Anestesi E Case Doni
Anestesi E Case Doni
Abstrak
Anestesi spinal merupakan anestesi regional dengan tindakan penyuntikan obat anestetik ke
dalam ruang subarachnoid. Anestesi spinal adalah pemberian obat anestetik local ke dalam cairan
cerebrospinal. Anestesi spinal dilakukan dengan cara menyuntikan obat anestetik local ke dalam ruang
subarachnoid diantara spatium vertebra lumbal 2-3, 3-4 atau 4-5. Anestesi spinal dapat dilakukan untuk
pembedahan ekstremitas inferior, seksio cesaria, operasi urologic, fraktur tulang ekstremitas inferior, dan
kondisi lain. Namun anestesi spinal tidak dapat dilakukan pada beberapa keadaan, diantaranya terdapat
infeksi di tempat injeksi, gangguan fungsi hepar, tekanan intrakranial yang meninggi, alergi terhadap
obat anestesi, syok hipovolemik. Anestesi spinal merupakan tehnik yang dipilih untuk pelaksanaan
operasi ganglion popliteal sinistra karena operasi tersebut dilakukan dengan pembedahan pada
ekstremitas inferior bawah.
Isi
Seorang laki-laki berusia 34 tahun datang ke poliklinik bedah RSUD Temanggung dengan keluhan
terdapat benjolan di bagian belakang lutut kiri sejak ±7 hari. Pasien disarankan untuk dilakukan tindakan
operasi. kemudian dilakukan pemeriksaan persiapan sebelum dilakukan operasi, pasien tidak memiliki
riwayat penyakit seperti hipertensi, alergi obat, asma, diabetes mellitus, penyakit jantung,penyakit ginjal
dan riwayat operasi sebelumnya. Tanda-tanda vital sign didapatkan TD 110/70 mmHg, frekuensi nadi
80x/menit, frekuensi pernapasan 20x/menit, suhu 36,2 oC. Pada pemeriksaan fisik didapatkan kepala,
leher, thoraks dan abdomen dalam batas normal, pada ekstremitas inferior tampak benjolan dengan
diameter ±4 cm di belakang lutut kiri dengan konsistensi kenyal, permukaan halus dan mobile, tidak
nyeri tekan. Hasil pemeriksaan laboratorium darah lengkap dalam batas normal.
Diagnosis
Ganglion Poplitea Sinistra
Status operasi : ASA I
Terapi
Terapi pre-operasi:
- Infus RL 20 tpm
- Puasa 8 jam pre-operasi
Diskusi
Anestesi adalah suatu tindakan untuk menghilangkan rasa sakit saat melakukan pembedahan
dan berbagai tindakan lainnya yang menimbulkan rasa nyeri pada tubuh.
Tehnik anestesi secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu anestesi umum dan anestesi
regional. Anestesi umum adalah tindakan anestesi yang dilakukan dengan cara menghilangkan nyeri
secara sentral diikuti dengan kehilangan kesadaran yang bersifat reversible. Pada anestesi umum
memenuhi kriteria trias anestesi, yaitu hipnotik, analgetik, dan relaksasi. Sedangkan anestesi regional
merupakan suatu tindakan anestesi yang dilakukan dengan cara menghambat hantaran saraf sensorik,
sehingga impuls nyeri dari suatu bagian tubuh dihambat untuk sementara tanpa diikuti hilangnya
kesadaran. Pada anestesi regional dapat pula terjadi hambatan saraf motorik.
Anestesi spinal adalah pemberian obat anestetik local ke dalam cairan cerebrospinal. Anestesi
spinal dilakukan dengan cara menyuntikan obat anestetik local ke dalam ruang subarachnoid diantara
spatium vertebra lumbal 2-3, 3-4 atau 4-5. Obat anestetik yang dimasukkan harus di bawah vertebra
lumbal 1. Anestesi spinal dapat dilakukan untuk pembedahan ekstremitas inferior, seksio cesaria, operasi
urologic, fraktur tulang ekstremitas inferior, dan kondisi lain. Namun anestesi spinal tidak dapat
dilakukan pada beberapa keadaan, diantaranya terdapat infeksi di tempat injeksi, gangguan fungsi hepar,
tekanan intrakranial yang meninggi, alergi terhadap obat anestesi, syok hipovolemik.
Anestesi sspinal dapat dilakukan untuk indikasi:
1. Bedah ekstremitas bawah
2. Bedah panggul
3. Tindakan sekitar rectum perineum
4. Bedah obstetric-ginekologi
5. Bedah urologi
6. Bedah abdomen bagian bawah
7. Bedah abdomen atas dan bawah pada pediatrik biasanya dikombinasikan dengan anaesthesia umum
ringan
Selain itu terdapat kontra indikasi pada anestesi spinal, yaitu :
Kontra indikasi absolut:
1. Pasien menolak
2. Infeksi pada tempat suntikan
3. Hipovolemia berat (syok hipovolemia)
4. Koagulopathy atau mendapat terapi koagulan
5. Tekanan intracranial meningkat
6. Penyakit jantung stenosis mitral atau aorta
Referensi
Said, A., Kartini, A., Ruswan, M. 2002. Petunjuk Praktis Anestesiologi. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia : Jakarta.
Soenardjo, Jatmiko, H. 2010. Anestesiologi. Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro – RSUD Kariadi : Semarang.
Saputro, Uud. 2010. Hand out Anestesi Regional. RSUD Temanggung.
Penulis
Doni Revai, Stase bagian Ilmu Anestesi dan Reanimasi, RSUD Temanggung, Kab. Temanggung, Jawa
Tengah.