PENDAHULUAN
bersifat sangat toksik untuk mikroba, tetapi relative tidak toksik terhadap
hospes.
Antibiotika (L. anti = lawan, bios = hidup) adalah zat-zat kimia yang
dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau
bakteriosida.
Secara historiis klasifikasi yang paling umum didasarkan sebagai
TINJAUAN PUSTAKA
fungi, yang dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain
(Ganiswarna, 2011).
nonklasik)
b. Turunan amfenikol
c. Turunan tetrasiklin
d. Aminoglikosida
e. Antibiotik makrolida
f. Antibiotik polipeptida
g. Linkosamid
h. Antibiotik polein
i. Turunan ansamisin
j. Turunan antrasiklin
negatif.
Mycobacteria (antituberkulosis)
1. Mafenid
2. Sulfadiazin perak
3. Suksinilsulfatiazol
4. Sulfasetamid
5. Sulfametoksazol
6. Sulfasalazin
7. Sulfisoksazol
1. Primetamin
2. Trimetoprin
1. Kotrimoksazol
(Ganiswarna, 2011 )
Mikroba membutuhkan asam folat untuk kelangsungan hidupnya.
dalam membentuk asam folat, maka terbentuk analog asam folat yang
(Ganiswarna, 2011).
a. Sulfonamida
2002 )
b. Trimetoprin
2002).
2) Yang menghambat sintesis dinding sel mikroba
a. Antibiotik β-laktam
1) Penisilin
Mekanisme kerja :
Contoh obat :
2001).
2) Sefalosporin
Mekanisme kerja :
cefoxitin (se FOX itin), cefotetan (se foe TEE tan), dan
a) Generasi pertama
dan Cefradin.
b) Generasi kedua
c) Generasi ketiga
3) Karbapenem
Mekanisme kerja :
Mekanisme kerja :
b. Antibiotik lain
2011).
c. Antibiotik β-laktamase
nick), sulbactam (sul BACK tam), dan tazobactam (ta zoh BACK
a. Tetrasiklin
2. Demeklosiklin
3. Doksisiklin
4. Minosiklin
5. Tetrasiklin
b. Aminoglikosida
1. Amikasin
2. Gentamlsin
3. Neomisin
4. Netilmisin
5. Streptomisin
6. Tobramisin
c. Makrolid
1. Azitromisin’
2. Klariksomisin
3. Eritromisin
d. Kloramfenikol
e. Klindamisin
Mekanisme kerja :
yang secara aktif melawan bakteri gram positif. Obat ini hanya untuk
(Neal, 2002 ).
a. Tetrasiklin
b. Aminoglikosida
c. Kloramfenikol
d. Makrolid
e. Klindamisin
dkk, 2001).
5) Yang menghambat sintesis atau merusak asam nukleat sel mikroba
a. Flurokuinolon
1. Ciprofloksasin
2. Enoksasim
3. Lomefloksasin
4. Ofloksasin
b. Kuinolon
1. Asam nalidiksat
1. Methenamin
2. Nitrofurantion
Mekanisme kerja obat :
a. Kuinolon
b. Fluorokuinolon
melalui kanal protein terisi air (porins) pada membran luar bakteri
c. Rifampisin
kasus resistensi bawaan, semua spesifik bakteri bisa resisten terhadap suatu
serius secara klinis adalah resitensi didapat, dimana bakteri yang pernah
refluks.
sehingga tempat ikatan tersebut tidak lagi memiliki afinitas terhadap obat.
mempunyai afinitas.
1. Aminoglikosida
2. Sefalosporin
Indikasi : Infeksi saluran nafas, kulit & jaringan lunak, ginjal, saluran
kemih, tulang & sendi, dan pra operasi infeksi intra abdominal. GO
tanpa komplikasi.
3. Penisilin
Indikasi : Infeksi saluran nafas atas & bawah, ISK, infeksi kulit dan
4. Karbapenem
5. Kloramfenikol
6. Kuinolon
Indikasi : ISK, uretritis, servisitis GO, infeksi GI, demam tifroid &
paratifoid, infeksi saluran nafas, infeksi saluran nafas & jaringan lunak,
7. Erythromycin
Indikasi : Infeksi saluran nafas, kulit & jaringan lunak, pneumonia, GO,
8. Tetrasiklin
Indikasi : Infeksi saluran nafas, saluran cerna, saluran kemih, kulit &
jaringan lunak.
9. Clindamycin
Indikasi : Infeksi serius saluran nafas bagian bawah, kulit & jaringan
10. Rifampicin
PEMBAHASAN
dengan mikroba terbatas pada jasad renik yang tidak termasuk kelompok
parasit.
fungi, yang dapat menghambat atau dapat membasmi mikroba jenis lain
(membunuh/memusnahkan mikroba)
Spektrum luas , yaitu antibiotik yang efektif baik terhadap gram positif
maupun gram negative, Spektrum sedang, yaitu antibiotik yang efektif
setengah terhadap gram positif dan gram negative, Spektrum sempit, yaitu
antibiotik yang efektif terhadap gram positif atau gram negative, Antibiotik
biosintesis protein.
a. Antibiotik β-Laktam
silang ini akan terjadi apabila jembatan pentaglisin yang berasal dari
asam N-asetilmuramat bertemu atau berikatan dengan D-alanin D-
b. Penghambat β-Laktamase
c. Antibiotik Lain
Polimiksin tidak efektif terhadap kuman Gram –positif karena jumlah fosfor
bakteri lebih kecil (70S) dibandingkan ribosom mamalia (80S) dan terdiri dari
subunit 50S dan 30S dan dibandingkan dengan subunit 60S dan 40S. Namun
menghindari sel pejamu, kadar obat yang tinggi seperti kloramfenikol atau
ribosom mitokondria.
a. Tetrasiklin
Mekanisme kerja
bakteri.
b. Aminoglikosida
Mekanisme kerja
c. Makrolid
Mekanisme kerja
protein. Obat ini secara umum bersifat bakteriostatik dan dapat bersifat
Mekanisme kerja
dibagi menjadi 3, yaitu , Penyekat sintesis folat, Penyekat reduksi folat, dan
sintetase menjadi asam folat (belum aktif), kemudian diaktifkan oleh enzim
dan pirimidin.
nukleat secara umum adalah Pteridin berikatan dengan PABA, dan dengan
atau asam folat yang belum aktif dengan adanya enzim dihidrofolat reduktase
maka asam folat yang tadinya belum aktif akan berubah menjadi asam
dimana bentuk dan warnanya hablur putih, dan baunya spesifik, tidak larut
endapan kuning.
AgNO3 menghasilkan warna hijau kuning tua. Dan pada sampel antibiotic
PENUTUP
IV.1. Kesimpulan
manusia.
amoxicillin.
IV.2. Saran
Anonim. 2012. MIMS vol. 13 Edisi Bahasa Indonesia. PT. Bhuana Ilmu
Popouler : Jakarta.
Tjay, dkk. 2010. Obat-obat Penting. PT. Elex Media Komputindo: Jakarta.