Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara berkembang yang kaya akan sumber daya alam
sebagai modal pembangunannya. Oleh karena itu Indonesia harus melakukan
pembangunan terus menerus demi kemajuan dan kemakmuran rakyatnya. Diantara
kekayaan alam Indonesia yang sampai dekade ini memberikan kontribusi yang
cukup besar adalah dari sektor pertambangan, baik yang dikelola oleh perusahaan
luar negeri maupun yang dikelola oleh BUMN.
Timah merupakan salah satu sumber daya alam terbesar di Indonesia sejak
lama. Terdapat beberapa pulau yang berpotensi memiliki kandungan timah terbesar
di Indonesia yaitu Pulau Bangka, Pulau Belitung, Pulau Singkep dan Pulau
Karimun. Tidak hanya itu, produksi timah dari Indonesia dapat mempengaruhi
harga di pasar dunia. Proses produksi timah ini pun melibatkan beberapa proses
yaitu pengolahan mineral, proses peleburan, proses refining dan proses pencetakan
logam timah (Ibrahim, 1990).
Timah sebagai salah satu unsur kimia yang terdapat dalam sistem periodik
dilambangkan Sn (bahasa Latin: Stannum) dengan nomor atom 50, berat jenisnya
7.3 g/cm³ dan mempunyai sifat konduktivitas panas dan listrik yang tinggi. Logam
ini mengkilap dan mudah dibentuk pada keadaan normal. Timah diolah dari bijih
timah yang didapatkan dari batuan atau mineral timah (kasiterit SnO2). Pada
umumnya, mineral yang terkandung dalam bijih timah yaitu Cassiterit, Pyrit ,
Quartz, Zircon, Ilmenit, Xenotin dan Monazite.
PT Timah (persero) Tbk merupakan BUMN yang bergerak di bidang
pertambangan bijih timah. PT Timah (persero) Tbk Sebagai pemilik wilayah izin
usaha pertambangan dengan luas area 212.7 ha di TB 1.42 Pemali juga melakukan
proses penambangan serta pengolahan bijih timah yang bekerja sama dengan mitra
dalam proses penambangan dan pengolahan. Proses pengolahan merupakan proses
yang sangat penting dalam kegiatan pertambangan, dimana pada proses ini nilai
dari bijih timah yang diproses ditentukan kualitas serta kuantitasnya sebagaimana

1
2

proses pengolahan yang dilakukan. Proses pengolahan bijih timah berfungsi


memisahkan mineral timah dari mineral ikutan serta mineral pengotornya, oleh
karena itu perlunya pemahaman mengenai aktivitas pengolahan bijih timah di TB
1.42 Pemali ini.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam kegiatan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimanakah alur proses pengolahan bijih timah tahap 1 di TB 1.42 Pemali
?
2. Bagaimana perolehan nilai kadar Sn pada proses pengolahan tahap 1 di TB
1.42 Pemali ?

1.3 Batasan Masalah


Adapun batasan masalah dalam kegiatan penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Penelitian hanya dilakukan di instalasi pencucian TB 1.42 Pemali.
2. Penelitian hanya membahas aktivitas pengolahan bijih timah tahap 1 di TB
1.42 Pemali.

1.4 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dalam kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memahami proses pengolahan bijih timah tahap 1 di TB 1.42 Pemali.
2. Untuk mengetahui variabel - variabel pencucian yang digunakan pada Pan
American Jig di Instalasi pencucian tambang besar (TB) 1.42 Pemali.
3. Untuk mendapatkan nilai kadar Sn pada proses pencucian bijih timah
menggunakan alat Pan American Jig di TB 1.42 Pemali.

1.5 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
3

1. Memahami proses proses pengolahan bijih timah tahap 1 di TB 1.42 Pemali.


2. Mengetahui variabel - variabel pencucian yang digunakan pada Pan
American Jig di instalasi pencucian tambang besar (TB) 1.42 Pemali.
3. Mendapatkan nilai kadar Sn pada proses pencucian bijih timah menggunakan
alat Pan American Jig di TB 1.42 Pemali.

Anda mungkin juga menyukai