Anda di halaman 1dari 11

DEFINISI NEGARA DAN WARGA NEGARA

Pengertian Negara menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :

 Aristoteles : Negara adalah perkumpulan dari keluarga dan desa untuk


meraih kehidupan yang sebaik-baiknya.
 Plato : Negara adalah manusia dalam ukuran besar yang
senantiasa maju dan berevolusi.
 Miriam B : Negara adalah suatu daerah yang penduduknya diperintah
oleh sejumlah pejabat dan berhasil menuntut dari warga
negaranya kepatuhan pada peraturan perundang-undangan
melalui kontrol dari kekuasaan yang sah

Sehingga, dapat disimpulkan dalam pengertian sederhana dapat dipandang


sebagai suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi
yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.

Oleh karena itu, sebagai organisasi, negara dapat memaksakan kekuasaannya


secara sah terhadap semua golongan kekuasaan serta dapat menetapkan tujuan
hidup bersama. Dengan kata lain negara mempunyai 2 tugas utama, ialah:

1. Mengatur dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat


yang bertentangan satu sama lainnya
2. Mengatur dan menyatukan kegiatan manusia dan golongan untuk
menciptakan tujuan bersama yang disesuaikan dan diarahkan pada tujuan
negara

SIFAT-SIFAT NEGARA

1. Sifat memaksa ; artinya mempunyai kekuasaan untuk menggunakan


kekerasan fisik secara legal agar tercapai ketertiban dalam masyarakat dan
mencegah timbulnya anarki
2. Sifat monopoli; artinya negara mempunyai hak kuasa tunggal dalam
menetapkan tujuan bersama darri masyarakat
3. Sifat mencakup semua; Artinya semua peraturan perundang undangan
mengenai semua orang tanpa kecuali

Negara memiliki hubungan emosional yang kuat dengan warga negara.Secara


umum, pengertian warga negara adalah anggota suatu negara yang mempunyai
keterikatan timbal balik dengan negaranya. Warga negara dalam bahasa Inggris
dikenal dengan kata citizens. Seseorang dapat menjadi warga negara setelah
memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh suatu negara.

KONSEP DASAR TENTANG WARGA NEGARA

Warga negara memiliki hubungan dengan negaranya. Kedudukannya sebagai


warga negara menciptakan hubunagn berupa hak dan kewajiban yang bersifat
timbal balik. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban terhadap
nrgaranya. Sebaliknya negara memiliki hak dan kewajiban terhadap warganya.

Dalam keseharian, penegrtian warga negara sering disamakan dengan rakyat atau
penduduk. Berikut perbedaannya:

1. Penduduk
Adalah orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah tertentu
dalam kurun waktu tertentu. Penduduk dipilah lagi menjadi dua
yaitu Warga negara dan Warga Negara Asing
2. Bukan Penduduk
Orang yang tinggal sementara waktu di suatu wilayah negara

Contoh : Orang Inggris yang berwisata ke Candi Borobudur. Mereka


bukan warga negara Indonesia dan bukanlah penduduk. Namun apabila
ada orang Australia yang harus menetap selama beberapa tahun di
Indonesia karena tuntutan pekerjaan maka diriya termasuk penduduk
Indonesia.
Perbedaan status atau kedudukan sebagai penduduk dan bukan penduduk
juga penduduk warga negara dan penduduk bukan warga negara
menimbulkan perbedaan hak dan kewajiban.

PENGERTIAN HAK DAN KEWAJIBAN

Akan lebih tepat dikatakan bahwa hak asasi melekat pada diri manusia sejak
prosesterjadinya manusia dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39
Tahun 1999 Pasal 1 yang menyebutkan: “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat
hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung
tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum dan Pemerintahan, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.”

Adapun kewajiban asasi adalah kewajiban dasar yang harus dijalankan oleh
seseorang dalam kaitannya dengan kepentingan dirinya sendiri, alam semesta,
masyarakat, bangsa, negara maupun kedudukannya sebagai makhluk Tuhan.
Antara hak dan kewajiban harus dipenuhi manusia secara seimbang.

Pengertian hak adalah kuasa untuk menerima atau melakukan sesuatu yang
mestinya kita terima atau bisa dikatakan sebagai hal yang selalu kita lakukan dan
orang lain tidak boleh merampasnya entah secara paksa atau tidak.Dalam hal
kewarganegaraan, hak ini berarti warga negara berhak mendapatkan
penghidupan yang layak, jaminan keamanan, perlindungan hukum dan lain
sebagainya.

Pengertian kewajiban adalah suatu hal yang wajib kita lakukan demi
mendapatkan hak atau wewenang kita. Bisa jadi kewajiban merupakan hal yang
harus kita lakukan karena sudah mendapatkan hak. Tergantung situasinya.
Sebagai warga negara kita wajib melaksanakan peran sebagai warga negara
sesuai kemampuan masing-masing supaya mendapatkan hak kita sebagai warga
negara yang baik.
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA MENURUT UUD 1945
A. Kewajiban negara
1. Melindungi segenap bangsa, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban
dunia (Pembukaan UUD 1945, alinea IV)
2. Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi
manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah (Pasal
28I,ayat 4).
3. Menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamnya dan
kepercayaannya itu (Pasal 29, ayat 2)
B. Hak warga negara
1. Pekerjaan dan penghidupan yang layak (Pasal 27 ayat 2)
2. Berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan
tulisan (Pasal 28)
3. Membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui
perkawinan yang sah (Pasal
28B ayat 1)
C. Kewajiban warga negara
1. Menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya (Pasal 27 ayat 1)
2. Menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Pasal 28J, ayat 1).
3. Tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-
undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan
serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk
memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-
nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat
demokratis (Pasal 28J, ayat 2)
4. Ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara (Pasal 30,
ayat 1).
KEWARGANEGARAAN

Kewarganegaraan menunujuk pada seperangkat karakteristik seorang warga.


Kafrakteristik atau atribut kewarganegaraan itu mencakup :
a. Perasaan akan identitas
b. Pemilikan hal-hak tertentu
c. Pemenuhan kewajiban-kewajiban yang sesuai
d. Tingkat ketertarikan dan keterlibatan dalam masalah public
e. Penerimaan terhadap nilai-nilai social dasar
Memiliki kewarganegaraan berarti seseorang itu memiliki identitas atau satatus
dalam lingkup nasiona. Memiliki kewaraganegaraan berarti didapatkannya
sejumlah hak dan kewajiban yang berlaku timbal balik dengan negara. Ia berhak
dan berkewajiban atas negara, sebaliknya negara memilii hak dan kewajiban atas
orang tersebut. Terkait denga hak dan kewajiban ini, maka seseorang menjadikan
ia turut terlibat atau berpartisipasi dalam kehidupan negaranya.

A. PENGERTIAN KEWARGANEGARAAN
Pengertian kewarganegaraan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis
 Kewarganegaraan dalam Arti Sosiologis
Kewarganegaraan dalam arti sosiologis adalah kewarga-
negaraan yang terikat kepada suatu negara oleh karena ada-
nya suatu perasaan kesatuan ikatan, seperti satu keturunan,
kebersamaan sejarah, daerah (tanah/wilayah) dan penguasa
(pemerintah) atau dengan kata lain penghayatan kultur yang
tumbuh dan berkembang dalam suatu persekutuan daerah
atau negara tempat ia tinggal.
 Kewarganegaraan dalam Arti Yuridis
Kewarganegaraan dalam arti yuridis adalah ikatan hukum
antara negara dengan orang-orang pribadi yang karena
ikatan itu menimbulkan akibat, bahwa orang-orang,tersebut
jatuh di bawah lingkungan kuasa pribadi dari negara yang
bersangkutan atau dengan kata lain warga dari negara itu.
b. Kewarganegaraan dalam arti formal dan material
 Kewarganegaraan dalam arti formal menunjuk pada tempat
kewarganegaraan dalam sistematika hukum. Masalah
kewarganegaraan atau ha ikhwat mengenai warga negara
berada pada hukum publik. Hal ini karena kaidah-kaidah
mengenai negara dan warga negara semata-mata bersifat
publik.
 Kewarganegaraan dalam arti material menujuk pada akibat
dari status kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban
serta partisipasi warga negara. Kedudukan seseorang sebagai
warga negara akan berbeda dengan kedudukan seseorag
sebagai orang asing.
B. ASAS KEWARGANEGARAAN
Ada 2 asas yang dianut negara-negara di dunia ini dalam menentukan
kewarganegaraan seorang anak. Yakni asas Ius Soli dan Asas Ius
Sanguinis.
1. Asas Ius Soli
Asas Ius Soli adalah asas pemberian kewarganegaraan berdasarkan
tempat kelahiran (terbatas). Negara yang menganut asas ini akan
mengakui kewarganegaraan seorang anak yang lahir sebagai
warganegaranya hanya apabila anak tersebut lahir di wilayah
negaranya, tanpa melihat siapa dan darimana orang tua anak tersebut.
Asas ini memungkinkan adanya bangsa yang modern dan multikultural
tanpa dibatasi oleh ras, etnis, agama, dll. Contoh negara yang
menganut asas ini adalah AS, Argentina, Banglades dan Brazil.
2. Asas Ius Sanguinis
Asas Ius Sanguinis adalah asas pemberian kewarganegaraan
berdasarkan keturunan orang tuanya. Negara yang menganut asas ini
akan mengakui kewarganegaraan seorang anak sebagai warga
negaranya apabila orang tua dari anak tersebut adalah memiliki status
kewarganegaraan negara tersebut (dilihat dari keturunannya). Asas ini
akan berakbibat munculnya suatu negara dengan etnis yang majemuk.
Contoh negara yang menganut asas ini adalah negara-negara yang
memiliki sejarah panjang seperti negara-negara Eropa dan Asia.
Contoh negara yang menganut asas ius sanguinis ini yakni Brunai,
Jordania, Malaysia, Belanda, Cina.

Terdapat asas lain berdasarkan perkawinan yaitu


1. Asas Persamaan Hukum
Yaitu asas yang memiliki pandangan bahwa suami istri
merupakan keluarga yang meiliki ikatan kesatuan yang tidak
boleh terpecah sebagai inti dari masyarakat. Dengan demikian,
diusahakan status kewarganegaraan suami istri adalah sama
2. Asas Persamaan Derajat
Yaitu asas yang memiliki pandangan bahwa perkawinan tidak
menyebabkan salah satun pihak yunduk secara hokum terhadap
yang lain. Keduanya memiliki hak yang sama untuk
menentukan status kewarganegaraan mereka sendiri. Dengan
demikian, mereka memiliki kewarganegaraan masing-masing
sebagimana sebelum terjadi perkawinan

Oleh karena adanya perbedaan asas yang digunakan alam menentukan


kewarganegaraan, memungkinkan seseorang memiliki masalah kewarganegaraan:
1. Apatride
Apatride yaitu sebutan bagi orang yang tidak memiliki status
kewarganegaraan. Contohnya : anda adalah keturunan dari bangsa A
(Ius soli) tetapi anda dilahirkan dinegara B (Ius sanguinis), maka bisa
dipastikan anda tidak diakui sebagai warga negara A maupun negara B
2. Bipatride
Bipatride yaitu sebutan bagi seseorang yang memiliki status
kewarganegaraan rangkap atau ganda. Contohnya: Anda adalah
keturunan dari bangsa A (Ius sanguinis) dan anda lahir dinegara B (ius
soli) tetapi karena kedua orangtua anda mempunyai garis keturunan A,
maka anda dengan sah dapat disebut sebagai warganegara A dan
sebagai warga negara B.

3. Multipatride
Multipatride yaitu sebutan bagi seseorang yang memiliki
kewarganegaraan lebih dari 2 negara. Contohnya : Anda adalah
seseorang yang telah memiliki kewarganegaraan ganda
(Bipatide), tetapi ketika anda dewasa ada sebuah negara lain
memberikan status kewarganegaraan yang baru karena alasan tertentu
lalu anda menerimanya dan anda tidak mau melepaskan
2 kewarganegaraan yang telah anda miliki sebelumnya, maka anda
telah memiliki 3 kewarganegaraan sekaligus.

C. UNSUR-UNSUR MENENTUKAN KEWARGANEGARAAN


a. Unsur darah atau keturunan ( ius sanguinis )
Kewarganegaraan yang diperoleh atas kewarganegaraan dari orang tua
yang melahirkan. Bila orang tua berkewarganegaraan Indonesia maka
anaknya adalah warga negara Indonesia. Unsur ini telah berlaku dalam
system kesukuan sejak dahulu, dan sekarang berlaku diantaranya di
Inggris, Amerika Serikat, Perancis, Jepang, dan Indonesia.

b. Unsur daerah tempat lahir ( ius soli )


Kewarganegaraan yang diperoleh atas dasar daerah kelahiran dari
orang tua yang melahirkan. Bila orang dilahirkan di wilayah hukum
Indonesia, maka ia berhak menjadi warga negara Indonesia, kecuali
korps diplomatik, dan tentara asing yang sedang menjalani ikatan
dinas. Unsur ini berlaku di antaranya di Inggris, Amerika Serikat,
Perancis dan Indonesia. Unsur ini tidak berlaku di Jepang karena harus
membuktikan bahwa orang tuanya berkebangsaan Jepang.
c. Unsur Pewarganegaraan
 Naturalisasi Biasa
Persyaratan menjadi kewarganegaraan Republik Indonesia
menurut undang-undang kewarganegaran adalah sebagai
berikut.

1. Telah berusia 18 tahun atau sudah kawin


2. Pada waktu pengajuan permohonan sudah bertempat
tinggal diwilayah negara sedikitnya 5 tahun berturut-
turut atau 10 tahun tidak berturut-turut.
3. Sehat jasmani dan rohani.
4. Dapat berbahasa Indonesia dan mengakui dasar negara
Pancasila dan UUD 1945.
5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena tindak pidana yang
diancam sanksi penjara 1 tahun atau lebih.
6. Tidak menjadi berkewarganegaraan ganda.
7. Mempunyai pekerjaan atau penghasilan tetap.
8. Membayar uang pewarganegaraan ke kas negara
sebesar ketentuan peraturan pemerintah.

 Naturlisasi Istimewa (Luar Biasa)


Naturalisasi istemewa di negara RI dapat diberikan
kepada warga negara asing yang status
kewarganegaraannya sebagai berikut.

1. Anak WNI yang lahir diluar perkawinan yang sah,


belum berusia 18 tahun atau belum kawin diakui secara
sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing.
2. Anak WNI yang belum berusia 5 tahun meskipun
secara sah sebagai anak oleh WNA berdasarkan
penetapan pengadilan, tetap sebagai WNI.
3. Perkawinan WNI dan WNA baik sah maupun tidak sah
dan diakui orang tuanya yang WNI, atau perkawinan
yang melahirkan anak di wilayah RI meskipun status
kewarganegaraan orang tuanya tidak jelas berakibat
anak berkewarganegaraan ganda hingga usia 18 tahun
atau sudah kawin.

KEHILANGAN KEWARGANEGARAAN RI

Meskipun orang Indonesia asli, status sebagai WNI dapat saja hilang apabila
melanggar hal-hal tertentu seperti diatur dalam Pasal 23 UU RI No. 12/2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia, yakni jika:

1. memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauannya sendiri;


2. tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan
orang yang bersangkutan mendapat kesempatan untuk itu;
3. dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonannya
sendiri, yang bersangkutan sudah berusia 18 (delapan belas) tahun atau
sudah kawin, bertempat tinggal di luar negeri, dan dengan dinyatakan
hilang Kewarganegaraan Republik Indonesia tidak menjadi tanpa
kewarganegaraan;
4. masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden;
5. secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas
semacam itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan hanya dapat dijabat oleh Warga Negara Indonesia;

Anda mungkin juga menyukai