Definisi Negara Dan Warga Negara
Definisi Negara Dan Warga Negara
SIFAT-SIFAT NEGARA
Dalam keseharian, penegrtian warga negara sering disamakan dengan rakyat atau
penduduk. Berikut perbedaannya:
1. Penduduk
Adalah orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah tertentu
dalam kurun waktu tertentu. Penduduk dipilah lagi menjadi dua
yaitu Warga negara dan Warga Negara Asing
2. Bukan Penduduk
Orang yang tinggal sementara waktu di suatu wilayah negara
Akan lebih tepat dikatakan bahwa hak asasi melekat pada diri manusia sejak
prosesterjadinya manusia dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 1999 Pasal 1 yang menyebutkan: “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat
hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum dan Pemerintahan, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.”
Adapun kewajiban asasi adalah kewajiban dasar yang harus dijalankan oleh
seseorang dalam kaitannya dengan kepentingan dirinya sendiri, alam semesta,
masyarakat, bangsa, negara maupun kedudukannya sebagai makhluk Tuhan.
Antara hak dan kewajiban harus dipenuhi manusia secara seimbang.
Pengertian hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang
mestinya kita terima atau bisa dikatakan sebagai hal yang selalu kita lakukan dan
orang lain tidak boleh merampasnya entah secara paksa atau tidak.Dalam hal
kewarganegaraan, hak ini berarti warga negara berhak mendapatkan
penghidupan yang layak, jaminan keamanan, perlindungan hukum dan lain
sebagainya.
Pengertian kewajiban adalah suatu hal yang wajib kita lakukan demi
mendapatkan hak atau wewenang kita. Bisa jadi kewajiban merupakan hal yang
harus kita lakukan karena sudah mendapatkan hak. Tergantung situasinya.
Sebagai warga negara kita wajib melaksanakan peran sebagai warga negara
sesuai kemampuan masing-masing supaya mendapatkan hak kita sebagai warga
negara yang baik.
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA MENURUT UUD 1945
A. Kewajiban negara
1. Melindungi segenap bangsa, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia (Pembukaan UUD 1945, alinea IV)
2. Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi
manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah (Pasal
28I,ayat 4).
3. Menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamnya dan
kepercayaannya itu (Pasal 29, ayat 2)
B. Hak warga negara
1. Pekerjaan dan penghidupan yang layak (Pasal 27 ayat 2)
2. Berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tulisan (Pasal 28)
3. Membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah (Pasal
28B ayat 1)
C. Kewajiban warga negara
1. Menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya (Pasal 27 ayat 1)
2. Menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Pasal 28J, ayat 1).
3. Tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-
undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-
nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis (Pasal 28J, ayat 2)
4. Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (Pasal 30,
ayat 1).
KEWARGANEGARAAN
A. PENGERTIAN KEWARGANEGARAAN
Pengertian kewarganegaraan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis
Kewarganegaraan dalam Arti Sosiologis
Kewarganegaraan dalam arti sosiologis adalah kewarga-
negaraan yang terikat kepada suatu negara oleh karena ada-
nya suatu perasaan kesatuan ikatan, seperti satu keturunan,
kebersamaan sejarah, daerah (tanah/wilayah) dan penguasa
(pemerintah) atau dengan kata lain penghayatan kultur yang
tumbuh dan berkembang dalam suatu persekutuan daerah
atau negara tempat ia tinggal.
Kewarganegaraan dalam Arti Yuridis
Kewarganegaraan dalam arti yuridis adalah ikatan hukum
antara negara dengan orang-orang pribadi yang karena
ikatan itu menimbulkan akibat, bahwa orang-orang,tersebut
jatuh di bawah lingkungan kuasa pribadi dari negara yang
bersangkutan atau dengan kata lain warga dari negara itu.
b. Kewarganegaraan dalam arti formal dan material
Kewarganegaraan dalam arti formal menunjuk pada tempat
kewarganegaraan dalam sistematika hukum. Masalah
kewarganegaraan atau ha ikhwat mengenai warga negara
berada pada hukum publik. Hal ini karena kaidah-kaidah
mengenai negara dan warga negara semata-mata bersifat
publik.
Kewarganegaraan dalam arti material menujuk pada akibat
dari status kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban
serta partisipasi warga negara. Kedudukan seseorang sebagai
warga negara akan berbeda dengan kedudukan seseorag
sebagai orang asing.
B. ASAS KEWARGANEGARAAN
Ada 2 asas yang dianut negara-negara di dunia ini dalam menentukan
kewarganegaraan seorang anak. Yakni asas Ius Soli dan Asas Ius
Sanguinis.
1. Asas Ius Soli
Asas Ius Soli adalah asas pemberian kewarganegaraan berdasarkan
tempat kelahiran (terbatas). Negara yang menganut asas ini akan
mengakui kewarganegaraan seorang anak yang lahir sebagai
warganegaranya hanya apabila anak tersebut lahir di wilayah
negaranya, tanpa melihat siapa dan darimana orang tua anak tersebut.
Asas ini memungkinkan adanya bangsa yang modern dan multikultural
tanpa dibatasi oleh ras, etnis, agama, dll. Contoh negara yang
menganut asas ini adalah AS, Argentina, Banglades dan Brazil.
2. Asas Ius Sanguinis
Asas Ius Sanguinis adalah asas pemberian kewarganegaraan
berdasarkan keturunan orang tuanya. Negara yang menganut asas ini
akan mengakui kewarganegaraan seorang anak sebagai warga
negaranya apabila orang tua dari anak tersebut adalah memiliki status
kewarganegaraan negara tersebut (dilihat dari keturunannya). Asas ini
akan berakbibat munculnya suatu negara dengan etnis yang majemuk.
Contoh negara yang menganut asas ini adalah negara-negara yang
memiliki sejarah panjang seperti negara-negara Eropa dan Asia.
Contoh negara yang menganut asas ius sanguinis ini yakni Brunai,
Jordania, Malaysia, Belanda, Cina.
3. Multipatride
Multipatride yaitu sebutan bagi seseorang yang memiliki
kewarganegaraan lebih dari 2 negara. Contohnya : Anda adalah
seseorang yang telah memiliki kewarganegaraan ganda
(Bipatide), tetapi ketika anda dewasa ada sebuah negara lain
memberikan status kewarganegaraan yang baru karena alasan tertentu
lalu anda menerimanya dan anda tidak mau melepaskan
2 kewarganegaraan yang telah anda miliki sebelumnya, maka anda
telah memiliki 3 kewarganegaraan sekaligus.
KEHILANGAN KEWARGANEGARAAN RI
Meskipun orang Indonesia asli, status sebagai WNI dapat saja hilang apabila
melanggar hal-hal tertentu seperti diatur dalam Pasal 23 UU RI No. 12/2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia, yakni jika: