Anda di halaman 1dari 1

KASUS ASGIZ (DIABETES MELLITUS DENGAN EFUSI PLEURA)

Tn.I merupakan pegawai swasta di kota Jakarta dengan penghasilan per bulan 4 juta
rupiah, usia 52 tahun dengan pendidikan terakhir SMA dan tinggal sendiri. Tn.I datang ke
rumah sakit dengan keluhan mual, muntah, perut nyeri, nyeri pada bagian bagian leher, susah
buang air kecil, sesak nafas. Tn. I memiliki berat badan aktual 65 kg dengan tinggi badan 165
cm dan LLA 28 cm.

Hasil pengukuran biokimia Tn.I yakni Hb 9,3 g/dl, Ht 34%. PCO2 31,4 mmHg, PO2 32,3
mmHg. HbA1c 13,3%, GDS 200 mg/dl, LDL 95 mg/dl, HDL 22 mg/dl, Trigliserida 174 mg/dl,
dan natrium darah 123 mmol/L. Tekanan darah Tn I sebesar 130/90, respirasi 28x/ menit, nadi
100x/ menit, dan suhu 36,3oC dan ditemukan odema di kaki. Tn. I diberikan novorapid 4 unit,
furosemid 40 mg extra, infus NaCL 0,9 dan infus levofloxacin.

Sebelum masuk rumah sakit, Tn I mampu mengasup nasi lembek 3x/ hari 1 centong
telur ceplok 5x/ minggu, ayam goreng 1 potong 4x/ minggu, tempe tahu goreng 2 potong
setiap hari, lele goreng 2x/ minggu, jarang mengkonsumsi susu sapi, hanya 2 minggu sekali
berupa susu murni, kopi sachet 1x/ minggu, susu kedelai 2-3x/ minggu, buah yang sering
dikonsumsi adalah kelengkeng, pisang 1 buah 3x/ minggu, apel ½ buah 2x/ minggu. Tn.I juga
sering mengkonsumsi bubur jagung 2 centong dan teh manis 4x/ minggu. Saat dirumah sakit,
asupan TN I menurun dan hanya mampu mengkonsumsi 3 sdm bubur , ½ ptg sedang tahu
bacem, dan 2 sendok kuah sup.

Anda mungkin juga menyukai