1 Nata, Abuddin.” Studi Islam Komprehensif”. Jakarta: Prenada Media Group. 2011.
Hal: 412
2 Nata, Abuddin.” Studi Islam Komprehensif”. Jakarta: Prenada Media Group. 2011.
Hal: 413
produktif. Kekayaan dapat mendekatkan Allah swt selama diperoleh dengan
cara yang sesuai dengan nilai-nilai islam.
Islam menganjurkan umatnya untuk memproduksi dan berperan dalam
berbagai bentuk aktivitas ekonomi: pertanian, perkebunan, perikanan,
perindustrian, dan perdagangan. Islam memberkahi pekerjaan dunia dan
menjadikannya bagian dari ibadah dan jihad, jika sang pekerja bersikap
konsisten terhadap peraturan Allah.
Masyarakat adalah kumpulan sekian banyak individu kecil atau besar yang
terikat oleh satuan, adat, ritus atau hukum khas, dan hidup bersama. Ada
beberapa kata yang dugunakan dalam Al-Qur’an untuk menunjuk kepada
masyarakat atau kumpulan manusia. Antara lain qawn, ummah, syu’ub, dan
qabail. Disamping itu Al-Qur’an juga memperkenalkan masyarakat dengan
sifat-sifat tertentu, seperti Al-mala, al-mustakbirun, al-mustadh’afun, dan lain-
lain.3
Manusia adalah “mahluk sosial”. Ayat kedua drai wahyu pertama yang
diterima Nabi Muhammad SAW., dapat dipahami sebagai salah satu ayat yang
menjelaskan hal tersebut. Khalaqal insan min ‘alaq
Bukan saja diartikan sebagai “menciptakan manusia dari segumpal
darah” atau sesuatu yang berdempet dari dinding Rahim”, tetapi juga dapat
dipahami sebagai “diciptakan dinding dalam keadaan selau bergantung kepada
pihak lain atau tidak bergantung sendiri” ayat lain dalam konteks adalah surat
Al-Hujurat ayat 13.4 Dalam ayat tersebut secara tegas dinyatakan bahwa
manusia diciptakan terdiri dari lelaki dan perempuan, bersuku-suku dan
berbangsa bangsa , agar mereka saling mengenal. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa, menurut Al-Qur’an, manusia secara fitra adalah mahluk
sosial dan hidup bermasyarakat merupakan satu keniscayaan bagi mereka.
Setiap masyarakat mempunyi cir khas dan pandangan hidupnya.
Mereka melangkah berdaasarkan hal tersebut. Inilah yang melahirkan watak
dan kepribadiannnya yang khas. Suasana kemasyrakatan dengan sistem nilai
yang dianutnya mempengaruhi sikap dan cara pandang masyarakat tersebut.
Al-Qur’an menekankan kebersamaan anggota masyarakat seperti
gagasan sejarah bersama, tujuan bersama, catatan perbuatan bersama,
bahkankebangkitan, dan kematian bersama. 5Maka dari itu dari sisnilah lahir
gagasan amar ma’ruf dan nahi munkar, serta konsep fardu kifayah dalam aarti
semua anggota masyarakat memikul dosa bila sebagian mereka tidak
melaksanakan kewajiban tertentu.
Dalam islam terdapat macam-macam sistem ekonomi, yanga mana dalam buku
“Studi Islam Komprehensif” karangan Prof. Dr. H. ABUDDIN NATA, M.A.
lembaga keuangan dalam Islam, antara lain :
Secara harfiah al- waidah artinya titipan murni dari satu pihak ke
pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan
dikembangkan kapan saja si penitip menghendaki. Melihat substansi
yang demikian ini, maka Al-Wadiah sama dengan amanah.7 Firman
Allah SWT :
ِ َِإ َّن ا ُ هللاَ يَأ ْ ُم ُر ُك ْم أَن ت ُ َؤ دُّواْاُأل َ َمـن
َ َت إِ ل
َ ي أه ِل َها
Artinya :
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat
(titipan) kepada yang berhak menerimanya.”8
Dengan konsep al-al Wadiah Yad Amanah (tangan amanah),
pihak yang menerima amanah tidak boleh menggunakan dan
memanfaatkan uang yang dititipkan, tetapi harus benar-benar menjaga
6 Nata, Abuddin.” Studi Islam Komprehensif”. Jakarta: Prenada Media Group. 2011.
Hal: 411.
7 Nata, Abuddin.” Studi Islam Komprehensif”. Jakarta: Prenada Media Group. 2011.
Hal:427
8 QS. An- Nisa (4):58
sesuai dengan kelaziman. Pihak penerima titipan dapat membebankana
biaya kepada penitip sebagai biaya penitipan.
Dengan konsep al Waidah yad adh dhamanah pihak yang
menerima titipan boleh menggunakan dan memanfaatkan uang atau
barang yamg dititipkan. Tentunya pihak bank dalam ini mendapatkan
bagi hasil dari pengguna dana.bank dapat memberikan insentif kepada
penitip dalam bentuk bonus.
11.2.2 Al- Musyarakah (kerjasam modal usaha )
Al-musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau
lebih untuk suatu usah tertentudiman masing- masing pihak
memberikan kontribusi dana (atau amal/ expertise) dengan kesepakatan
bahwa keuntungan dari resiko akan di tanggung bersama sesuai
kesepakatan. Dalam perkembengan selanjutnya, al-musyarakah terbagi
pada dua jenis : pertama musyarakah pemikiran dan kedua musyarakah
akad (kontrak).
11.2.3 Al-Mudharabah (Kerja Sama Mitra Usaha dan Insventasi)
2011. Hal:414
tidaklah di tunjukkan untuk memenuh kepuasan manusia yang
tidak terbatas.
11.3.2 Keadilan dan keseimbangan
Landasan keadilan dan keseimbangan adalah bahwa
seluruh kebijakan dan dan kegiatan ekonomi harus dialndasi
paham keadilan, yakni menimbulkan dampak positif bagi
pertumbuhan dan pemerataan pendapatan dan kesejahteraan
seluruh lapisan masyarakat. Adapun yang dimaksud dengan
keseimbangan adalah suatu keadaan yang mencerminkan
kesejahteraan anatara pendapatan dan pengeluaran,
pertumbuhan dan pendistribusian, dan antara pendapatan kaum
kaum yang mampu dan kurang mampu.
Dengan landasan keseimbangan ini, akan mengantarkan
manusia muslim meyakini bahwa segala sesuatu diciptakan
Allah dalam keadaan seimbangan dan serasi. Prinsip ini
menuntut manusia bukan saja hidup seimbang, serasi dan selaras
dengan dirinya sendiri, tetapi juga menuntunnya untuk
menciptakan ketiga hal tersebut kedalam masyarakatnya, bahkan
alam seluruhnya.
11.3.3 Kebebasan
Fazlur Rahman
Baqir Sadr
Khursyid Ahmad
M. Nejatullah Shiddiqi
M.Umer Chapra
M. Abdul Mannan
Anas Zarqa
Monzer Kahf
Syed Nawab Haidar Naqfi