Pembimbing:
Drs. Roswaldi SK,SST.M.Kom
Di susun Oleh :
Kelompok IV
1. ARDILLA AGUS
2. ISLAHUDDIN FAHMI
· BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini terdapat penjelasan mengenai latar belakang penulisan makalah,
maksud dan tujuan dari makalah, dan sistematika penulisan makalah itu sendiri.
· BAB II PEMBAHASAN
Pada bab ini akan di bahas mengenai prinsip kerja generator 3 fasa itu sendiri secara
details dan penjelasan mengenai komponen beserta penjelasan cara
kerjanya.
Stator :
1. Rumah Stator
2. Inti satator
3. Lilitan stator
4. Alur stator
5. Kontak hubung
6. Sikat
Rotor :
1. Kutub magnet
2. Lilitan penguat magnet
3. Cincin seret (slip ring)
4. Poros
Generator sinkron mengkonversi energi mekanik menjadi energi listrik bolak-balik secara
elektromagnetik. Energi mekanik berasal dari penggerak mula yang memutar rotor, sedangkan
energi listrik dihasilkan dari proses induksi elektromagnetik yang terjadi pada kumparan-
kumparan stator.
Pada Gambar 2.1 dapat dilihat bentuk penampang sederhana dari sebuah generator sinkron.
c. Poros Rotor
Poros rotor merupakan tempat meletakkan kumparan medan, dimana pada poros rotor
tersebut telah terbentuk slot-slot secara paralel terhadap poros rotor.
Rotor pada generator sinkron pada dasarnya adalah sebuah elektromagnet yang besar. Kutub
medan magnet rotor dapat berupa salient pole (kutub menonjol) dan non salient pole (kutub
silinder).
Rotor kutub menonjol umumnya digunakan pada generator sinkron dengan kecepatan
putar rendah dan sedang (120-400 rpm). Generator sinkron tipe seperti ini biasanya dikopel oleh
mesin diesel atau turbin air pada sistem pembangkit listrik. Rotor kutub menonjol baik
digunakan untuk putaran rendah dan sedang karena:
• Kutub menonjol akan mengalami rugi-rugi angin yang besar dan bersuara bising jika diputar
dengan kecepatan tinggi.
• Konstruksi kutub menonjol tidak cukup kuat untuk menahan tekanan mekanis apabila diputar
dengan kecepatan tinggi.
Rotor silinder umumnya digunakan pada generator sinkron dengan kecepatan putar tinggi
(1500 atau 3000 rpm) seperti yang terdapat pada pembangkit listrik tenaga uap. Rotor silinder
baik digunakan pada kecepatan putar tinggi karena :
Konstruksinya memiliki kekuatan mekanik yang baik pada kecepatan putar tinggi
Distribusi di sekeliling rotor mendekati bentuk gelombang sinus sehingga lebih baik dari
kutub menonjol.
Konstruksi Rotor
Rotor pada generator merupakan bagian untuk menempatkan kumparan medan magnit eksitasi.
Kumparan medan magnit tersebut disusun pada alur-alur inti besi rotor, sehingga apabila pada
kumparan tersebut dialiri arus searah (DC) maka akan membentuk kutub-kutub magnit utara dan
selatan
Sistem Eksitasi
Penguatan medan atau disebut eksitasi adalah pemberian arus listrik untuk
membuat kutub magnit pada generator. Dengan mengatur besar kecil arus listrik tersebut,
kita dapat mengatur besar tegangan output generator atau dapat juga mengatur besar
daya reaktif yang diinginkan pada generator yang sedang paralel dengan sistem jaringan
besar (infinite bus).
Sistem eksitasi statik adalah sistem eksitasi generator tersebut disuplai dari
eksiter yang bukan mesin bergerak, yaitu dari sistem penyearah yang sumbernya
disuplai dari output generator itu sendiri atau sumber lain dengan melalui
transformator
2. Sistem eksitasi dinamik
Sistem Eksitasi Dinamik adalah sistem eksitasi yang sumber suplai untuk
arus eksitasi diambil dari mesin yang bergerak, dan mesin yang bergerak tersebut
disebut Eksiter. Biasanya eksiter tersebut sebagai tenaga penggeraknya dipasang
satu poros dengan generator
1. Tahap persiapan
1) Sistem start
2) Sistem pelumasan
3) Sistem pendingin
5) Sistem kontrol
6) Sistem proteksi
7) Sistem interlock
8) Sistem governor
Setelah generator berputar pada kecepatan normal dan dalam kondisi baik,
maka siap dilakukan pembebanan pada sistem operasi. Pembebanan pada
generator dapat bersifat resisitif, induktif maupun kapasitif tergantung dari jenis
beban yang diterima oleh generator
3. Tahap pembebanan
Setelah generator berputar pada kecepatan normal dan dalam kondisi baik,
maka siap dilakukan pembebanan pada sistem operasi. Pembebanan pada
generator dapat bersifat resisitif, induktif maupun kapasitif tergantung dari jenis
beban yang diterima oleh generator
Mesin :
Keterangan :
2) Filter pertama
3) Pompa pemindah
4) Filter kedua
6) Rumah pompa
Fungsi dari pelumasan pada mesin generator adalah untuk mengurangi gaya
gesek pada mesin, untuk pendinginan, dan pencegahan karat
Keterangan :
1) Panci pelumas
3) Pompa pelumas
5) filter
9) By pas valve
Setelah mesin panas beroperasi normal, pelumas dari panci pelumas (oilpan) (1)
melewati saluran isap (2) terus ke pompa pelumas (3). Pompa pelumas akan
meneruskan pelumas ke cooler (pendingin pelumas) (4) dan kemudian ke filter,
pelumas diteruskan ke seluruh penampung pelumas oil (oil manipold) (6) yang
terletak di dalam blok silinder. Untuk selanjutnya diteruskan ke bagian-bagian
yang perlu dilumasi. Sementara lewat saluran (7) pelumas akan diteruskan ke
turbo. Dari turbo, pelumas masuk kembali ke panci pelumas lewat saluran (8).
Keterangan :
1) Tutup tangki
4) Oil cooler
10) Thermostart
e. Sistem udara masuk (intake valve) dan sistem udara keluar (exhaust
valve)
1) Penangkap pasir
2) Filter udara
3) Blower kompresor
4) After cooler
6) Silinder mesin
8) Turbin
Berapapun ukurannya, semua generator listrik, baik ac maupun dc, bergantung kepada
prinsip induksi magnet. EMF diinduksikan dalam sebuah kumparan sebagai hasil dari
(1) kumparan yang memotong medan magnet, atau
(2) medan magnet yang memotong sebuah kumparan.
Sepanjang ada gerak relative antara sebuah konduktor dan medan magnet, tegangan akan
diinduksikan dalam konduktor. Bagian generator yang mendapat induksi tegangan adalah
armature. Agar gerak relative terjadi antara konduktor dan medan magnet, semua generator
haruslah mempunyai dua bagian mekanis yaitu rotor dan stator.
Prinsip kerja generator arus bolak-balik tiga fasa (alternator) pada dasarnya sama
dengan generator arus bolak-balik satu fasa, akan tetapi pada generator tiga fasa memiliki
tiga lilitan yang sama dan tiga tegangan outputnya berbeda fasa 1200 pada masing-masing
fasa
Besar tegangan generator bergantung pada :
Jumlah kutub generator arus bolak-balik tergantung dari kecepatan rotor dan
frekuensi dari ggl yang dibangkitkan. Hubungan tersebut dapat ditentukan dengan
persamaan :
f = pn/120
dimana :
• Gambar 26 Karakteristik generator tanpa beban Dalam keadaan tanpa beban arus jangkar
tidak mengalir pada stator, karenanya tidak terdapat pengaruh reaksi jangkar.
• Fluks hanya dihasilkan oleh arus medan (If). Apabila arus medan (If) diubah-ubah
harganya, akan diperoleh harga E0 seperti yang terlihat pada kurva sebagai berikut.
• Bila besarnya arus medan dinaikkan, maka tegangan output juga akan naik sampai titik
saturasi (jenuh)
Gambar di atas adalah generator sinkron 2 kutub, tanpa beban digerakkan oleh turbin dengan
kecepatan konstan. Terminal outputnya A, B, C & N dengan variabel exciting current Ix.
Rangkaian pengganti generator tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini.
2. Generator Berbeban
Tiga macam sifat beban jika dihubungkan dengan generator, yaitu : beban resistif, beban
induktif, dan beban kapasitif. Akibat pembeban ini akan berpengaruh terhadap tegangan beban
dan faktor dayanya. Gambar 4 menunjukkan jika beban generator bersifat resistif mengakibatkan
penurunan tegangan relatif kecil dengan faktor daya sama dengan satu. Jika beban generator
bersifat induktif terjadi penurunan tegangan yang cukup besar dengan faktor daya terbelakang
(lagging). Sebaliknya, Jika beban generator bersifat kapasitif akan terjadi kenaikan tegangan
yang cukup besar dengan faktor daya mendahului (leading).
• Bila generator diberi beban yang berubah – ubah maka besarnya tegangan terminal Vt
akan berubah – ubah pula.
• Hal ini disebabkan adanya :
- Jatuh tegangan karena resistansi jangkar (Ra)
- Jatuh tegangan karena reaktansi bocor
jangkar (XL)
- Jatuh tegangan karena reaktansi Jangkar
Gambar . Rangkaian Generator Berbeban
• Persamaan tegangan pada generator berbeban adalah:
Ea = VΦ + IaRa + j IaXs
Xs = XL + Xa
dimana:
Keterangan :
Garis lengkung 1 : Karakteristik tegangan keluar tanpa beban yang
diperoleh dari medan magnet minimum.
Garis lengkung 2 : Karakteristik tegangan dengan penambahan arus
penguatan maksimum.
Garis lengkung 3 : Karakteristik yang bervariasi dengan mengatur arus
penguatan sesuai kebutuhan beban.
2.2.3 OPERASI PARALEL ALTERNATOR
Alternator dapat dihubungkan secara parallel untuk :
(1) meningkatkan kapasitas keluaran dari suatu system melebihi apa yang didapat dari satu unit,
(2) berfungsi sebagai daya cadangan tambahan untuk permintaan yang suatu ketika bertambah,
atau
(3) untuk pemadaman satu mesin dan penyalaan mesin standby tanpa adanya pemutusan aliran
daya.
Ketika alternator-alternator yang sedang beroperasi pada frekuensi dan tegangan terminal yang
berbeda, kerusakan parah dapat terjadi jika alternator-alternator tersebut secara mendadak
dihubungkan satu sama lain pada satu bus yang sama (satu titik hubung). Untuk menghindari ini,
mesin-mesin tersebut harus disinkronkan dahulu sebelum disambungkan bersama-sama. Ini
dapat dicapai dengan menghubungkan satu generator ke bus (bus generator), dan mensinkronkan
generator lainnya sebelum keduanya disambungkan. Generator dikatakan sinkron jika memenuhi
kondisi berikut:
(1) Tegangan terminal yang sama. Diperoleh dengan menyetel kekuatan medan bagi generator
yang hendak masuk ke dalam rangkaian (disambungkan).
(2) Frekuensi yang sama. Diperoleh dengan menyetel kecepatan prime mover dari generator
yang hendak disambungkan.
(3) Urutan fasa tegangan yang sama
1. Loss excitation.
2. Over excitation.
3. Current unbalance.
Generator yang dikoneksikan ke bus sistem atau generator lain harus disinkronisasi
dahulu. Disinkronisasi berarti:
1. Frekuensi generator sama dengan frekuensi sistem.
2. Tegangan generator sama dengan tegangan sistem.
3. Tegangan generator se-fase dengan tegangan sistem.
4. Urutan fase generator sama dengan urutan fase sistem.
Proses umum sinkronisasi:
1. Mengatur kecepatan regulator turbin sehingga frekuensi generator mendekati frekuensi sistem.
2. Mengatur eksitasi sehingga tegangan generator (Eo) sama dengan tegangan sistem (E)
3. Mengamati sudut fase antara Eo dan E melalui Synchroscope .
Gambar Synchroscope
Cek tegangan alternator, harus sama dengan tegangan sistem. Tunggu sampai saat jarum
penunjuk menyentuh 0, berarti kedua generator sefase.
4. Menutup line circuit breaker, menghubungkan generator ke sistem.
Umumnya sinkronisasi generator dilakukan oleh sistem secara otomatis.
Generator 3 fasa memiliki 3 lilitan yang sama dan tiga tegangan outputnya
berbeda 1200 pada masing-masing fasa. Prinsip kerja generator tiga fasa menggunakan
hukum Faraday yang menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet
yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik.
Besar tegangan generator bergantung pada :
1. Kecepatan putaran (N)
2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet (f)
4. Konstruksi Generator
Generator tiga fasa terdiri dari dua bagian utama, yaitu
1. Stator, merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan tegangan bolak-balik
2. Rotor, merupakan bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang
menginduksikan ke stator.
Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja yang berfungsi melindungi
bagian dalam generator, kotak terminal dan name plate pada generator. Inti Stator yang
terbuat dari bahan ferromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat
meletakkan lilitan stator.
Lilitan stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan. Sedangkan, rotor
berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor silinder).
Kelebihan dan Kekurangan Generator
• Kelebihan generator
Tidak membutuhkan terlalu banyak kawat dan kabel yang dihubungkan pada
generator.
Konstruksinya sederhana
Selain itu slip ring juga tidak mempunyai banyak segmen-segmen berjarak.
Saat slip ring berputar dengan kecepatan yang besar tidak mengangkibatkan
bising.
• Kekurangan generator
Kemungkinan terjadinya peloncatan bunga api juga semakin sedikit karena jarak
antar cincin lumayan jauh, dan hal ini dapat mengangkibatkan kapasitas
tegangannya menjadi tinggi.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari makalah di atas dapat disimpulkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita pernah
menjumpai Generator tiga fasa,terutama di lingkup pembangkitan. Generator adalah suatu alat
yang berfungsi untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Adapun beberapa
komponen utama dari generator, yaitu rotor, stator,cincin geser,generator penguat dan pre mover.
Contoh pre mover,bisa dari air,angin, uap, disel, gas, ataupun nuklir.
DAFTAR PUSTAKA
248519292-Makalah-Generator-3-Fasa.docx