Indonesia merupakan negara berkembang yang kaya akan sumber daya alam sebagai modal pembangunannya. Oleh karena itu Indonesia harus melakukan pembangunan terus menerus demi kemajuan dan kemakmuran rakyatnya. Diantara kekayaan alam Indonesia yang sampai dekade ini memberikan kontribusi yang cukup besar adalah dari sektor pertambangan, baik yang dikelola oleh perusahaan luar negeri maupun yang dikelola oleh BUMN. Timah merupakan salah satu sumber daya alam terbesar di Indonesia sejak lama. Terdapat beberapa pulau yang berpotensi memiliki kandungan timah terbesar di Indonesia yaitu Pulau Bangka, Pulau Belitung, Pulau Singkep dan Pulau Karimun. Tidak hanya itu, produksi timah dari Indonesia dapat mempengaruhi harga di pasar dunia. Proses produksi timah ini pun melibatkan beberapa proses yaitu pengolahan mineral, proses peleburan, proses refining dan proses pencetakan logam timah (Ibrahim, 1990). Timah sebagai salah satu unsur kimia yang terdapat dalam sistem periodik dilambangkan Sn (bahasa Latin: Stannum) dengan nomor atom 50, berat jenisnya 7.3 g/cm³ dan mempunyai sifat konduktivitas panas dan listrik yang tinggi. Logam ini mengkilap dan mudah dibentuk pada keadaan normal. Timah diolah dari bijih timah yang didapatkan dari batuan atau mineral timah (kasiterit SnO2). Pada umumnya, mineral yang terkandung dalam bijih timah yaitu Cassiterit, Pyrit , Quartz, Zircon, Ilmenit, Xenotin dan Monazite. PT Timah (persero) Tbk merupakan BUMN yang bergerak di bidang pertambangan bijih timah. PT Timah (persero) Tbk Sebagai pemilik wilayah izin usaha pertambangan dengan luas area 212.7 ha di TB 1.42 Pemali juga melakukan proses penambangan serta pengolahan bijih timah yang bekerja sama dengan mitra dalam proses penambangan dan pengolahan. Proses pengolahan merupakan proses yang sangat penting dalam kegiatan pertambangan, dimana pada proses ini nilai dari bijih timah yang diproses ditentukan kualitas serta kuantitasnya sebagaimana
1 2
proses pengolahan yang dilakukan. Proses pengolahan bijih timah berfungsi
memisahkan mineral timah dari mineral ikutan serta mineral pengotornya, oleh karena itu perlunya pemahaman mengenai aktivitas pengolahan bijih timah di TB 1.42 Pemali ini.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimanakah alur proses pengolahan bijih timah tahap 1 di TB 1.42 Pemali ? 2. Bagaimana perolehan nilai kadar Sn pada proses pengolahan tahap 1 di TB 1.42 Pemali ?
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penelitian hanya dilakukan di instalasi pencucian TB 1.42 Pemali. 2. Penelitian hanya membahas aktivitas pengolahan bijih timah tahap 1 di TB 1.42 Pemali.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk memahami proses pengolahan bijih timah tahap 1 di TB 1.42 Pemali. 2. Untuk mengetahui variabel - variabel pencucian yang digunakan pada Pan American Jig di Instalasi pencucian tambang besar (TB) 1.42 Pemali. 3. Untuk mendapatkan nilai kadar Sn pada proses pencucian bijih timah menggunakan alat Pan American Jig di TB 1.42 Pemali.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut : 3
1. Memahami proses proses pengolahan bijih timah tahap 1 di TB 1.42 Pemali.
2. Mengetahui variabel - variabel pencucian yang digunakan pada Pan American Jig di instalasi pencucian tambang besar (TB) 1.42 Pemali. 3. Mendapatkan nilai kadar Sn pada proses pencucian bijih timah menggunakan alat Pan American Jig di TB 1.42 Pemali.