PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Bidang matematika merupakan bahan kajian yang memiliki objek
yang abstrak dan dibangun melalui proses penalaran deduktif yaitu kebenaran
suatu konsep sebagai akibat logis suatu kebenaran sebelumnya yang diterima
sehingga ada keterkaitan atau hubungan antar konsep dalam matematika sangat
bahan pelajaran perlu memperhatikan bahan ajar . “ Bahan ajar disusun dari yang
sederhana menuju yang kompleks, dari yang mudah menuju yang sulit , dari yang
pembelajaran di Sekolah Dasar yaitu pada siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri 1
Gandatapa, namun hasil akhir yang diharapkan tidak tercapai secara tuntas.
Terbukti dari rendahnya nilai ulangan yang dicapai siswa pada pelajaran
1
penguasaan materi sebesar 70 % keatas.Rendahnya nilai yang dicapai siswa
bentuk desimal serta kurangnya keaktipan dan keterlibatan siswa dalam proses
kegiatan refleksi diri dengan focus penelitian rendahnya pemahaman siswa pada
Negeri 1 Gandatapa semester II Tahun Pelajaran 2007 / 2008 agar prestasi belajar
yaitu dengan solusi masalah berupa dengan teknik mengalikan pembilang dan
penyebut dengan bilangan yang sama supaya penyebut menjadi 10,000 atau 1000.
2. Tujuan Penelitian
2
2.2. Untuk memperbaiki teknik pengajaran tentang mengubah bentuk
3. Manfaat
3.1. Siswa dalam proses belajar mengajar lebih memahami materi dan
prestasinya.
4. Sistimatika Penelitian
3
BAB II
PERENCANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
1. Identifikasi masalah
kalanya pada setiap tes yang diberikan tidak semua siiswa dapat menjawab semua
soal dengan benar. Guru perlu membantu siswa yang belum mencapai target
penguasaan materi yang harus dicapai atau Kriteria Ketentuan Minimal ( KKM )
yang telah ditetapkan, apabila masalah yang dihadapi siswa dibiarkan tidak segera
matematika yang dalam hal ini penulis sebagai guru telah melaksanakan tugas dan
kewajiban mengajar, akan tetapi dari hasil tes formatif untuk Kompetensi Dasar
dipahami. Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan harian siswa hanya 9 siswa dari
bahkan siswa-siswa tertentu saja yang mau dan aktif dalam pembelajaran.
4
Berdasarkan masalah tersebut penulis meminta bantuan teman
sejawat dalam hal ini Kepala Sekolah, maka terungkaplah beberapa yang
teridentifikasi yaitu :
pembelajaran
teman sejawat dalam hal ini Kepala Sekolah dan setelah didiskusikan bersama
siswa.
5
Setelah menganalisis penyebab masalah di atas observer dalam hal
3. Rencana Perbaikan
tentang Mengubah bentuk pecahan ke bentuk desimal , hal yang perlu diperbaiki
adalah teknik pengerjaan yang tepat untuk menyelesaikan soal mengubah bentuk
Hal ini mengharuskan kemampuan guru untuk membangun motivasi siswa untuk
mengerjakan soal di papan tulis agar tumbuh rasa percaya diri yaitu dengan
pemberian motivasi insentip yang tepat missal dengan pemberian hadiah secara
langsung begitu tujuan tercapai. Hal ini sesuai dengan pendapat Hullt dalam
6
berhasil dengan baik apabila siswa berpartisipasi aktif dan disiplin
( bertanggungjawab ) dalam setiap kegiatan belajar “ Pada tahap ini bertujuan agar
mampu membawa siswanya untuk belajar berpikir dan mencari informasi dengan
materi yang dipelajari. Hal ini sesuai dengan pendapat ( Epon, Ningrum
dibahas, subjek belajar ( siswa ), guru, pendidikan, metode serta alat evaluasi yang
( dalam Nono Sutarno, 2003 ; 8 – 15) bahwa jenis pembelajaran yang diterapkan
penyebut menjadi bilangan kelipatan 10, yaitu : 10 , 100 , 1000 , 10.000 , dst.
pengorganisasian materi dari soal yang mudah ke yang sulit, yaitu penyelesaiaan
soal tahap pecahan biasa, pecahan persen, dan pecahan campuran dalam
ke bentuk desimal.
7
B. Analisis Kelayakan Hipotesis
mempertimbangkan hal-hal:
b. Kemampuan siswa
d. Alokasi waktu
e.Situasi belajar
100 , 1000, 10.000 dst, juga dengan pengerjaan lembar kerja melalui kelompok
melalui nilai tes formatif. Dengan demikian siswa dinyatakan berhasil atau tuntas
8
Data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas yaitu data
kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari pengamatan penulis
lakukan adalah untuk data kuantitatif dengan tes tertulis, sedangkandata kualitatif
pembelajaran.
berlangsung.
1. Perencanaan
akan dilaksanakan.
9
g. Siswa bersama guru membahas hasil kerja siswa
berlangsung
k. Siswa mencatat PR
10
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Kelas : VI ( enam )
Mata Pelajaran : Matematika
Standar Kompetensi : 5. Melakukan operasi hitung pecahan dalam
pemecahan masalah.
Indikator : Mengubah pecahan biasa, campuran, persen
kebentuk desimal.
: Mengubah pecahan desimal ke pecahan biasa,
campurab dan persen.
bulan Februari 2008, dan pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada hari Selasa 11
Maret 2008
B. Prosedur Pelaksanaan
11
merencanakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Perbaikan
Perencanaan
Observasi / Mengamati
2. Informasi Observer
Nama : Tarso,S.Pd
NIP : 132513099
Jabatan : Kepala Sekolah
Tugas : Mengobservasi pelaksanaan kegiatan
pembelajaran.
diadaptasi dari prosedur umum perbaikan pembelajaran yang tuliskan oleh Rusna
12
a.Mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah, merumuskan masalah
dilaksanakan
13
I. Siklus Pertama
A. Waktu Pelaksanaan
1. Tujuan PerbaikanPembelajaran
pembelajaran.
2. Langkah-langkah Pembelajaran
14
kelipatan 10 ,yaitu 10 , 100 , 1000 , 10.000 dan seterusnya,membagi
bimbingan guru.
Pada kegiatan akhir ini penulis mengadakan tes formatif sebagai tindak
3. Observer
4. Refleksi
ketuntasan 70 %. Hal ini diketahui dari hasil tes formatif,maka penulis menyusun
15
II. Siklus kedua
pembelajaran.
2. Perencanaan
formatif.
decimal.
16
j. Siswa melaksanakan tes formatif
3. Langkah-langkah
pengambilan kesimpulan.
17
3.3. Kegiatan Akhir
4. Observasi
5. Refleksi
ada siswa yang partisipasi aktifnya belum maksimal. Hal-hal di atas dijadikan
bahan diskusi penulis dengan observer dan supervisor, maka diputuskan dan
18
1.2. Meningkatkan ketelitian dan keaktipan siswa dalam proses
2. Perencanaan
pembelajaran.
2.6. Siswa maju mengerjakan hasil lembar kerja kelompok di papan tulis
2.7. Siswa yang lain mengamati hasil kerja kelompok yang lain
3. Langkah-Langkah Pembelajaran
19
Yang dilakukan penulis pertama kali dalam pembelajaran adalah siswa
menyampaikan pertanyaan-pertanyaan:
kesimpulan.
4. Observasi
lembar pengamat.
20
5. Refleksi
dan refleksi, tujuan perbaikan yang diharapkan sudah tercapai, hal ini terbukti
dari 30 siswa hanya 3 siswa yang mendapatkan nilai di bawah 70 yaitu 3 siswa
mendapat nilai 60 dan siswa tersebut memang anak yang kurang aktif dalam
muncul hal-hal yang unik, diantaranya perubahan sikap pada anak yang tadinya
bila disuruh maju kelihatan takut dan berat karena belum memahami cara
mengerjakan soal, tetapi setelah dijelaskan cara mengerjakan yang lebih mudah
untuk menyelesaikan soal Mengubah bentuk pecahan ke bentuk desimal dan anak
tersebut mendapat giliran maju pertama untuk soal mengubah pecahan biasa ke
bentuk decimal ternyata dapat mengerjakan dengan benar dan mendapat sambutan
tepuk tangan dari teman sekelas, maka anak tersebut menjadi percaya diri dan
sehingga pada waktu penulis menawarkan siapa yang berani maju mengerjakan
soal di papan tulis, anak tersebut langsung mengacungkan jari. Namun kepada
siswa yang lain tetap diberi kesempatan untuk maju mengerjakan soal demi
pemerataan.
21
BAB IV
TEMUAN ( HASIL YANG DIPEROLEH )
22
1 Awit Rohyan 65 70 70 80
2 Mujiono 70 70 80 85
3 Rusli 45 50 55 60
4 Adit 60 60 65 70
5 Dian Safaroh 50 55 60 60
6 Giyo Arisal 60 65 70 75
7 Kusyanti 50 55 60 65
8 Kirno Sukarmo 60 65 70 75
9 Sigit Purwanto 60 65 70 75
11 Adiyanto 60 65 70 70
12 Amin 70 75 80 95
13 Erna Purwati 75 80 85 95
14 Istinganatul Munawaroh 60 65 70 75
15 Iva Miranti 50 55 60 65
17 Mufliah 75 80 80 95
19 Lisa Marliana 60 70 70 75
20 Murniati 55 60 65 70
21 Nurfatihah 80 85 85 100
24 Risnani 65 70 75 80
25 Sofiana Ulfah 75 80 85 95
26 Solehan 60 60 65 70
23
27 Sarto 55 60 65 70
28 Uji Priawan 60 70 70 75
29 Fathul Mubin 65 70 75 80
30 Fatimah 60 65 70 75
24
Tabel II Ketuntasan siswa pada mata pelajaran matematika tentang
mengubah bentuk pecahan ke bentuk desimal.
1 Kondisi Awal 9 30 21 70
2 Siklus I 16 47 14 53
3 Siklus II 22 73 8 27
4 Siklus III 26 87 4 13
Tabel : II
25
DIAGRAM KETUNTASAN PENGUASAAN MATERI PEMBAGIAN
PECAHAN DESIMAL KELAS VI SD NEGERI 1 GANDATAPA TAHUN
2007/2008
100 _
90 _
80 _
70 _
60 _
50 _ 87 %
40 _ 73 %
30 _ 47 %
20 _ 30 %
10 _
0 _
Keadaan Awal Siklus I Siklus II Siklus III
Diagram : 1
Diagram I : Prosentase Ketuntasan Penguasaan Materi Mengubah
Bentuk Pecahan Ke Bentuk Desimal Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Gandatapa
Unit Pendidikan Kecamatan Sumbang Semester II Tahun Pelajaran 2007 / 2008.
a. Deskripsi Temuan
26
bentuk pecahan ke bentuk desimal, mengetahui kenaiakan walaupun tidak
semua siswa memahami materi atau tuntas yaitu ada 4 ( empat ) siswa yang
keterbatasan waktu yang ada atau pada siklus ketiga sudah menunjukkan
b. Refleksi
karena jumlah anggota masih terlalu besar. Pada siklus kedua siswa yang
tuntas sebanyak 22 dari 30 siswa atau 73 %. Siswa yang belum tuntas pada
siklus ini dikarenakan metode latihan yang digunakan belum maksimal. Pada
siklus ketiga siswa yang belum tuntas sebanyak 4 dari 30 siswa atau 13 %,
sedangkan siswa yang tuntas sebanyak 26 dari 30 siswa atau 87 %.Pada siklus
ketiga pada siswa yang belum tuntas dikarenakan siswa tersebut daya
3.Pembahasan
27
dengan teknik mengubah penyebut menjadi bilangan kelipatan 10 yaitu 10 ,
100 , 1000 , 10.000 dst. Dan dengan teknik membagi pembilang dengan
guru ternyata tepat untuk perbaikan pembelajaran pada materi pada materi
28