Anda di halaman 1dari 30

Rulli Ranastra Irawan

BETON
KINERJA
TINGGI
TEKNOLOGI DAN
APLIKASI DI INDONESIA
BETON KINERJA TINGGI
TEKNOLOGI DAN APLIKASI DI INDONESIA

Penyusun
Rulli Ranastra Irawan

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN


Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pekerjaan Umum
www.pusjatan.pu.go.id
Beton Kinerja Tinggi,
Teknologi dan Aplikasi di Indonesia

Rulli Ranastra Irawan


Puslitbang Jalan dan Jembatan
Desember 2012

Pusat Litbang Jalan dan Jembatan (Pusjatan) adalah institusi riset


Cetakan Ke-1 2012, 54 halaman yang dikelola oleh Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum Republik
© Pemegang Hak Cipta Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan Indonesia. Lembaga ini mendukung Kementerian PU dalam menyelenggara-
kan jalan di Indonesia dengan memastikan keberlanjutan keahlian, pengem-
Cover Luar : http://www.mcnarybergeron.com/images2/IMG_1125.jpg
bangan inovasi, dan nilai-nilai baru dalam pengembangan infrastruktur.
No. ISBN : 978-602-8256-91-9
Pusjatan memfokuskan dukungan kepada penyelenggara jalan di Indone-
Kode Kegiatan : 13.PPK2 001107 B 12
Kode Publikasi : TR-60/ST/2012
sia, melalui penyelenggaraan litbang terapan untuk menghasilkan inovasi
teknologi bidang jalan dan jembatan yang bermuara pada standar, pedo-
Kata kunci : Beton, Kinerja Tinggi, High Performance Concrete man, dan manual. Selain itu, Pusjatan mengemban misi untuk melakukan ad-
vis teknik, pendampingan teknologi, dan alih teknologi yang memungkinkan
Ketua Program Penelitian: infrastruktur Indonesia menggunakan teknologi yang tepat guna.
N. Retno Setiati, ST., MT., Puslitbang Jalan dan Jembatan

Ketua Sub Tim Teknis: KEANGGOTAAN TIM TEKNIS & SUB TIM TEKNIS
Prof.(R).Ir. Lanneke Tristanto
Tim Teknis Ir. Yayan Suryana, M.Sc
Naskah ini disusun dengan sumber dana APBN Tahun 2012, pada paket pekerjaan
DR. Ir. Rudy Hermawan, M.Sc
Kajian Beton Kinerja Tinggi Untuk Penerapan Konstruksi Beton
Prof.(R).DR. Ir. M.Sjahdanulirwan, M.Sc. Ir. Saktyanu, M.Sc
Pandangan yang disampaikan di dalam publikasi ini tidak menggambarkan pandangan Ir. Agus Bari Sailendra, MT Ir. Herman Darmansyah
dan kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum, unsur pimpinan, maupun institusi Ir. I Gede Wayan Samsi Gunarta, M.Appl.Sc Ir. Rachmat Agus
pemerintah lainnya. DR. Ir. Dadang Mohammad , M.Sc DR. Ir. Hasroel, APU
DR. Ir. Poernornosidhi, M.Sc DR. Ir. Chaidir Amin, M.Sc
Kementerian Pekerjaan Umum tidak menjamin akurasi data yang disampaikan dalam DR. Drs. Max Antameng, MA Prof. Ir. Masyhur Irsyam, MSE. Ph.D
publikasi ini, dan tanggung jawab atas data dan informasi sepenuhnya dipegang DR. Ir. Hedy Rahadian, M.Sc Kemas Ahmad Zamhari
oleh penulis. Ir. Iwan Zarkasi, M.Eng.Sc Dr. Ir. Mochammad Amron, M.Sc
Prof.(R).Ir. Lanneke Tristanto Djoko Mujanto
Kementerian Pekerjaan Umum mendorong percetakan dan memperbanyak informasi
secara eksklusif untuk perorangan dan pemanfaatan nonkomersil dengan pemberitahuan Prof.(R).DR. Ir. Furqon Affandi, M. Sc
yang memadai kepada Kementerian Pekerjaan. Pengguna dibatasi dalam menjual Ir. GJW Fernandez Sub Tim Teknis
kembali, mendistribusikan atau pekerjaan kreatif turunan untuk tujuan komersil tanpa izin Ir. Joko Purnomo, MT
tertulis dari Kementerian Pekerjaan Umum. Ir. Soedarmanto Darmonegoro Prof.(R).Ir. Lanneke Tristanto
Ir. Lanny Hidayat, M.Si Ir. Rahadi Sukirman
Ir. Moch. Tranggono, M.Sc Herbudiman, ST., MT.
Diterbitkan oleh: DR. Ir. Djoko Widayat, M.Sc Abinhot Sihotang, ST., MT.
Kementerian Pekerjaan Umum Redrik Irawan, ST., MT. Ir. Samun Haris, MT.
Badan Penelitian dan Pengembangan DR. Ir. Didik Rudjito, M.Sc DR. Made Suangga
Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan DR. Ir. Triono Jumono, M.Sc DR. Aswandy
Jl. A.H. Nasution No. 264 Ujungberung – Bandung 40293 Ir. Palgunadi, M.Eng, Sc Ir. Ahmad Yunaldi
DR. Ir. Doni J. Widiantono, M.Eng.Sc
Pemesanan melalui:
Perpustakaan Puslitbang Jalan dan Jembatan Ir. Teuku Anshar
info@pusjatan.pu.go.id Ir. Gandhi Harahap, M.Eng.Sc
v

Kata Pengantar

B
eton Kinerja Tinggi (High-performance Concrete - HPC) adalah pengembangan
dari konsep beton konvensional. Dalam penggunaan beton konvensional, kekuatan
tekan biasanya menjadi batasan parameter yang harus dipenuhi agar suatu pekerjaan
beton dinyatakan dapat diterima. Lain halnya dengan beton kinerja tinggi, parameter yang
diharapkan tercapai tidak hanya satu akan tetapi terdiri dari beberapa parameter yang
terkait dengan pelaksanaan dan hasil akhir dari suatu pekerjaan beton, dengan tujuan akhir
tercapainya kekuatan dan durabilitas beton sebagai bahan dari suatu struktur.
Teknologi beton kinerja tinggi telah mulai diterapkan pada beberapa pekerjaan struktur
beton di Indonesia yang memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi, seperti struktur beton
dengan penulangan yang rapat, volume beton yang besar, waktu pengikatan/pengerasan
yang harus di atur, memiliki ketahanan terhadap lingkungan ekstrim dan sebagainya.
Sampai saat ini belum ada spesifikasi yang mengatur beton kinerja tinggi di Indonesia,
terlebih lagi bila dikaitkan dengan bahan penyusun beton yang ada di Indonesia. Dengan
demikian perlu dipahami teknologi beton kinerja tinggi ini agar dalam penerapannya
tercapai sesuai dengan tujuan penggunaannya.

Rulli Ranastra Irawan


Penyusun
vi vii

Daftar Isi
Kata Pengantar___________________________________________ v Waktu Pengikatan.................................................................................................................47
Daftar Isi_________________________________________________ vi Perawatan Beton....................................................................................................................48
Daftar Gambar____________________________________________ vii Pustaka .................................................................................................................................50
Daftar Tabel______________________________________________ viii Bab 5 Kesimpulan__________________________________________ 53
Bab 1 Pendahuluan_________________________________________ 11 Acknowledgements________________________________________ 54
Pustaka.....................................................................................................................................14
Bab 2 Definisi dan Karakteristik_______________________________ 17
Definisi ...................................................................................................................................17 Daftar Gambar
Bahan dan Karakteristik Kinerja .....................................................................................19
Portland Cement & Blended Cement..............................................................................19 Gambar 1. Simplifikasi skema beton kinerja tinggi ............................................................13
Abu Terbang (Fly Ash).........................................................................................................24 Gambar 2. Konsumsi semen Indonesia..................................................................................19
Klasifikasi dan Spesifikasi....................................................................................................25 Gambar 3. Abu Terbang (Fly Ash)...........................................................................................25
Pembatasan Penggunaan Beton Fly Ash dalam Konstruksi Jalan.............................28 Gambar 4. Proses sampingan produksi abu terbang...........................................................27
Bahan Tambah Kimia (Chemical Admixtures).............................................................30 Gambar 5. Perkembangan bahan tambah kimia..................................................................31
Pustaka ...............................................................................................................................35 Gambar 6. Dispersion Action akibat Plasticizer: (a) Pasta menggumpal;
Bab 3 Pengujian Beton Kinerja Tinggi__________________________ 37 (b) Pasta berpencar..................................................................................................33
Pengujian Kekuatan..............................................................................................................37 Gambar 7. Pengujian tarik belah beton..................................................................................36
Pengujian Kekuatan Tarik Belah Beton...........................................................................37 Gambar 8. Pengujian kuat tekan beton...................................................................................38
Pengujian Kekuatan Tekan Beton.....................................................................................38 Gambar 9. Pengujian slump flow beton..................................................................................39
Pengujian Workability..........................................................................................................38 Gambar 10. Pengujian slump flow beton (J Ring Test)..........................................................39
Pengujian Slump Flow..........................................................................................................38 Gambar 11. Pengujian L Box.......................................................................................................39
Pengujian J - Ring..................................................................................................................39 Gambar 12. Pengujian V Funnel.................................................................................................41
Pengujian L - Box..................................................................................................................39 Gambar 13. Pengujian permeabilitas beton keras..................................................................41
Pengujian V Funnel..............................................................................................................40 Gambar 14. Pengujian difusi klorida.........................................................................................41
Pengujian Durability Beton................................................................................................40 Gambar 15. Pengujian susut beton keras..................................................................................42
Pustaka.....................................................................................................................................43 Gambar 16. Pengujian rangkak beton keras............................................................................42
Bab 4 Pelaksanaan Beton Kinerja Tinggi________________________ 45 Gambar 17. Pengaruh temperature material terhadap temperature awal beton............46
Penanganan dan Pengecoran..............................................................................................45
viii ix

Daftar Tabel
Tabel 1 Kriteria Beton Kinerja Tinggi...................................................................................18
Tabel 2 Standar Semen Portland di Indonesia....................................................................20
Tabel 3 Produsen Semen Portland di Indonesia................................................................20
Tabel 4 Calon Produsen Semen di Indonesia.....................................................................21
Tabel 5 Karakteristik Semen Portland berdasarkan Standar Nasional Indonesia....22
Tabel 6 Karakteristik Semen Portland Komposit (PCC) berdasarkan
Standar Nasional Indonesia......................................................................................23
Tabel 7 Karakteristik Semen Portland Pozolan (PPC) berdasarkan
Standar Nasional Indonesia......................................................................................23
Tabel 8 Persentase SCM...........................................................................................................48
x 11

Bab 1

Pendahuluan

D
alam beberapa waktu terakhir ini istilah Beton Kinerja Tinggi
– BKT (High Performance Concrete – HPC) mulai populer.
Penggunaan Beton Kinerja Tinggi di sepakati untuk memper-
oleh hasil yang lebih baik dibandingkan jika beton biasa yang digunakan.
Namun di Indonesia khususnya dalam pekerjaan jalan dan jembatan
belum terlihat perbedaan yang jelas antara beton konvensional dengan
beton kinerja tinggi .
Konsep dari Beton Kinerja Tinggi terus berevolusi seiring dengan
waktu. Hal pertama yang perlu didefinisikan barangkali adalah menge-
nai apa sebenarnya kriteria “Kinerja Tinggi” dari suatu beton. Berbagai
parameter telah melekat apabila kita mendengar istilah Beton Kinerja
Tinggi, dengan memiliki kekuatan tinggi menjadi penjelasan yang paling
popular, sementara menyamakan Beton Kinerja Tinggi dengan Beton
Kekuatan Tinggi akan memberikan penjelasan dan deskripsi yang kurang/
tidak lengkap. Untuk menjelaskan Kinerja Tinggi dari beton, sifat lain dari
beton juga harus diperhatikan, dan bahkan mungkin mengesampingkan
masalah kekuatan.

BETON KINERJA TINGGI, TEKNOLOGI DAN APLIKASI DI INDONESIA PENDAHULUAN


12 13

Bagaimana seharusnya beton kinerja harus tahan terhadap lingkungan di mana


tinggi didefinisikan? Menurut Aitcin dan ia ditempatkan. Sebagaimana persyaratan untuk menghindari pemisahan kompo-
Neville (1993) Ada tiga pengaruh yang harus struktural, persyaratan lingkungan juga nen beton, teknik pemadatan harus cukup
untuk mencapai kepadatan target, tapi tidak Persyaratan
dipertimbangkan: struktur di mana beton dapat sangat bervariasi sebagai contoh, Struktural
akan digunakan, lingkungan di mana struk- perkerasan beton dibangun di atas tanah sampai menimbulkan kerugian seperti
tur akan ditempatkan, dan jenis dan jumlah dasar yang mengandung sulfat tentu akan mempengaruhi sistem rongga udara (untuk
beton air entrained) atau menghasilkan Persyaratan Persyaratan
beban yang struktur akan diaplikasikan. memiliki kebutuhan yang berbeda untuk Beban Beton Lingkungan
segregasi. Finishing dan teknik perawatan
Suatu pelat beton yang diletakkan mencapai daya tahan jangka panjang jika
harus tepat dari segi waktu dan memadai
Kinerja
di atas tanah akan membutuhkan sifat dibandingkan dengan pelat beton bagian
tergantung kondisi lingkungan.
Tinggi
kekuatan yang jauh berbeda dari pelat beton dalam pada lantai dua di sebuah gedung
yang diperuntukkan bagi lantai jembatan, bertingkat tinggi yang terlindung dari cuaca. Interaksi beton pada usia dini dengan Persyaratan
Bahan dan Persyaratan
atau elemen struktural jembatan, atau cero- Seperti dengan dua faktor sebelumnya, lingkungan dan beban-beban yang bekerja Rancangan Pelaksanaan
harus dipertimbangkan. Panas yang dihasil- Campuran
bong beton untuk pendingin. Namun dalam pengaruh, atau dampak beban pada kinerja
setiap aplikasi tersebut, dengan kekuatan dapat sangat bervariasi. Singkatnya, jenis, kan selama hidrasi harus diperkirakan dan
yang sangat berbeda tentu dapat menggu- besaran dan jumlah beban yang diharapkan dikombinasikan dengan pengaruh dari (sumber : bestenggsite.blogspot.com,
nakan Beton Kinerja Tinggi. Sifat beton lain- harus dipertimbangkan dengan cermat. lingkungan yang diharapkan. Pengecoran diakses : 10 Jan 2012)

nya yang perlu ditentukan termasuk panas Di luar tiga pengaruh yang dibahas pada cuaca panas memerlukan pertim- Gambar 1. Simplifikasi skema beton kinerja tinggi
hidrasi yang diijinkan selama pemeraman, sebelumnya, faktor-faktor tambahan juga bangan khusus. Perubahan dalam proporsi
stabilitas volume, rayapan (creep), potensi harus dipertimbangkan. Beton tidak hanya campuran mungkin akan diperlukan untuk dan mampu menahan beban yang bekerja
retak/kerapuhan, workability, pumpability, harus baik secara perencanaan, namun mencegah suhu internal yang berlebihan, selama umur rencana.
dan lain-lain (kriteria dapat terus bertam- beton juga harus “constructable.” Berbagai perbedaan termal dan tegangan termal. Tidak ada bahan-bahan yang sangat
bah). Pada dasarnya, persyaratan struktural persyaratan material khusus dapat ditempat- Dengan menggabungkan informasi khusus yang diperlukan untuk pembuatan
dan pembangunan struktur harus dipenuhi kan pada komponen campuran, tergantung tersebut dapat dikatakan bahwa Beton beton kinerja tinggi, penggunaannya diten-
oleh beton yang digunakan. pada pengaruh lingkungan dan jenis struk- Kinerja Tinggi – BKT (High Performance tukan oleh faktor-faktor dan pertimbangan
Faktor kondisi iklim juga harus diper- tur di mana beton ditempatkan, dan saat Concrete – HPC) adalah beton yang dibuat dibahas. Artinya persyaratan untuk beton
hatikan dalam pekerjaan beton seperti, ini mungkin beton juga harus memenuhi dengan bahan yang tepat dikombinasikan konvensional harus dipenuhi terlebih
pemanasan dan pendinginan, serta pemba- persyaratan sebagai “friendly constructions.” sesuai dengan desain campuran yang dipi- dahulu untuk mendapatkan beton Kinerja
sahan dan pengeringan. Selanjutnya potensi Petunjuk praktis yang baik harus lih, baik dicampur, diangkut, ditempatkan, Tinggi. Gambar 1 menunjukkan kategori
serangan kimia juga harus dipertimbangkan diikuti selama pelaksanaan. Dasar atau dipadatkan dan dirawat sehingga beton utama faktor dan pertimbangan yang
untuk struktur-struktur yang berhubu- bentuk-pekerjaan harus dipersiapkan yang dihasilkan akan memberikan kinerja harus ditangani dalam rangka untuk
ngan langsung dengan tanah, terkena bahan dengan baik, cakupan yang memadai yang sangat baik dalam struktur di mana memperoleh Beton Kinerja Tinggi sesuai
kimia di udara atau terkena bahan kimia harus disediakan untuk memperkuat, beton tersebut ditempatkan, di lingkungan yang diharapkan.
karena penggunaan akhir. Singkatnya, beton teknik pengecoran harus diikuti, seperti

BETON KINERJA TINGGI, TEKNOLOGI DAN APLIKASI DI INDONESIA PENDAHULUAN


14 15

Pustaka
Aitcin, P.-C., and Neville, A., “High-Performance Concrete Demystified,” Concrete Inter-
national, V. 15, No. 1, pp.21-26.
Dr. Stephen W. Forster is a research geologist in the Pavements Division of the Federal
Highway Administration. He has worked in the Office of Research of FHWA since 1975
on a range of materials and materials related issues, including aggregates and Portland
Cement concrete. He is manager of FHWA’s research program on cement and concrete.

BETON KINERJA TINGGI, TEKNOLOGI DAN APLIKASI DI INDONESIA PENDAHULUAN


16 17

Bab 2

Definisi dan
Karakteristik

Definisi

A
merican Concrete Institute (ACI) mendefinisikan beton kinerja
tinggi sebagai beton yang memenuhi kombinasi persyaratan
kinerja spesifik dan keseragaman yang tidak selalu bisa dicapai
ketika menggunakan bahan-bahan konvensional serta praktik-praktik
pencampuran (mixing), pengecoran (placing) dan perawatan (curing)
untuk beton normal.
Dalam petunjuk teknis Spesifikasi Campuran Beton Kinerja Tinggi
dengan Abu Terbang yang diterbitkan oleh Departemen Permukiman dan
Pengembangan Wilayah pada Tahun 2000, didefinisikan Beton Kinerja
Tinggi sebagai beton dengan kekuatan tekan yang disyaratkan minimal
60 MPa pada 28 hari dengan benda uji silinder standar dan mempunyai
kelecakan dan keawetan tinggi.
Beton kinerja tinggi adalah sesuatu yang menuntut kinerja yang
lebih tinggi dari beton dibandingkan dengan kinerja yang diharapkan
dari beton normal.

BETON KINERJA TINGGI, TEKNOLOGI DAN APLIKASI DI INDONESIA DEFINISI DAN KARAKTERISTIK
18 19

Bahan dan Karakteristik Kinerja sebagai pengotor yang terkait dengan peng-
Tabel 1 Kriteria Beton Kinerja Tinggi gunaan kapur. SO3 ditambahkan pada tahap
Kriteria Daya Tahan Kriteria Kekuatan Portland Cement & Blended penggilingan untuk memperlambat waktu
Creep Modulus Elastisitas Cement setting semen. Ketika bahan baku semen
Permeabilitas Klorida Scaling yang mengandung oksida penting dengan
Semen adalah salah satu pengikat
Freeze-Thaw Ketahanan Abrasi proporsi yang tepat digiling sampai kehalu-
Penyusutan
hidraulis dan didefinisikan sebagai bahan
san tertentu dan kemudian dibakar sampai
anorganik yang bila ditumbuk halus dan
(sumber : ACI) terjadi fusi baru di dalam kiln, maka akan
dicampur dengan air, akan membentuk
terjadi kombinasi kimia, terutama dalam
pasta yang akan mengikat dan mengeras
keadaan padat yang akan menghasilkan
Beton Kinerja Tinggi biasanya diran- kan kadar sementisius yang tinggi dengan melalui proses hidrasi dimana setelah
produk bernama klinker. Klinker inilah,
cang untuk memenuhi parameter (satu rasio air-semen (f.a.s) 0,4 atau kurang. pengerasan terjadi akan mampu memper-
yang ketika digiling sampai kehalusan yang
atau lebih) yang berada di dalam kriteria Beton KinerjaTinggi dirancang untuk tahankan kekuatan dan stabilitasnya bahkan
sesuai bersama-sama dengan sejumlah kecil
Kekuatan dan/atau di dalam kriteria daya memberikan beberapa manfaat dalam di dalam air.
gipsum (SO3) akan menjadi yang disebut
tahan (durability), seperti yang tertera pada pembangunan struktur beton seperti tertera Ordinary Portland Cement (OPC)
Semen Portland.
Tabel 1. di bawah ini: merupakan salah satu dari beberapa jenis
Indonesia adalah salah satu negara
Spesifikasi Beton Kinerja Tinggi akan ▶▶ kemudahan penempatan dan pema- semen yang diproduksi di seluruh dunia,
yang mampu memproduksi berbagai tipe
menuntut agar beton dapat memenuhi datan tanpa mempengaruhi kekuatan OPC adalah semen untuk keperluan umum
Semen Portland untuk keperluan sendiri
beberapa kriteria. Beton Kinerja Tinggi ▶▶ sifat mekanik jangka panjang yang digunakan dalam konstruksi beton.
maupun untuk penjualan ke luar negeri
juga lebih sensitif terhadap perubahan sifat ▶▶ kekuatan awal tinggi OPC adalah campuran senyawa kapur
dengan produksi total mencapai 56,8 Juta
bahan utamanya dibandingkan dengan ▶▶ ketangguhan (CaO), silika (SiO2), alumina (Al2O3), besi
Ton (ASI, 2012).
beton konvensional. Ini berarti akan diper- ▶▶ stabilitas volume (Fe2O3) dan sulfur trioksida (SO3). Magne-
lukan tingkat pengendalian mutu yang lebih ▶▶ kemampuan bertahan dalam lingku- sium (MgO) termasuk dalam jumlah kecil
tinggi untuk dapat memproduksi beton ngan yang parah
kinerja tinggi. ▶▶ lebih sedikit material yang digunakan
Beton Kinerja Tinggi diperoleh dalam ▶▶ mengurangi pemeliharaan
praktek dengan hati-hati memilih bahan ▶▶ memperpanjang usia struktur
baku (semen, agregat, termasuk bahan ▶▶ estetika
tambah kimia / bahan tambah mineral) & dalam kondisi terbaru saat ini, suatu beton
desain campuran yang tepat untuk menca- mutu tinggi akan selalu beton kinerja tinggi,
pai tujuan kinerja yang diinginkan. Pada tetapi beton kinerja tinggi tidak selalu beton
umumnya beton kinerja tinggi mengguna- mutu tinggi. (sumber : Asosiasi Semen Indonesia, Semen Gresik, 2012)

Gambar 2. Konsumsi semen Indonesia

BETON KINERJA TINGGI, TEKNOLOGI DAN APLIKASI DI INDONESIA DEFINISI DAN KARAKTERISTIK
20 21

Tabel 2 Standar Semen Portland di Indonesia Tabel 4 Calon Produsen Semen di Indonesia
No Nama Pasar Semen Nomor Standar Kapasitas per
No. Nama Pemilik Proyek /Investor Lokasi
1. Semen Portland SNI 15 2049 2004 tahun
Kalsel/Kaltim/Kalbar/
2. Semen Masonry SNI 15 3758 2004 10 juta ton
1 China Anhui Papua Barat
3. Semen Portland Putih SNI 15 0129 2004
2,5 juta ton Tanjung, Kalsel
4. Semen Portland Pozzolan (PPC) SNI 15 0302 2004
2 China Trio Int. Engineering Co. Ltd 1,5 juta ton Subang, Jabar
5. Semen Portland Komposit (PCC) SNI 15 7064 2004
3 (SDIC) State Development and
6. Semen Portland Campur SNI 15 3500 2004 1 juta ton Papua
Investment Cooperation
Siam Cement Group – Thailand 1,8 juta ton Sukabumi, Jabar
4 (Akuisisi Boral/Jaya Readymix)
Blended Cement (semen gabungan) Sampai saat ini (2012) terdaftar 9 1,2 juta ton Bayah, Banten

adalah campuran semen Portland dengan Produsen semen portland di Indonesia 5 Paku Bumi / Semen Karawang
2,5 juta ton Karawang, Jabar
PT Jui Shin Indonesia
bahan lain yang baik memiliki sifat semen dengan kapasitas produksi pada tahun 2012 6 PT Semen Grobogan / Gajah Tunggal
1,5 juta ton Grobogan, Jateng
mereka sendiri, misalnya tanah pasir besi mencapai 56,8 juta ton (ASI, 2012) seperti (China Triumph Int Eng Co Ltd – CTIEC)
terak blastfurnace, abu terbang, atau pozzo- terlihat pada Tabel 3. 7 Wilmar Group 2 juta ton Banten

lanic alam, yaitu mereka bereaksi dengan Disamping itu terdapat beberapa 8 Ultra Tech Cement – India 4 juta ton Wonogiri, Jateng

kapur dengan adanya air untuk memben- produsen lain yang berminat untuk segera (sumber : ASI, 2012)

tuk senyawa semen, misalnya fly ash dan berinvestasi dalam bisnis semen di Indone-
silica fume. sia, sehingga total kapasitas produksi semen semen di dalam negeri atau bahkan dapat baku yang digunakan untuk memproduksi
Semen Portland yang diproduksi di di Indonesia diperkirakan akan mencapai memenuhi kebutuhan ekspor. semen Portland dapat sangat bervariasi
Indonesia harus memenuhi persyaratan 80 juta ton (ASI, 2012). Jumlah tersebut Dengan lokasi pabrik (plant) yang dari tempat ke tempat, komposisi kimia
sesuai SNI dalam Tabel 2. diharapkan dapat memenuhi kebutuhan tersebar dari pulau Sumatera, Jawa, Kali- dari semen juga dapat bervariasi cukup
mantan dan Sulawesi. Dari kesembilan luas. Namun demikian, dengan teknologi
lokasi tersebut ada tiga jenis semen terbesar modern, dari bahan-bahan yang beragam
Tabel 3 Produsen Semen Portland di Indonesia
yang diproduksi yaitu Portland Semen Tipe akan dimungkinkan untuk menghasilkan
No Nama Produsen Kapasitas/tahun Lokasi
I (PC Tipe I), Portland Semen Komposit semen yang memiliki karakteristik fisik yang
1. PT. Semen Andalas Indonesia 1.5 juta ton NAD
2. PT. Semen Padang 5.4 juta ton SUMBAR (PCC) dan Portland Semen Pozolan (PPC). sama. Oleh karena itu, dalam spesifikasi
3. PT. Semen Baturaja 1.2 juta ton Sumsel, Lampung Ringkasan sifat fisik dan kimia yang hanya ditentukan pembatasan komposisi
4. PT Indocement Tunggal Prakarsa 17.1 juta ton Jabar, Kaltim ditentukan dalam ketiga Jenis Standar kimia yang diperlukan untuk menjamin
5. PT. Holcim Indonesia 8.3 juta ton Jabar, Jateng diberikan pada Tabel 2. SNI 15 2049 2004, kinerja yang memuaskan, misalnya batas
6. PT. Semen Gresik 8.5 juta ton Jatim SNI 15 0302 2004 dan SNI 15 7064 2004 atas pada jumlah MgO dan S0 3 untuk
7. PT. Semen Tonasa 3.9 juta ton Sulsel
adalah spesifikasi berbasis kinerja di mana menjaga terhadap ekspansi volumetrik
8. PT. Semen Bosowa 3 juta ton Sulsel
PC tipe I, PCC dan PPC didefinisikan jangka panjang yang berlebihan dari pasta
9. PT. Semen Kupang 0.6 juta ton NTT
dalam hal karakteristik kinerjanya. Bahan semen terhidrasi.
(sumber : ASI, 2010)

BETON KINERJA TINGGI, TEKNOLOGI DAN APLIKASI DI INDONESIA DEFINISI DAN KARAKTERISTIK
22 23

Tabel 6 Karakteristik Semen Portland Komposit (PCC) berdasarkan


Standar Nasional Indonesia
Tabel 5 Karakteristik Semen Portland berdasarkan
Standar Nasional Indonesia

Tabel 7 Karakteristik Semen Portland Pozolan (PPC) berdasarkan


Standar Nasional Indonesia

BETON KINERJA TINGGI, TEKNOLOGI DAN APLIKASI DI INDONESIA DEFINISI DAN KARAKTERISTIK
24 25

Berikut ini akan dibahas semen Abu Terbang (Fly Ash)


pozolan tipe “IP” Tipe, “P” dan tipe “I (PM)”
Abu terbang adalah residu halus dibagi
yang termasuk ke dalam semen gabungan,
dihasilkan dari pembakaran batubara yang
semen gabungan diproduksi dengan salah
telag digiling menjadi bubuk. Abu terbang
satu tujuan mengurangi emisi gas rumah
pada umumnya lebih halus dari semen dan
kaca, karena dalam produksinya tidak semua
terutama terdiri dari partikel kaca (silica)
komponen semen tersebut harus dibakar,
berbentuk bola serta residu hematit dan
bahkan dapat memanfaatkan beberapa
magnetit, char, dan beberapa fase kristal
bahan yang masuk dalam kategori limbah.
Spesifikasi untuk semen tersebut diatur yang terbentuk selama pendinginan. Peng-
berdasarkan AASHTO M-240 dan ASTM gunaan abu terbang pada beton dimulai (sumber : www.google.com)

C-595 atau SNI 0302 2004. Blended semen di Amerika Serikat pada tahun 1930-an.
Gambar 3. Abu Terbang (Fly Ash)
dapat diproduksi menggunakan salah satu Penelitian komprehensif pertama dilaku-
campuran intim semen portland pozzolan kan pada tahun 1937, oleh RE Davis di Diperkirakan penggunaan energi batubara gunakan fly ash akan diberikan keutamaan
dan atau intergrinding dari pozzolan dengan University of California (Kohubu, 1968;. ini akan terus meningkat hingga 34,6% pada jika secara teknis sesuai di bawah pedoman
klinker semen di kiln. Tipe I (PM)” (semen Davis et al, 1937). Tujuan utama dalam tahun 2025 (Setiaka, dkk, 2011). FHWA (Adams 1988).
pozzolan modifikasi) memungkinkan menggunakan fly ash dalam beton adalah Menurut data Kementerian Lingku-
hingga 15 persen dari penggantian semen untuk pembangunan Bendungan Hungry ngan Hidup pada tahun 2006, limbah fly Klasifikasi dan Spesifikasi
dengan fly ash. Tipe “IP” dan Tipe “P” adalah Horse pada tahun 1948, yang menggunakan ash yang dihasilkan mencapai 52,2 ton/hari,
pozzolan- portland semen modifikasi yang 120.000 metrik ton fly ash. Keputusan ini sedangkan limbah bottom ash mencapai 5,8 Terdapat dua kelas utama fly ash
memungkinkan 15-40 persen dengan peng- oleh Pemerintah Amerika Serikat membuka ton/hari (Setiaka, dkk, 2011). Dari jumlah yang ditentukan dalam ASTM C 618 / SNI
ganti pozzolan. Perbedaan dalam dua jenis jalan untuk menggunakan fly ash pada tersebut 60% fly ash yang dihasilkan telah 03-2460-1991 Spesifikasi Abu Terbang
semen adalah kekuatan utama dan tingkat konstruksi beton. dimanfaatkan oleh industri (PLN TJB, 2010) sebagai Bahan Tambahan untuk Campu-
keuntungan kekuatan beton. Kebanyakan Selain manfaat ekonomi dan ekologi, Salah satu bidang yang paling ran Beton atas dasar komposisi kimianya
Negara menentukan batasan pada konten penggunaan fly ash pada beton meningkat- penting dari aplikasi untuk fly ash adalah yang dihasilkan dari jenis batubara, yaitu
pozzolanic pada Type semen “IP”. Batasan kan kinerja pelaksanaannya, mengurangi beton untuk perkerasan kaku, di mana kelas F dan Kelas C. Kelas F adalah fly ash
ini antara 15 dan 25 persen. Di Indonesia segregasi, bliding, terbentuknya panas jumlah besar beton digunakan dan nilai yang biasanya diproduksi dari pembakaran
SNI mengenai semen mengadopsi pera- hidrasi dan permeabilitas, menghambat ekonomis merupakan faktor penting dalam antrasit atau batubara bituminous, dan
turan dari ASTM dan European Norm reaksi alkali-agregat, serta meningkatkan konstruksi perkerasan beton. FHWA telah Kelas C biasanya dihasilkan dari pemba-
(EN), namun masih terdapat beberapa hal ketahanan sulfat. Data menunjukkan bahwa mendorong penggunaan fly ash pada beton. karan batubara dan lignite subbituminous
yang perlu dicermati dalam penggunaannya penggunaan batubara yang menghasilkan Ketika harga beton yang menggunakan fly (sebagaimana ditemukan di beberapa
khususnya PPC dan PCC, sehingga pene- produk samping berupa abu terbang ash adalah sama dengan, atau kurang dari negara barat Amerika Serikat) (Halstead
litian lebih lanjut masih dibutuhkan untuk di Indonesia mencapai 14,1% dari total harga campuran beton yang hanya menggu- 1986). Kelas C fly ash biasanya memiliki sifat
menjawab hal ini. penggunaan energi lain pada tahun 2003. nakan semen portland , beton yang meng- semen di samping sifat pozzolanic karena

BETON KINERJA TINGGI, TEKNOLOGI DAN APLIKASI DI INDONESIA DEFINISI DAN KARAKTERISTIK
26 27

adanya kapur bebas, sedangkan kelas F tidak dasarnya sama. Klasifikasi umum fly ash
memiliki sifat semen bila dicampur dengan oleh jenis batubara dibakar tidak cukup
air saja. menentukan jenis perilaku yang diharapkan
Fly ash yang dihasilkan dari satu ketika bahan yang digunakan dalam beton.
pembangkit listrik biasanya sangat seragam. Ada juga perbedaan luas dalam karak-
Karena pembangkit listrik beroperasi secara teristik dalam setiap kelas. Meskipun acuan
terus menerus. Pengecualian keseragaman dalam ASTM C 618 untuk kelas batubara
adalah akibat ketidakseragaman dalam dari mana Kelas F dan C Kelas abu terbang
start-up dan shut-down dari pembangkit yang berasal, tidak ada persyaratan bahwa
ini. Kontaminasi dapat terjadi akibat peng- kelas tertentu dari abu terbang harus datang
gunaan bahan bakar lain untuk memulai dari jenis tertentu batubara. Misalnya, Kelas
pembangkit, dan inkonsistensi dalam F abu dapat dihasilkan dari batubara bitumi-
kandungan karbon yang terjadi sampai nous yang tidak. dan batubara bituminous
(Sumber : http://www.sephakucement.co.za)
pembangkit listrik mencapai efisiensi ope- dapat menghasilkan abu yang tidak F Kelas
rasi penuh. Abu yang dihasilkan dari start-up (Halstead 1986). Khusus di Republik Indo- Gambar 4. Proses sampingan produksi abu terbang
dan shut-down harus dipisahkan dari apa nesia fly ash dikategorikan sebagai limbah
paling perlu diperhatikan adalah kandu- ash meningkatkan dapat volume absolut
yang dihasilkan ketika pembangkit sedang B3 dari sumber yang spesifik berdasarkan
ngan karbon dan kehalusan bahan tersebut. dari bahan semen (semen ditambah fly
berjalan efisien. Selain itu, ketika sumber PP no. 18 tahun 1999 dan PP no. 85 Tahun
Kedua sifat ini akan mempengaruhi kadar ash) dibandingkan dengan beton tanpa abu
batubara yang berubah, maka perlu untuk 1999 tentang Pengelolaan Limbah B3
udara dan kebutuhan air dari beton. terbang, sehingga volume pasta meningkat,
memisahkan abu terbang yang dihasilkan. sehingga penggunaan dan pengelolaan-
Semakin halus bahan, akan semakin yang mengarah ke penurunan gangguan
Beban puncak penggunaan listrik akan nya harus melalui serangkaian kegiatan
tinggi kebutuhan air karena peningkatan partikel agregat dan peningkatan dalam
mengakibatkan siklus start-up dan shut- berdasarkan peraturan yang berlaku.
luas permukaan. Bahan yang halus akan workability beton. Bentuk partikel bola fly
down banyak. Karena itu, pembangkit yang Penggunaan fly ash dalam semen
membutuhkan lebih banyak bahan tambah ash juga berpartisipasi dalam meningkat-
mengalami hal seperti ini tidak dapat meng- portland akan bervariasi tergantung pada
pengikat udara (air entraining agent). Yang kan workability beton yang menggunakan
hasilkan fly ash dengan tingkat keseragaman komposisi kimia dari abu terbang dan
penting untuk diingat adalah keseragaman. fly ash karena apa yang disebut efek “ball
yang tinggi. Selain itu tipe boiler dan tipe semen portland. Saat ini, di dalam spesi-
Jika fly ash yang seragam dalam ukuran, bearing effect” (ACI, 226, 1987).
pulverizer juga akan berpengaruh terhadap fikasi di berbagai negara memungkinkan
desain campuran dapat disesuaikan untuk Menggunakan fly ash dalam campuran
kualitas abu terbang yang dihasilkan. substitusi antara 6 persen sampai 25 persen.
memberikan campuran dengan keserag- beton biasanya dapat mengurangi bliding
Spesifikasi yang paling sering digu- Pengaruh fly ash, khususnya Kelas
aman yang baik. dengan memberikan volume yang lebih
nakan untuk abu terbang (fly ash) adalah F, pada sifat beton segar dan beton keras
Kandungan karbon, yang ditandai besar dan kadar air yang lebih rendah untuk
ASTM C 618, AASHTO M 295 dan SNI telah dipelajari secara ekstensif oleh banyak
dengan hilang pijar (loss on ignition), juga workability tertentu. Meskipun peningkatan
03-2460-1991. Sementara dengan beberapa peneliti di laboratorium yang berbeda, di
akan mempengaruhi permintaan air karena kehalusan akan meningkatkan kebutuhan
perbedaan yang ada, ketiga spesifikasi pada seluruh dunia. Kedua sifat fly ash yang
karbon akan menyerap air. Penggunaan fly air, bentuk partikel yang bulat dari fly ash

BETON KINERJA TINGGI, TEKNOLOGI DAN APLIKASI DI INDONESIA DEFINISI DAN KARAKTERISTIK
28 29

dapat menurunkan efek gesekan partikel. oleh jenis utilitas yang menggunakan batu 2. tidak semua abu terbang memi- fikasi semen Portland. Program ini
Beton dengan kandungan fly ash yang relatif bara dan kondisi tungku dalam proses yang liki aktivitas pozzolanic cukup harus mencakup pengujian oleh
tinggi akan memerlukan air lebih sedikit menghasilkan fly ash, akan mempengaruhi untuk memberikan hasil yang baik pemasok dengan pengambilan dan
daripada beton tanpa fly ash dengan nilai perilaku admixtures yang digunakan dalam dalam beton, pengujian sampel yang diambil
slump yang sama. beton. Menurut hasil penelitian (Joshi, 3. abu terbang yang cocok tidak selalu ambil oleh lembaga Negara tersebut.
Semua Abu Terbang Kelas F dan Langan, dan Ward 1987: Hines 1985), tersedia di dekat lokasi konstruksi, dan Rencana tersebut juga harus meminta
hampir semua Abu Terbang Kelas C kandungan karbon yang tinggi dalam abu biaya transportasi dapat meniadakan laboratorium pemasok berpartisipasi
meningkatkan waktu pengikatan beton terbang dapat mengurangi efektivitas bahan keuntungan biaya, dan dalam Semen dan Referensi Labora-
(ACI Comm 226, 1987c). Waktu pengika- tambah. Untuk itu pengendalian kualitas 4. proporsi campuran mungkin harus torium Beton (CCRL) program yang
tan beton yang menggunakan fly ash abu terbang yang boleh digunakan sebagai diubah untuk setiap kesempatan meliputi inspeksi fasilitas dan pengu-
dipengaruhi oleh karakteristik dan jumlah bahan semen Portland gabungan harus dalam komposisi fly ash. jian sampel perbandingan.
fly ash yang digunakan dalam beton. Untuk menjadi salah satu perhatian utama. Di Amerika disarankan lima sampel
konstruksi jalan dan jembatan, perubahan Salah satu alasan penting untuk meng- Karena reaksi semen fly ash dipe- per silo harus diuji untuk memas-
waktu pengikatan biasanya tidak akan gunakan fly ash dalam konstruksi jalan raya ngaruhi oleh sifat-sifat semen, penting bagi tikan keseragaman fly ash. Setelah
menimbulkan perlunya perubahan dalam adalah untuk menghambat pengembangan pengguna untuk tidak hanya untuk menguji keseragaman sumber didapatkan,
teknik konstruksi, penundaan yang terjadi (ekspansi) yang terjadi akibat reaksi alka- dan menyetujui setiap sumber fly ash tetapi sampling dapat dikurangi menjadi
dapat dianggap sebagai hal yang mengun- li-Silika (ASR). juga untuk menyelidiki sifat-sifat kombinasi satu per 400 ton sebagaimana
tungkan (Halstead 1986). abu-semen fly khusus untuk digunakan ditentukan dalam ASTM C-311.
Kekuatan beton yang menggu- untuk setiap proyek (Halstead 1986). Disarankan bahwa untuk setiap 10.000
Pembatasan Penggunaan Beton Fly
nakan fly ash dipengaruhi oleh jenis Ash dalam Konstruksi Jalan Berikut ini adalah beberapa rekomen- ton fly ash perlu diuji sebelum dapat
semen, kualitas fly ash, dan suhu curing dasi tentang penggunaan abu terbang untuk mengurangi frekuensi pengujian.
dibandingkan dengan beton biasa, propor- Fly ash kelas F dan kelas C diketahui konstruksi jalan raya yang telah digunakan 3. Spesifikasi harus berisi persyaratan
sional untuk kuat tekan setara 28-hari. dapat memperbaiki sifat-sifat beton, namun di Amerika Serikat. kekuatan dengan rasio substitusi mini-
Beton yang menggunakan abu terbang Kelas beberapa faktor tetap harus dipertimbang- mum dan maksimum penggantian.
F dapat menghasilkan kekuatan yang lebih kan ketika menggunakan abu terbang teru- 1. Spesifikasi standar untuk fly ash Hal ini akan memungkinkan substi-
rendah pada umur 3 atau 7 hari. Namun, tama dalam konstruksi jalan raya, di mana (ASTM C-618 AASHTO atau M-295) tusi maksimal tanpa mengorbankan
biasanya akan memiliki kekuatan utama fly ash sering digunakan. Pembatasan yang harus digunakan (Indonesia telah kekuatan. Rasio air semen harus
yang lebih tinggi ketika proses hidrasi telah berkaitan dengan penggunaan beton fly ash memiliki SNI tentang spesifikasi didasarkan pada bahan cementious
berjalan sempurna. Perkembangan kekuatan untuk konstruksi jalan raya dan struktur abu terbang untuk digunakan dalam total, yaitu, semen portland ditambah
yang lambat adalah hasil dari reaksi pozzo- jalan raya lainnya meliputi : campuran beton). fly ash yang ditambahkan.
lanic yang relatif lambat dari fly ash. 1. tindakan khusus mungkin diperlukan 2. Lembaga Negara Pengelola Jalan harus 4. Pergantian rasio pada minimal 1 to
Kandungan karbon dalam fly ash, untuk memastikan bahwa jumlah yang mengembangkan program sertifikasi 1 secara massal dengan substitusi
yang terkait dengan batubara yang dibakar tepat dari penggunaan bahan tambah, serupa dengan yang ada pada serti- maksimum harus ditentukan. Ting-

BETON KINERJA TINGGI, TEKNOLOGI DAN APLIKASI DI INDONESIA DEFINISI DAN KARAKTERISTIK
30 31

kat substitusi dari 15 sampai 25 persen yang tinggi. Dalam kasus ini, beton
maksimum saat ini sedang ditentukan yang mengandung abu terbang
untuk produksi beton yang khusus. akan menghasilkan perkemban-
Nilai-nilai ini harus ditetapkan gan kekuatan yang lebih lambat
berdasarkan pada abu terbang yang sehingga tidak akan mampu
digunakan dan semen portland yang memiliki kekuntungan kekuatan
tersedia. awal yang tinggi.
5. Desain campuran harus dilakukan
pada setiap kombinasi dari bahan, atau
Bahan Tambah Kimia (Chemical
oleh kontraktor dengan persyaratan Admixtures)
untuk menyediakan data uji untuk
Negara untuk verifikasi dengan batch. Terdapat banyak produk bahan
Karena komposisi kimia dari abu tambah kimia (chemical admixtures)
terbang dan semen portland sangat yang dijual di pasaran, dimana dilapangan
bervariasi, masalah substansial dapat beberapa menyebutnya dengan ‘aditif ’.
terjadi jika persentase substitusi yang Bahan tambah (admixture) adalah
digunakan untuk semua kombinasi suatu bahan berupa bubuk atau cairan, yang
abu terbang dan semen. ditambahkan ke dalam campuran adukan
Secara umum penggunaan flyash beton selama pengadukan, dengan tujuan
untuk beton dapat direkomen- untuk mengubah sifat adukan atau beton-
dasikan, karena sifat-sifatnya yang nya. (Spesifikasi Bahan Tambahan untuk
menguntungkan akan tetapi pada Beton, SK SNI S-18-1990-03).
beberapa kasus penggunaannya ditdak Berdasarkan ACI (American Concrete (Sumber : http://fair-mate.blogspot.com/)

diperbolehkan atau terdapat pembat- Institute), bahan tambah adalah material


Gambar 5. Perkembangan bahan tambah kimia
asan-pembatasan seperti : selain air, agregat dan semen hidrolik yang
▶▶ Fly ash tidak boleh menggantikan dicampurkan dalam beton atau mortar ini cenderung merupakan pengganti atau langsung dibandingkan dengan komposisi
sebagian semen Portland tipe”IP”, yang ditambahkan sebelum atau selama susbtitusi dari dalam campuran beton itu awal beton tanpa bahan tambah.
Tipe “I” (PM) atau semen Portland pengadukan berlangsung. sendiri. Karena tujuannya memperbaiki atau Penggunaan bahan tambah dalam
Tipe “P” menurut ASTM C 595. Penambahan bahan tambah dalam mengubah sifat dan karakteristik tertentu sebuah campuran beton harus memperhati-
▶▶ Pergantian sebagian semen dengan sebuah campuran beton atau mortar tidak dari beton atau mortar yang akan dihasilkan, kan standar yang berlaku seperti SNI (Stan-
flyash tidak boleh ditentukan mengubah komposisi yang besar dari bahan maka kecenderungan perubahan kompo- dar Nasional Indonesia), ASTM (American
untuk beton dengan kuat awal lainnya, karena penggunaan bahan tambah sisi dalam berat-volume tidak terasa secara Society for Testing and Materials) atau ACI

BETON KINERJA TINGGI, TEKNOLOGI DAN APLIKASI DI INDONESIA DEFINISI DAN KARAKTERISTIK
32 33

(American Concrete Institute) dan yang Plasticizer dapat digunakan dengan ▶▶ Modifikasi hydroxylated carboxylic Pada pasta semen, akibat perbedaan muatan
paling utama memperhatikan petunjuk cara-cara sebagai berikut: acids dan kandungan garamnya tersebut, partikel dengan muatan berbeda
dalam manual produk dagang. ▶▶ Kadar semen tetap, air dikurangi yang posisinya berdekatan menyebabkan
Secara umum bahan tambah yang Cara ini untuk memproduksi beton Berdasarkan prosentase pengurangan gaya elektrostatik, selanjutnya partikel
digunakan dalam beton dapat dibedakan dengan nilai perbandingan atau jumlah air, plasticizer/water reducer di- mengalami flokulasi/ penggumpalan.
menjadi dua yaitu bahan tambah yang bersi- faktor air semen (fas) yang rendah. bedakan menjadi 3 macam: Sejumlah air diikat oleh gumpalan tersebut
fat kimiawi (chemical admixture) dan bahan Dengan faktor air semen yang ▶▶ Normal water reducer : Penggunaan dan diserap pada permukaan padat, sedang
tambah yang bersifat mineral (additive). rendah akan meningkatkan kuat jenis ini mampu mengurangi air
sedikit air yang tersisa mampu mengurangi
Menurut standar ASTM , terdapat 7 tekan beton. Dengan penambahan antara 5 – 10%.
viskositas/kekentalan pada pasta dan juga
jenis bahan tambah kimia, yaitu: plasticizer, walaupun fas rendah, ▶▶ Mid-range water reducer : Penggu-
pada beton. Molekul pada plasticizer
▶▶ Tipe A, Water-Reducing Admixtures beton tetap memiliki sifat worka- naan jenis ini mengurangi air antara
berfungsi menetralisir muatan pada permu-
▶▶ Tipe B, Retarding Admixtures bilitas yang baik. 10 – 15%.
kaan atau membuat seluruh permukaan
▶▶ Tipe C, Accelerating Admixtures ▶▶ Kadar semen tetap, air tetap ▶▶ High-range water reducer : Jenis
tersebut bermuatan seragam. Kemudian
▶▶ Tipe D, Water Reducing and Retard- Cara ini untuk memproduksi beton ini biasa disebut superplasicizers,
ing Admixtures dengan slump yang lebih tinggi. partikel tersebut saling tolak menolak (tidak
mampu mengurangi air antara
▶▶ Tipe E, Water Reducing and Acce- Tingginya nilai slump akan memu- lagi saling tarik menarik), sehingga semua
20 – 40%.
lerating Admixtures dahkan penuangan adukan. partikel saling berpencar/dispersi dalam
▶▶ Tipe F, Water Reducing, High Range ▶▶ Kadar semen dikurangi, faktor air Mekanisme adanya penambahan pasta. Hal ini membuat sebagian besar air
Admixtures semen tetap plasticizer dapat dijelaskan sebagai berikut: mampu untuk mengurangi viskositas pada
▶▶ Tipe G, Water Reducing,High Range Cara ini dilakukan untuk memper- Senyawa diserap oleh bidang muka antara semen dan beton. Interaksi pada permu-
Retarding Admixtures oleh beton dengan penggunaan air dengan zat padat. Partikel padat tersebut kaan ini hampir pasti diketahui terjadi pada
semen yang lebih sedikit, sehingga mengandung muatan sisa pada permukaan- partikel semen, dan dapat pula terjadi pada
Water-Reducing Admixtures (Plasticizer) mengurangi biaya. nya dapat positif, negatif ataupun keduanya. fraksi terhalus dari agregat halus.
Di Indonesia penggunaan bahan
tambah untuk pekerjaan jalan lebih popu- Komposisi dari plasticizer diklasi-
lar dengan penggunaan bahan tambah fikasikan secara umum menjadi 4 kelas:
tipe Water Reducing (A, D, F atau G). ▶▶ Asam lignosulfonic dan kandungan
Water-Reducing Admixtures adalah bahan garam-garam
tambah yang mengurangi air pencampur ▶▶ Modifikasi dan turunan asam
(a) (b)
yang diperlukan untuk menghasilkan lignosulfonic dan kandungan
beton dengan konsistensi tertentu. Bahan garam-garam (sumber : sciencedirect.com)

tambah ini biasa disebut water reducer ▶▶ Hydroxylated carboxylic acids dan
Gambar 6. Dispersion Action akibat Plasticizer: (a) Pasta menggumpal;
atau plasticizer. kandungan garamnya (b) Pasta berpencar

BETON KINERJA TINGGI, TEKNOLOGI DAN APLIKASI DI INDONESIA DEFINISI DAN KARAKTERISTIK
34 35

Contoh produk plasticizer, Tipe A. Digunakan untuk beton normal dan Pustaka
memerlukan retarder. Tujuan ganda Plas-
Plastiment NS ACI Committee 226. 1987a. Ground Prosiding Tugas Akhir. Jurusan Kimia,
tocrete 169 sebagai water reducer normal
Produk ini dikeluarkan oleh Sika®, granulated blast furnace slag as a Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
dan set retarder memberikan fleksibilitas
dengan bahan dasar polimer padat. Plas- cementitious constituent in concrete Surabaya.
yang tinggi pada penggunaannya dan dapat
timent NS memenuhi standar ASTM ACI 226.AR-87. Detroit: American Departemen Permukiman dan Pengem-
dikombinasikan untuk meningkatkan
C-494 Tipe A dan AASHTO M-194 Tipe Concrete Institute. bangan Wilayah, Spesifikasi Campu-
kualitas maupun nilai ekonomis. Apabila
A. Plastiment NS direkomendasikan untuk PT. Semen Gresik, (Tbk), The Prospect Of ran Beton Kinerja Tinggi dengan Abu
digunakan untuk reducer, digunakan dosis
digunakan pada aplikasi beton kualitas Indonesian Cement Industry, Corporate Terbang, Petunjuk Teknis, 2000.
261-391 ml/100 kg semen. Apabila digu-
tinggi dengan peningkatan kuat tekan awal Presentation, January, 2012. http://w w w.bab el.pln.co.id/index.
nakan sebagai set retarder, dosis 390-520 php?berita_id=106&menu=ber-
dan waktu ikatan normal. Produk ini dapat Davis, R. E., R. W. Carlson, J. W. Kelly,
ml/100 kg berat semen. and A. G. Davis. 1937. Properties of ita&nmMenu=Berita (diakses 22 Januari
mengurangi air sampai dengan 10% untuk
cements and concretes containing fly 2012)
memperoleh beton yang mudah dikerjakan Viscocrete 4100
ash. Proceedings, American Concrete http://www.sciencedirect.com (diakses 22
dengan kuat tekan dan kuat lentur yang Merupakan produk Sika® yang digu-
Institute 33:577-612. Januari 2012)
lebih tinggi. Dosis yang digunakan adalah
nakan sebagai high range water reducer
130 – 265 ml untuk tiap 100 kg semen. Halstead, W. (October 1986). “Use of Fly
dan superplasticizer. Produk ini telah Ash in Concrete”. National Cooperative
memenuhi syarat ASTM C-494 Tipe A Highway Research Project 127.
Plastocrete 161W
dan F. Bahan tambah ini dapat digunakan Joshi, R. C., B. W. Langan, and M. A. Ward.
Merupakan produk Sika® dengan
dengan dosis rendah untuk mengurangi 1987. Strength and durability of concrete
bahan polimer dan telah memenuhi
air antara 10-15% dan apabila digunakan with high proportions of fly ash and
persyaratan ASTM C-494 Tipe A. Dire-
dengan dosis tinggi mampu mengurangi other mineral admixtures. In Durabil-
komendasikan untuk digunakan pada beton
air hingga 40%. Produk ini dapat digunakan ity of building materials. Vol. 4, 253-70.
kualitas tinggi dengan workabilitas sangat
untuk Self Compacting Concrete (SCC) Amsterdam: Elsevier Science Publishers.
baik dan waktu ikatan cepat. Plastocrete
161W memberikan hasil yang optimal karena dapat memberikan workabilitas yang Kohubu, M. 1969. Fly ash and fly ash
apabila dikombinasikan dengan fly ash (abu tinggi. Viscocrete 4100 tidak mengandung cement. In Proceedings, Fifth interna-
terbang). Dosis yang digunakan adalah 195 formaldehid dan kalsium klorida serta tidak tional symposium on the chemistry of
– 650 ml/100 kg semen. menyebabkan korosi pada tulangan baja. cement (1968). Part IV, 75-105. Tokyo:
Untuk tujuan umum dosis yang direkomen- Cement Association of Japan.
Plastocrete 169 dasikan sebanyak 195-520 ml/100 kg semen. Setiaka, Juniawan, Ita Ulfin, Nurul Widias-
Produk Sika® dengan tujuan ganda, Apabila diinginkan pengurangan air secara tuti. 2011. Adsorpsi Ion Logam Cu(Ii)
yaitu sebagai reducer dan retarder. Produk maksimum, dosisnya dapat mencapai 780 dalam Larutan pada Abu Dasar Batu-
ini telah memenuhi syarat ASTM C-494 ml/100 kg semen. bara Menggunakan Metode Kolom.

BETON KINERJA TINGGI, TEKNOLOGI DAN APLIKASI DI INDONESIA DEFINISI DAN KARAKTERISTIK
36 37

Bab 3

Pengujian Beton
Kinerja Tinggi

Pengujian Kekuatan

S
eperti pengujian beton keras (hardened concrete) pada beton
konvensional, pada beton kinerja tinggi juga diperlukan pengujian
untuk membuktikan kinerja yang didapatkan apakah sesuai dengan
kinerja yang diharapkan. Berikut ini adalah beberapa pengujian beton
Gambar 7. Pengujian tarik belah beton keras yang dapat dilakukan untuk menunjukkan kinerja kekuatan.

Pengujian Kekuatan Tarik Belah Beton


Pengujian ini bertujuan mengetahui kekuatan tarik beton secara
tidak langsung (indirect tensile strength). Beton sangat kuat terhadap tekan
dan relative lemah terhadap tarik. Pada beberapa kasus beton kinerja
tinggi, kekuatan yang digunakan sebagai “gold standard” adalah kekuatan
tarik, karena secara prinsip yang menyebabkan kehancuran pada beton
adalah gaya tarik yang terjadi pada penampang beton.

BETON KINERJA TINGGI, TEKNOLOGI DAN APLIKASI DI INDONESIA PENGUJIAN BETON KINERJA TINGGI
38 39

Pengujian Workability antara kerucut cetakan slump dengan beton


setelah cetakan dilepas. Pengujian slump
Selain kinerja kekuatan yang diharap-
flow dinilai akan lebih tepat digunakan
kan memenuhi persyaratan, beton juga
karena yang diukur adalah diameter beton
memiliki kinerja pelaksanaan/workablity
yang terbentuk akibat pengaruh tingkat
(kemudahan dikerjakan) yang harus
kekentalannya, serta waktu yang dibutuh-
dipenuhi. Saat ini terdapat beberapa jenis
kan untuk membentuk diameter tertentu,
pengujian kinerja kelecakan beton segar,
meskipun mengunakan jenis peralatan
yang dipengaruhi oleh kental atau encernya
yang hampir setara.
suatu adukan beton. Suatu pengujian
workability akan tepat untuk pengen- Gambar 9. Pengujian slump flow beton
dalian kualitas beton segar dengan Pengujian J - Ring
rentang kekentalan tertentu dimana
Pengujian ini mirip dengan pengujian
pengujian workability yang lain akan
slump flow dengan penambahan suatu jeruji
kurang tepat untuk menggambarkan
(j-ring) yang dibuat sebagai hambatan pada
kondisi yang diharapkan.
saat beton mengalir ke segala arah, sesaat
Gambar 8. Pengujian kuat tekan beton setelah cetakan kerucut Abrams diangkat.
Pengujian Slump Flow Perihal yang ingin digambarkan dengan
Pengujian Kekuatan Tekan Pada umumnya para pekerja beton
pengujian ini salah satunya adalah segre-
Beton melakukan suatu pengujian slump untuk
gasi/pemisahan yang mungkin terjadi antara
agregat kasar dengan campuran beton yang
Pengujian yang sangat umum untuk menyentukan bahwa suatu campuran beton
lain, pada saat beton segar harus melewati
kekuatan beton adalah pengujian kekuatan segar layak atau tidak untuk ditempatkan Gambar 10. Pengujian slump flow beton
sela-sela tulangan yang ada pada struktur
tekan. Di dunia dikenal berbagai jenis dan (dicor). Pengujian Slump Flow diguna- (J Ring Test)
beton bertulang yang dilaksanakan.
dimensi benda uji untuk melaksanakan kan untuk beton yang memiliki tingkat
pengujian kuat tekan beton. Amerika meng- kekentalan yang sangat rendah (flowing).
gunakan benda uji silinder berdiameter 150 Apabila direncanakan penggunaan beton Pengujian L - Box
mm dan tinggi 300 mm sebagai standar alir (flowing concrete) pada suatu pekerjaan,
Pengujian ini dilaksanakan untuk
dalam melakukan pengujian kuat tekan pengujian slump kurang tepat digunakan
melihat sejauh mana beton segar sanggup
beton, sedangkan Inggris menggunakan untuk menghasilkann gambaran tingkat
mengalir dan mengisi cetakan untuk menca-
kubus dengan dimensi 100 mm, 150 mm, workability dari beton tersebut, karena
pai ketinggian beton tertentu. Karakteristik
dan 200 mm. yang diukur adalah perbedaan tinggi
dari pengujian L Box ini perlu diamati untuk
menentukan apakah campuran beton yang
Gambar 11. Pengujian L Box

BETON KINERJA TINGGI, TEKNOLOGI DAN APLIKASI DI INDONESIA PENGUJIAN BETON KINERJA TINGGI
40 41

dibuat mampu mengisi bagian tertentu pada kinan terjadinya pemisahan antara agregat
cetakan yang tidak memungkinkan pengi- kasar dengan mortar dan pasta.
sian dari bagian atasnya secara langsung.
Pengujian ini juga sekaligus mengamati
Pengujian Durability Beton
kinerja pengaliran beton berdasarkan
campuran yang dibuat untuk melewati Keawetan beton (concrete durabi-
penampang tertentu pada cetakan untuk lity) merupakan isu penting yang menjadi-
pekerjaan beton yang lebih spesifik. kan beton sebagai material yang banyak
digunakan. Keawetan pada saat ini juga
ditinjau dari kondisi lingkungan dimana
Pengujian V Funnel
beton ditempatkan. Keawetan beton diukur
Pada beton kinerja tinggi, kinerja berdasarkan kemampuan mempertahankan
beton pada kondisi segar memegang kinerja akibat penagruh lingkungan selama
peranan cukup penting dalam suksesnya jangka waktu tertentu, baik dari material
suatu pekerjaan beton secara keseluruhan. beton itu sendiri maupun terhadap bentuk
Gambar 12. Pengujian V Funnel Gambar 13. Pengujian permeabilitas
Campuran beton yang memiliki kinerja struktur yang lebih kompleks seperti beton
beton keras
pengaliran yang baik juga perlu diamati bertulang. Kekedapan (impermeability)
karakteristiknya akibat teknik pengeco- beton, stabilitas material terhadap sera-
ran yang memiliki potensi menimbulkan ngan dari luar maupun dari dalam harus
segregasi pada campuran beton. Dalam menjadi elemen penting dalam penentuan
pengujian ini campuran beton segar kinerja keawetan beton. Di bawah ini
dimasukkan ke dalam mulut bagian atas terdapat beberapa jenis pengujian yang
dan menutup mulut keluar di corong Funnel umum digunakan untuk menggambarkan
bagian bawah. Kemudian tutup dibuka dan kemampuan beton mempertahankan
dihitung waktu yang diperlukan sampai kekuatannya, seperti pengujian perme-
lubang pada corong mulai terbuka akibat abilitas beton, pengujian difusi klorida,
beton yang mengalir keluar. Kondisi beton pengujian susut serta pengujian rangkak
juga dilihat secara visual terhadap kemung- dari beton keras.

Gambar 14. Pengujian difusi klorida

BETON KINERJA TINGGI, TEKNOLOGI DAN APLIKASI DI INDONESIA PENGUJIAN BETON KINERJA TINGGI
42 43

Pustaka

EFNARC. The European Guidelines for Grace Construction Product, Understand-


Self-Compacting Concrete, May 2005. ing AASHTO T277 and ASTM C1202
SNI 03-2491-2002, METODE PENGUJIAN Rapid Chloride Permeability Test,
KUAT TARIK BELAH BETON, Badan TECHNICAL BULLETIN TB- 0100.
Standardisasi Nasional, 2002. ASTM C1611 / C1611M - 09be1 Stand-
SNI 1974:2011, Cara uji kuat tekan beton ard Test Method for Slump Flow of
dengan benda uji silinder yang dicetak, Self-Consolidating Concrete.
Badan Standardisasi Nasional, 2002. ASTM C512 / C512M - 10 Standard Test
ASTM C596 - 09 Standard Test Method for Method for Creep of Concrete in
Drying Shrinkage of Mortar Containing Compression.
Hydraulic Cement.

Gambar 15. Pengujian susut beton keras

Gambar 16. Pengujian rangkak beton keras

BETON KINERJA TINGGI, TEKNOLOGI DAN APLIKASI DI INDONESIA PENGUJIAN BETON KINERJA TINGGI
44 45

Bab 4

Pelaksanaan Beton
Kinerja Tinggi

Penanganan dan Pengecoran

K
etika suhu beton segar mendekati sekitar 25 ° C, kondisi lokasi
yang buruk akan sangat mempengaruhi kualitas beton. Suhu
ambien di atas 32 ° C dan kurangnya lingkungan yang dilin-
dungi untuk penempatan beton dan finishing (bangunan tertutup) dapat
berkontribusi pada kesulitan dalam memproduksi beton yang memiliki
kualitas baik.
Tindakan pencegahan yang diperlukan, untuk memastikan produk
akhir berkualitas, akan bervariasi tergantung pada kondisi aktual selama
penempatan beton dan aplikasi khusus untuk mana beton tersebut akan
digunakan. Secara umum, jika temperatur pada saat penempatan beton
akan melebihi 25 ° C perencanaan yang cukup harus dikembangkan
untuk menghilangkan efek yang kurang baik dari temperature lingkungan
yang tinggi.
Tindakan pencegahan dapat mencakup beberapa atau semua hal
berikut:
1. Melembabkan cetakan, tulangan baja, dan bentuk kerja sebelum
penempatan beton.

BETON KINERJA TINGGI, TEKNOLOGI DAN APLIKASI DI INDONESIA PELAKSANAAN BETON KINERJA TINGGI
46 47

keuntungan dari temperatur yang lebih mencapai set terakhir dalam 3 jam pada
dingin, seperti pagi atau malam. 16 ° C (60 ° F) dapat mencapai set terakhir
sebagai 1 kecil ½ jam pada 27 ° C (80 ° F).
Pentingnya pengendalian suhu beton Sebagai suhu beton meningkatkan waktu
dipahami dengan baik. Suhu mempe- pengaturan lebih jauh berkurang. Suhu
ngaruhi sifat beton segar dan beton keras sebenarnya dari campuran beton seperti
serta potensi retak termal. Perhatian disampaikan dipengaruhi oleh suhu bahan
harus dilaksanakan kepada suhu batch yang digunakan dalam campuran, kandu-
dalam perkerasan cuaca panas dan dingin. ngan semen campuran, suhu peralatan yang
Namun, sebagaimana dibuktikan oleh digunakan untuk batch dan mengangkut
Gambar 17, efek relatif semen panas pada beton, dan suhu lingkungan dan kondisi
suhu batch diabaikan. di proyek situs. Aplikasi beton dapat diang-
gap beton cuaca panas pada suhu berkisar
antara 25 ° C hingga 35 ° C (77 ° F hingga
(sumber : Portland Cement Association)
Waktu Pengikatan
95 ° F) tergantung pada aplikasi tertentu.
Gambar 17. Pengaruh temperature material terhadap temperature awal beton Pengaruh suhu lingkungan yang tinggi Kewaspadaan harus direncanakan terlebih
dan suhu tinggi bahan komponen beton dahulu untuk melawan efek dari suhu tinggi
2. Penghalang angin sementara untuk 6. Menyediakan tenaga kerja yang cukup terhadap pengaturan waktu dari campuran baik sebelum eksekusi untuk melawan
membatasi kecepatan angin dan penu- untuk meminimalkan waktu yang beton adalah topik yang menjadi perha- efek ini.
tup untuk mengurangi temperatur dibutuhkan untuk menempatkan dan tian karena mengurangi waktu di mana Kewaspadaan dapat mencakup peng-
permukaan beton. menyelesaikan beton, seperti kondisi beton harus ditempatkan, konsolidasi dan gunaan bahan dengan sejarah kinerja yang
3. Menggunakan agregat dan air pencam- cuaca panas untuk mengendalikan selesai, potensi peningkatan retak susut baik dalam kondisi suhu tinggi, bahan beton
pur yang dingin, untuk digunakan pengikatan awal dan akhir. plastik, retak termal dan sendi dingin, dingin atau campuran beton, memberikan
dalam campuran beton untuk mengu- 7. Pertimbangkan fogging daerah atas pengurangan kekuatan potensial karena konsistensi beton dan peralatan penem-
rangi suhu awal. penempatan beton untuk meningkat- kebutuhan air tinggi dan suhu menyem- patan dan kru untuk penempatan yang
4. Menggunakan kekentalan beton yang kan kelembaban relatif dan memenuhi buhkan tinggi, kesulitan dalam mengontrol cepat, mengurangi waktu transportasi,
memungkinkan penempatan yang cepat permintaan kelembaban udara ambien. kadar udara, dan meningkatkan urgensi jadwal penempatan untuk memba-
dan pemadatan yang mudah. 8. Menyediakan metode curing yang tepat untuk menerapkan metode curing yang tasi paparan kondisi atmosfer (malam
5. Melindungi permukaan beton selama sesegera mungkin setelah proses finis- tepat pada usia dini. waktu penempatan atau cuaca yang lebih
penempatan dengan terpal plastik hing beton telah selesai. Sebagai aturan umum meningkat menguntungkan), berencana untuk
atau penunda penguapan untuk 9. Dalam kondisi ekstrim mempertim- 11 ° C (20 ° F) akan mengurangi waktu membatasi hilangnya kelembaban yang
menjaga kelembaban awal dalam bangkan atau menyesuaikan waktu pengaturan campuran beton sebanyak cepat (matahari layar, layar angin, gerimis
campuran beton. penempatan beton untuk mengambil 50%. Sebagai contoh campuran beton yang atau fogging), dan mempertimbangkan

BETON KINERJA TINGGI, TEKNOLOGI DAN APLIKASI DI INDONESIA PELAKSANAAN BETON KINERJA TINGGI
48 49

penggunaan retarder penguapan. Jadwal- pelaksana harus menyerahkan rencana Termometer tersebut harus dipasang seperti mampu untuk melepaskan segera dan
kan pertemuan preconstruction termasuk curing dan merinci metode dan peralatan yang diarahkan oleh Engineer sehingga personil yang memadai harus tersedia untuk
semua peserta untuk mendiskusikan yang akan digunakan untuk memastikan untuk memantau suhu beton dan udara di menempatkan dan menangani beton. Bila
rencana untuk mengontrol efek khusus bahwa suhu beton yang diperlukan diper- sekitarnya selama periode penyembuhan. mungkin, pengiriman harus dijadwalkan
untuk proyek dan kondisi yang diharapkan. tahankan. Beton harus dipertahankan pada untuk menghindari bagian terpanas dari
suhu tidak kurang dari 45 ° F selama enam Kunci sukses pengecoran beton kinerja hari. Batas temperatur maksimum beton
hari pertama setelah penempatan-kecuali tinggi adalah: bisa dicabut oleh pembeli jika konsis-
Perawatan Beton
bahwa ketika pozzolans atau slag digunakan,  (1) Pengidentifikasian faktor yang mempe- tensi beton memadai untuk penempatan
Ketika ada kemungkinan suhu udara periode ini adalah sebagai berikut: ngaruhi beton, dan dan penambahan air yang berlebihan
di bawah 35 ° F selama periode curing, (2) Perencanaan untuk meminimalkan tidak diperlukan.
pengaruhnya.  Dalam kasus kondisi suhu ekstrim
Tabel 8 Persentase SCM
Percentage of Cement Replaced, by Weight,   atau dengan beton massa, suhu beton
Required Period of Controlled
Gunakan rekomendasi lokal terbukti dapat diturunkan dengan menggunakan
With
Temperature untuk menyesuaikan proporsi beton, seperti air dingin atau es sebagai bagian dari air
Pozzolans Slag
10% 25% 8 Days penggunaan air mengurangi dan mengatur pencampuran. Para produsen beton siap
11-15% 26-35% 9 Days admixtures perlambatan. Memodifikasi dicampur menggunakan langkah-lang-
16-20% 36-50% 10 Days campuran untuk mengurangi panas yang kah lain, seperti penyiraman dan shading
dihasilkan oleh hidrasi semen, seperti agregat sebelum pencampuran, untuk
Persyaratan di atas untuk jangka suhu gunakan situs-sembuh silinder atau penggunaan semen Tipe panas ASTM II membantu menurunkan suhu beton.
terkontrol bisa dicabut jika kuat tekan 65 sistem pertandingan-curing atau metode moderat dan penggunaan pozzolans dan  Jika kelembaban rendah dan angin
persen dari kekuatan desain ditentu- jatuh tempo. terak dapat mengurangi potensi masalah kencang diprediksi, penahan angin, tabir
kan dicapai dalam 6 hari menggunakan Jika pemanasan eksternal digunakan,
dengan suhu beton tinggi. Muka waktu dan surya, kabut fogging, atau retardants
situs-sembuh silinder atau sistem pertandi- panas harus diterapkan dan ditarik secara
penjadwalan untuk menghindari keterlam- penguapan mungkin diperlukan untuk
ngan-curing atau metode jatuh tempo. bertahap dan seragam sehingga tidak ada
batan dalam pengiriman, menempatkan menghindari penyusutan plastik retak
Ketika persentase penggantian semen bagian dari permukaan beton dipanaskan
dan finishing sangat penting. Truk harus pada lempengan.
lebih besar dari nilai-nilai yang tercantum sampai lebih dari 90 ° F atau menyebabkan
di atas atau ketika kombinasi bahan yang perubahan suhu lebih dari 20 ° F dalam
digunakan sebagai pengganti semen, 8 jam.
periode yang diperlukan suhu terkontrol Ketika diminta oleh Direksi Peker-
harus paling sedikit 6 hari dan akan terus jaan, Kontraktor harus menyediakan dan
sampai kuat tekan 65 persen dari desain memasang dua jenis termometer maksi-
tertentu kekuatan dicapai dengan meng- mum-minimum pada setiap struktur situs.

BETON KINERJA TINGGI, TEKNOLOGI DAN APLIKASI DI INDONESIA PELAKSANAAN BETON KINERJA TINGGI
50 51

Pustaka
AASHTO LRFD Construction Specification Lerch, W., Hot Cement and Hot Weather
8.6.4.1 Protection During Cure. Concrete Tests, IS015, Portland Cement
Portland Cement Association, Hot Weather Association, Skokie, Illinois, 1955.
Concreting, IS014.05 , reprinted from Wilson M.L., and Thomas, M.D.A., Hot
Chapter 13 of Design and Control of and Cold Weather Concreting, CD057,
Concrete Mixtures, EB001.14, Portland Portland Cement Association, Skokie,
Cement Association, 2002. Illinois, 2005.
ACI Committee 305, Hot Weather Concret-
ing, ACI 305-99, American Concrete
Institute, Farmington Hills, Michigan,
1999.
Kosmatka, S. H. and Wilson, M. L., Design
and Control of Concrete Mixtures,
EB001.15, 15th edition, Portland
Cement Associaiton, Skokie, Illinois,
2011.

BETON KINERJA TINGGI, TEKNOLOGI DAN APLIKASI DI INDONESIA PELAKSANAAN BETON KINERJA TINGGI
52 53

Bab 5

Kesimpulan

T
eknologi beton kinerja tinggi sudah banyak diaplikasikan dalam
kegiatan konstruksi infrastruktur beton di Indonesia, seperti
perkerasan kaku dan struktur jembatan.
Seperti beton konvensional, karakteristik beton kinerja tinggi sangat
bergantung pada bahan-bahan pembentuknya dimana semen sebagai
bahan pengikat menjadi bahan yang tidak dapat ditinggalkan.
Beberapa pedoman mengenai Beton Kinerja Tinggi telah diterbitkan
di Indonesia yaitu ‘Spesifikasi Campuran Beton Kinerja Tinggi dengan
Abu terbang’ , yang mengatur persyaratan komposisi dan batasan kinerja,
namun masih perlu disesuaikan kembali mengikuti perkembangan
yang ada.
Pedoman yang mengatur jenis pengendalian mutu dan batasan
kinerja dari beton kinerja tinggi masih belum tersedia.

BETON KINERJA TINGGI, TEKNOLOGI DAN APLIKASI DI INDONESIA KESIMPULAN


54

Acknowledgements
This research project would not have been possible without the support of many
people. The author wishes to express her gratitude to his supervisor, Prof. Lanneke Tristanto,
Dr. John Dachtar, and Ir. Rahadi Sukirman who was abundantly helpful and offered inva-
luable assistance, support and guidance. Deepest gratitude are also due to the members
of the supervisory committee, without whose knowledge and assistance this study would
not have been successful. Special thanks also to all member of Asosiasi Semen Indonesia;
especially for Ibu Vera from Indocement Tunggal Prakarsa for sharing the literature and
resources. Not forgetting to his best friends who always been there. The author would also
like to convey thanks to the Balai Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan for providing
the financial means and laboratory facilities. The author wishes to express her love and
gratitude to her beloved families; for their understanding & endless love, through the
duration of his studies.

BETON KINERJA TINGGI, TEKNOLOGI DAN APLIKASI DI INDONESIA


ISBN 978-602-8256-91-9

PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN


Badan Penelitian dan Pengembangan
Kementerian Pekerjaan Umum
www.pusjatan.pu.go.id

Anda mungkin juga menyukai