Nutrisi Pada Ibu Hamil
Nutrisi Pada Ibu Hamil
Oleh:
Reni Septiana
12. 15. 1105
Pos-el: Renyayu326@yahoo.co.id
Nutrisi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi ibu suatu hari yang beranekaragam dan
mengandung zat tenaga. Ibu hamil membutuhkan tambahan energi untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin dengan tetap memperhatikan kebutuhan zat gizi ibu. Perbaikan nutrisi ibu hamil
merupakan bagian penting dari perbaikan gizi di masyarakat. Kekurangan asupan nutrisi
kemungkinan besar timbul pada ibu hamil, karena tubuh kurang mendapatkan masukan yng cukup
nutrisi dalam waktu lama baik kuatitas maupun kualitas. Beberapa faktor yang mempengaruhi
kebutuhan nutrisi ibu hamil yaitu umur, berat badan, suhu lingkungan, aktivitas, status kesehatan,
pengetahuan zat gizi dalam makanan, dan status ekonomi. Pada umumnya, ibu-ibu yang hamil dengan
kondisi kesehatan yang baik, dengan sistem reproduksi yang normal, tidak sering menderita sakit dan
gangguan nutrisi pada masa kehamilan. Kekurangan nutrisi akan berakibat berat badan lahir rendah,
prematur, dan kematian pada bayi sebelum lahir.
A. Pendahuluan
Latar belakang
Sejak dahulu kala makanan wanita hamil telah dianggap sangat penting,
sebab orang percaya bahwa makanan yang benar akan memberi dampak yang baik
bagi janin. Sehingga masyarakat membuat berbagai aturan makanan yang boleh
dimakan ibu hamil dan makanan yang ditaburkan, yang mana hal tersebut ternyata
sama sekali tibak benar dilihat dari segi kesehatan. misalnya, ibu hamil tidak
boleh makan banyak-banyak dengan tujuan agar bayinya tidak besar dan mudah
dilahirkan. Pendapat tersebut tidak dapat dibenarkan. (Johana, 1986)
memperingatkan agar berhati-hati dengan berpantangan garam pada waktu hamil,
sebab pada percobaan binatang terbukti bahwa kurangnya garam dapat
mempengaruhi otak janin.
Nutrisi ibu pada waktu hamil sangat penting untuk pertumbuhan janin
yang dikandungnya. Angka kejadian BBLR ( Berat Badan Lahir Rendah) lebih
tinggi di negara-negara yang sedang berkembang daripada di negara-negara yang
sudah maju. Hal ini disebabkan oleh keadaan sosial ekonomi yang rendah
mempengaruhi diet ibu. Nutrisi ibu yang baik diperlukan agar pertumbuhan janin
berjalan pesat dan tidak mengalami hambatan. Dimulai dari satu sel telur yang
setelah dibuahi tumbuh dengan pesat.
Rumusan Masalah
1. Prinsip nutrisi pada ibu hamil?
2. Status nutrisi pada ibu hamil?
3. Kebutuhan nutrisi pada ibu hamil?
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil?
5. Dampak kekurangan nutrisi pada ibu hamil?
6. Makanan yang harus dihindari pada saat hamil?
Tujuan
Mahasiswa setelah membaca makalah ini dapat mengetahui nutisi pada ibu
hamil, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nutrisi pada ibu hamil, dan dampak
kekurangan nutrisi serta makanan yang harus dihindari pada saat hamil.
B. Pembahasan
Status nutrisi ibu hamil pada waktu pembuahan dan selama hamil
dapat memengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Seorang ibu
yang sedang hamil mengalami kenaikan berat badan sebanyak 10-12 kg. pada
trimester pertama kenaikan itu hanya kurang dari 1 kg, trimester kedua kira-
kira 50%, dan trimester ketiga kira-kira 90%. Kenaikan tersebut meliputi
kenaikan komponen janin yaitu: pertumbuhan janin, plasenta, dan cairan
amnion (huliana, 2001).
Berat badan ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai umur
kehamilan dan berat badan yang bertambah normal akan menghasilkan anak
yang normal. Kenaikan berat badan ideal ibu hamil 7 kg untuk ibu gemuk dan
12,5 kg untuk ibu yang tidak gemuk. Jika kurang dari normal berisiko
keguguran, anak lahir prematur, berat badan lahir rendah, gangguan kekuatan
rahim mengeluarkan anak, dan pendarahan setelah persalinan.
3. Asam folat
Ibu yang mengkonsumsi jumlah asam folat adekuat sebelum
konsepsi dan selama bulan awal kehamilan menurunkan risiko
mengandung bayi dengan defek tuba neural misalnya: spina bifida
(tulang belakang tidak bersambung) dan anensefali (tanpa batok
kepala). Makanan yang kaya bentuk folat alami (folat) meliputi jus
jeruk, sayuran hijau, brokoli, dan asparagus.
4. Kalsium
Asupan kalsium adekuat sebelum hamil, jumlah yang
dikonsumsi tidak perlu meningkat. Namun, 1300 mg/hari kalsium
dianjurkan untuk remaja hamil dan diperlukan untuk pertumbuhan
tulang dan gigi, kontraksi otot dan sistem syaraf. Ibu yang tidak
mengonsumsi cukup kalsium dari makanan memerlukan suplemen
kalsium.
5. Zat besi
Suplemen 30 mg zat besi dianjurkan untuk semua wanita
selama trimester kedua dan ketiga. Zat besi lebih banyak dikonsumsi
diantara waktu makan atau pada jam tidur pada saat lambung kosong
untuk memaksimalkan absorpsi.
6. Energi
Tambahan energi selama hamil diperlukan baik bagi komponen
fetus maupun perubahan yang terdapat pada dirinya sendiri. Kurang
lebih 27.000 Kkal atau 100 Kkal/hari dibutuhkan selama mengandung.
National Research council (1980) menganjurkan pemberian 2000
Kkal/hari bagi wanita berumur 25-50 tahun, dengan tambahan 300
Kkal bagi mereka yang sedang mengadung.
7. Vitamin dan mineral
Pertumbuhan janin yang baik dibutuhkan berbagai vitamin dan
mineral seperti vitamin C dan zink. Tambahan vitamin dan mineral
bagi ibu hamil tidak melebihi 100% terkecuali zat besi. Tambahan
makanan lebih baik dikonsumsi dalam bentuk cairan seperti formula
dengan kandungan zat gizinya telah sesuai dengan kebutuhan ibu
hamil.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi ibu hamil
1. Berat badan
Berat badan yang lebih ataupun kurang dari pada berat badan rata-
rata untuk umur tertentu merupakan faktor untuk menentukan jmlah zat
makanan yang harus diberikan agar hamilnya berjalan lancar. Di negara
maju pertambahan berat badan selama hamil sekitar 12-14 kg. Kalau ibu
kekurangan gizi, pertambahannya hanya 7-8 kg dengan akibat akan
melahirkan bayi BBLR.
2. Umur
Lebih muda umur seorang wanita yang hamil, maka lebih banyak
energi yang diperlukan.
3. Suhu lingkungan
Suhu tubuh dipertahankan pada 36,5°-37°C untuk metabolisme yang
optimum. Dengan adanya perbedaan suhu antara tubuh dan
lingkungannya, maka tubuh melepaskan sebagian panasnya yang harus
diganti dengan hasil metabolisme tubuh. Jika lebih besar perbedaan suhu
tubuh dan lingkungan berarti lebih besar pula masukan energi yang
diperlukan.
4. Aktivitas
Setiap aktivitas memerlukan energi, makin banyak aktivitas yang
dilakukan makin banyak energi yang diperlukan tubuh.
5. Status kesehatan
Pada kondisi sakit asupan energi tidak boleh dilupakan. Ibu hamil
dianjurkan mengkonsumsi tablet yang mengandung zat besi atau makanan
yang mengandung zat besi seperti hati, bayam dan sebagainya.
6. Pengetahuan zat gizi dalam makanan
Perencanaan dan penyusunan makanan kaum ibu atau wanita dewasa
sangat berperan penting. Banyak faktor yang memengaruhi antara lain
kemampuan keluarga itu untuk membeli makanan atau pengetahuan
tentang gizi. Ngidam adalah pertanda bahwa di dalam tubuh ibu hamil ada
perubahan besar yang menyangkut susunan enzim dan hormon. Pada ibu
hamil dianjurkan banyak minum dan makan makanan yang segar dan
terasa sedikit asam, misalnya buah segar, asinan buah, sayuran, selada
buah atau sayur. Kebutuhan kalori pada saat ini masih normal yaitu 2200
Kkal. Bila mual dan muntah, upayakan porsi kecil tetapi frekuensinya
ditambah atau masakan panas yang langsung dihidangkan. Makanan yang
dipilih sebaiknya buah-buahan dan sayuran serta makanan yang padat
kalori sehingga porsi makan dapat dikurangi.
7. Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
Pada umumnya kaum wanita lebih memberikan perhatian khusus pada
kepala keluarga dan anak-anaknya. Ibu hamil harus mengkonsumsi kalori
paling sedikit 3000 kal setiap hari. Ibu hamil juga harus memeriksakan
kehamilannya kepada petugas kesehatan paling sedikit empat kali selama
masa kehamilannya.
8. Status ekonomi
Baik status ekonomi maupun sosial sangat memengaruhi seorang
wanita dalam memilih makanannya.
C. Simpulan
Kehamilan merupakan masa yang penting, karena pada masa ini
kualitas seorang anak ditentukan. Pada kehamilan juga terjadi perubahan fisik
dan mental yang bersifat alami. Pada ibu hamil banyak nutrisi yang harus
terpenuhi agar bayi lahir dengan sehat dan dapat produksi ASI dengan lancar
yaitu, protein, kalori, asam folat, kalsium, zat besi, energi, vitamin, dan
mineral. Juga ada banyak faktor yang mempengaruhi nutrisi pada ibu hamil
diantaranya yaitu, berat badan, umur, suhu lingkungan, aktivitas, status
kesehatan, pengetahuan zat gizi dalam makanan, kebiasaan dan pandangan
wanita terhadap makanan, dan status ekonomi.
Daftar pustaka
Paath, Erna Francin, Dkk. 2004. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
http://female.kompas.com/read/2012/07/31/09463429/Dampak.Pola.Makan.Buruk.pad
a.Kehamilan.dan.Janin 25 Januari 2013 15:21 WIB.
http://watisusilawati.blogspot.com/2012/06/v-behaviorurldefaultvmlo.html
21 januari 2013 12:23 WIB.
http://www.diwarta.com/pengertian-nutrisi-menurut-beberapa-ahli-dan-jenis-jenis-
nutrisi/615/ 25 Januari 2013 14:57 WIB.