PENCEMARAN TANAH
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini saya buat sebagai salah satu tugas mata kuliah Kapita Selekta
Geofisika. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman
yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pencemaran Tanah
B. Sumber dan Komponen Bahan Pencemar Tanah
C. Tingkat Pencemaran dan Kriteria Kerusakan Tanah
E. Dampak Kerusakan Tanah
F. Penangan Kerusakan Tanah
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk
dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena:
kebocoran limbah cair, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah
tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, kecelakaan kendaraaan pengangkut
minyak, zat kimia, atau limbah, limbah industri yang langsung dibuang ke
tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping), dll.
Tetapi apa yang terjadi, akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan
tanah. Di dalam PP No. 150 th. 2000 di sebutkan bahwa “Kerusakan tanah
untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang
melampaui kriteria baku kerusakan tanah”.
a. Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk;
perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan
misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa
limbah padat dan cair.
1. Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini tidak dapat
diuraikan oleh mikroorganisme (non-biodegradable), misalnya kantong
plastik, bekas kaleng minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb.
2. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam
tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh
mikro-organisme di dalam tanah.
b. Limbah industri
1. Limbah industri berupa limbah padat yang merupakan hasil buangan
industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses
pengolahan. Misalnya sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon,
plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
2. Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses
produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan
industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron
adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam.
c. Limbah pertanian
Limbah pertanian berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan
tanah/tanaman, misalnya pupuk urea Pestisida pemberantas hama tanaman
misalnya DDT.
d. Limbah Pertambangan
Aktivitas penambangan bahan galian juga dapat menimbulkan pencemaran
tanah. Salah satu kegiatan penambangan yang memiliki pengaruh besar
mencemarkan tanah adalah penambangan emas. Pada penambangan emas,
polusi tanah terjadi akibat penggunaan merkuri (Hg) dalam proses
pemisahan emas dan beracun yang dapat mematikan tumbuhan, organisme
tanah, dan menggangu kesehatan manusia.
2. Pada Ekosistem
3. Pada Pertanian
2. Langkah Penangulangan
Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan
terhadap pencemaran tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya
mengurangi bahan pencemar tanah atau mengolah bahan pencemar atau
mendaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat.
a. Remidiasi
Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang
tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-
situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi.
Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan,
venting (injeksi), dan bioremediasi.Pembersihan off-site meliputi penggalian
tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu
di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu,
tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih
dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan
keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah.
Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.
b. Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan
untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang
beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Jenis-jenis bioremediasi adalah sebagai berikut:
a. Biostimulasi
Nutrien dan oksigen, dalam bentuk cair atau gas, ditambahkan ke dalam air
atau tanah yang tercemar untuk memperkuat pertumbuhan dan aktivitas
bakteri remediasi yang telah ada di dalam air atau tanah tersebut.
b. Bioaugmentasi
Mikroorganisme yang dapat membantu membersihkan kontaminan tertentu
ditambahkan ke dalam air atau tanah yang tercemar. Bioremediasi jenis ini
terjadi secara alami di dalam air atau tanah yang tercemar.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia
masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi
karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas
komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke
dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraan pengangkut minyak, zat
kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah
industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal
dumping). Kriteria tanah tersebut telah tercemar dapat dilihat secara fisik,
kimia maupun biologinya.
Dampak dari pemcemaran tanah ini dapat menimbulkan masalah kesehatan,
musnahnya spesies primer dan penurunan hasil pertanian. Ada beberapa cara
untuk mengurangi dampak dari pencemaran tanah, diantaranya dengan
remediasi dan bioremidiasi. Remediasi yaitu dengan cara membersihkan
permukaan tanah yang tercemar. Sedangkan Bioremediasi dengan cara proses
pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur,
bakteri).
B. SARAN
Untuk lebih mengetahui dan memahami tentang pencemaran tanah ini saya
sarankan untuk mencari referensi lain tentang pencemaran tanah ini, dan
setelah membaca makalah ini saya harapkan agar para pembaca dapat lebih
memahami tentang pencemaran tanaha dan mengaplikasikannya dalam
kehidupan sehari-hari demi terjaganya kelestarian lingkungan tanah.
DAFTAR PUSTAKA