Anda di halaman 1dari 4

Hasil pengkajian perkembangan, anak didapatkan anak sudah bias lari, naik tangga,

bermain bola baik bola kecil/bola besar, berbicara mama, papa, nenek,aa, memegang benda
kecil besar kismis dan koin, memakai sandal sendiri, minum sendiri, anak bias melepas celana,
sendiri, anak sudah bias berjalan mundur 5 langkah tanpa jatuh, anak dapat naik tangga sendiri,
anak sudah dapat menunjukan anggota tubuhnya, dapat menyimpan piring atau gelas bekas
makanan, anak dapat mencuci tangan dan membersihkan kaca dan anak dapat menyusun 3
kubus.

A. Pengertian

Denver Developmental Screening Test (DDST) adalah sebuah metode pengkajian yang
digunakan secara luas untuk menilai kemajuan perkembangan anak usia 0-6 tahun. Manfaat
pengkajian perkembangan dengan menggunakan DDST bergantung pada usia anak. Pada bayi
baru lahir, tes ini dapat mendeteksi berbagai masalah neurologis, salah satunya serebral palsi.
Adapun cara pengukuran DDST dijabarkan sebagai berikut:
a. Tentukan usia anak saat pemeriksaan
b. Tarik garis pada lembar DDST II sesuai usia yang telah di tentukan
c. Lakukan pengukuran pada anak tiap komponen dengan Batasan garis yang ada mulai
motoric kasar, bahasa, motoric halus dan personal social
d. Tentukan hasil penilaian apakah normal, meragukan atau abnormal
Dikatakan meragukan apabila terdapat 2 keterlambatan/ lebihpada 2 sektor
atau 2 keterlambatan/ lebih pada 1 sektor ditambah 1 keterlambatan pada 1 sektor/ lebih
Dikatakan meragukan apabila terdapat 2 keterlambatan/lebih pada 1 sektor
atau terdapat 1 keterlambatan pada 1 sektor/lebih.
Dapat juga dengan menentukan ada tidaknya keterlambatan pada masing-masing sector bila
menilai setiap sector atau tidak menyimpulkan gangguan perkembangan keseluruhan.
DDST adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan perkembangan anak, tes ini
bukanlah tes diagnostic atau tes IQ. DDST memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk
metode skrining yang baik. Tes ini mudah dan cepat (15-20 menit), dapat diandalkan dan
menunjukkkan validitas yang tinggi. Dari beberapa penelitian yang pernah dilakukan ternyata
DDST secara efektif dapat mengidentifikasik anantara 85-100% bayi dan anak- anak prasekolah
yang mengalami keterlambatan perkembangan, dan pada “follow up”
Selanjutnya ternyata 89% dari kelompok DDST abnormal mengalami kegagalan di sekolah 5-6
tahun kemudian.
Personal social :
75 % Anak sudah dapat mencuci dan mengeringkan tangan
75 % Anak sudah dapat mengosok gigi dengan bantuan
50 % Anak sudah dapat memakai baju
90 % Anak sudah dapat menyuapi boneka
90 % Anak sudah dapat membuka pakaian
75 % Anak sudah dapat membuat Menara dari 6 kubus
90 % Anak sudah dapat membuat Menara dari 4 kubus
25 % Anak sudah dapat berbicara semua dimengerti
25 % Anak sudah dapat mengetahui 2 kegiatan
25 % Anak sudah dapat menyebut 4 gambar
75 % Anak sudah dapat berbicara dengan dimengerti
75 % Anak sudah dapat menunjuk 4 gambar
90 % Anak sudah dapat menyebutkan bagian badan
75 % Anak sudah dapat menyebutkan 1 gambar
90 % Anak sudah dapat mengkobinasikan kata
90 % Anak sudah dapat menunjukan 2 gambar
75 % Anak sudah dapat melempar bola lengan keatas
75 % Anak sudah dapat melompat
90 % Anak sudah dapat menendang bola kedepan
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. BukuSakuPratikumKeperawatanAnak. Jakarta :EGC.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2011. IlmuKesehatanAnakUntukPendidikanKebidanan. Jakarta
:SalembaMedika.
Donna, dkk. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatric. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai