Anda di halaman 1dari 17

PEDOMAN

PELAYANAN UNIT KERJA


KLINIK OBGYN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LANGSA


Jln. A. Yani No. 01 Kota Langsa
Telp. (0641) 22051-21457-21009, Fax. (0641) 22051
Email: rsulangsa@gmail.com, rsudlangsa@yahoo.com
Website: www.rsud.langsakota.go.id
PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI RAWAT JALAN

DAFTAR ISI

 Halaman Judul
 Daftar Isi
 BAB I. Pendahuluan
o 1.1. Latar Belakang
o 1.2. Tujuan Pedoman
o 1.3. Ruang Lingkup Pelayanan
o 1.4. Batasan Operasional
o 1.5. Landasan Hukum
 BAB II. Standar Ketenagaan
o 2.1. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
o 2.2. Distribusi Ketenagaan
o 2.3. Pengaturan Jaga / Dinas
 BAB III. Standar Fasilitas
o 3.1. Denah Ruang
o 3.2. Standar Fasilitas
 BAB IV. Tata Laksana Pelayanan
o 4.1. Pasien Umum
o 4.2. Pasien VIP
o 4.3. Pasien One Day Care
 BAB V. Logistik
 BAB VI. Keselamatan Pasien
 BAB VII. Keselamatan Kerja
 BAB VIII. Pengendalian Mutu
 BAB IX. Penutup
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG.

Pada saat pasien berkunjung ke sebuah pelayanan kesehatan, harapan pasien adalah
mendapatkan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya dan dengan waktu sesingkat-
singkatnya. Pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, klinik swasta maupun
dokter praktek sesungguhnya tidak hanya memberikan pelayanan medis profesional
namun juga memberikan pelayanan umum kepada masyarakat. Selain mendapatkan
pelayanan kesehatan sebaik- baiknya, pasien dan keluarga juga mengharapkan
kenyamanan dan keamanan baik dari segi petugas yang cekatan, kenyamanan ruang
tunggu, antrian yang tidak terlalu lama, kebersihan toilet maupun dari sumber daya
manusia yang bertugas ditempat pelayanan kesehatan tersebut harus profesional. Selain
itu instalasi rawat jalan sebagai salah satu tempat pelayanan yang pertama, yang
diharapkan pasien maupun keluarga pasien adalah sebagai tempat pemberi informasi yang
jelas sebelum pasien mendapatkan tindakan / pelayanan berikutnya bahkan sampai
memerlukan rawat inap.

Sebagai bagian dari rumah sakit, insalasi rawat jalan berupaya meningkatkan pelayanan
kesehatan dan berusaha memenuhi segala aspek mutu kesehatan. Dalam pertumbuhan dan
perkembangannya serta tuntutan masyarakat akan pemenuhan kesehatan yang prima
maka instalasi rawat jalan sampai tahun ini menambah pelayanan diantaranya klinik mata,
THT, saraf, kedokteran jiwa, orthopedi, rehabilitasi medik, paru, gizi, serta tidak menutup
kemungkinan pelayanan ini akan terus bertambah.
1.2. TUJUAN PEDOMAN.

a. Tujuan khusus

Terwujudnya penyelanggaraan pelayanan kesehatan di instalasi rawat jalan dengan mutu


tinggi serta mengutamakan keselamatan pasien.

b. Tujuan umum

 Pelayanan kesehatan di instalasi rawat jalan dapat berjalan dengan baik


berdasarkan SPO sehingga keselamatan pasien dapat dimaksimalkan.
 Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata,terjangkau dengan pengutamaan
pada upaya preventif dan kuratif.
 Menciptakan instalasi rawat jalan dengan pelayanan yang nyaman dan lingkungan
yang aman.
 Menjadi instalasi rawat jalan dengan SDM yang berbelas kasih, asertif,
profesional, tim, dan sejahtera.

1.3. RUANG LINGKUP PELAYANAN

1. Ruang lingkup pelayanan klinik umum : Memberikan pelayanan dengan lingkup


yang terbatas yaitu pasien dengan diagnosa yang ringan dan di periksa oleh dokter
umum.
2. Ruang lingkup pelayanan klinik spesialistik : Memberikan pelayanan kepada
pasien yang memerlukan penanganan lebih lanjut dengan dilayani oleh dokter
spesialis.
3. Ruang lingkup pelayanan one day care : Memberikan pelayanan kepada pasien
yang memerlukan perawatan observasi selama sehari,setelah itu pasien bisa dilihat
lagi apakah sudah bisa diijinkan rawat jalan atau memerlukan rawat inap.
1.4. BATASAN OPERASIONAL

a. Pelayanan klinik :

1. Klinik Umum dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan dan


penentuan diagnosa dan yang memeriksa adalah dokter umum.
2. Klinik Obgyn dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan kehamilan,
konsultasi kandungan / alat kontrasepsi, penentuan diagnosa, tindakan
pemasangan dan lepas alat kontrasepsi iud. yang melayani adalah dokter
Sp.Obgyn.
3. Klinik Bedah dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan, penentuan
diagnosa dan rawat luka. Dokter yang melayani adalah dokter Sp.Bedah.
4. Klinik Dalam dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan dan
penentuan diagnosa. Dokter yang melayani adalah dokter Sp.PD
5. Klinik Anak dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan,penentuan
diagnosa serta pelayanan imunisasi.doter yang melayani adalah doter Sp.A
6. Klinik THT dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan, penentuan
diagnosa,tindakan tht salah satunya adalah spolling serumen. doter yang melayani
adalah doter Sp.THT
7. Klinik Mata dimana didalamnya mencakup pelayanan pemeriksaan,penentuan
diagnosa.doter yang melayani adalah dr.Sp.M
8. Klinik Gizi dimana didalamnya mencakup pelayanan konseling gizi.yang akan di
layani oleh instalasi Gizi.

b. Pelayanan Administrasi

1. Menerima daftar dari bagian admisi untuk didata dan membagi pendistribusian ke
poli pelayanan yang di tuju.
2. Mendata jumlah pasien untuk tiap tiap dokter.
3. Mencatat dan menerima pendaftaran per telepone bagi pasien yang kembali
kontrol klinik yang selanjutnya akan didaftarkan ke petugas pendaftaran.

1.5. LANDASAN HUKUM

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.


2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
971/MENKES/PER/XI/2009 Tentang Standar Kompetensi Pejabat Struktural
Kesehatan.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor.
340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/148/I/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik
Perawat.
7. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1464/MENKES/PER/X/2010 Tentang Izin Dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.
8. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor
1796/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan.
9. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan
Minimal Rumah Sakit.
10. Standar Asuhan Keperawatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1997.
11. Pedoman Uraian Tugas Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 1999.
12. Instrumen Evaluasi Penerapan Standar Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
13. Standar Peralatan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana Kesehatan, Departemen
Kesehatan Republik Indonesia 2001.
14. Standar Manajemen Pelayanan Keperawatan Dan Kebidanan Di Sarana
Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2001.
15. Standar Tenaga Keperawatan di Rumah Sakit, Departemen Kesehatan Republik
Indonesia 2005.
16. Dasar-dasar Asuhan Kebidanan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2005.
17. Pedoman Penanggulangan KLB – DBD Bagi Keperawatan di RS Dan Puskesmas,
Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2006.
18. Pedoman Pelayanan Perinatal Pada Rumah Sakit Umum kelas C Dan D
Departemen Kesehatan 1991.
19. Keputusan … tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit.
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

2.1. KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA.

Kualifikasi sumber daya manusia yang ada di instalasi rawat jalan adalah :

1. Tenaga Medis
Tenaga medis yang ada di instalasi rawat jalan adalah tenaga medis yang bersertifikat,dan
berkompeten dibidangnya dalam arti sudah lulus dari pendidikan kedokteran baik sebagai
dokter umum maupun dokter spesialis serta lulus dalam kredential yang di lakukan oleh
rumah sakit.

2. Tenaga Perawat
Untuk menunjang pelayanan perawatan di instalasi rawat jalan harus di dukung oleh
tenaga perawat yang memiliki ketrampilan, pendidikan dan pelatihan yang mendukung
dalam pelayanan instalasi rawat jalan.

3. Tenaga kesehatan lain


Dalam hal ini tenaga kesehatan lain juga juga diperlukan oleh instalasi rawat jalan untuk
mendukung berjalannya pelayanan rawat jalan,diantaranya ahli gizi,farmasi,dan pekarya
kesehatan yang terdidik dan terlatih.
2.2. DISTRIBUSI KETENAGAAN

NAMA KUALIFIKASI FORMAL & WAKTU JUMLAH


JABATAN INFORMAL KERJA SDM
Kepala Instalasi - Minimal lulusan D3 -Minimal 5 1
Keperawatan
-Pelatihan Manajemen tahun
Bangsal

Perawat pelaksana -Minimal lulusan D3 2


keperawatan

-Minimal lulusan D3
Bidan kebidanan 2

Pekarya kesehatan -Minimal lulusan SMA 1

-D1 asissten perawat

-Sertifikat pelatihan pekarya


kesehatan

2.3. PENGATURAN JAGA

Dalam pelayanan diinstalasi rawat jalan pengaturan jaga/ shift dinas diatur sebagai
berikut :

JAM JAM
NAMA JABATAN KETERANGAN
MASUK PULANG
1. Ka. klinik
obgyn
08.00 wib 16.45 wib
2. Staff klinik
obgyn
BAB III

STANDAR FASILITAS

3.1. DENAH KLINIK OBGYN


(Ada pada lampiran)

3.2. STANDAR FASILITAS

Kelengkapan alat dalam instalasi rawat jalan Rumah Sakit Umum di klinik Obgyn terdiri
dari :
1. Registrasi
– Meja komputer
– komputer
– kursi
– telepon
– Alat tulis ( balpoint,spidol warna,staples,lem )

2. Meja anamnesa
– Meja kerja
– Kursi
– Tensimeter dinding
– stetoskop
– Termometer suhu badan
– Alat ukur gula darah
– Timbangan dan alat ukur tinggi badan

3. Klinik spesialistik Obgyn


– Meja kerja
– Kursi
– Tempat tidur periksa pasien
– Lemari administrasi
– Tensimeter dinding / Tensimeter digital
– Stetoskop
– Senter
– Tongue spatel
– Termometer suhu badan
– Alat USG
- Tempat tidur periksa pasien ginekologi

- Timbang dan alat ukur tinggi badan

- Alat IUD Kit

- Alat Implan Kit


BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

Tata laksana palayanan dalam instalasi rawat jalan pada umumnya dikerjakan secara team
work, dilakukan sesuai asuhan keperawatan dan terdokumentasikan dengan baik.

4.1. PASIEN UMUM

Setelah menerima lyst dari bagian rekam medik, petugas registrasi akan memasukan data
ke komputer rawat jalan untuk ke pelayanan dokter yang di tuju,setelah terregister pasien
siap ke pelayanan anamnesa yang terdiri dari timbang badan, ukur suhu tubuh, tensimeter
dan pengecekan kadar gula darah bagi pasien yang tidak puasa dan selanjutnya pasien
siap untuk diperiksa dokter sesuai antrian, sedangkan pasien yang memerlukan
pemeriksaan darah secara lengkap dan perlu ke radiologi, maka segera dibuatkan lembar
permintaan pemeriksaan ke laboratorium dan radiologi.setelah semua hasil laboratorium
dan radiologi jadi baru pasien siap di periksa dokter. Setelah pasien menyelesaikan tahap
pemeriksaan dokter selanjutnya pasien menunggu didepan administrasi dan farmasi untuk
pembayaran dan menerima obat.

4.2. PASIEN ONE DAY CARE

Pasien one day care adalah pasien yang memerlukan perawatan dan observasi dalam satu
hari, apabila dalam satu hari perawatan / observasi tersebut pasien belum ada perubahan
kondisi yang lebih baik maka pasien dianjurkan untuk rawat inap. Pelayanan one day care
bekerjasama dengan instalasi rawat jalan untuk proses observasi yang lebih baik.

BAB V

LOGISTIK

NO PERSEDIAAN BARANG JUMLAH BARANG


1. Meja Kerja 3
2. Kursi 7
3. Tempat Tidur Pasien 1
4. Tensimeter dinding/Tensimeter digital 2
5. Stetoskop 1
6. Senter 1
7. Tongue spatel 1
8. Termometer suhu badan 0
9 Alat USG 1
10. Tempat tidur periksa pasien ginekologi 1
11. Timbang dan alat ukur tinggi badan 1
12. Alat IUD Kit 1
13. Alat Impalan Kit 1
BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

Keselamatan pasien rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman. Didalam instalasi rawat jalan ada beberapa standar yang harus
dilaksanakan dalam keselamatan pasien :

 Ketepatan identitas, dalam hal ini target yang harus terpenuhi adalah 100
%. Label identitas tidak tepat apabila tidak terpasang, salah pasang, salah
penulisan nama, salah penulisan gelar ( Tn,Ny,Sdr,An ) salah jenis kelamin dan
salah alamat.
 Terpasang gelang identitas bagi pasien yang akan rawat inap, dalam hal ini target
yang harus terpenuhi adalah 100 %.
 Bagi perawat atau petugas kesehatan yang memerlukan konsul dengan dokter via
telpon harus menggunakan metode SBAR, target yang harus terpenuhi 100 %.
 Ketepatan penyampaian hasil penunjang harus 100 %.yang dimaksud tidak tepat
apabila salah ketik, salah memasukkan diberkas pasien / list pasien lain.
 Ketepatan pemberian obat yang meliputi tepat identitas/pasien, tepat obat, tepat
dosis, tepat cara/rute (oral, parental, topikal, rektal, inhalasi ), tepat waktu dan
tepat dokumentasi.
BAB VII

KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu
bagi pekerjanya,perusahaan maupun bagi masyarakat dan lingkungan disekitar tempat
kerja tersebut.
Mengacu pada pengertian tersebut maka diharapkan setiap petugas medis maupun non
medis dapat menerapkan sistem keselamatan kerja diantaranya ;

 Tersedianya APD yang memenuhi standart serta dapat menggunakanya dengan


benar baik itu masker, penutup kepala, kaos tangan, skoret/apron, kacamata,
pelindung kaki dan sebagainya.
 Tersedianya tempat pembuangan sampah yang dibedakan infeksius dan non
infeksius serta terdapatnya tempat khusus untuk pembuangan jarum ataupun spuit
bekas.
 Aturan untuk tidak melakukan recuping jarum suntik setelah dipakai ke pasien.
 Setiap petugas medis menganggap bahwa setiap pasien dapat menularkan
penyakit sehingga unsur keselamatan kerja dapat terus dilaksanakan.
BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

1.Ketersediaan pelayanan di instalasi rawat jalan

Judul Ketersediaan pelayanan di instalasi rawat jalan


Tersedianya Pelayanan rawat jalan oleh tenaga yang kompeten di rumah sakit
Tujuan
sesuai dengan kelas rumah sakit
Dimensi Mutu Akses,kesinambungan pelayanan
Ketersediaan pelayanan adalah jenis-jenis pelayanan rawat jalan yang disediakan
Definisi Operasional
oleh rumah sakit sesuai dengan klasifikasi rumah sakit.
Frekuensi
1 bulan
Pengumpulan Data
Periode Analisa 3 bulan
Penanggung jawab
Kepala instalasi rawat jalan
pengumpul data

Indikator mutu Lainnya adalah :

 Dokter pemberi pelayanan diklinik spesialis


 Jam buka pelayanan
 Waktu tunggu rawat jalan
 Peresepan obat
 Kepuasan pasien
BAB IX

PENUTUP

Pada prinsipnya pelayanan instalasi rawat jalan adalah bagian pelayanan dari Rumah
Sakit Umum Daerah Langsa yang tidak hanya memberikan pelayanan berdasarkan
pemenuhan target finansial saja, tetapi sebuah pelayanan yang mengedepankan akan
kasih dan mengutamakan keselamatan pasien dengan cara meningkatkan sumber daya
manusia melalui pendidikan ataupun pelatihan – pelatihan.

Anda mungkin juga menyukai