Anda di halaman 1dari 4

MANAJEMEN LABORATORIUM

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PENJAMINAN MUTU BERDASARKAN


UJI MEMASTIKAN KECERMATAN (POCT)
(Advantage and Disadvantage of Quality Assurance based on Point of Care Testing/
POCT)

Hartono Kahar

ABSTRACT
Laboratory examination especially for critical care such as emergency care, intensive care has been developed near the site of patient
care which is referred to point-of-care testing (POCT). As to the definition of POCT, there are many synonyms such as ancillary testing,
satellite testing, and bedside testing, near patient testing, home testing, self-management, patient self-management, remote testing and
physician’s office laboratories. Based on evidence-based POCT, the National Academy of Clinical Biochemistry (NACB) has recommended
some POCT such as coagulation tests, transcutan bilirubin testing, marker for acute coronary syndromes, diabetes mellitus, drugs
and ethanol, Infectious disease testing, occult blood test, pH testing, renal function test, intraoperative PTH, renal function test and
reproduction test. Some researchers conclude that performing POCT for critical care is efficient, while others found it not efficient,
therefore, careful assessment of the advantages and disadvantages is important when implementing POCT. Nurses are the personnel
in the acute care unit who often perform POCT; however they desire that laboratory personnel take the responsibility, therefore it is
important to discuss which personnel are appropriate to conduct quality control of POCT.

Key word: POCT, advantage, disadvantage, quality assurance

PENDAHULUAN testing), ujian sisi ranjang (bedside testing), ujian


dekat penderita (near patient testing), ujian di
Pada tahun 1960-an timbul arah (trend) baru rumah (home testing), swapenatalaksanaan (self-
dalam pemeriksaan laboratorik klinis menjadi praktis management), swapenatalaksanaan penderita (patient
dan otomatis, sehingga pengembangan teknologi self-management), ujian jarak jauh (remote testing),
menjadi lebih kecil, penggunaannya mudah terutama ujian laboratorium di tempat praktek (physician’s
untuk pemeriksaan laboratorik di unit gawat darurat. office laboratories testing),3 ujian samping pilih ganti
Hal tersebut terjawab dengan dibuatnya gula darah (alternative-side testing), ujian awapusat (decentralized
terjinjing (portable blood glucose).1 Pada pertengahan testing), ujian luar laboratorium (out of laboratory
tahun 1980 mulai diperkenalkan teknologi ujian testing).1
memastikan kecermatan (Point of care testing/POCT) POCT digunakan oleh perawat atau tenaga
yang pada waktu itu berupa carik celup (dipstick) kesehatan lain yang tidak mempunyai dasar ilmu
untuk pemeriksaan air kemih (urine) secara cepat.2 pengetahuan laboratorium, sehingga mereka tidak
Ujian memastikan kecermatan (Point of care mengerti pengawasan mutu atas hasil pemeriksaan
testing/POCT) didefinisikan sebagai pemeriksaan POCT. Perawat di unit perawatan kritis mau
uji diagnostik yang berdekatan dengan perawatan melaksanakan pemeriksaan menggunakan POCT bila
penderita.2,3 Secara lebih luas POCT dinyatakan memang bermanfaat bagi penderita, tetapi mereka
sebagai uji laboratorik yang dilaksanakan oleh menginginkan bahwa mutu POCT adalah menjadi
petugas (personal) yang berlatar belakang tanggung jawab laboratorium pusat.4
pendidikan bukan laboratorik klinis atau dilakukan Kesalahan dalam menangani penderita 50%
oleh penderitanya sendiri. Dengan demikian maka disebabkan karena kesalahan petunjuk (indikasi), 32%
POCT dapat bersinonim lebih luas pula yakni: ujian gagal dalam bertindak karena ketidak sesuai dengan
sampingan (ancillary testing), ujian satelit (satellite hasil pemeriksaan uji dan 55% terjadi kelambatan
diagnosis karena keterlambatan hasil pemeriksaan
laboratorik.4 Hasil pemeriksaan menggunakan POCT
mempercepat hasil pemeriksaan laboratorik, tetapi
hasilnya tidak benar. Hal tersebut akan menyebabkan
* Bagian Patologi Klinik FK Unair/RSU Dr Soetomo email: hartono_kahar@
telkom.net prosedur merawat penderita mengikuti aturan dan

38
berdampak hasil layanan tidak sesuai sampai terjadi Keuntungan lain dengan penggunaan POCT
kematian (fatal).5 Didasari data FDA (food and drug ialah jika dirancang menarik akan lebih berdaya
administration) Amerika Serikat antara tahun 1984 tarik (atraktif) dalam meyakinkan penderita saat
sampai 1992 menunjukkan adanya 24 kematian perawatan.4
dan 984 morbiditas akibat penggunaan POCT untuk
pemeriksaan glukosa yang tidak tepat.5 Dalam artikel Kerugian penggunaan POCT
ini akan dibahas untung rugi menggunakan POCT
Pemeriksaan dengan POCT lebih mahal
serta penatalaksanaan (manajemen) mutu POCT.
dibandingkan dengan pemeriksaan cara yang lazim
(konvensional) oleh laboratorium pusat (sentral).
Keuntungan penggunaan POCT
Hal ini disebabkan karena pemeriksaan menggunakan
Penggunaan POCT dilakukan berdekatan dengan alat otomatis dapat mengurangi biaya per pengujian
penderita, sehingga dapat memutus mata rantai (POCT 2003). Penggunaan POCT yang mudah
penyerahan permintaan pemeriksaan, pengiriman dan cepat dapat menimbulkan pemeriksaan yang
(transportasi) sampel ke laboratorium atau melebihi keperluan atau tidak tepat, yang justru
penyampaian hasil pemeriksaan dari laboratorium dapat menimbulkan risiko terhadap penderita itu
perujuk, sehingga dapat mengurangi kitaran sendiri. Walau tampaknya POCT tidak mahal tetapi
waktu (turn-around time) yang berpengaruh dalam penggunaan yang tidak tepat justru akan menambah
menetapkan tindakan perawatan.1,4,5 biaya yang lebih tinggi.3
Hasil memeriksa yang cepat bermanfaat bagi Penggunaan sampel darah yang sedikit, sukar
dokter yang merawat penderita, sehingga ia dapat untuk mengetahui mutu (kualitas) sampel yang dapat
menganalisis perkembangan keadaan penderita, berpengaruh terhadap ketepatan hasil memeriksaan
dapat mengambil langkah perawatan selanjutnya dengan POCT misalnya hemolisis, lipemia dan obat-
dan dapat mendiskusikannya dengan penderita obatan.6
atau keluarganya. Yaitu langkah apa yang sebaiknya Dengan tambahan pemeriksaan POCT akan
akan dilakukan terhadap penderita, sehingga dapat menambah beban perawat khususnya di unit
menurunkan kitaran waktu pengobatan (theraupetic pelayanan yang jumlah petugasnya terbatas. Di
turnaround time).4 Di samping itu kegiatan tersebut samping itu, banyak POCT yang tidak dapat mencatat
dapat segera menjelaskan kepada penderita atau hasil periksaan dalam jumlah besar atau dicetak
keluarganya yang berarti meningkatkan tatap melalui kertas bahang (thermal paper) yang tidak
antarmuka klinik dengan penderita (clinical-patient bertahan lama. Oleh karena itu hasil pemeriksaan
interface), sehingga memuaskan penderita (customer dengan POCT harus dicatat atau didokumentasi
satisfaction) dan menyenangkan bagi peklinik dengan baik, kegiatan ini jelas menambah beban
(convenience for the clinician).4 para perawat.7
Keuntungan lain penggunaan POCT ialah karena Beberapa POCT memerlukan biaya operasional
dilakukan di dekat penderita, yang akan mengurangi dan perawatan yang mahal, bahkan perlu subsidi
kesalahan iatrogenik pra-analitik, misalnya dana.7 Dalam hal pemantapan mutu juga menambah
hipoglikemia sampel yang tidak segera diperiksa.4 beban, seperti pembelian bahan kontrol, karena harus
POCT tidak memerlukan penanganan sampel dilakukan untuk semua alat POCT yang dimiliki.
seperti pemusingan (sentrifugasi) atau tambahan Semakin banyak memiliki POCT yang tersebar di
kegiatan lainnya, sehingga jenis uji ini tepat untuk unit pelayanan, maka semakin besar perawatan dan
pemeriksaan bahan analisis (analit) yang tidak stabil tindakan pemantapan mutu tersebut.2
misalnya gas darah.1
Pada pemeriksaan darah secara lazim Penjaminan mutu (quality assurance) POCT
(konvensional) diperlukan jumlah yang cukup besar
Berdasarkan penjelasan di atas, pelaksana
dibandingkan dengan penggunaan POCT yang
pemeriksa laboratorik menggunakan POCT yang
hanya memerlukan sedikit volume. Hal ini dapat
dilakukan oleh tenaga perawat atau tenaga kesehatan
mencegah kehilangan darah (iatrogenic blood loss)
lain yang tidak mempunyai dasar pendidikan
khususnya bagi penderita yang berada di ruang
ilmu laboratorium dan teknologi laboratorium.
perawatan intensif yang rawan terhadap transfusi
Dengan demikian, kelayakan alat POCT yang juga
berulang dengan berbagai dampak negatifnya seperti
menyangkut ketelitian (akurasi) dan ketepatan
biaya dan risiko transfusi.4 Penggunaan POCT tidak
(presisi) hasil pemeriksaan merupakan tanggung
perlu memakai tenaga khusus berpendidikan ilmu
jawab laboratorium pusat. Dan berdasarkan landasan
laboratorium, tetapi bisa dilakukan oleh tenaga
pembuktian (evidence-base) untuk penjaminan mutu
kesehatan lain seperti perawat. Asalkan ia telah
POCT disarankan melaksanakannya secara resmi
mendapatkan pelatihan yang memadai, agar dapat
(formal) sebagai pendukung penatalaksanaan
memeriksa dengan baik. Hal ini dapat mengatasi
(manajemen) risiko dan mengurangi kegalatan
keterbatasan jumlah tenaga analis.2

Keuntungan dan Kerugian Penjaminan Mutu - Kahar 39


Tabel 1. Proses kegiatan dalam rangka penjaminan mutu (Quality Assurance)

Pra-analitik Analitik Pasca-analitik


Penguatan tanda pengenal Penanganan (Operasional) alat Pembuangan sisa sampel dengan benar
(Konfirmasi Identitas) penderita
Mutu (Kualitas) sampel Tanda pengenal (Identitas) pelaksana Kebersihan
(operator) dan penderita
Teknik phlebotomy aseptik Persiapan sampel sebelum dianalisis Penafsiran (Interpretasi) hasil
Ketepatan tabung penampung Teknik analisis yang tepat Perhatian terhadap hasil abnormal
Permintaan Perawatan alat Dokumentasi penderita
Sampel kapiler Peneraan (Kalibrasi) Kegiatan audit
Penandaan /pelabelan sampel Pengendalian mutu (Quality control) Pencatatan ketangguhan (Kompetensi)
Pengiriman (Transportasi ) sampel Penyelesaian masalah (Troubleshooting) Ujian keahlian (Proficiency testing)

medis (medical error) sebagai tingkat (level) mutu peralatan tertentu seperti: (a) penganalisis gas
B, golongan (class) III (NACB, 2004). 3 Dengan darah (bloodgass analyzer) ditera (kalibrasi) sesuai
demikian, penatalaksanaan (manajemen) mutu petunjuk pabrik dan menganalisis satu pengendali
hendaknya dilakukan oleh laboratorium induk, dan (kontrol) setiap 8 jam, (b) penganalisis hematologis
laboratorium induk ditetapkan sebagai bakuan emas (Hematology analyzer) dengan mengendalikan
(gold standard).4 (kontrol) dengan dua level setiap 8 jam, (c)
Kegiatan penjaminan mutu (quality assurance) Automated coagulation lakukan kontrol dengan dua
meliputi proses kegiatan penyempurnaan mutu dan tingkatan (level) setiap 8 jam atau setiap pergantian
memantapkan mutu. Kegiatan penyempurnaan mutu reagen.8
meliputi pemantapan mutu dalam (internal) dan luar Pengendalian mutu luar (External quality
(eksternal) (NACB, 2004).3 Kegiatan penjaminan control) hendaknya dilakukan secara teratur dengan
mutu (quality assurance) secara lebih luas mencakup mengikuti program yang dilaksanakan oleh organisasi
kegiatan meningkatkan kinerja yang meliputi: pra- independen atau yang telah ditetapkan misalnya di
analitik, analitik dan pasca-analitik (Tabel 1). Dalam Australia dilaksanakan oleh RCPA-QAP (Royal College
hal ini dengan melakukan musyawarah (konsultasi) of Australian Pathologist- Quality Assessment Program)
dengan dokter pengguna POCT atau tenaga dan (Canterbury, pre-analytic).
kesehatan lain, melakukan audit secara berkala Perawatan yang dilakukan termasuk: penggantian
(periodik), melakukan penilaian (evaluasi) secara perangkat keras (hardware) dan perangkat
berkala (periodik) pola pelayanan dengan POCT lunak (software); pemberian laporan: perawatan
serta melakukan penilaian (evaluasi) pelaksanaan pencegahan, perbaikan alat, dan pengendalian mutu
program penjaminan mutu (quality assurance) oleh (quality control).
tim pemantapan mutu.3 Tampak arah (trend) penggunaan POCT semakin
Penatalaksanaan (Manajemen) mutu POCT meningkat, hal ini disebabkan karena semakin
meliputi penilaian (evaluasi) proses, memantapkan banyak dipasarkan dan terjangkau harganya.
mutu, pencatatan dan regulasi. Pemantapan mutu Sehingga banyak pengguna POCT. Keadaan ini
dengan mengendalikan mutu (quality control) baik harus dilakukan dengan pengaturan (regulasi)
dalam dan luar (internal quality control, external misalnya di USA dengan program penyempurnaan
quality control). Untuk POCT yang melaksanakan pembenahan laboratorium klinik (the clinical
uji penepian (sederhana) (waived test) pemantapan laboratory improvement amendement /CLIA). 8 Untuk
mutu dengan cara mengikuti petunjuk (instruksi) di Indonesia perlu ada pengaturan penggunaan
yang diperoleh dari pabrik yang mengeluarkan alat oleh pihak yang berwewenang seperti Departemen
POCT tersebut. Kesehatan.
Untuk POCT yang dilakukan dengan uji yang
lebih rumpil (kompleks), maka dilaksanakan antara
lain: mengikuti petunjuk (instruksi) menggunakan SIMPULAN
alat guna meningkatkan kinerja alat, menyusun
prosedur melaksanakan pemeriksaan, serta prosedur POCT semakin banyak digunakan karena terdapat
mencatat hasil periksaan. Di samping itu melakukan beberapa keuntungan, tetapi juga terdapat beberapa
prosedur menera (kalibrasi) sekurang-kurangnya kerugian. Penggunaan POCT yang dilakukan
setiap 6 bulan sekali, memeriksa pembanding kendali oleh petugas bukan laboratorium (personal non
(kontrol) sekurang-kurangnya dengan dua tingkatan laboratoric), perlu penatalaksanaan (manajemen)
(level) setiap 24 jam serta melakukan pencatatan. mutu agar hasil pemeriksaan dengan cara tersebut
Dan selanjutnya menyusun prosedur memantapkan terjamin dan dapat dipercaya. Alat POCT saat
ini semakin mudah didapatkan tetapi belum ada

40 Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory, Vol. 13, No. 1, Nov. 2006: 38-41
pengaturannya (regulasi) dalam menggunakannya, 4. Kost GJ, Ehrmeyer SS, Chernow B, Winkelman JW, Zaloga GP,
sehingga perlu diatur dan ditetapkan siapa yang Dellinger RP and Terry S. The Laboratory. Clinical Interface.
Point of Care Testing. Chest, 1999; 15: 1140–1154.
memenuhi persyaratan sebagai pengguna POCT. 5. Murphy MJ. Point of care testing: no pain, no gain (editorial).
Q J Med , 2001; 94: 571–3.
6. POCT Coordinator. Competencies. Canterbury Health
Laboratories Christchurch Hospital. © Canterbury Health
DAFTAR PUSTAKA District Board. 2003. http://www.cdhb.govt.nz/ch_labs/
competencies.htm ( accesed Sept 12, 2006).
1. Jahn UR, Alen HV. Near-patient testing-Dpoint-of-care or point
7. POCT Coordinator. Frequently Asked Questions about POCT,
of costs and convenience? British Journal Of Anaesthesia, April,
2003. http://www.cdhb.govt.nz/ch_labs/faq.htm#advantage
2003; 90(4): 425–7.
s%20and%20disadvantages. (accesed Sept 12, 2006).
2. Boblett J. Point of Care Testing Technology, 2006. http://
8. Westgard JO, Burnett RW and Bowers GN. Quality management
wwwumdnj.edu.idsweb/tech_reviews/John_Boblett/index.
science in clinical chemistry: a Dynamic framework for
html. (accesed Sept 8, 2006).
continuos improvement of Quality , Clin.Chem. 1990; 36(10):
3. Jacobs E, Goldsmith B, Larrson L, Richardson H and Louis PS.
1712–1716.
NACB Laboratory Medicine Practice Guidelines Evidence-based
Practice for Point of Care Testing, Introduction. http://www.
nacb.org/lmpg/poct/introduction.pdf (accesed Oct 9, 2006).

Keuntungan dan Kerugian Penjaminan Mutu - Kahar 41

Anda mungkin juga menyukai