Anda di halaman 1dari 2

Kenapa Pasien Kanker Memilih Berobat ke

Luar Negeri?
Reporter:

Tabloid Bintang
Editor:
Mila Novita
Senin, 4 Maret 2019 07:45 WIB
0 KOMENTAR
2530253

Roboto
 Font:
 Ukuran Font: - +

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pasien kanker di Indonesia memilih berobat ke luar


negeri. Pilihan terbanyak adalah Singapura dan Malaysia. Kondisi ini menimbulkan
pertanyaan, apakah paramedis di Indonesia tidak mampu menyembuhkan kanker
sacara paripurna?
Baca juga: Deteksi Dini Kanker, Jangan Tunggu Ada Gejala

Pertanyaan itu dijawab Dr. dr. Cosphiadi Irawan, Sp.PD, KHOM, dari Rumah Sakit
Cipto Mangunkusumo Jakarta. Ia menegaskan, rumah sakit di Indonesia sebenarnya
sanggup menangani kanker stadium berapa pun. Masalahnya, Indonesia terdiri
banyak pulau.

"Maaf untuk rumah sakit di daerah tertentu memang ada keterbatasan. Namun kita
memiliki rumah sakit rujukan misalnya di Surabaya, Makassar, Bandung, dan
Semarang,” kata dia kepada tabloidbintang.com.

Selain itu, kemampuan para dokter di Indonesia berjenjang dari dokter umum,
spesialis, hingga konsultan. “Untuk pendalaman, mereka harus mengambil pendidikan
yang lebih spesifik," ujar Cospihadi.
Cospihadi mengakui, menangani kanker memang tidak mudah. Untuk mengecek
dengan detail perkembangan sel-sel kanker, butuh alat yang sangat canggih. Bisa
jadi, Indonesia baru punya alat sangat canggih di rumah sakit di kota-kota besar
seperti Jakarta dan Surabaya.
Selain itu, hubungan dokter dan pasien melibatkan kepercayaan serta kesediaan
melewati proses. Semua proses penanganan kanker di dunia sama. Maukah pasien
dan keluarga percaya dokter lokal?
ADVERTISEMENT

Ia mencontohkan, Leukemia Myelogenous Akut (AML), jenis leukemia yang sering


menimpa pasien usia 50 tahun ke atas, dan Leukemia Limfoblastik Akut (ALL) yang
menjangkit pada anak-anak. Proses pengobatannya mengondisikan pasien kanker
menjalani kemoterapi, transplatasi, dan lain-lain tapi tetap ada kemungkinan kambuh
50 persen. ALL kemungkinan sembuhnya lebih tinggi.

“Dibutuhkan kepercayaan tingkat tinggi antara dokter dan pasien untuk melewati
proses ini," ujar Cosphiadi. Mungkin, itulah yang membuat pasien kanker memilih
berobat ke luar negeri.

Anda mungkin juga menyukai