DISUSUN OLEH:
Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut
Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam
sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.1 Pemerintahan Desa adalah
penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau
yang disebut dengan nama lain dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Desa. Dalam hal ini suatu desa harus memiliki Peraturan Desa tersendiri sebab
suatu Desa harus mampu mengatur dan mengurus wilayah nya sendiri selanjutnya disebut
sebagai otonomi desa.
Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa
bersama Badan Permusyawaratan Desa. Peraturan ini berlaku di wilayah desa tertentu. Peraturan
Desa merupakan penjabaran lebih lanjut dari peraturan perundangundangan yang lebih tinggi
dengan memperhatikan kondisi sosial budaya masyarakat desa setempat. Peraturan Desa dilarang
bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi. Masyarakat berhak memberikan masukan secara lisan atau tertulis dalam rangka
penyiapan atau pembahasan Rancangan Peraturan Desa.2
Desa Turan Tiging terletak di Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong Provinsi
Bengkulu berjarak 2 km dari ibu kota kecamatan. Dengan luas desa ± 1.164 H yang berada pada
ketinggian 600-700 m di atas permukaan laut dengan kemiringan antara 0% hingga 95%. Dari
luas wilayah desa Turan Tiging tersebut dimanfaatkan untuk lahan persawahan seluas 256 ha,
Perkebunan Rakyat 367 ha dengan komuditas utama tanaman kopi, selebihnya merupakan hutan
dan lahan tidur atau belukar. Secara administrasi batas-batas Desa Turan Tiging Sebelah Utara
berbatasan dengan perbukitan TNKS, Sebelah Selatan berbatasan Dengan Kelurahan Taba
1
Undang-Undang No.06 Tahun 2014 Pasal 1
22
http://desacilayung.co.id/20/12/05/pengertian-manfaat-dan-jenis-peraturan.html?m=1 diunduh pukul 16:20
wib tanggal 07-september-2016
Anyar, Sebelah Barat Berbatasan dengan Kelurahan Mubai dan Turan Lalang dan Sebelah Timur
Berbatasan dengan Kelurahan Tes dan Taba Anyar. 3
Hal pertama yang dilakukan pada saat survei dan saat pertama kali datang menempati
lokasi KKN yaitu pada tanggal 10 Juli 2016 adalah melakukan observasi menyeluruh. Observasi
yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui secara pasti potensi apa yang terdapat di desa ini dan
juga kendala dan permasalahan apa yang harus diselesaikan. Dengan mengetahui potensi dan
permasalahan yang ada akan memudahkan dalam pengaplikasian disiplim ilmu yang didapat di
bangku kuliah selama ini, sesuai atau tidak, efektif atau tidak.Setelah diadakannya observasi dan
survei dimana saya sempat melakukan diskusi dan sharing bersama perangkat desa, tokoh
masyarakat dan perwakilan karang taruna saya pun menangkap bahwaa kurang tersedianya
kelengkapan Administrasi Desa juga menjadi pendukung terhambatnya kemajuan di desa ini.
Di desa Turan Tiging ini tidak adanya satu bentuk pun peraturan desa selanjutnya yang
kita sebut sebagai Perdes, kurang nya kesadaran dari pekrangkat desa untuk membentuk suatu
peraturan desa tersendiri dan ketidakmampuan perangkat desa untuk menyusun dan membentuk
peraturan desa tersebutlah yang menjadi pokok permasalahan tidak adanya peraturan desa di
Desa Turan Tiging ini, kalau kita berpacu pada otonomi desa dijelaskan bahwa suatu desa
mampu mengatur dan mengurus desa nya sendiri berdasarkan Undang-undang yang berlaku.
Berangkat dari permasalahan ini lah saya tergerak dan memiliki ide untuk melaksanakan
program kerja perorangan yaitu “Bimbingan Teknis Pembentukan Peraturan Desa (PERDES) ”
kepada Perangkat Desa, Desa Turan Tiging, kecamatan Lebong Selatan kabupaten Lebong. Dari
program kegiatan individu ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan kemampuan
untuk membentuk dan mengatur suatu peraturan desa tersendiri di desa turan tiging . Program
kerja perorangan ini dilakukan dalam rentang waktu kurang lebih 3x pertemuan dengan rentan
waktu 4 minggu, yang akan langsung bekerja sama dengan pihak pemerintah daerah Kabupaten
Lebong. Dalam program Kerja perorangian ini harapan saya kedepan Perangkat Desa Turan
Tiging mampu mengatur desa nya dan terkususnya dalam pembentukan Peraturan Desa sendiri.
3
Sumber: Profil Desa Turan Tiging 2011-2015
B. Permasalahan Mitra
Permasalahan yang terjadi di desaTuran Tiging terkait dengan program kerja yang akan
dilaksanakan yaitu belum adanya kesadaran dan kemauan perangkat desa dan/atau pemerintah
desa Desa Turan Tiging untuk membentuk suatu peraturan desa, Perangkat Desa Turan Tiging
Banyak yang belum mampu mengoprasikan komputer dan belum mampu juga untuk membentuk
peraturan desa dan mekanisme dalam pembentukan peraturan desa.
Dalam hal ini Peraturan Desa Tidak lah dianggap penting oleh Pemerintahan Desa Turan
Tiging, padahal suatu Peraturan Desa sangat penting untuk berjalan nya suatu roda pemerintahan
desa, seperti dijelaskan pada bab terakhir latar belakang saya tadi kalau kita berpacu pada
otonomi desa permasalah di desa turan tiging ini adalah permasalah yang sangat besar,
Pemerintah Desa Turan Tiging berfikir bahwa peraturan desa merupakan suatu kepentingan yang
mana belum sangat diperlukan untuk desa tersebut, hal ini lah yang harus diperbaiki dan menjadi
landasan dasar saya memilih program kerja perorangan yaitu bimbingan Teknis Pembentukan
Peraturan Desa.
D. Tujuan
Adapun tujuan dalam melaksanakan Program Kerja Perorangan yang berjudul tentang
“Bimbingan Teknis Pembentukan Peraturan Desa (PERDES)”, yaitu sebagai berikut:
1. Memberikan pengatahuan kepada perangkat Desa Turan Tiging Tentang
Mekanisme dan teknis Pembentukan Peraturan Desa.
2. Melakukan pendampingan serta praktek langsung kepada perangkat Desa Turan
Tiging dalam pembentukan suatu Peraturan Desa.
3. Terciptanya perangkat desa yang mampu membentuk sendiri suatu peraturan desa
di Desa Turan Tiging.
E. Hasil yang Diharapkan
Adapun Hasil yang saya harapkan dalam program kerja perorangan saya ini adalah
sebagai berikut:
1. Diharapkan dengan adanya bimbingan teknis tentang pembentukan peraturan desa
ini perangkat desa turan tiging mampu membentuk sendiri suatu peraturan desa di
desa turan tiging.
2. Diharapkan terciptanya peraturan desa yang ideal bagi desa turan tiging dan
mampu di terapkan di desa turan tiging.
3. Terciptanya desa yang sadar hukum mulai dari pembentukan sampai penerapan
hukum dan/atau peraturan-peraturan.
4. Terciptanya perangkat desa yang cerdas terhadap peraturan perundang-undangan
tentang desa maupun tentang hirarki perundang-undangan.
METODE PELAKSANAAN
Dalam melaksanakan Program Kerja Perorangan yang berjudul “Bimbingan Teknis
Pembentukan Peraturan Desa (PERDES)”, tahap-tahap dalam menjalankan kegiatan ini akan
saya jabarkan di bawah ini:
A. Observasi
1. Menemukan permasalahan yang ada.
2. Melakukan diskusi dan sharing kepada Perangkat Desa Tentang identifikasi
masalah.
B. Penentuan lokasi dan Permohonan izin
1. Menetapkan lokasi Penyuluhan terlebih dahulu agar benar-benar efektif dan
efisien, baik dari segi selama proses berlangsung maupun dari segi hasil akhir.
2. Pengajuan perizinan kepada pihak yang bersangkutan yaitu perangkat desa
setempat.
b. Masalah Pokok Dalam pertemuan ke-2 ini saya bersama Perangkat Desa
Turan tiging menganalisa suatu mekanisme dan teknis dalam
pembentukan suatu peraturan desa yang kami kaji dan kami
diskusikan secara yuridis dan sesuai dengan jalur sesuai
hirarki peraturan perundang-undangan.
c. Waktu / Tempat 06-Agustus-2016 / SDN 14 Lebong Selatan
f. Kerjasama Dalam hal ini saya bekerja sama dengan pihak kecamatan
Lebong Selatan namun hanyalah sebatas konsultasi, dan di
bantu dan di dukung penuh oleh Kepala Desa Turan Tiging
b. Masalah Pokok Dalam pertemuan ke-3 ini saya bersama kepala desa Turan
Tiging telah mendapat kan suatu permasalah pokok yang
akan dijadikan suatu peraturan desa yaitu tentang peraturan
peumumgutan uang adat, dimana dalam Peraturan Desa ini
saya bersama Kepala Desa dan beberapa perangkat Desa
lainnya merancang naska akademik tentang Pemungutan
Uang Adat Masyarakat Desa Turan Tiging yang mana
nantinya akan menjadi suatu Peraturan Desa yang disahkan
di Desa Turan Tiging.
C. Anggaran Biaya
Dalam melaksanakan kegiatan, rincian dana yang saya gunakan untuk menjalakan tiga
kali pertemuan program perorangan saya adalah sebagai berikut :
Jumlah Harga
No Uraian Satuan Satuan Total Dana Sumber Dana
(lembar) (Rp) ( Rp)
Makanan ringan
2 - Rp.30.000 Rp.30.000 Mahasiswa
(gorenga)
Biaya Oprasional
4 - Rp.50.000 Rp.50.000 Mahasiswa
dan Transport
TOTAL Rp.220.000
DAFTAR PUSTAKA
http://desacilayung.co.id/20/12/05/pengertian-manfaat-dan-jenis-peraturan.html?m=1
diunduh pukul 16:20 wib tanggal 07-september-2016
(Sosialisasi UU NO 06 Tahun 2014 dan PP NO 43 Tahun 2014 tentang Desa Oleh Pemerintah
Kabupaten Lebong)
2. Pertemuan ke-2
(Sosialisasi Teknis dan Mekanisme Pembentukan Peraturan Desa Kepada Perangkat Desa Turan Tiging)
3. Pertemuan ke-3
(Menyusun Naska Akademik dan Berdiskusi Dengan Kepala Desa Turan Tiging Untuk
menentukan Peraturan Desa yang akan di atur)
B. Absensi