lingkungan buatan yang sekaligus menjadi tempat manusia membina kehidupannya. Lingkungan buatan ini dibatasi oleh bidang- bidang pembentuknya sehingga tercipta iklim mikro bangunan. sangat tergantung pada faktor-faktor kenyamanan baik fisik maupun psikis bagi penghuninya. KENYAMANAN FISIK Faktor-faktor kenyamanan fisik antara lain meliputi kenyamanan pengelihatan (visual), kenyamanan panas (thermal), kenyamanan suara (audial), kenyamanan gerakan (fleksibilitas) dan kenyamanan bau-bauan (aromatik). Sedangkan faktor-faktor psikis merupakan hasil pencerapan indera terhadap faktor-faktor fisik yang dirasakan. PENGHEMATAN ENERGI: RANCANGAN HEMAT ENERGI
Hal – hal yang dapat dilakukan dalam rangka
rancangan hemat energi: - Meminimalkan perolehan panas matahari - Orientasi bangunan Utara-Selatan (memanjang Timur-Barat) - Organisasi ruang: Aktivitas/Ruang Utama Diletakkan di Tengah Bangunan, Diapait oleh Ruang-ruang Penunjang/Service di Sisi Timur- Barat - Memaksimalkan Pelepasan Panas Bangunan - Memaksimalkan Radiasi Panas dari Plafon (untuk Lantai Teratas) - Hindari Radiasi Matahari Memasuki Bangunan atau Mengenai Bidang Kaca - Optimalkan Ventilasi silang (untuk Bangunan non-AC) - Warna Cerah dan Tekstur Halus Dinding Luar Bangunan - Meminimalkan Penggunaan Material Keras Untuk Menutup Permukaan Halaman Pada Rancangan Ruang Luar PEMANFAATAN ENERGI TERBARUKAN:RANCANGAN AKTIF
Sumber energi lain di luar minyak bumi yang digunakan
sebagai pembangkit listrik adalah energi nuklir Sumber energi ini sebetulnya relatif bersih dengan harga yang cukup bersaing setelah digunakan beberapa waktu, namun yang menjadi kendala adalah sampah radioaktif yang dihasilkan dari reaksi fusi Uranium pada reaktor pembangkit Energi terbarukan merupakan energi yang dihasilkan dari sumber yang keberadaannya kontinyu atau dengan cepat dapat diperbarui KONSEP ZERO ENERGY BUILDING (ZEB) Zero Energy Building (ZEB) merupakan pemahaman bangunan yang secara keseluruhan (net) tidak mengkonsumsi energi yang bersumber dari listrik negara (PLN) maupun bahan bakar fosil Meskipun demikian, mengingat beberapa sumber energi terbarukan seperti energi matahari dan angin, sering kali tergantung kepada kondisi cuaca setempat yang kadang kala tidak mendukung, konsepsi ZEB masih membuka kemungkinan penggunaan energi fosil pada saat tertentu