BAB I
PENDAHULUAN
Kantor sewa atau rental office merupakan bangunan komersial dengan fungsi
utama menyediakan ruang usaha bagi kegiatan perkantoran maupun bisnis di kota-kota
dengan tingkat perekonomian yang cukup tinggi. Sebagai bangunan komersial, kantor
sewa merupakan prasarana komersil yang dalam hal ini bersifat marketable, profitable,
manageable, adjustable serta sustainable. Dengan kelima sifat tersebut, disimpulkan
bahwa kantor sewa bertujuan untuk mendatangkan keuntungan bagi owner maupun
penggunanya sehingga dengan desain yang efektif dan efisien yang sedapat mungkin
mampu memunculkan image yang merepresentasikan trend yang sesuai dan mampu
bertahan melalui perkembangan jaman sehingga menarik perhatian investor dan peminat
bisnis.
Perekonomian Kota Pontianak saat ini telah berkembang. Hal ini dapat dilihat dari
berbagai aspek, salah satunya dari data PDRB (Produk Domestik Regional Bruto)
Kalimantan Barat atas dasar harga berlaku tahun 2010 mencapai Rp 60,48 triliun dengan
kontribusi terbesar diberikan oleh sektor pertanian (25,00%), sektor perdagangan, Kantor
dan restoran (22,87%), dan sektor industri pengolahan (18,29%). Struktur ekonomi ini
masih menempatkan sektor pertanian sebagai sektor utama. Namun, jika dilihat dari
strukturnya selama lima tahun terakhir tampak terjadi pergeseran sektoral, di mana sektor
industri pengolahan mulai menurun peranannya digantikan oleh sektor perdagangan,
Kantor, dan restoran (Bappeda, 2011). Dari data tersebut, walaupun sektor pertanian
menjadi kontribusi terbesar, tetapi sektor perdagangan juga menjadi sektor yang
mendukung pertumbuhan perekonomian di Pontianak. Di sisi lain, pertumbuhan
perekonomian di Pontianak juga dapat dirasakan dengan semakin banyaknya tempat
kegiatan perekonomian seperti pasar, pusat perbelanjaan (mall), dan perkantoran.
Selain perekonomian yang berkembang, Kota Pontianak sekarang ini telah dikenal
sebagai kota Smart City yang dianggap sebagai satu cara menyelesaikan masalah yang
ada di perkotaan. Konsep Smart City pertama kali dikenalkan IBM, perusahaan komputer
di Amerika. Ada enam indikator Smart City. Smart Government (Pemerintahan Pintar),
Smart Economy (Ekonomi Cerdas), Smart Living (Hidup Pintar), Smart Environment
(Lingkungan
Pintar), Smart People (Masyarakat Pintar), Smart Mobility (Mobilitas Pintar). Smart City
atau Kota Cerdas merupakan konsep yang telah bergulir di sebagian besar kota dunia
sekarang ini.
1
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
Selain itu, Sesuai dengan sifat dari suatu sifat kota yang memiliki kepadatan cukup
tinggi, serta harga jual tanah yang cukup tinggi pula mengakibatkan pusat kota
terkonsentrasi pada area yang cukup sempit. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa
kegiatan perkantoran merupakan sebagian besar sumber nafkah masyarakat kota pada
umumnya, dimana berpengaruh terhadap pola pergerakkan penduduk dan tata ruang kota
secara keseluruhan. Untuk menanggulangi masalah kebutuhan akan sarana perkantoran
yang memadai pada pusat kota, maka kota sangat memerlukan adanya perancangan Kantor
sewa (Rental Office) sebagai bangunan yang dapat memenuhi kebutuhan pemakai. sedapat
mungkin mampu memunculkan image yang merepresentasikan trend yang sesuai dan
mampu bertahan melalui perkembangan jaman sehingga menarik perhatian investor dan
peminat bisnis.
1.3 Tujuan
1. Terciptanya penataan ruang yang efisien dan nyaman bagi pengguna bangunan
sehingga kegiatan yang berlangsung di dalamnya dapat berjalan dengan baik dan lancar
2. Mendesain bangunan komersial kantor sewa yang trend sehingga mampu menarik
perhatian investor dan peminat bisnis.
2
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
1.4 Sasaran
Menyusun konsep perencanaan dan perancangan bagi Kantor Sewa di Pontianak yang
berupa :
a. Menentukan lokasi site yang strategis, pengolahan tapak yang meliputi penentuan ME
dan SE, sirkulasi, orientasi bangunan, view dan landscape.
c. Membuat tampilan fisik bangunan baik interior ataupun eksterior yang menarik dan
trend sesuai dengan perkembangan jaman.
a.Utilitas
Sistem utilitas bangunan gedung meliputi standar sistem pemipaan (air bersih, air kotor
/buangan, air hujan, gas, sprinkler), sistem pengkondisian udara (HVAC), sistem
transportasi vertical, sistem telekomunikasi, sistem perlindungan terhadap bahaya
kebakaran, sistem jaringan listrik,sistem penangkal petir, sistem pencahayaan di dalam
bangunan, dan sistem pembuangan sampah.
b.Struktur
Kajian struktur meliputi kajian mengenai daya dukung tanah, jenis pondasi, sistem
struktur, bentuk struktur,dan konstruksi bangunan.
c.Arsitektural
Fungsi bangunan yang mewadahi kegiatan bisnis atau perkantoran dan sarana rekreasi
yang mendukung aktivitas pada kantor sewa. Prinsip-prinsip sirkulasi yang rekreatif
pada ruang dalam dan luar bangunan yang sesuai standar-standar yang berlaku.
Tinjauan terhadap fasad bangunan yang mampu menampilkan citra bangunan
komersial yang modern, inovatif, dan dinamis.
3
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
1.6 Lokasi
INDONESIA
KALIMANTAN BARAT
4
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
1.7 Sistematik
5
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
UTILITAS BANGUNAN KANTOR SEWA
6
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
Sumber air yang didapat dari PDAM sudah melewati tahapan secara klinis
untuk memenuhi standart kebutuhan air bersih. Sumber air PDAM juga bersifat
kontinu atau dapat menyuplai kebutuhan air bersih selama 24 jam. Sumber air
ini dapat langsung ditampung pada tangki air bawah (Ground Water Tank)
yang lalu dipompakan ke tangki air atas (roof tank).
2. Sumber air Deep Wheel
Sumber air bersih yang didapat dari deep well tidak kontinu seperti sumber air
bersih dari PDAM. Sumber air yang didapat dari pengeboran harus dilakukan
pemeriksaan terlebih dahulu untuk memastikan telah memenuhi syarat air
bersih. Jika belum memenuhi persyaratan, maka air harus diolah terlebih
dahulu sebelum ditampung pada tangki air bawah (Ground Water Tank). Jika
air dari deep wheel telah memenuhi persyaratan dapat langsung dialirkan untuk
dapat ditampung pada tangki air bawah.
2.1.4 Syarat Air Bersih
Kriteria air bersih meliputi tiga aspek yaitu kualitas, kuantitas dan kontinuitas.
Disamping itu pula harus memenuhi persyaratan tekanan air.
a. Syarat Kualitas
Air bersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum.
Adapun persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segi kualitas air yang
meliputi kualitas fisik, kimia, biologi dan radiologis, sehingga apabila dikonsumsi tidak
menimbulkan efek samping.
b. Syarat Kuantitas
Air bersih yang masuk ke dalam bangunan atau masuk ke dalam sistem plambing harus
memenuhi syarat dari aspek kuantitas, yaitu kapasitas air bersih harus mencukupi untuk
berbagai kebutuhan bangunan tersebut. Untuk menghitung besarnya kebutuhan air
bersih dalam bangunan didasarkan pada pendekatan jumlah penghuni bangunan dan
jumlah unit beban alat plambing.
c. Syarat Kontinuitas
Persyaratan kontinuitas untuk penyediaan air bersih sangat erat hubungannya dengan
kuantitas air yang tersedia yaitu air baku yang ada di alam. Artinya, kontinuitas disini
adalah bahwa air baku untuk air bersih tersebut dapat diambil terus menerus dengan
fluktuasi debit yang relatif tetap, baik pada saat musim kemarau maupun musim hujan.
d. Syarat Tekanan
7
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
Tekanan air yang kurang mencukupi akan menimbulkan kesulitan dalam pemakaian
air. Tekanan yang berlebihan dapat menimbulkan rasa sakit terkena pancaran air serta
mempercepat kerusakan peralatan plambing, dan menambah kemungkinan timbulnya
pukulan air. Besarnya tekanan air yang baik berkisar dalam suatu daerah yang agak
lebar dan bergantung pada persyaratan 7 pemakaian atau alat yang harus dilayani.
Tekanan air yang berada pada sistem plambing (pada pipa) tekanannya harus sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, diantaranya yaitu, untuk perumahan dan Kantor antara
2,5 kg/cm2 atau 25 meter kolom air (mka) sampai 3,5 kg/cm2 atau 35 meter kolom air
(mka). Tekanan tersebut tergantung dari peraturan setempat.
Hubungan pintas (cross connection) adalah hubungan fisik antara dua sistem
pipa yang berbeda, satu sistem pipa untuk air bersih dan sistem pipa lainnya
berisi air yang tidak diketahui atau diragukan kualitasnya, di mana air akan dapat
mengalir dari satu sistem ke sistem lainnya. Demikian pula sistem penyediaan
air bersih tidak boleh dihubungkan dengan sistem perpipaan lainnya. Sistem
perpipaan air bersih dan peralatannya tidak boleh terendam dalam air kotor atau
bahan lain yang tercemar.
Aliran balik (back flow) adalah aliran air atau cairan lain, zat atau campuran, ke
dalam sistem perpipaan air bersih, yang berasal dari sumber lain yang bukan
untuk air bersih. Aliran balik tidak dapat dipisahkan dari hubungan pintas dan
ini disebabkan oleh terjadinya efek siphon-balik (back siphonage). Efek siphon-
balik terjadi karena masuknya aliran ke dalam pipa air bersih dari air bekas, air
tercemar, dari peralatan saniter atau tangki, disebabkan oleh timbulnya tekanan
negatif dalam pipa. Tekanan negatif dalam sistem pipa sering disebabkan oleh
terhentinya penyediaan air atau karena pertambahan kecepatan aliran yang
cukup besar dalam pipa. Pencegahan aliran balik dapat dilakukan dengan
menyediakan celah udara atau memasang penahan aliran-balik.
3. Pukulan air
8
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
Penyebab pukulan air bila aliran dalam pipa dihentikan secara mendadak oleh
keran atau katup, tekanan air pada sisi atas akan meningkat dengan tajam dan
menimbulkan gelombang tekanan yang akan merambat dengan kecepatan
tertentu, dan kemudian dipantulkan kembali ke tempat semula. Gejala ini
menimbulkan kenaikan tekanan yang sangat tajam sehingga menyerupai suatu
pukulan dan dinamakan gejala pukulan air (water hammer). Pukulan air
cenderung terjadi dalam keadaan sebagai berikut (Soufyan M.Noerbambang dan
Takeo Morimura, 2000 ):
Langsung Pada sistem ini, pipa distribusi dalam gedung disambung langsung
dengan pipa utama penyediaan air bersih. Sistem ini dapat diterapkan untuk
perumahan dan gedung-gedung kecil dan rendah, karena pada umumnya pada
perumahan dan gedung kecil tekanan dalam pipa utama terbatas dan dibatasinya
ukuran pipa cabang dari pipa utama. Ukuran pipa cabang biasanya diatur dan
ditetapkan oleh Perusahaan Air Minum. Tangki pemanas air biasanya tidak
disambung langsung kepada pipa distribusi, dan dibeberapa daerah tidak diizinkan
memasang katup gelontor.
9
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
Pada sistem ini, air ditampung (dipasang pada lantai terendah bangunan atau
dibawah muka tanah), kemudian dipompakan ke suatu tangki atas yang biasanya
dipasang di atas atap atau di atas lantai tertinggi bangunan. didistribusikan ke
seluruh bangunan. Sistem ini dit alasan sebagai berikut :
1. Selama airnya digunakan, perubahan tekanan yang terjadi pada alat plambing
hampir tidak berarti. Perubahan tekanan ini hanyalah akibat perubahan muka air
dalam tangki atap.
2. Sistem pompa yang menaikkan air ke tangka atap yang bekerja secara otomatik
dengan cara yang sangat sederhana sehingga kecil sekali kemungkinan timbulnya
kesulitan. dimatikan oleh alat yang mendeteksi muka dalam tangki atap.
3. Perawatan tangki atap sangat sederhana biladibansingkan misalnya tangki tekan.
Hal terpenting dalam sistem tangki atap ini adalah menentukan letak tangki atap
tersebut, penentuan ini harus didasarkan atas jenis alat plambing yang dipasang
pada lantai tertinggi bangunan dan yang menuntut tekanan kerja tinggi.
Prinsip sistem ini adalah sebagai berikut : air yang telah ditampung dalam tangki
bawah, dipompakan ke dalam suatu bejana (tangki) tertutup sehingga udara di
dalamnya terkompresi. Air dari tangki tersebut dialirkan ke dalam sistem distribusi
bangunan. Pompa bekerja secara otomatik yang diatur oleh suatu detektor tekanan.
Daerah fluktuasi biasanya ditetapkan 1- 1.5 kg/cm2 . Sistem tangki tekan biasanya
dirancang sedemikian rupa agar volume udara tidak lebih dari 30% terhadap volume
tangki dan 70% volume tangki berisi air. Jika awalnya tangki tekan berisi udara
bertekanan atmosfer, kemudian diisi air, maka volume air yang akan mengalir
hanya 10% volume tangki. Kelebihan sistem tangki tekan adalah: Dari segi estetika
tidak menyolok jika dibandingkan dengan tangki atap, mudah perawatannya karena
10
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
dapat dipasang dalam ruang dan harga awal lebih rendah dibandingkan dengan
tangki yang harus dipasang di atas menara.
Dalam sistem ini tidak digunakan tangki apapun, baik tangki bawah, tangki tekan
maupun tangki atap. Air dipompakan langsung ke sistem distribusi bangunan dan
pompa menghisap air langsung dari pipa utama (misal : pipa utama PDAM). Ada
dua macam pelaksanaan system ini, dikaitkan dengan kecepatan putaran pompa
konstan dan variabel.
Sistem ini adalah sistem distribusi air bersih pada bangunan dengan mengguna
kan reservoir bawah sebagai media untuk menampung debit air yang disuplai oleh sumur
resapan dan PDAM sebelum didistribus ikan ke reservoir atas oleh pompa hidrolik.
Biasanya pada bangunan multi lantai dan high rise, reservoir bawa h diletakkan di
basement paling bawah dengan volume untuk menampung 2/3 dari kebutuhan air bersih
dan reservoir atas diletakkan dilantai atap dengan volume 1/3 dari kebutuhan air bersih.
11
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
Reservoir
Atas
PDAM Meteran
Pompa Pompa
Reservoir Unit
Bawah
b. Sistem Up Feed
Pada sistem up feed, distribusi air bersih tidak menggunakan reservoir bawah
seperti pada down feed dengan asumsi sumber air bersih berasal dari PDAM dan sumur.
Perbedaanya pada sistem ini air bersih dari sumber air langsung menuju ke reservoir
atas. Dari reservoir atas didistribusikan ke dalam bangunan memakai pompa booster
untuk menyamakan tekanan airnya. Volume reservoir atas menjadi lebih besar karena
merupakan wadah satu-satunya untuk menyimpan cadangan air bersih.
Reservoi
r
12
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
PDAM Meteran
Atas
Pompa
Sumur Pompa
Booster
Unit
a Pipa
Pipa PVC adalah pipa yang terbuat dari gabungan material vinyl
plastik yang menghasilkan pipa yang kuat, ringan, tidak berkarat serta
13
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
Pipa GIP biasanya digunakan untuk intalasi air bersih yang dingin
saja, karena mempunyai tekanan untuk menahan air yang lebih tinggi.
b. Tangki Air
Pada sistem plambing gedung – gedung bertingkat memerlukan
peralatan penampung air yang dapat memenuhi kebutuhan air bersih secara
terus menerus. Tangki yang digunakan untuk menyediakan air bersih harus
mampu menjaga kualitas air.
14
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
dapat terjadi bahwa kebutuhan puncak dimulai pada saat muka air
terendah dalam tangki atas, sehingga perlu diperhitungkan jumlah air
yang dapat dimasukkan dalam waktu 10 sampai 15 menit oleh pompa
angkat.
c. Pompa
Untuk keperluan mengalirkan dan menaikan air ke tangki atas maka
diperlukan pompa. Perencanaan pompa harus mampu memberikan debit
aliran air dan tekanan yang memadai. Terdapat dua macam pompa yang biasa
digunakan pada sistem penyediaan air bersih, yaitu pompa angkat dan pompa
booster.
2. Pompa Booster
15
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
Ada beberapa jenis air buangan yang dibedakan menurut sumber airnya
dalam bangunan, yaitu sebagai berikut :
Grey water adalah buangan limbah cair yang berasal dari floor drain,
wastafel dan tempat cuci piring (sink).
Black water adalah buangan limbah cair yang berasal dari kloset dan
urinoir. Buangan kloset termasuk dalam golongan limbah padat organik,
artinya limbah padat tersebut dapat membusuk sehingga harus diolah
dengan benar.
Storm water adalah limbah yang berasal dari air hujan. Air hujan dapat
langsung disalurkan menuju buangan akhir, namun air hujan tidak boleh
menimbulkan genangan yang banyak karena akan menyebabkan banjir.
Sistem pembuangan air hujan pun harus diperhatikan agar buangannya
langsung tersalurkan dan tidak menggenang.
16
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
Air buangan khusus adalah air buangan yang mengandung gas, racun
bahan berbahaya atau air buangan yang mengandung bahan radioaktif.
a. Sistem campuran
b. Sistem terpisah
Yaitu sistem pembuangan, di mana air kotor dan air bekas masing-
masing dikumpulkan dan dialirkan secara terpisah. Untuk daerah
dimana tidak tersedia riol umum yang dapat menampung air bekas
maupun air kotor, maka sistem pembuangan air kotor akan
disambungkan ke instalasi pengolahan air kotor terlebih dahulu.
17
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
a. Sistem gravitasi
Dimana air buangan mengalir dari tempat yang lebih tinggi secara
gravitasi ke saluran umum yang letaknya lebih rendah.
b. Sistem bertekanan
1 Pipa Pembuangan
18
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
b. Pipa tegak air buangan adalah pipa tegak untuk mengalirkan air
buangan dari cabang-cabang mendatar.
c. Pipa tegak air kotor adalah pipa tegak untuk mengalirkan air kotor dari
cabang-cabang mendatar.
d. Pipa atau saluran pembuangan gedung adalah pipa pembuangan dalam
gedung yang mengumpulkan air kotor, air bekas, dan air hujan dari pipa-
pipa tegak air buangan.
Suatu perangkap yang dipasang biasanya berbentuk "U" yang akan menahan
bagian terakhir dari air penggelontor sehingga merupakan suatu penyekat atau
penutup air yang mencegah masuknya gas yang berbau ataupun beracun.
Perangkat alat plambing dapat dikelompokan sebagai berikut :
19
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
1. Penangkap lemak
2. Penangkap minyak
3. Penangkap pasir
4. Penangkap rambut
5. Penangkap gips
Untuk proses pengolahan air limbah Kantor, jumlah air limbah maupun
konsentrasi polutan organik sangat berfluktuasi. hal ini dapat menyebabkan proses
pengolahan air limbah tidak dapat berjalan dengan sempurna. Untuk mengatasi
hal tersebut adalah melengkapi dengan unit bak ekualisasi (Sum Pit). Bak
ekualisasi ini berfungsi untuk mengatur debit air limbah yang akan diolah serta
untuk menyeragamkan konsentrasi zat pencemaranya agar homogen dan proses
pengolahan air limbah dapat berjalan dengan stabil.
20
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
Terdapat dua tipe pompa air limbah yang sering digunakan dalam sistem
pengolahan air limbah yaitu tipe pompa celup/benam (submersible pump) dan
pompa sentrifugal. Pompa submersible dengan grinder merupakan jenis pompa
yang sering digunakan, karena grinder merupakan sebuah perangkat mekanis
yang berfungsi menghancurkan padatan atau mencabik - cabik limbah. Setelah
mengahancurkan padatan, pompa akan mentransfer air limbah ke dalam bak
pengolah air limbah atau sewage treatment plant (STP).
Refrigerant adalah zat pendingin yang berasal dari gas metan (CH4) yang
hidrogennya diganti dengan Halogen Fluor atau Chloor, dalam bahasa perdagangan
21
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
adalah Freon. Contoh ; Freon 11: C C13F (Trichloro mono fluoro methan), dan Freon
12: C C12F3 (Dichloro difluoro methan).
Refrigerant Freon mempunyai sifat dapat menguap pada tempratur biasa, tidak berbau
dan tidak beracun. Untuk refrigerant Industri seterti pabrik es dan gudang pendingin,
dipakai zat pendingin amoniak (NH3) yang berbau tetapi lebih murah dari pada Freon.
2.2.3 Fungsi Ac
Sebagai pengatur suhu ruang sesuai dengan yang dikehendaki, sehingga tercipta
kondisi udara yang nyaman. Karena itu, AC memberikan fasilitas bagi bangunan:
a. Primer
-Kecepatan udara
-Temperatur udara
-Kelembaban udara
-Rapat udara, yaitu udara yang dibutuhkan manusia berkisar: 30-50 m3/jam per-
orang.
-Pabrik (adaptasi) 80 m3/jam/orang
-Sinar Matahari
b. Sekunder
• Kondisi ruangan
• Fungsi dan kapasitas ruangan
• Jenis dan macam material yang dipakai
22
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
23
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
2. AC central
Kerugiannya:
Suatu sistem yang menggunakan media air atau cairan lain sebagai
pendingin. Disirkulasikan lewat coil dari suatu terminal udara ke dalam
24
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
ruang. Pada musim dingin dapat diubah menjadi penyediaan panas. Suhu
ruang dikontrol oleh katup air / larutan lain yang teratur dalam coil. Pengatur
Suhu Evaporator terdapat pada setiap ruang dari distribusi All Water System.
c. Water To Air System
Untuk Jenis yang menjamin mendasari pengaturan pengkondisian udara ruangan yang
diteliti, maka sesuai dengan kemajuan teknik pengkondisian udara yang telah dicapai
sampai pada saat ini, dapat dikembangkan beberapa sistem. Hal tersebut terutama
menyangkut perkembangan elemen pendinginnya.
25
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
26
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
Secara umum (tidak mengikat) syarat dalam mendesain sistem transportasi lift
adalah sebagai berikut:
27
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
Jika ada dua deret lift berhadap-hadapan maka lebar lobby dibuat sekitar 3,5 – 4,5
meter atau dua kali panjang lift. Satu deret lobby sebaiknya tidak lebih dari 3 buah lift agar
calon penumpangnya bisa dengan mudah melihat lift yang terbuka atau tersedia.
28
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
communication (komunikasi satu arah), seperti TV, radio, sound system, CCTV, dan
two way communication (komunikasi dua arah), seperti telepon. Kemudian, menurut
gelombang pembawanya, telekomunikasi dibagi menjadi tanpa kabel (wireless) dan
dengan kabel (wired). Contoh telekomunikasi tanpa kabel adalah elektromagnet,
cordless radio telecommunication. Sementara itu, jaringan telepon kota intercom masuk
ke dalam telekomunikasi dengan kabel.
Keterangan :
LAN (local area network), hubungan antar terminal bangunan gedung, sehingga
tidak perlu server. LAN bisa digunakan untuk intelegent building, gedung yang
dikontrol dan dipantau dengan komputer.
MAN (metropolitan area network), digunakan untuk pubic service, misalnya
tentang jadwal-jadwal, biro-biro, dan sebagainya.
WAN (wide area network), hubungan antar kawasan.
Radio telekomunikasi
Penggunaan :
a. Komersial radio konsensi
b. Non komersial, orari, rapi
Sistem gelombang :
29
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
Ada begitu banyak alat telekomunikasi. Bahkan semakin hari, semakin banyak ragam
inovasi yang mendukung proses komunikasi yang familiar bagi kalangan masyarakat
modern.
1. Jaringan Telepon
Jaringan sistem telepon dapat dibedakan menjadi sistem langsung, sistem tak
langsung, Riset Shaft Cabinet (RSC) dan Terminal Box.
a. Sistem langsung, mempunyai hubungan langsung dengan jaringan
telepon dari PT Telkom dan berlangganan langsung ke kantor telkom.
Pada suatu bangunan berlantai banyak, sistem ini biasanya hanya
digunakan pada tempat khusus, seperti manajer, reseptionist, humas, dan
ruang-ruang privat lainnya. Kelemahan sistem langsung ini adalah
biayanya yang mahal, sulitnya pengontrolan, serta setiap telepon
individu harus dihubungkan dengan jaringa dan PT Telkom. Adapun
kelebihannya adalah privatisasi yang tinggi (untuk percakapan rahasia
karena tidak di dengar operator) dan dapat langsung berbicara bila ingin
berhubungan langsung dengan luar.
b. Sistem tak langsung (telephone terminal room)
Sistem ini dilengkapi dengan suatu ruang yang merupakan pusat
telekomunikasi yang berhubungan dengan luar bangunan dan pusat
distribusi telekomunikasi ke seluruh ruang di dalam bangunan.
Di dalam terminal ini dilengkapi dengan :
Operator room, merupakan ruang untuk para operator telekomunikasi.
Main distribusing frame, merupakan tempat saluran utama yang
menerima secara langsung, incoming reeder cale dari luar (PT Telkom)
untuk kemudian didistribusikan.
Center relay, merupakan alat untuk penyambung hubungan ke masing-
masing individu telepon, yang dilakukan oleh operator.
30
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
Sistem ini disebut sistem tak langsung karena penyambungan komunikasi harus
melalui operator (kontrol) terlebih dahulu. Kemudian, pada sistem operator ini
satu nomor telepon sentral dapat mempunyai beberapa cabang. Skema sistem
ini dapat dilihat pada gambar 10.16
PT TELKOM
CENTRAL OPERATOR
c. Riset shaft cabinet (RSC), terdapat berderet secara vertikal pada tiap-
tiap lantai. Shaft digunakan sebagai tempat pipa-pipa saluran (conduct)
yang berasal dari main distribusing frame. Cabinet menjadi letak
penempatan conduct yang dikontrol.
d. Terminal Box, terminal-terminal ini dihubungkan dengan center
terminal oleh riset conduct (yang terdapat pada riset shaft cabinet).
Terminal box ini dimaskudkan sebagai data untuk menservis satu atau
beberapa ruang yang terletak pada setiap lantai. Dari terminal box ini,
kabel-kabel telepon di distribusikan ke setiap ruang.
Kelemahan sistem ini adalah rendahnya privasi (pembicaraan rahasia dapat
terdengar oleh operator) dan nomor telepon banyak harus menunggu
31
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
32
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
33
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
- Instalasi listrik yang dikelola PLN disalurkan melalui jaringan listrik berdasarkan
tegangan listrik yang disalurkan.
- Jaringan listrik yang dilewatkan tiang-tiang listrik disebut saluran udara, misalnya:
saluran udara tegangan rendah, saluran udara tegangan menengah, saluran udara
tegangan tinggi, saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET), dan lain-lain.
34
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
35
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
Ukuran GD
3 x3,6 m
- Genset berfungi untuk: – Mengganti beban PLN, bila listrik padam atau tidak ada listrik.
– Keadaan darurat: keadaan yang tidak biasa/ tidak dikehendaki yang membahayakan
keselamatan manusia dan keamanan bangunan beserta isinya yang ditimbulkan oleh
penyediaan listrik utama yang terganggu.
- Genset menyediakan daya listrik pada bangunan untuk: – Penerangan secukupnya (yang
diperlukan saja), atau penerangan keseluruhan. – Keperluan pendingin (AC) – (cool
room – laboratorium, ruang kontrol, dll). – Alat bantu mekanis untuk pernafasan pada
rumah sakit. – Ventilasi ruangan (exhauster) – Penerangan dan daya listrik pada kamar
operasi di rumah sakit. – Sistem alarm kebakaran – Proses industri dimana listrik tidak
boleh padam. – Alat komunikasi – Dll
- Genset dapat di rancang mengganti daya listrik (cover) dari PLN sebesar: 100 %, 80%,
75%, 60%, 50%, dan seterusnya dari seluruh kebutuhan daya listrik.
Diagram listrik
36
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
Ruang Genset :
1Lokasi ruang Genset
37
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
BAB III
ANALISIS RANCANGAN UTILITAS
3.1 Sistem Plumbing
Reservoir
Atas
PDAM Meteran
Pompa Pompa
Reservoir Unit
Bawah
a. Selama airnya digunakan, perubahan tekanan yang terjadi pada alat plumbing
hampir tidak berarti.
b. Sistem pompa yang menaikkan air ke tangki atas bekerja secara otomatis dengan
cara yang sangat sederhana sehingga kesulitan dapat ditekan.
38
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
Untuk pemakaian jangka panjang sistem ini termasuk efektif dan efisien walaupun biaya
pembuatannya mahal. Apabila jumlah lantai sangat banyak, tekanan air dalam pila sangat
tinggi, sehingga pipa dapat pecah karena tekanan tinggi (setiap tujuh meter tekanan pipa
menerima tekanan sebesar 1 atmosfir), maka down feed system ini dilengkapi dengan:
1. Spillback Tank.
Berupa tangki pembantu yang diletakkan pada setiap lantai tertentu. Tiap tangki dilengkapi
dengan katup pengendali tekanan. Bila tekanan air tinggi maka katup akan menutup. Hal
terpenting dalam sistem tangki atap ini adalah menentukan letak tangki tersebut apakah
39
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
dipasang dalam langit-langit, di atas atap, atau dipasang dalam menara khusus. Penentuan ini
harus didasarkan pada jenis alat plumbing yang terpasang pada lantai tertinggi bangunan dan
yang menentukan tekanan kerja tertinggi.
a.Air yang telah dipompakan dalam spill back tank yang ada pada beberapa lantai sehingga
udara di dalamnya terkompresi.
b.Air dalam tangki tersebut dialirkan dalam sistem distribusi bangunan. Pompa diatur secara
otomatis oleh suatu detektor yang menggerakkan saklar motor listrik penggerak pompa.
c.Pompa berhenti bekerja kalau tekanan tangki telah mencapai batas maksimum yang
ditetapkan dan bekerja kemabali setelah tekanan tangki mencapai suatu batas minimum yang
telah ditetapkan pula. Daerah fluktuasi tekanan ini biasanya ditetapkan antara 1,0-1,5 kg/cm’.
Pada jumlah lantai yang relatif banyak, ada kemungkinan tekanan dalam pipa sangat
tinggi sehingga perlu direduksi dengan katup (valve). Katup-katup tersebut diletakkan
40
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
c. Menurut cara pengaliran Sistem gravitasi yaitu air buangan mengalir dari tempat yang
lebih tinggi secara gravitasi ke saluran umum yang letaknya lebih rendah. Pada Kantor
Sewa ini ada juga yang menggunakan sistem bertekanan dimana air buangan
41
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
d. Menurut letaknya , letak STP (sewage treatment plant) berada diujung site namun
terpisah dengan bangunan, sehingga sistem pembuangannya terletak di luar
bangunan.
Sistem jaringan yang digunakan pada Sewa Kantor adalah two pipe system
dimana pipa saluran air tinja dengan air kotor dipisah lalu digabungkan di ruang STP
(sewage treatment plant) lalu dipompa menuju riol kota selanjutnya.
42
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
Untuk mengangkut para tamu dan juga pengguna gedung secara cepat, disediakan juga
transportasi vertikal untuk mengakomodasinya. Yaitu lift, berjumlah 2 unit lift berukuran
besar yang dapat menampung maksimal 24 orang ini disediakan untuk mempersingkat waktu
tempuh dari lantai menuju lantai lainnya mulai dari lantai basement hingga lantai paling atas.
Dan 1 lift barang.
43
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
Kantor
Sewa
44
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
- Gardu listrik merupakan bangunan milik PLN atau konsumen demi kepentingan
konsumen.
- Terdapat 3 jenis gardu listrik, yaitu: – GI: Gardu Induk – GD: Gardu Distribusi –
GSD: Gardu Sub Distribusi
- Gardu Induk (500-150 KvA): – Luas tanah 2,5-3,0 Ha, datar, di pinggir jalan besar
–Terdapat bangunan kontrol + office : 15 x 54m – Terdapat swith yard – Terdapat
gardu distribusi
- Gardu Distribusi (20 KvA) – Jaringan distribusi (20 KvA) – Contohnya gardu di
kampus: ITB, UNPAD, dll
Ukuran GD
3 x3,6 m
- Untuk sumber listrik pada bangunan selain dari PLN, didapatkan dari Genset.
- Genset berfungi untuk: – Mengganti beban PLN, bila listrik padam atau tidak ada listrik.
– Keadaan darurat: keadaan yang tidak biasa/ tidak dikehendaki yang membahayakan
keselamatan manusia dan keamanan bangunan beserta isinya yang ditimbulkan oleh
penyediaan listrik utama yang terganggu.
- Genset menyediakan daya listrik pada bangunan untuk: – Penerangan secukupnya (yang
diperlukan saja), atau penerangan keseluruhan. – Keperluan pendingin (AC) – (cool room
– laboratorium, ruang kontrol, dll). – Alat bantu mekanis untuk pernafasan pada rumah
sakit. – Ventilasi ruangan (exhauster) – Penerangan dan daya listrik pada kamar operasi
45
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
di rumah sakit. – Sistem alarm kebakaran – Proses industri dimana listrik tidak boleh
padam. – Alat komunikasi – Dll
- Genset dapat di rancang mengganti daya listrik (cover) dari PLN sebesar: 100 %, 80%,
75%, 60%, 50%, dan seterusnya dari seluruh kebutuhan daya listrik.
Diagram listrik
Ruang Genset :
1Lokasi ruang Genset
- Harus bebas air (banjir, bocor, dll).
- Tidak di basement (karena ada kemungkinan bocor, banjir).
- Mudah dicapai dari luar, tidak terhalang sesuatu. – Bila bersebelahan
dengan ruang bahan bakar maka dipisahkan oleh dinding tahan api.
2. Konstruksi/ struktur ruang Genset
- Terpisah dari gedung utama
- Tahan kerusakan, tahan api
– Tidak ditembus oleh pipa-pipa (selain pipa kebakaran)
46
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
2. Speaker
Speaker berfungsi untuk menyiarkan alarm dan informasi-informasi penting kepada
pengguna Kantor Sewa saat terjadi keadaan bahaya. Dengan adanya speaker pada lorong-
lorong bangunan, alarm bahaya diharapkan dapat terdengar pengguna dari seluruh sudut
Kantor sehingga proses evakuasi dapat dilaksanakan dengan cepat.
47
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
Terdapat juga deteksi api manual, yaitu dengan adanya tuas deteksi yang dapat ditarik oleh
pengguna bangunan jika meliat adanya api pada bangunan sehingga akan menghidupkan alarm
pada seluruh Kantor. Tuas tersebut berada pada kotak berwarna merah cerah dengan tujuan
warna mencolok sehingga mudah untuk dicari.
4.Fire Extinguisher
Merupakan sebuah tabung berisi gas karbon. Tabung ini biasanya berwarna merah ini
tidak terhubung dengan sistem khusus dan dipergunakan secara manual. Biasanya diletakkan
di tempat publik dan selasar yang mudah dilihat dan dijangkau.
Pada Kantor Sewa, Fire extuingisher terdapat di tempattempat strategis yang dapat dilihat dan
dijangkau dengan mudah. Fire Extenguisher pada bangunan Kantor
ditempatkan pada kotak merah (warna mencolok) agar dapat dilokasikan bila terdapat
kebakaran.
Pada Kantor Sewa, tidak terdapat sistem sprinkle, tetapi terdapat sistem CCTV untuk
keamanan dan untuk mengontrol keadaan berbahaya seperti kebakaran.
48
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
BAB IV
USULAN RANCANGAN UTILITAS
49
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
50
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
Gambar AC Central
Lift Barang
51 umum
Tangga
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
System telekomunikasi yang digunakan pada kantor sewa yaitu menggunakan alat
PABX yang merupakan teknologi yang canggih karena dapat digunakan sebagai telepon,
modem dan mesin fax, serta bisa dipakai sebagai alat komunikasi internal.
Sistem jaringan listrik yang digunakan pada kantor sewa yaitu menggunakan
system jaringan dari PLN dan genset. Genset digunakan apabila jaringan listrik dari PLN
terganggu.
GENSET
52
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
Gardu Listrik
Tangga Darurat
System pengelolaan sampah yang dilakukan pada kantor sewa yaitu di setiap ruang
kantor sewa akan disediakan tong sampah , kemudian sampah dibuang di shaft sampah yang
terletak di core yang dibawahnya tersedia bak sampah. Kemudian dari bak sampah dibuang
menggunakan mobil sampah.
53
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
Shaft Sampah
54
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
BAB V
PRODUK RANCANGAN
Garis Ungu : Pipa Air bersih dari Ground tank ke roof tank
Garis Biru : Pipa Dari Ground Tank
Garis Kuning : Pipa Black Water
Garis Abu abu : Pipa Grey water
Pada system transportasi vertical menggunakan tangga umum, tangga darurat, dan lift.
55
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
56
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
57
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari data dan fakta yang telah dipaparkan diatas maka penulis
dapat menyimpulkan bahwa pada bangunan tinggi diperlukan
perancangan dan pemilihan system jaringan utilitas yang baik. Yang
dapat memberi kenyamanan dan keamanan bagi owner dan para
pengunjung lainnya.
6.2 Saran
58
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR
PRODI D-IV ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78124
Website: https://www.polnep.ac.id/
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/311273894/Laporan-Bab-I-Dan-II-Utilitas-
bangunan-Tinggi
https://www.scribd.com/doc/29441548/LAPORAN-UTILITAS
http://www.academia.edu/6779570/UTILITAS_HOTEL_AMARIS_YOGYAKARTA
https://cvastro.com/sistem-perawatan-ac-sentral-ruangan.htm
https://www.slideshare.net/leeyurijoona/utilitas-gedung
http://ilmudasardanteknik.blogspot.com/2016/10/UtilitasBangunanSistemTeleko
munikasiBagunanGedungPerkantoran.html
https://www.ilmutekniksipil.com/utilitas-gedung/sistem-transportasi-dalam-
gedung-bertingkat
https://buildingutility.wordpress.com/2011/03/28/transportasi-vertikal/
https://digilib.uns.ac.id/.../Kantor-sewa-dan-apartemen-di-jakarta-dengan-pendekatan-ars...
59