteliutanan harus ineicptinyai sertifiltat ecolabeling
(rainali lingltungan).
Perusahaan yang liendal‹ mendaIIarl‹an d irinya d i Btirsa Efek
Jakarta harus memenuhi pei’syai atan dalam bidang
lingkungan. I4etenttian ini sangat berkaitan dengan masalah
good corporate governance d i bidang corporate social
responsibility dalam liubtingamiya dengan stakeholder akan
tetapi tidal‹ mengatur secara laogsting tentang ma5alali
community development. Akan tetapi j ika community
‹:1nvnlopment telah ter integrasi dengan kebijakan perusahaan
mafia dengan sendii‘inya, setiap kebijakan yang keltiar dai i
perusahaan mengenai pengelolaan lingltungan akan tei kait
atau meinpertiiiibangl‹an aspek-aspek kepentingan
masyarakat.
Perusahaan Yang Tidak to Public
Untuk perusahaan yang sifatnya tertutup dalam arti tidak
terdaftai di Bursa Efek Jaltafta, maka mereka tidalt teril‹at
dengan peraturan yang ditetapltan oleh Bursa Efek Jal‹arta.
Dengan kata Main terhadap mereka tidak ada kewajiban
sedikitpun untul‹ inelaksanakan prinsip good corporate
governance baik yang sifatnya ke dalam perusahaan maupun
yang sifatnya bersentulian dengan para stnkeholder. Untuk
perusahaan jenis ini pelaksanaan dari community
development benar-benar tergantung dari kebijakan
perusahaan tersebut.
Dapat disimpulkan baliwa Indonesia belriiu iueiniliki
pengaturan yang jelas tentang pelaksanaan community
Pengembangan Cominuni Development dalam Pelaksanaan CSR, Chai’olinda 97

‹development. Peraturan yang ada hanya memberikan


p•aiubaran secara umum dalam tual pelaksanaan good
corpoi ate governance. Pcrencanaan secara mendetail dari
konsep ini sangat tergantung pada kebijakan perusahaan.
Sayangnya tidak semua perusahaan memandang program ini
pending bagi kelangsungan liidup perusahaan. Kebanyakan
match inengangp•ap bahwa program ini merupakan
peniborosan biaya.

III. Pcngembangan Comnmnity Dnvnlopmnnt Oi Indonesia

A. Tahap-Tahap Pengembangan Community Development


Pada dasarnya keberliasi Ian sebuah perusahaan dalam
icengembangkaii prinsip community development tergantunp• dari
perusahaan tersebut meinberikan sudtit pandang terhadap Corporate
social responsihility (CSR). Apabila meliliat kepada praktik
pelaksanaan prinsip ini, maka semua perpektif perusahaan yang ada
dapat d ikeloiupokkan menjadi tiga, yaitu:'
1. Perusahaan yang iuemandang kegiatan ini sebagai .t'osial
obligation
Karena CSR dipandang sebagai kewajiban perusahaan saja,
maka pelaksanannya pada timumnya hanya mengikuti syarat
miniilial yang telai ditentukan pemerintali atau hanya
berdasarkan prinsip untuk menunjukkan kesan filantropi
perusahaan saja. Disini ada kesan terpaksa dalam
pelaksanannya.
2. Perusahaan yang menjalaiikan CSR sebagai sosial reaction
Disini pelaksanaan CSR sudah relatif lebih maju. Tidak
hanya dipandang sebagai sosial obligation seinata, namtin
sudah intilai tuirbtili ltesadaran akan arti penting CSR. Akan
tetapi pelaksanaannya masih jauli dari yang di1iarapkah,
meskiptiii stidali di atas sekedar ineniciatih i persyaratan
irininial. Dalam konteks ini perusahaan ineicbuttihl‹an
dorongan-dorongan eksternal agar’ pelaksanaan CSR lebih
maju.
3. Perusahaan yang menjalankan CSR dalam ranp=ka sosial
PCS 9OH6'!.

AB Susanto. l1engenibnngl‹mi Coryorcite Socinl Resyonsihilily Di Iiidoiic•sin.


Jurnal Reformasi Ekonoini, (Jakarta: LSPEU. vol. 4 No. l Mannari-Desember 2003): ').
98 Inn nal Hukum dan Peittbangunaz rah>n Ke-36 No. I Januari-Mai ct 2006

Di dalam tahap ini perusahaan dan iiiasyai‘akat iilairpti


secara bersama-sama inencari peluang-peltiang tintuk
memberikan kontribU5i demi kepentingan inasyai-akat. Pada
taliap ini l‹egiatan CSR menjadi sangat luas. Dalam konteks
ini, ltegiatan CSR iilengalaiui perubahan paradigaina. Kalau
pada iiiasa sebe luiilnya lebih bersifat ad lJOC, charity, 5erta
internally driven maka sekarang lebih externally di‘iven
dengan menekankan pentingnya partnership.

B. Peran Pemerintah Dalam Pengembniigan Community


Development Di Indonesia
Tidal‹ bisa dipungkiri bahwa pemerintah meiuiliI‹i peran yang
sangat besar dalam peningkatan pelaksanaan tanggung jawab sosial
perusahaan. Sejak saat dimulainya pendirian sebtiah per usaliaan,
sampai dengan perusahaan beroperasi tidak lepas dari pemerintah
apakah itu terkait dengan regulasi pemerintah yang terkait dengan
buruh, lingkungan atau yang berkaitan dengan masalah pajak.
Konsep corporate social responsibility mendapat pijakan yang
relatif l‹uat karena dalam realitasnya agen pemerintah tidak selainanya
bisa iilenjalankan kesejahteraan iilasyarakat secara memuaskan.’ Oleh
karena itu dalam usaha iileningkatkan kesejahteiaan inasyaral‹at,
pemerintah harus berperan aktif dan meiubina keijasaica dengan
perusahaan-perusahaan yang ada tintuk iueningkatkan program
community development sebagai salali satu cara neningkatl‹an
kesejaliteraan masyarakat. Dipei lukan peran aktif pettier intah tinttik
inendoi ong pelaksanaan program ini inisalnya dengan ineinberi!tan
insentif pajak bagi perusahaan yang benar-benar inelaksanal‹au
program coiumuuiJ development ini atau dengan ineinbei ikan
penghai gaan seperti yang diberil‹an terhadap perusahaan Medco
Energy atas kestingguliannya dalam meningkatkan kesejaliteraan
masyarakat seteinpat secaia baik dan kontinyti.
Selain itu, karena Indonesia belum mempunyai pengaturan
litikuin yang jelas dalam masalah norporate social responsibility, maka
wajai j ika penerapannya menjadi bebas tafsir. Foriualisasi corporate
social responsibility (dimana didalainnya termasuk soal community
development) di dalam suatu instrumen hukum meinang akan
meinunculkan dilema. Di satu sisi ia bisa dipandang sebagai

Sofyan Djalil, Konsep Teoi itis Dan Praktis Corporate Socinl Responsibility, 1urnai
Reformasi ELonomi, (Jakarta: LSPEU. vol. 4 No. l Januari-Desember 2003): 9.
Pengembangan Community Development ‹:lalam Pelaksanaan CSR, Charolinda 99

iiiekanisme kemitraan positif antara pemerintali dan pihak swasta


unttik iuengupayakan kesejahteraan sosial, sedangkan di sist lain ia
bisa pula inenjadi batu saudungan bagi investor asing, kliususnya dari
perusahaan-perusahaan yang masih menganggap CSE sebagai sesuatu
yang tidak bermanfaat. Bagi perusahaan yang belum siap maka akan
berpengarull terhadap para shareholder iueskipun dengan adanya
aturan seinacaiii ini paling tidak akan ineleta1‹kan pemerintali,
korporasi dan masyarakat pada posisi yang proporsional, sehingga
keinitraan positif yang dibangun pemerintali dengan korporasi benar-
benar meojadi komplemen ba;;i upaya irewujudkan kesejahteraan
sosial.
Untuk kondi5Ì Indonesia, pemerintali perlu untuk
iiiemikirkannya dengan matang denJ;an berbagai pertimbangan
tertitama perkembangan kesadaran litikulv masyarakat yang
iueiuerlukan wadah penyaluian yang ainan bagi semtia pilaak termasuk
perusahaan yang liendak berusaha di Indone5ia. Jika foriualisasi
corporate social responsibility (termasuk di dalamnya community
development) beliim memungkinkan unttik ditCrapkan di Indonesia
maka paJ ing tidak peiuerintali pen u memikii kan cara lain yang tepat
misalnya dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam setiap
l‹egiatan yang berliubtingan dengan pendirian sebuah perusahaan di
daerali mereka dan iuendorong perusahaan yang akan berusaha unttik
iuembtiat kontrak sosial dengan masyarakat dalam rangka strategi
perusahaan ke depan sekaligus melindungi kepentingan masyarakat.
M isalnya adalah kontrak sosial yang berisi bahwa perusahaan
akan membantu dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam
hal iremberilcan baotuan untuk inembuat bendungan d i sungai sebagai
sriivber energi listi ik yang digerakkan oleh turbin air. Namun ketika
pro;;raiu lain atau operasi perusahaan sedang mengalaiui masalah,
masyarakat iuengambil respon berupa penutupan al tran sungai dan
pertisakan bendungan. Int jelas akan meiubaliayakan perusahaan. Oleh
karena itu diperlukan kontrak sosial yang jelas agar kepentingan
masing-iuasing piliak tidak bertabrakan. Selaiu itu kontrak sosial
diper ltikan agar kegiatan communit y dnvnlopinent yang sifatnya unttik
jangka panjang dapat berjalan dengan lancar.
Bagi iiiasyarakat sendiri, pelibataia inei’eka secara aktif akan
ireiuberikan peiiialiaiuan tentang Isak dan kewajiban mereka terhadap
pertisaliaaia tersebut yaop• sesuai dengan koi idor hukuiii. Sehingga jika
teijadi konflik, iiierel‹a paham bagaimana cara penyelesaian yang
terbail‹ sesrlai dengan koridor htikuin. Hal penting yang hartis
diperhatikan disini menjadi pentinguya peran 1‹oetrak sosial antara
/00 Jw nal Hukuni dan Pemhangunan Tahun Kc-36 No. l Jailiiari-fini et 200a

perusahaan dan masyarakat untuk iiielindungi kepentingan iiiasyai altat


yang bersangkutan. Secaia keselurulian, jika sisìiiu yang dipakai pada
masa Orde Bai ti (diiuana pendei intah secara alttif memberikan
perlindtiiigan terhadap perusahaan-perusahaan ter-tentu dengan
menggunakan kekuatan iuiliter yang ineiubuat liak-liak rakyat icenjadi
seinakin tertindas) dapat diff ilangkan sepentilinya malta !‹ontralt sosial
tidak akan diperluman karena negara telah berperan sebagaimana
mestinya.
Perhatian masyarakat duri ta yang sedang tertujti kepada program
corporate social responsibility tidak dapat dipandang sebelali toata
oleh perusahaan yang akan bei operasi. Kesalahan langkah dan stiategi
dapat membuat perusahaan tersebut iuGrtigi. Misalnya jika dalam
inelakukan kegiatan usaha di suatu daerali, perusahaan tersebut tidak
meinperliatikan pengembangan masyarakat dan tidak memberikan
kontribusi yang berarti dalam pengembangan iuasyaraltat, maka tintuk
perusahaan yang seperti ini kebijaltan-kebijakan yang dikeluarkan
seringkali tidak berpihak kepada lingkungan ter icastik lingkungan
hidup. Beda ùa1 nya jika suatti perusahaan me1al‹ukan program
community development secara terstrtikttii dan kontinyti maka
kebijakan perusahaan yang keluar allan iueiiipertimbangkan
kepentingan masyarakat. Sebenarnya ini akan membawa kertigian
pada perusahaan itu seiJdiri.

C. Kelemnhan-Kelemahan Dalam Pelaksanaan Caoioifmi/y


Developntetit Yang Telah Dilakukan Di Indonesia
Sebenarnya community developnient sudah d ilaksana!tan di
lndonesia, meskipun tidak dirriirus1‹an secaia teoritis dan iueodalaiu
terlebih dahulu. Ada perusahaan yang icenerapl‹au sistemi keiuitraan
dengan memberdayakan masyarakat seltitar sebagai supplier, ada yang
mernbangun strana sanitasi terpadu dan sebagainya tergantung kepada
kondisi dan kebutuhan iuesyarakat seteirpat. Pela1‹sanaan dari
community dnvelopment liaruslah dilakukan secara terpadu dan
kontinyu. Artinya jika sebi:ah perusahaan melakukan kegiatan
communi] development dalam bidang sanitasi maka seharusiiya
perusahaan jtiga akan seinaksimal niungkin icenjaga lingkungan alam
di sekitarnya. Dengan demikian dampak dari pelaksanaan community
development itu sendiri akan meiilpengarulii aspek lingkungan
sehingga ada keterpaduan disini
Sebagian besar perusahaan di Indonesia hanya mela1‹ukan
program-program yang sifatnya amai dan seirentara, seita tidak ada
follovv up yang berarti setelaliiiya. Walaupun program tersebut
Pengnmbangan Community Development dalam Pelaksanaan CSR, Charolinda 101

di1a1‹sanakan secara kontinyu, akan tetapi tidak membawa perubahan


yang berarti dalam penin;;katan kualitas hidup masyarakat setempat.
Program-program yang dilaksanakan cenderung bersifat charity dan
hendak memperliliatkan bahwa perusahaan tersebut mcmi liki
kepedtilian sosial. Konsep charity in‘i tidak akan mengubah kapasitas
masyarakat dari kondisi seiuu la dan menjadi program yang tidak tepat
sasaran.
Di beberapa negara Barat, banyak perusahaan yang mampu
membawa perubahan unttik koinunitas mereka dalam bei bagai cara.
Hal itti terjadi ketika bisnis tidak hanya menjalankan fungsi ekonomi
tradisionalnya bertipa per-olehan keuntungan, perltiasan kesempatan
Lerja dan penanaman irodal kembal i untuk pertumbtihan d i masa
depan. Melainkan korpoi asi juga inembangun komunitasnya dengan
meningkatkan lingkungan dimana mei eka beroperasi." Unttik sebuah
unit tisalia bersl‹ala kecil iiiiingkin hal ini mudali diterapkan karena
tidal‹ terlalti banyak stakeholder yang terkait diband ingkan dengan
perusahaan berskala besar. Akan tetapi btikanlah suatu kemustahilan
jika pelaksanaan c ommunity development i ni dilakukan oleh
perusahaan besar. Duktingan masyarakat merupakan suatti investasi
yang sangat besar dalam mentinjang eksistensi perusahaan ke depan.
Salali satti perusahaan yang melaksanakan program community
‹:levelopnient dengan baik adalah PT Medco Energy yang bergerak di
bidang jasa pengeboran ininyak. Mereka menyesuaikan kebijakan
perusahaan yang akan diambil denJ;an memperhatikan budaya
masyarakat setempat. Misalnya cara mereka bernegosiasi ketika
melakukan pendekatan dengan masyarakat sekitar berbeda-beda
tergantung di wilayah maria mereka sedang beroperasi. Cara
bernegosiasi dengan orang Papua berbeda dengan orang Suinatra
Selatan. SeMain ito hal yang pat ing menco lok yang dilakukan oleh
Medco dalam wen ingkatkan kesejahteraan masyarakat adalah dengan
peniberian saham kepada peirerintali daerah.' '
Pengembangan communii y developmnnt bukanlah sestiatti hal
yang mudaJi. Seringkal i banyak perusahaan yang sudah mengeltiarkan
tiang banyak unttik kegiatan-kegiatan sosial, akan tetapi sasarannya
tidak tepat dan tidalt objektif. Problem seperti ini sering diliadapi

Mieczyslaiv Bak. Tonggmig Jcisvnh Sosicil Bisnis di Polnnrlia. Jtlmal Reformnsi


Ekonomi, (Jakarta: LSPEU. vol. 4 No. l Jantiari-Desember 2003). 43.

' ' Stigiharto. P«iiqn/niiinu :l /e‹/co Crergy Dalam d/e/u1snri‹r1oii Corporcile Socicil
Responsibility, .Iumal Retòrmasi Ekonomi, (Jakarta: LSPEU, vol. 4 No. J Januari-Desember
2003): /0.
102 Jiirnal Hukum dan Pc•nihangunan rahun Ke-36 No. 1 Januai’i-Mai el 2006

karena perusahaan tiiuuiunya 1‹tirang terlatih darlam i ela1‹tikan


community devn/opmerif." Jika sebuah perusahaan betul-betul
mengeiilbangkan lronsep community development untin‹ men inp•katkau
kesejahteraan masyarakat dengan irenggtinal‹an rnetode-iuetodc
tertentu, akan tercipta suatti konirinikasi yang intens antara perusahaan
dengan masyarakat sehingga masing-teasing pi1ial‹ meiiialiam i
kepentingan masing-masing. Hal ini akan iuencegali teijad inya
ketegangan antaia masyarakat dengan perusahaan.
Mei‘upakan kenyataan bahwa dalam berusaha sebuali
pei’usaliaan tidak dapat iiIelepas1‹an peran masyarakat d idalainnya baik
secara langsung maupun secara tidalt langsung. Kebcradaan
masyarakat haru dipertimbangkan dalam setiap pengambilan
kebijakan. Kesadaran masyarakat akan half dan 1‹ewaj ibannya akan
menuntun mereka kepada upaya pemenulian halt apabila irereka
merasa hak-leak merelia diabaikan. Jika taliap piotes sudah sedeinikiau
liebatnya, maka kegiatan-kegiatan yang beisifat charity tidak akan
berfungsi lagi untuk iueredain aiuarali iiIerel‹a. Cara yang paling aman
demi kepentingan kCdua befall pihak adalah saling meiualiaiili dan
mengenai sejak awal. Dalam hat ini kontrak sosial antara masyarakat
dengan perusahaan menjadi sangat panting.
Program community development yang telah dilaksanakan harus
dijaga kelangsungannya dan ditinp•l‹atkan karena program in i
merupaltan sarana koinunikasi yang intens antara masyarakat dengan
perusahaan sehingga mudah bagi perusahaan tintul‹ inengetatii
perkembangan gejala-gejala sosial yang ada dan menenttiltan arali
l‹ebijakan perusahaan. Selain itu program ini merupakan investasi
perusahaan dalam jangka panjang dan penting uotult kesinairbungau
dan I‹eainanan kegiatan berusaha.

IV. Penutup

A. Kesimpulan
Berdasarkari pemaparan di atas, maka dapat diambil kesiinpulan
bahwa pelaksanaan fommuni/y dnvnlopment yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia baik Badan Usaha Milik
Negara, perusahaan swasta asing maupun nasional yang telah go
public serta perusahaan swasta yang tidak go public, masih perlu untuk
ditingkatkan. Program ini tidak bisa dilaksanakan hanya dengan

" Susanto, Op. Cit., hal. 9.


Pengembangan Community Development dalam Pelaksanaan CSR, Charolinda 103

kegiatan-kegiatan yang bersifat charity saja, akan tetapi memerltikan


tahap-tahap agar dapat berlangsuug dengan kontinyu dan baik
sehingga antara perusahaan dengan masyarakat tercipta suatu
hubungan baik beidasarkan rasa saling meinahami dan mengenal
karakter inasing-masing.
Peraturan yang ada di negara kita yang mengatur mengenai
masalah cnininm›ity development sangat sedikit dan tersebar dalam
berbagai ruidang-tindang yang berbeda oleh karena itti peran
peirerintah sangat d ibutuli kao tintuk mendorong terlaksananya
program ini dengan baik. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh
pemerintali d iantaranya adalah iueinberilcan insentif pajak atau
peiighai gaan kGpada perusahaan yang telah menjalankan program ini
dengan baik.
Pengembangan kOn5ep coinniunit y developmenl akan
menciptakan suatu pola hubungan kemitraan antara perusahaan dan
masyarakat sehingga allan tercipta liubungan yang dilandasi rasa saling
ineicbuttilikan. Dengan penerapao konsep ini, kemitraaii yang terjalin
dapat lreirbantti tintuk inengurangi tiiubulnya konflk di masyarakat.
Pengliai gaan terhadap keberadaan masyaralcat lokal sebagai bagian
yang tidak terpisalikan dari kegiatan berusalia sebuah perusahaan akan
inemudalikan dalam inembina liribtingan baik dengan masyarakat
lokal, yang pada gi lirannya akan membawa dampak positf bap=i
perusahaan itti sendiri. Bagi masyarakat lokal keterlibatan mereka
akan memberikan pemaliainan tersendiri mengenai hak-hak dan
lcewajiban mereka terhadap elemen baru yang liadir di tengah mereka

B. Saran
Setiap perusahaan liendaknya menyadari dan menerapkan
!‹onsep community development sejak mereka melakukan perencanaan
untuk membangun perusahaan di kawasan tertentu. Kegiatan ini
liendaknya tidak dianggap oleh perusahaan sebagai sesuatu yang
inenghabiskan biaya, akan tetapi merupakan kegiatan investasi bagi
perusahaan tintuk jangka panjang demi kesinambungan berusalia.
Keberhasilan kegiatan ini sangat bergantting pada kebijakan
perusahaan, oleh karena itti liendaknya setiap perusahaan memasukkan
kegiatan ini dalam agenda perusahaan yang akan dilaksanakan sebagai
bentuk lnvesta5i bukaia uang dan dilaksanakan dengan sunggtih-
sungguh.
Pemerintah harus meningkatkan peran sertanya dalam
pelaksanaan cor iinunily rlevelopnienl sesuai dengan kondisi Indonesia
saat in i. Peran aktif pemerintah yang sesuai den;;an peran yang
104 Jm nal Tlukum dan Pc•mbangunan T‹ihun Ke-36 No. l Jantiai i-Mai et -*006

seharusnya di emban oleh suatu negara, allan iiieningl‹atkan


1‹epercayaan masyarakat teiliadap kcmaiupuan nep•ara dalam
HJGl2ingkatlcan keseja1itei‘aan iuerel‹a.
Pengembangan Community Development dalaiti Pelaksanaan CSR, CharolinJa 105

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Bursa Efek Jakarta. Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta Nomor : I4ep-
315/BEJ/062000 tentang Peraturan Pencatatan Efek Nomor I-A
Tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Beisifat Ekuitas Di Bursa.
Bursa Efek Jakarta. Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta Nomor : Kep-
316/BEJ/062000 Tentang Peraturan Pencatatan Efelc Nomor I-B
Tentang Persyaratan Dan Pt osedur Pencatatan Saham Di Bursa.
Keiuentrian Badan Usaha M il ik Negara. Keputusan Menteri Negara Badan
Usaha Milik Negara Nomor: KEP-I 17/M-MBU/2002 Tentang
Penetapan Praktek Good Corporate Governance Pada I3adan Usaha
Milik Nep=aia (BUMN).
l4eiiientrian Badan Usaha M ilili Negara. Keputusan Menteri Negara Badan
Usaha Milik Negara Nomor . KEP-236/bmu/2003 Tentang Prop=rair
Kemitraan Badan Usaha Mililc Negara Dengan Usaha Kecil Dan
Program Bina Lingkungan Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara.
Bak, Mieczyslaw. ”Tanp=gung Jawab Sosial Bisnis di Polandia,” Jurnal
Reformasi Ekononii (Jakarta: LSPEU, vol. 4 No.1 Januari-Desember
2003): 43.
Btidiinanta, Arif dan Baiubang Rudito. Metode dan Teknik Pnngelolaan
Community Development. Jakarta: Indonesia Center For Sustainable
Developmennt, 2003.
Committee For Economic Development. Social Responsibilities Of Business
Corporation. Airerilta: Committee For Economic Development, 1972.
Dan ii i, Mas Aclirnad., Good CoryOEEte Govnrnance: Konsep Dan
Penerapannya Dalam Konteks Indonesia. Jaltarta: P"r day lndonesia,
2005.
Lampiran Makalali Mernbudayakan Good COrporEtC Governance, Prosiding
Lokakarya Terbatas Masalah-Masalah Kepai 1itan Dan Wawasan
Hul‹riiv Bisn is Land Tahun 2004. Jakarta: Pusat Pengkajian Huktiiu,
2004.
Tangguug Jawab Persei oau Terbatas Terhadap Stalteliolder: Prosiding
Lokakaiya Terbatas Masalah-Masalah Kepailitan Dan Wawasan
106 Jiii nal Hukum dEN Pnmbangunan Tahun Kn-36 No. I Janiiciri-Mai ni 006

Hukum Bisnis Lain Tahun 2004. Jakarta: Pusat Peugltaj ian Huktiiu,
2004.
Djnlil, Sofyan. “Konsep Teoritis Dan Praktis Corpoi‘ate Social
Responsibility, ” Jmnal Reforniasi €knltof7fi (Jakarta: LS PDU, vol. 4
No. I Jantiai i-Deseiiiber 2003): 9.
lrani, Jamsheed J. “Tanggung Jawab Sosial Bersama,”.Jtirncil Reformasi
fikonorii, (Jal‹arta: LSPEU, vol. 4 No.I Januari-Desember 2003): 14.
Sugiliailo, “Pengalainan Medco Energy Dalam Melaksanakan Corporatn
Social Responsibility”, Jurnal Rnformasi Ekonomi (Jakarta: LSPEU,
vol. 4 No. I Jantiari-Deseinber 2003): 50.
Susanto, AB. “Mengeivbangkan Corporate Social Responsibility Di
lndonesia,” Jurnal Reformasi Ekonomi (Jakarta: LSPEU, vol. 4 No. l
Januari-Deseicber 2003): 9.
Ytiliassari, Em my. Persei‘oan Terbatas Dan Good Corporate Governance:
Providing Lokakarya Terbatas Masalah-Masalah Kepailitan Dan
Wawasan Hukum Bisnis Lain Tahun 2004. Jakarta: Pusat Pengkajian
Htikum, 2004.

Internet

“Corporntn Social Responsibility”, <1ittp/strategis.ic.gc.ca/epic/internet/


incsr-rse. nsf/en/Honie>, diakses pada tanggal 10 April 2006.
Acficiu, thin/iWrffC/i
"Btii’inc•s's N Biocliversit y, The Hanclhook for Corporcife
Europn, IUCN, The World Business' Council J’or 7uslain‹ihln
DevClOjD/7f6fir 2002”, <wwv!. menlh.go. id>. 7 April 2006.
Jawab Sosial Perusahaan”,
“KeanekaragainEH Hayati Dan Tanggung
<http/www.menlh.go.id> .7 April 2006.

Anda mungkin juga menyukai