FISIKA DASAR I
“KALORIMETER”
Tanggal Pengumpulan : 23 OKTOBER 2017
Tanggal Praktikum : 18 OKTOBER 2017
Waktu Praktikum : 13.30-15.00 WIB
B. DASAR TEORI
Kalorimeter merupakan suatu alat yang fungsinya untuk mengukur
kalor jenis suatu zat. Salah satu bentuk kalorimeter adalah kalorimeter
campuran. Kalorimeter ini terdiri dari sebuah bejana logam yang kalor
jenisnya diketahui. Bejana ini biasanya ditempatkan dalam bejana lain yang
agak lebih besar. Kedua bejana dipisahkan oleh bahan penyekat seperti
gabus atau wol. Kegunaan bejana luar adalah sebagai isolator agar
pertukaran kalor dengan sekitar kalorimeter dapat dikurangi (Keenan,
1980).
Suatu zat apabila diberi kalor terus menerus dan melepas kalor
maksimum, maka zat akan mengalami perubahan wujud. Peristiwa ini juga
berlaku jika suatu zat melepaskan kalor terus-menerus dan mencapai suhu
zat juga dapat digunakan untuk mengubah wujud zat (Soedojo, 1999)
Jumlah energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur
suatu zat adalah sebanding dengan perubahan temperatur suatu zat dan
massanya (Giancoli, 1997).
Qlepas = Qterima
Q = m x c x ∆T
Dengan ma dan ca adalah massa dan panas jenis air dan mk dan ck
adalah massa dan panas jenis wadah (kalorimeter). Karena jumlah panas ini
sama, panas jenis c benda dapat dihitung dengan menuliskan panas yang
keluar dan yang masuk :
Qkeluar = Qmasuk
Ma (To – T1) = ma x cw (T1 - To) + mw x cw (T1 - To)
𝛾 = kesetaraan kalor
𝑚𝑎 = massa air dalam kalorimeter (gram)
𝑐𝑎 = kalor jenis air (kal/gr oC)
𝑚𝑘 = massa calorimeter (gram)
𝑐𝑘 = kalor jenis calorimeter (kal/gr oC)
Δ𝑇 = perubahan suhu (°C)
4 Kabel penghubung
6 Termometer
7 Neraca Digital
8 Stopwatch
D. LANGKAH KERJA
NO. GAMBAR NAMA ALAT DAN BAHAN
1 Siapkan semua peralatan
E. DATA PERCOBAAN
Massa air pertama (Volume air = 50 ml)
No mk (kg) ma (kg) T0 (oC) Tt (oC) V I (A) t (s)
1 131x10-3 49x10-3 28 33 8,41 1,14 180
2 130x10-3 48x10-3 29 34 8,38 1,20 180
3 130x10-3 48x10-3 29 34 8,41 1,15 180
F. PENGOLAHAN DATA
PERCOBAAN I PERCOBAAN II
Massa air pertama (volume air 50 ml) Massa air pertama (volume air 120 ml)
1. Q = m × c × ∆𝒕 1. Q = m × c × Δt
Q = 49 g ×1 J/g°C × 5°C Q = 116 g × 1 J/g oC × 3°C
Q = 245 J Q = 348 J
W=V×i×t W=V×i×t
W = 8,41 ×1,14 × 180 W = 8,40 ×1,17 × 180
W = 1725,7 J W = 1769,04 J
𝑽 ×𝒊 × 𝒕 𝑽 ×𝒊 × 𝒕
𝜸= 𝜸=
(𝒎𝒌 𝒄𝒌 + 𝒎𝒂 𝒄𝒂 )𝜟𝒕 (𝒎𝒌 𝒄𝒌 + 𝒎𝒂 𝒄𝒂 )𝜟𝒕
8,41 × 1.14 × 180 8,40 × 1.17 × 180
𝛾= 𝛾=
(131 × 0,214 + 49 × 1) 5 (130 × 0,214 + 116 × 1) 3
1725,7 1769,04
𝛾= = 4,480 𝛾= = 4,1
385,17 431,46
2. Q = m × c × ∆𝒕 2. Q = m × c × Δt
Q = 48 g ×1 J/g°C × 5°C Q = 118 g × 1 J/g C × 2°C
Q = 240 J Q = 236 J
W=V×i×t W=V×i×t
W = 8,38 ×1,20 × 180 W = 8,45 ×1,18 × 180
W = 1810,08 J W = 1794,78 J
𝑽 ×𝒊 × 𝒕 𝑽 ×𝒊 × 𝒕
𝜸= 𝜸=
(𝒎𝒌 𝒄𝒌 + 𝒎𝒂 𝒄𝒂 )𝜟𝒕 (𝒎𝒌 𝒄𝒌 + 𝒎𝒂 𝒄𝒂 )𝜟𝒕
8,38 × 1.20 × 180 8,45 × 1.18 × 180
𝛾= 𝛾=
(130 × 0,214 + 48 × 1) 5 (131 × 0,214 + 118 × 1) 2
1810,08 1794,78
𝛾= = 4,774 𝛾= = 6,14
379,1 292,06
Mencari ∆𝑻 = Tt – T0 = 34 – 29 = 5oC
3. Q = m × c × ∆𝒕
Q = 48 g ×1 J/g°C × 5°C
Q = 240 J
W=V×i×t
W = 8,41 ×1,15 × 180
W = 1740,8 J
𝑽 ×𝒊 × 𝒕
𝜸=
(𝒎𝒌 𝒄𝒌 + 𝒎𝒂 𝒄𝒂 )𝜟𝒕
8,41 × 1.15 × 180
𝛾=
(130 × 0,214 + 48 × 1) 5
1740,8
𝛾= = 4,591
379,1
G. PEMBAHASAN
Pada percobaan kalorimeter kali ini menerapkan prinsip Asas
Black, yang dimana Asas Black berbunyi “Jumlah kalor yang dilepas oleh
materi yang bersuhu lebih tinggi akan sama dengan jumlah kalor yang
diterima oleh materi yang suhunya lebih rendah”
Melalui kalorimeter ini juga kita dapat mengetahui nilai dari besarnya
energi listrik, dan nilai kesetaraan kalorlistrik dari air. Pada percobaan ini
juga terjadi konversi energi listrik menjadi energi kalor. Kemudian energi
yang diakibatkan oleh muatan listrik (statis) atau ion (positif atau negatif)
yang menyebabkan medan listrik statis atau gerakan elektron dalam
konduktor (penghantar listrik), gerakan partikel (energi kinetik) yang acak
inilah yang menyebabkan munculnya energi kalor, jadi itulah mengapa bisa
terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kalor karena gerakan
elektron dalam konduktor.
Pada percobaan pengukuran nilai kalorimeter menunjukkan bahwa
massa air mempengaruhi hasil dari suhu, semakin banyak air yang masuk
pada kalorimeter semakin sukar juga pertambahan suhunya, karen
perpindahan kalor yang terjadi pada air ini adalah perpindahan jenis
konverksi, karena hanya terjadi perpindahan partikel-partikel zat yang
disebabkan oleh perbedaan massa jenis. Ketika air dibagian bawah memuai
akibat dipanaskan oleh pemanasan air, massa jenisnya akan berkurang
sehingga akan membuat air yang bersuhu tinggi dibagian bawah tersebut
bergerak naik (ke atas), tempatnya digantikan oleh air yang suhunya lebih
rendah, yang bergerak turun karena massa jenisnya lebih besar. Disinilah
fungsi pengaduk, agar suhu bisa cepat tersebar merata.
Menurut literatur dari fisika dasar karya Joseph W Kane tahun 1991
menyatakan bahwa kalor jenis air dan aluminium masing-masing adalah
sebesar 1 Kal/g ̊C dan 0,214 Kal/g ̊C harga kalor jenis air ini digunakan
dalam percobaan ini dan harga dari kalor jenis aluminium digunakan
sebagai perbandingan hasil dalam percobaan.
Hasil kalor percobaan ini berbeda pada literatur dari fisika dasar
karya Joseph W Kane tahun 1991, perbedaan ini terjadi karena kesalahan-
kesalahan yang terjadi selama percobaan, yaitu kurang teliti dalam
mengukur suhu air, kemungkinan ada energi yang diserap oleh benda lain
atau suhu logam waktu dipanaskan banyak yang hilang ke lingkungan,
dalam pengukuran suhu akhir campuran air belum tercampur seluruhnya,
dan kesalahan dalam perhitungan.
H. TUGAS PASCAPRAKTIKUM
1. Jelaskan analisis Anda mengenai hukum kekekalan energi pada
praktikum kalorimeter!
Jawaban :
Pada kalorimeter konversi energi listrik menjadi energi kalor pada
pemanasan air. Kemudian definisi dari energi listrik itu sendiri adalah
energi yang diakibatkan oleh muatan listrik (statis) atau ion (positif atau
negatif) yang menyebabkan medan listrik statis atau gerakan elektron
dalam konduktor (penghantar listrik), gerakan partikel (energi kinetik)
yang acak inilah yang menyebabkan munculnya energi kalor, jadi itulah
mengapa bisa terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kalor
karena terjadi gerakan elektron dalam konduktor yang menghasilkan
energi kalor (listrik → mekanik (gerak) → kalor).
2. Bandingkan variabel pembanding konversi energi untuk masing-masing
percobaan!
Jawaban :
Massa air pertama (Volume air = 50 ml)
No mk (kg) ma (kg) T0 (oC) Tt (oC) V I (A) t (s)
1 131x10-3 49x10-3 28 33 8,41 1,14 180
2 130x10-3 48x10-3 29 34 8,38 1,20 180
3 130x10-3 48x10-3 29 34 8,41 1,15 180
Dari variabel tersebut yang paling mencolok adalah massa air (kg),
perubahan suhu (oC), tegangan (V), serta arus lisrik (A). Dimana ke-4 faktor
tersebut yang sangat mempengaruhi peristiwa konversi energi.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
J. KOMENTAR
a. Pada praktikum ini dibutuhkan pemahaman konsep Kalor dan
Hukum kekekalan energi yang matang, agar memahami prinsip
kerja kalorimeter.
b. Kesalahan pada rangkaian bisa berakibat fatal, maka dari itu pahami
rangkaian kalorimeter dengan benar.
c. Dibutuhkan kesigapan dan pemanfaatan waktu pada saat praktikum.
K. DAFTAR PUSTAKA
Bueche, Frederick dan Eugene Hectil. 2006, Fisika Universitas Edisi
Kesepuluh. Jakarta : Penerbit Erlangga.