Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu Tridarma Perguruan Tinggi yang diemban selama ini adalah
Pengabdian pada Masyarakat. Untuk mewujudkan hal itu, maka Universitas Sulawesi
Barat selaku perguruan tinggi bersama beberapa perguruan tinggi lainnya menjadi
pelopor dalam suatu bentuk kegiatan pengabdian pada masyarakat yang disebut
Kuliah Kerja Nyata ( KKN ).
Kegiatan KKN pada intinya tidak terlepas dari pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan - kegiatan mahasiswa
mampu menjadi motivator di tengah masyarakat dalam membangun daerahnya.
Keterlibatan mahasiswa yang terjun langsung didalam KKN tidak hanya bersifat
fisik namun juga bersifat non fisik yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Dengan ilmu yang dimiliki, mahasiswa diharapkan dapat membantu
masyarakat untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Masyarakat yang
cenderung menerapkan pola sederhana dalam setiap kehidupannya, dengan kehadiran
mahasiswa di tengah - tengah mereka dapat memberikan masukan tentang metode
yang modern dan kompleks. Dengan metode yang lebih modern diharapkan
pemberdayaan potensi dapat memunculkan kemandirian lokal untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) adalah bentuk kegiatan pengabdian pada
masyarakat yang timbul akibat adanya dasar konsep - konsep akademis yang terkait
dengan realitas kehidupan masyarakat, mengaplikasikan teori melalui pengalaman -
pengalaman di lapangan dan mahasiswa dituntut pula untuk menjadi manusia yang
siap dan percaya diri dalam kehidupan bermasyarakat, karena pada hakikatnya
manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa berinteraksi dengan sesamanya.
Universitas Sulawesi Barat sebagai institusi keilmuan telah menetapkan
mahasiswa untuk melaksanakan kuliah kerja nyata di tengah - tengah masyarakat,
dengan harapan dapat mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah
sebagai wujud kepedulian dan partisipasi Universitas Sulawesi Barat dalam
peningkatan pembangunan masyarakat. Dan untuk saat ini, KKN Reguler Gelombang
XI tahun 2018 Sulawesi Barat salah satunya berlokasi di Desa Mekkatta, Kecamatan
Malunda, Kabupaten Majene.

1
B. Tujuan KKN
KKN adalah program intrakurikuler dengan tujuan utama untuk memberikan
pendidikan kepada mahasiswa. Namun demikian, karena pelaksanaannya mengambil
lokasi di masyarakat dan memerlukan keterlibatan masyarakat, maka realisasinya
harus sekaligus bisa memberikan manfaat bagi masyarakat. Karenanya KKN
memiliki arah yang ganda, yaitu: memberikan pendidikan tidak hanya dalam kelas
tetapi juga pendidikan pelengkap kepada mahasiswa untuk pengembangan diri
dengan melakukan interaksi sosial kemayarakatan di luar Kampus, dan membantu
masyarakat serta pemerintah melancarkan kegiatan sosial kemasyarakatan dan
kegiatan pembangunan di lokasi KKN.
Secara ringkas, ada 4 tujuan harus dicapai melalui pelaksanaan KKN, yaitu:
1. Memberi pengalaman belajar tentang pembangunan masyarakat dan
pengalaman kerja nyata pembangunan
2. Menjadikan lebih dewasaanya kepribadian mahasiswa dan bertambah luasnya
wawasan mahasiswa.
3. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi kekuatan
sendiri.
4. Mendekatkan Perguruan Tinggi kepada masyarakat

C. Sasaran KKN
Pada dasarnya KKN ( Kuliah Kerja Nyata ) mempunyai tiga kelompok
sasaran, yaitu mahasiswa, masyarakat bersama Pemerintah Daerah, dan Perguruan
Tinggi. Masing - masing akan memperoleh manfaat dari pelaksanaan KKN, sebagai
berikut:
1. Mahasiswa
a. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang pemanfaatan
ilmu, teknologi dan seni yang di pelajarinya bagi pelaksanaan pembangunan.
b. Mendewasakan cara berpikir serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa
dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah secara
pragmatis ilmiah.
c. Memberikan keterampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan
pembangunan dan pengembangan masyarakat berdasarkan IPTEKS secara
interdisipliner atau antar sektor.
2. Masyarakat Bersama Pemerintah Daerah / Institusi
a. Memperoleh bantuan pemikiran dan tenaga, serta IPTEKS dalam
merencanakan dan melaksanakan pembangunan.

2
b. Memperoleh cara – cara baru yang di butuhkan untuk merencanakan,
merumuskan, dan melaksanakan pembangunan.
c. Terbentuknya kader – kader penerus pembangunan di dalam masyarakat
sehingga terjamin kelanjutan upaya pembangunan.
3. Perguruan Tinggi
a. Memperoleh umpan balik sebagai hasil pengintegrasian mahasiswa dengan
proses pambangunan di tengah – tengah masyarakat, sehingga kurikulum,
materi perkuliahan dan pengembangan ilmu yang ada di Perguruan Tinggi
dapat di sesuaikan dengan tuntutan nyata pembangunan.
b. Memperoleh berbagai kasus yang berharga yang dapat di gunakan sebagai
contoh dalam memberikan materi perkuliahan dan berbagai masalah untuk
pengembangan penelitian.
c. Meningkatkan, memperluas, dan mempererat kerjasama dengan instansi serta
depertemen lain melalui rintisan kerjasama dari mahasiswa yang
melaksanakan KKN.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM DESA SURUANG

A. Sejarah Desa Suruang


Asal-Usul Desa Suruang
Desa Suruang berdiri pada Tahun 1961 dan diDefinitifkan pada Tahun 1966 di
Era Desa Gaya Baru dan Kepala Desa pada Waktu itu adalah BASO SAKTY. Penetapan
nama Desa menjadi Desa Suruang didasarkan atas 2 (dua) pertimbangan yang diambila
dalam musyawarah :Suruang berasal dari kata “Suruh” yang secara historis kata Suruang
diambil dari kisah seorang Raja yang memerintah di Mandar Balanipa, Raja tersebut
memnyuruh seseorang untuk menduduki (memerintah) di SuruangBahwa dari ke 3 (tiga)
Kappung, yaitu ; Kappung SURUANG (menunjukkan nama orang), Kappung
BEUTANG (menunjukkan nama Kayu) dan Kappung BUTTU (menunjukkan nama
Tanah). Karena ke 3 (tiga) kappung tersebut, hanya nama Kappung Suruang yang
Menunjukkan nama orang sehinggga disepakatilah nama Desa menjadi Desa Suruang
dengan Ibukota Dusun/Kappung Buttu.

Dalam rangka Pengembangan Wilayah ada 2 (dua) Kappung yang bergabung


dengan Desa Suruang pada waktu itu, yaitu Kappung Padang dan Kappung Paccini,
sehingga Desa Suruang menjadi 5 (lima) Kappung menjadi 5 Dusun yaitu:

1. Dusun/Kappung Buttu

2. Dusun/Kappung Beutang

3. Dusun/Lappung Suruang

4. Dusun/Kappung Paccini

Pembangunan Desa Suruang

Sejak dicetuskannya Program Pembangunan 5 Tahun (Pelita) pelaksanaan


Pembangunan di Desa Suruang mulai terarah dan terencana dibawah kepemimpinan M.
SALEH BAKTY, sebab semua Perogram yang dilaksanakan merupakan usulan dan
kebutuhan masyarakat.

Adapun gambaran singkat pelaksanaan Pembangunan di Desa Suruang sebagai berikut :

4
Bahwa sejak awal Desa Suruang telah memfungsikan Lembaga Sosisal Desa
(LSD), Lembaga ini lah yang diajak oleh Pemerintah Desa dalam mengusahakan dan
merencanakan kegiatan Pembangunan di Desa Suruang.Proses terus berlanjut seiring
dengan Program Pembangunan Nasional, maka berdasarkan hasil musyawarah
Lembaga Sosial Desa (LSD) berubah menjadi Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa
(LKMD) dengan perubahan nama tersebut Fungsi dan peranannya semakin jelas ini
ditandai dengan beberapa kegiatan :Pemugaran/ Pengaturan Rumah-Rumah Penduduk
kurang lebih 600 Rumah dan Pembuatan/Penataan Lorong-Lorong dalam Kappung
sepanjang 9 Km.Pembuatan Lapangan Sepak BolaDalam rangka pelayanan Masyarakat
telah merehabilitasi Kantor Desa dan Sanggar PKKPerintisan/Peningkatan jalan Poros
Desa Oleh ABRI Masuk Desa (AMD) sepanjang Kurang lebih 6 Km dari Dusun Buttu I
ke Dusun Beutang.Pembanrunan PUSTU Dan POSYANDU untuk pelayanan kesehatan
Masyarakat.Sarana Penerangan telah diadakan Pmbangunan /Pemasangan Listrik dalam
wilaya Desa Suruang sampaike Desa Ongko.Sarana Pendidikan telah dibangun beberapa
sekolah :SDN INP. Padang, SDN. INP Suruang, SDN INP Buttu, dan MI-DDI Suruang.

- . Bidan Sosial Keagamaan segera merehabilitasi beberapa Mesjid namun sampai hari ini
masi ada mesjid yang belumramung Pembanunanya.

- . Dibidang Kehutanan , Pertanian, Peternakan, dan Perkebunan juga telah di laksanakan


Pembangunanya.

- . Pembanguan WSLIC-2 (Sarana Air Bersih dan Sanitasi) dan yang pertama kali di
Kabupaten Polewali Mandar.

- . Dalammembuka Isolasi (memeperlancar arus lalu lintas ) telah dilaksanak Pembukaan/


Perintisan jalan Poros Desa dari Desa Suruang-Desa Kenje tembus ke Desa Ongko
sepanjang 3 Km yang dikerjakan Swadaya murni Masyarakat dalam bentuk kerja Bakti “
Jumat bersih.

- . DalamPeningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) telah diadakan Pendidikan Paket


A/B untukmembebaskan Masyarakat Desa Suruang dari Buta huruf.

- . Dalamrangka Perbaikan Linkungan (mencega erosi banjir) telah diadakan Progrn


KAKISU (penanaman kaki Sungai, Pembuatan DAM penahan, dan CERDAN ( Tanggul)

- . Pengaspalan (Lapen) Jalan Poros Desa Suruang melingkar Desa Suruang- Desa
Ongko sepanjang 6 Km,

5
- . Rehabilitasi Sekolah SDN INP.Padang, SDN INP. Suruang, MI-DDI Suruang

- . Pembangunan Sekolah TK Suruang dari Progran kegiatan PNPM-MP T. A 2007

- . Pengembangan Ekonomi Masyarakat lewat Pogran nasional Desa Mandiri Pangan

- . Pengembangan Ekonomi Masyarakat lewat Progran PUAD GAPOKTAN

- . Pembangunan SMP Neg 7 Campalagian 2009

- . Pembangunan Jl.Rabat Beton dan Pegerasan di Dusun Paccini dari Program PNPM-
MP T.A 2008

- . Bantuan GERNAS PRO KAKAO

- . Bantuan alat bermain dari Progran PAUD

- . Pembangunan Jl.Rabat Beton dan Drainase di Dusun Buttu II dan Galung Daala dari
Progran PNPM-MP T.A 2009

- . Bantuan P2KP

- . Pembuatan/Perintisan Jalan antar Desa yang menghubungkan Desa Suruang-Desa


Laliko.

- . Pembangunan Jl.Rabat Beton di Dusun Beutang dari Program kegiatan PNPM-MP


T.A 2010

- . Perintisan Jl. Dusn Galung Daala Talolo -Dusun Beutang 1.5 Km 2010

- . Pembangunan Rabat Beton Jalan Poros Suruang 1 Km 2012

Dan jenis-jenis Program dan kegiatan sejak pemerintahan kepala Desa Suruang ibu
NURJANNAH SAMAD adalah sebagai berikut :

1. Pembangunan Rabat Beton di Dusun Suruang Barat, dana PNPM 2013


2. Kegiatan BSPS ( BANTUAN STIMULAN PERUMAHAN SWADAYA)
Sebanyak 50 unit Rumah , tahun 2013
3. Bantuan lanjutan dinas TATA RUANG DAN PEMUKIMAN sertifikasi HAK
ATAS TANAH sebanyak 40 unit, tahun 2013
4. Sertifikat tanah prona sebanyak 200 , tahun 2013

6
5. MCK PLUS sepaket dengan Sumur Bor dan Lampu jalan di 2 Dusun, Suruang
barat dan Galung daala,2014
6. Sumur BOR 3 Unit di 3 Dusun, Beutang, Galung Daala dan Buttu II, 2014
7. Pembangunan Rabat Beton sepanjang 1 km di dusun Paccini dari dana PNPM
2014
8. Pemasangan baru Lampu listrik Di dusun Paccini, 2014
9. Rabat beton di Dusun Buttu I sepanjang 285 M dari dana PPIP 2014
10. Lampu hemat daya sebanyak 40 unit Dari Dinas Pertambangan dan energi Prov
Sulawesi barat.

B. Kondisi Umum Desa ( Demografi).

Kondisi Fisik Desa Suruang

Desa Suruang merupakan Daerah perbukitan dengan Ketinggian di atas 100 m dari

permukaan laut dengan luas wilaya 687 Ha yang terdiri dari

Lahan Pemukiman

lahan ( Lokai ) perKantoran,

Lahan Pertanian dan Perkebunan,

Lahan ( lokasi) sekolahan,

Lahan (Tanah) tempat Ibadah,

Lahan ( Lokasi) Pekuburan

Jalanan dan Lahan ( Lokasi) Fasilitas umum lainnyaseperti lapangan sepak Bola, dll

Dengan Curah Hujan :

Curah hujan 5.450 Mm

Jumlah bulan hujan 6 bulan

Kelembapan 18-21 oC

7
Suhu rata-rata harian 28 oC

Tinggi tempat dari permukaan laut 175 mdl

Total luas

Kependudukan Desa Suruang

Desa Suruang terdiri dari 7 Dusun/Kampung , jumlah penduduknya tergolong


padat. dan Pada tahun 2010 jumlah penduduk yang tercatat mencapai 2.335 ( Dua ribu
Tiga Ratus Tiga pulu lima ) jiwa. Dari jumlah penduduk tersebut 1.101 jiwa Laki-Laki
dan 1.235jiwa Perempuang. Seperti pada tabel dibawah ini :

Tabel : Rekapitulasi Jumlah Kepala Keluarga dan Jumlah Jiwa di Desa Suruang

Penduduk
Jumlah Luas Tingkat
N ( Jiwa )
Nama Dusun Kepala Wilayah Kepadatan
o.
Keluarga ( Ha ) Penduduk
Lk Pr Total

1 Dusun Buttu I 137 134 271 71

2 Dusun Buttu II 149 200 349 96

3 Dusun Galung Daala 200 203 403 108

687
4 Dusun Beutang 211 241 452 102
7,5/Km

Dusun Suruang
5 108 111 219 55
Timur

6 Dusun Suruang Barat 136 192 328 85

7 Dusun Paccini 161 151 312 78

8
1.10 1.23
Total 2.335 589
1 5

KUALITAS ANGKATAN KERJA

ANGKATAN KERJA LAKI-LAKI PEREMPUAN

Penduduk usia 18 – 56 tahun yang buta aksara dan 141 orang .131 orang
huruf/angka latin

Penduduk usia 18 – 56 tahun yang tidak tamat SDN 196 orang 231 orang

Penduduk usia 18 – 56 tahun yang tamat SD 506 orang 609 orang

Penduduk usia 18 – 56 tahun yang tamat SLPT 179 orang 202 orang

Penduduk masih sekolah18 – 56 tahun yang tamat 36 orang 41 orang


SLTA

Penduduk usia 18 – 56 tahun yang tamat perguruang 43 orang 11 orang


tinggi

Jumlah total 1.101 orang 1.235 orang

C. Keadaan Sosial.

Masyarakat Desa Suruang mayoritas Penduduknya

beragama Islam, dengan suku Mandar dan adat

istiadatnya, Masyarakat exis menjalangkan ibadah

serta tetap senantiasa menjaga kerukunan dalam

beragama. saling Hormat - menghormati harga-

9
menghargai baik sesama Agama maupun lain Agama serta adat istiadat.

AGAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN

Islam 1.101 Orang 1235 Orang

Jumlah 1.101 Orang 1.235 Orang

ETNIS LAKI-LAKI PEREMPUAN

Bugis 3 orang 2 orang

Makassar - orang - orang

Mandar 1.098 Orang 1.233 Orang

Jumlah 967 Orang 1.235Orang

Tabel : Data kelembagaan / organisasi yang ada di Desa Ongko

No Kelembaggaan/Organisasi Jumlah ( Klp ) Keterangan

1 Badan Perwakilan Desa ( BPD ) 1 Aktif

2 L K M D /LPMD 1 Tidak aktif

3 Karang Taruna 1 Aktif

4 Remaja Mesjid 8 Aktif

5 Kelompok Tani 8 Aktif

10
6 PKK 1 Aktif

7 Lembaga Adat 1 Aktif

8 SPP 2 Aktif

9 RT/RW 14 Aktif

D. Sarana dan Prasana.

a. PENDIDIKAN

Pendidikan Formal

Status Kepemilikan Jumlah Jumlah


Nama Jumlah (terdaftar, (Pemerintah, Tenaga siswa/Mahasi
terakreditasi) Yayasan, dll) Pengajar swa

Play Group 1 Unit Terdaptar Pemerintah 3 Orang 28 Sisiwa

SD/Sederajat 3 Unit Terdaptar Pemerintah 38 Orang 357 Siswa

SMP/ Sederajat 2 Unit Terdaptar Pemerintah/ 12 Orang 49 Siswa

yayasan 13 Orang 56 Siswa

SMA/ Sederajat -

b. PRASARANA PERIBADATAN

Jumlah Mesjid 8 Mesjid

11
c. PRASARANA OLAHRAGA

Lapangan Sepak Bola Ada

Lapangan Bulu Tangkis Ada

Meja Pingpong Ada

Lapngan Voly Ada

d. PRASARANA DAN KESEHATAN

Prasarana Kesehatan

Puskesmas Pembantu Ada

Posyandu Ada

Gedung Penyimpanan Obat Ada

Rumah Bersalin Ada

Balai Kesehatan Ibu dan Anak Ada

e. LEMBAGA KEAMANAN

1. Hansip dan Linmas

12
Keberadan Hansip dan Linmas Ada

Jumlah Anggota Hansip 20 Orang

Jumlah Poskamling 7 Buah

2. Kerjasama Desa/Kelurahan dengan TNI-POLRI dalam Bidang TRANTIB LINMAS

E. Keadaan Ekonomi

Mata Pencaharian

Masyarakat Desa Suruang pada umumnya adalah petani.

Lokasinya yang dikelilingi perbukitan menjadikan mereka

kebanyakan menjadi petani yang mempunyai lahan-lahan

perkebunan dan ladang. Hal ini juga ditunjang dengan

beberapa sungai yang mengelilingi sehingga menjadikan

tanah mereka cukup subur untuk ditanami.

Selain bertani, masyarakat juga beternak Kambing dan Ayam sebagai penghasilan
tambahan sementara Kaum perempuan termasuk Ibu rumah tangga dengan Konsep
SIBALIPARRI ikut bekerja di bidan industri tenun Sutera Mandar maupun perdagangan

Dengan peralatan yang masih manual tenun Sutra yang dihasilkan banyak diminati oleh
masyarakat termasuk kalangan berokrasi baik tingkat Kabupaten dan Provinsi maupun
tingkat pusat.

Selain petani, beberapa dari Masyarakat Desa Suruang ini juga ada yang berstatus
sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), Pensiunan dan wiraswasta. Proporsi Mata
Pencaharian Penduduk Masyarakat Desa Suruang dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel : Komposisi Mata Pencaharian Masyarakat.

13
JENIS PEKERJAAN LAKI-LAKI PEREMPUAN

Petani 598 orang 33 orang

Buruh tani 38 orang 9 orang

Pegawai Negeri sipil 16 orang 6 orang

Pengrajin industri rumah tangga 21 orang 607 orang

Peternak .284 orang 83 orang

Bidan swasta 16 orang 154 orang

Perawat swasta - orang 2 orang

Pensiunan PNS 3 orang 1 orang

Pengusaha kecil dan menengah 24 orang 32 orang

Dukun kampung terlatih - orang 4 orang

Guru swasta 5 orang 8 orang

Jumlah total penduduk 2.335 orang

Dari data tabel diatas menunjukan bahwa masyarakat Desa Suruang didominasi oleh
petani sebagai mata pencaharian utama masyarakat. Diantara Masyarakat Desa Suruang
ini ada yang memilih mencari nafkah dengan merantau ke kampung orang lain, seperti
Kalimantan bahkan sampai ke Malaysia. Tetapi kebanyakan yang memilih jalan seperti
ini adalah para pemuda atau remaja yang sudah tamat sekolah atau putus sekolah

F. Kondisi Pemerintahan Desa.

Pembagian Wilayah Desa.

Pemerintahan Desa Suruang di Pimpin oleh Kepala Desa Bersama BPD yang di bantu
oleh aparat desa dan Kepala Dusun/Kappung yang terdiri dari 7 (Tuju) Dusun/Kappung

14
yaitu : Dusun/Kappung Buttu I, Dusun/Kappung Buttu II Dusun/Kappung Galung
Daala, Dusun/Kappung Beutang Dusun/Kappung Suruang Timur, Dusun/ Kappung
Suruang Barat, Dusun/ Kappung Paccini.

Struktur Organisasi Pemerintahan Desa dan BPD.


Struktur Organisasi Pemerintah Desa Suruang

NURJANNAH SAMAD
BPD KEPALA DESA
-----------------------

Abdul Rahman S.Sos


Sekretaris

Kaur Pemerintahan Kaur Umum Kaur Keuangan Kaur Pembangunan


Hamzah.Zima Aslinda Hamzah.R
TALIB

KadusnButtu I Kadus Buttu II Kadus Galung Daala Kadus Beutang


Saharuddin Ramli Firdaus Mansur

Kadus Suruang Timur Kadus Suruang Barat Kadus Paccin


Saharuddin Abdullah Drs.TAlib

15
BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

A. Identifikasi masalah
Identifikasi masalah merupakan suatu tahap awal dalam hal memecahkan suatu
perencanaan kegiatan. Masalah – masalah yang ditemukan pada masyarakat setempat,
sangat perlu untuk di identifikasi secara jelas terfokus pada wilayah kerja, dimana sumber
daya atau potensi daerah setempat di jadikan sebagai alat bantu untuk memecahkan dan
mengatasi masalah yang ada pada daerah tersebut.
Adanya identifikasi masalah yang dihadapi oleh masyarakat, khususnya yang
terjadi di Desa Suruang, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar,
memberikan deskripsi atau gambaran yang jelas mengenai faktor-faktor yang
mempengarungi masalah-masalah tersebut. Oleh karna itu, sebelum merencanakan
program kerja, ditempuh beberapa langkah-langkah berupa observasi lapangan,
bersosialisasi dengan masyarakat yang meliputi tokoh masyarakat, tokoh pemuda,
pemerintah setempat, pemuka agama serta melakukan interview dengan masyarakat.
Kemudian menetapkan prioritas masalah dan dimasukkan kedalam rencana program kerja
yang di susun berdasarkan disiplin ilmu da keahlian serta berdasarkan pertemuan/seminar
dengan masyarakat setempat.

B. Kendala yang dihadapi

Berdasarkan hasil tinjauan kami pada potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia, serta sarana dan prasarana pada Desa Suruang masih terdapat beberapa masalah
yang kami identifikasi sebagai masalah yang perlu diselesaikan oleh masyarakat,
pemerintah setempat, dan semua pihak yang terkait.

Pada proses sosialiasasi dengan masyarakat setempat khususnya anak-anak sd,kami


menemukan kurangnya minat baca masyarakat khususnya anak-anak,bahkan kami pun
menjumpai masih banyak anak-anak yang belum mahir membaca..

C. Pemecahan Masalah
Setelah melakukan survey dan observasi di lokasi selama 4 hari, telah didapat
kesimpulan mengenai situasi dan kondisi yang terdapat di desa Suruang. Kesimpulan
tersebut dituangkan menjadi program kerja terhadap masalah – masalah yang dihadapi
dengan harapan dapat mengubah dan membangun desa kearah yang lebih baik dan maju.

16
Dimana program kerja tersebut akan dilaksanakan dalam waktu selama 45 hari ( kurang
dari 2 bulan). Adapun pemecahan masalah yang tempuh, yaitu :
1.memberikan penyuluhan dan pengarahan terhadap masyarakat betapa pentingnya
pemahaman membaca.

.2.mengajak anak-anak untuk mengikuti lapak baca dengan tujuan untuk meningkatkan
semangat baca masyarakat khususnya anak-anak.

17
BAB IV

‘’PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH’’

A. Ealuasi
Dalam pelaksnaan kegiatan terdapat beberapa faktor yang menjadi pendukung
maupun penghambat kegiatan, dapat dilihat sebagai berikut:
a. Faktor Pendukung
1. Adanya komunikasi dan koordinasi yang baik dan lancar antara mahasiswa KKN
se-posko atau se-desa Suruang, sehingga dapat menyelesaikan beberapa program
dengan lancar
2. Terjalinnya komunikasi yang baik antar warga desa Suruang dengan mahasiswa
KKN sehingga dapat membantu jalannya program kerja dalam membangun desa
yang lebih maju
3. Adanya komunikasi serta ikatan emosional dengan Kepala Desa dan keluarga
sebagai tuan rumah dan sebagai keluarga di posko KKN selama satu setengah
bulan sangat membantu dan mendukung mahasiswa dalam melaksanakan semua
kegiatan.
4. Adanya bantuan dan kerja sama dari para kepala dusun dalam mendukung
kelancaran program kerja.
b. Faktor Penghambat
1. Aktivitas dan kesibukan masyarakat dalam masing-masing profesi sehingga agak
sulit untuk bertatap muka secara langsung dan membantu kami dalam
melaksanakan program kerja setiap hari
2. Kurangnya dana dalam pelaksanaan program kerja
3. Kurangnya sumber air bersih sehingga membuat minat masyarakat untuk
menanam memudar.

B. Hasil Pelaksanaan
Selama kurang lebih 4 kali dilaksanakan survey dan observasi di desa
Suruang, maka disusun program kerja sebagai salah satu syarat bagi mahasiswa
KKN Reguler Gel. IX Tahun 2017 Universitas Sulawesi Barat (UNSULBAR).
Program kerja dan hasil program kerja individu:
1. Mengadakan Seminar serta melakukan kordinasi terhadap tiap kepala dusun
bahwa akan dilakukannya percontohan pemanfaatan pekarangan.

18
2. Menentukan tempat atau lokasi yang akan ditempati percontohan pemanfaatan
pekarangan.
3. Mengumpulkan bibit serta pollybag
4. Pelaksanaan program pada 16 oktober 2017 sampai 22 oktober 2017. Di
halaman rumah setiap kepala dusun di desaSuruang.

Deskripsi kegiatan Keterangan

Tujuan Untuk memberi pengarahan kepada masyarakat bagaimana


memanfaatkan pekarangan dengan menanami sayur mayur guna
untuk kepentingan masing-masing rumah tangga.
Manfaat Masyarakat tidak perlu lagi membeli sayur mayur dari pedagang
karena sudah memiliki kebun sayur sendiri.
Sasaran Masyarakat desa suruang.
Rencana Minggu ke 2 – 3
Pelaksanaan Kamis,16 oktober 2017 sampai 22 Oktober 2017
Tempat Halaman Rumah setiap kepala dusun di semua dusun yang ada di
Desa Suruang
Anggaran dana Rp. 80.000

Peserta Warga setempat


Acara/kegiatan  Memfasilitasi polllybag dan juga bibit yang akan di tanam.

Evaluasi/hasil  Menambah wawasan masyarakat mengenai cara menanam dan


juga memanfaatkan zat sisa seperti kotoran kambing.

19
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami peroleh dari pelaksanaan Program

Kerja selama kurang lebih satu bulan sepuluh hari di Desa Suruang, Kecamatan

Campalagian,Kabupaten Polewali Mandar antara lain :

1. KKN memberikan pengalaman belajar serta menambah wawasan kepada

mahasiswa tentang pembangunan di masyarakat melalui program kerja seperti

dibidang pemberdayaan masyarakat.

2. Melalui kegiatan KKN dapat menumbuhkan motivasi pribadi sehingga dapat

melakukan perubahan khususnya meningkatkan rasa kepedulian masyarakat

terhadap kondisi di masyarakat setempat melalui kegiatan sosialisasi.

3. Kegiatan KKN mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat dari teori yang

diperoleh diperguruan tinggi dan diaplikasikan melalui program kerja yang

dilaksanakan.

B. Saran

Adapun saran untuk Kuliah Kerja Nyata berikutnya sebaiknya perlu dilakukan

tindak lanjut serta monitoring setelah kegiatan mahasiswa KKN oleh instansi terkait,

pemerintah dan masyarakat untuk mencapai tujuan bersama menuju kehidupan

masyarakat yang lebih sejahtera.

Adapun saran dan pesan untuk masyarakat desa Suruang, yaitu:

1. Kepala Desa

Jagalah kekompakan dan komunikasi antara aparatur desa dan

masyarakat. “Bersatu kita teguh, bersama kita membangun”.

2. Adik-Adik Desa Suruang

20
Kibarkan cita-citamu, bangun dan wujudkanlah. Yakinlah kamu pasti

bisa.

3. Pemuda Desa Suruang

Tetap Semangat dan Kompak “Kemajuan Suatu Daerah Ditentukan Oleh pemuda

setempat.”

4. Masyarakat

Bersatulah, dan jagalah kerjasama warga dan aparatur desa demi

kemajuan desa Suruang,Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar.

21

Anda mungkin juga menyukai