Anda di halaman 1dari 4

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dan Pengaruhnya

terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa pada Konsep Biologi SMA kelas X
Noor Dwi Rilliyani*

Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin, Kalimantan Selatan
(rilliyanidwi21@gmail.com)

Abstrak : Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dapat diterapkan pada konsep Protista, subkonsep
Perubahan Lingkungan dan komponen Ekosistem yang merupakan beberapa konsep dan
subkonsep yang terdapat pada kurikulum Biologi SMA. Model pembelajaran Inkuiri
Terbimbing merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa dalam menentukan suatu konsep
atau materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
bertujuan untuk melatih siswa agar memiliki kecakapan intelektual (kecakapan berfikir)
sehingga dapat memecahkan masalah yang ada. Penulisan artikel ini bertujuan untuk
mendeskripsikan pengaruh penerapan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap hasil
belajar kognitif siswa di beberapa konsep dan subkonsep Biologi SMA. Berdasarkan studi
kepustakaan menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan pada konsep Protista, subkonsep
Perubahan Lingkungan dan komponen Ekosistem.

Kata Kunci : Model Inkuiri Terbimbing, Konsep dan Subkonsep, Hasil Belajar Kognitif

1. PENDAHULUAN meningkatkan efesiensi dan efektivitas


1.1 Latar Belakang ketercapaian kompetensi lulusan.
Berdasarkan Undang-Undang No.20 Indrawati (2014) menyebutkan bahwa
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan proses mengajar sering sekali didominasi oleh
nasional Pasal 1 Ayat (1) menegaskan bahwa guru dan pemberian materi hanya berupa
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana konsep. Meskipun demikian kadang
untuk mewujudkan sarana belajar dan proses pembelajaran berpusat pada siswa juga pernah
pembelajaran agar peserta didik secara aktif dilaksanakan. Berbagai model pembelajaran
mengembangkan suasana belajar dan proses telah diterapkan oleh guru Biologi seperti,
pembelajaran agar peserta didik secara aktif Pembelajaran Berdasarkan Masalah, Problem
mengembangkan pontensi dalam dirinya untuk Possing, problem Solving dan Inkuiri, tetapi
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, hasilnya masih kurang memuaskan. Ini
pengemdalian diri, kepribadian, kecerdasan, terbukti dengan rendahnya hasil belajar
akhlak mulia serta keterampilan yang Biologi yang masih dibawah KKM (75).
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Untuk itu guru dituntut dapat memilih
negara (Depdiknas, 2003). Berdasarkan medel pembelajaran yang dapat meningkatkan
Permendikbud RI No. 65 Tahun 2013 Tentang semangat peserta didik untuk secara aktif ikut
Standar proses Pendidikan Dasar dan terlibat dalam pengalaman belajarnya.
menengah, bahwa proses pembelajaran pada Pemilihan model pembelajaran yang tepat pada
suatu pendidikan diselenggarakan secara konsep yang tepat yang akan di ajarkan oleh
interaktif, inspiratif, menyenangkan, guru sangat mempengaruhi hasil belajar dan
menantang, memotivasi peserta didik untuk prestasi siswa. Oleh karena itu diperlukan
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang model pembelajaran yang sesuai. Salah satu
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan alternatif pembelajaran yang memungkinkan
kemandirian sesuai dengan minat, bakat, dan dikembangkan keterampilan berfikir peserta
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (penalaran, komunikasi, dan koneksi)
didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan harus dalam memecahkan masalah (Rusman, 2010).
melakukan perencanaan pembelajran, Penerapan model pembelajatan Inkuiri
pelaksanaan proses pembelajaran serta Terbimbing sebagai salah satu inovasi dalam
penilaian proses pembelajaran untuk pembelajaran sudah pernah dilaporkan
Indrawati (2014) menyatakan bahwa terdapat

Mata Kuliah Seminar Biologi kelas A


1
pengaruh penerapan model Inkuiri Terbimbing Konsep Kelas Kontrol Kelas
pada subkonsep Perubahan Lingkungan di Perlakuan
kelas X SMA Negeri 6 banjarmasin dengan Pretes Postes Pretes Postes
pengaruh t t t t
Berdasarkan uraian diatas, maka Perubahan 69,7 55,8 70
penulis tertarik menulis artikel ini dengan Lingkunga 48,5
judul “Pengaruh Penerapan Model Inkuiri n
Terbimbing Terhadap hasil Belajar 65,97 64,57 84,42
Komponen
Kognitif Siswa pada Beberapa Konsep dan 58,88
Ekosistem
Subkonsep Biologi SMA”
45,86 35,86 58,96
1.2 Tujuan Penulisan Protista
Tujuan penulisan artikel ini yaitu untuk 38,10
mendeskripsikan pengaruh penerapan model
pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap Berdasarkan data rata- rata hasil belajar
hasil belajar kognitif siswa pada beberapa kognitif pada konsep perubahan lingkungan
konsep dan subkonsep Biologi SMA. masing-masing-masing dari hasil pretest dan
postest menunjukkan adanya perbedaan. Rata-
2. METODE PENULISAN rata hasil belajar kognitif dari hasil pretest
Metode penulisan artikel ini yaitu kelas kontrol adalah 48,5 dan postest adalah
menggunakan studi kepustakaan. Tidak hanya 69,7. sedangkan pada kelas perlakuan adalah
itu, penulis juga menggunakan bahan dan rata-rata hasil pretest 55,8 dan hasil postest
sumber-sumber jurnal dari media massa berupa adalah 70. Kelas perlakuan menerapkan model
internet. Data dari artikel ini bersumber dari pembelajaran Inkuiri terbimbing, sehingga
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh : nilai rata-rata protest kelas perlakuan lebih
1. Indrawati (2014) pada skripsi dengan tinggi daripada kelas kontrol.
judul “Pengaruh Penerapan Model Inkuiri Sedangkan hasil belajar kognitif siswa
Terbimbing Pada Pembelajaran dari hasil pretest dan postest pada materi
Subkonsep Perubahan Lingkungan komponen ekosistem baik pada kelas kontrol
Terhadap Hasil Belajar dan Keterampilan maupun kelas perlakuan mengalami
Berfikir kritis Siswa Kelas X SMA Negeri peningkatan setelah dilakuan adanya proses
6 Banjarmasin” pembelajaran. Adapun hasil nilai rata-rata
2. Agus Raihanah (2015) pada skripsi pretest pada kelas kontrol yaitu 58,88 dan nilai
dengan judul “Pengaruh Penerapan Model protest adalah 65,97. Sedangkan pada kelas
Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil perlakuan pada nilai pretest adalah 64,57 dan
Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 4 nilai postest 84,42. Hal ini mrnunjukkan
Banjarmasin Pada Subkonsep Komponen bahwa nilai rata-rata pada kelas perlakuan
Ekosistem” lebih tinggi dari kelas kontrol.
3. Firza Evelini (2015) “pengaruh Penerapan Pada konsep protista
Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X 3.2 Pembahasan
SMAN 12 Banjarmasin Tahun Ajaran Penelitian model Inkuiri Terbimbing
2015/2016 Konsep Protista” pada pembelajaran biologi telah dilakuakn
pada berbagai konsep. Penelitian ini bertujuan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN untuk mengetahui pengaruh penerapan model
3.1 Hasil inkurisi terbimbing terhadap hasil belajar
Dari 3 skripsi didapatkan rata-rata hasil kognitif siswa pada konsep biologi yaitu pada
belajar kognitif yang menunjukkan pengaruh perubahan lingkungan, ekosistem dan protista.
penerapan model Pmebelajaran Inkuiri Hasil belajar menurut Sudjana (2013)
Terbimbingpada konsep dan subkonsep adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah
Biologi SMA. ia menerima pengalaman belajarnya.
Tabel 1. Ringkasan Rata-rata Hasil Belajar Benyamin Bloom dalam Sari (2012)
Kognitif Kelas Kontrol dan kelas Perlakuan mengklasifikasikan kemampuan hasil belajar
pada konsep Biologi SMA. ke dalam tiga kategori yaitu ranah kognitif,
ranah afektif dan ranah psikomotorik. Ranah

Mata Kuliah Seminar Biologi kelas A


2
kognitif meliputi kemampuan menyatakan penerapan model Pembelajaran Inkuiri
kembali konsep atau prinsip yang telah Terbimbing.
dipelajari an kemampuan intelektual, terdiri Pembelajaran dengan menggunakan
atas enam tingkatan yaitu pengetahuan, model inkuiri terbimbing siswa dapat terlibat
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan langsung sehingga termotivasi untuk belajar.
Evaluasi. Selain itu, siswa diberi kesempatan untuk
Hasil belajar kognitif diukur dari hasil berpartisipasi dalam pembelajaran dan guru
pretes dan postes siswa pada kelas kontrol hanya membimbing siswa. Selanjutnya, pada
(model kooperatif) dan kelas perlakuan (model proses pembelajaran di kelas siswa yangbelajar
inkuiri terbimbing). Soal-soal berupa pilihan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing
ganda yang dibuat berdasarkan tujuan lebih bebas dalam menemukan konsep sendiri.
pembelajaran kognitif. Pada kegiatan praktikum siswa dapat
Diketahui bahwa kelas perlakuan yang mengembangkan konsep yang mereka buat
menerapkan model pembelajaran Inkuiri dengan pengetahuannya sendiri dan sesama
terbimbing memiliki nilai rata-rata yang lebih temannya.
tinggi dibandingkan kelas kontrol yang tidak Jauhar (2011) menjelaskan bahwa
menerapkan model pembelajaran Inkuiri perkembangan kognitif sebagai suatu proses
Terbimbing baik pada konsep Limbah dan dimana anak secara aktif membangun sistem
Daur Ulang, Konsep Pencemaran Lingkugan makna dan pemahaman realitas melalui
maupun Konsep protista. oengalaman-pengalaman dan interaksi-
Berdasarkan data yang tertera pada tabel interaksi mereka. Teori piaget tentang tahapan
terlihat adanya data rata-rata hasil belajar perkembangan individu sangat membantu
kognitif siswa kelas perlakuan dan kelas dalam memahami
kontrol selanjutnya dianalisis dengan Menurut Putra (2013) proses
menggunakan teknik analisis kovarian pembelajaran dengan inkuiri terbimbing
(ANACOVA) dimana skor rata-rata pre-test menitik beratkan pada penelitian siswa secara
dan post-test digunakan sebagai kovariannya langsung, dimana harus terlibat untuk praktik
kemudian diolah dengan menggunakan dalam segala hal. Tujuannya untuk melatih
aplikasi Statistical Analysis Sistem 6.04 siswa agar terbiasa berfikir, memecahkan
(Program SAS 6.04). masalah, dan menemukan sesuatu.
Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan diperoleh data kuantitatif. Data
kuantitatif meliputi data hasil belajar siswa
sebelum dan sesudah perlakuan yaitu nilai
pretes dan postes. Rata-rata hasil belajar
kognitif pada konsep perubahan lingkungan
dari hasil prestest kelas kontrol adalah 48,5
dan hasil postest adalah 69,7.
Sedangkan pada kelas perlakuan adalah
rata-rata hasil pretest 55,8 dan hasil postest
adalah 70. Dan setelah dianalisis menggunakan
analisis kovarian untuk menguji adanya
pengaruh penerapan model pembelajaran
inkuiri terbimbing dalam proses pembelajaran
menunjukkan hasil bahwa pengaruh penerapan
model inkuiri terbimbing sebesar 23%. Pada
konsep Ekosistem menunjukkan pengaruh
penerapan model pembelajaran inkuiri
terbimbing sebesar 69 %. Sedangkan pada
materi Jenis dan Daur Ulang dengan
menerapkan model pembelajaran berdasarkan
masalah berpengaruh sebesar 41% . Dari
ketiga hasil tersebut menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan terhadap

Mata Kuliah Seminar Biologi kelas A


3
Mata Kuliah Seminar Biologi kelas A 4

Anda mungkin juga menyukai