PENGHASILAN TIDAK
FINAL
Hello!
Dinnie Citranandya 041511333016 Rani Karina 041611333086
Indah Novitasari 041511333034 Hanin Salsabila 041611333095
Tanaya Devi K. A. 041611333043 Nadya Tiarasari 041611333155
Sieny Gracelia 041611333045 Zaga Kresna P. P. 041611333194
Shasika Hanum S. 041611333049 Ervan Agung P. 041611333204
Rahma Lathifa N. H. 041611333063 Puspita Ramadhani 041611333244
Jardine Azzahra N. 041611333083 Andi Ramasoraja 041611333246
Putri Rinda P. 041611333085
2
PPh 21
BATAS WAKTU PEMBAYARAN PAJAK PENGHASILAN
Untuk PPh Pasal 4 ayat (2), PPh Pasal 15, PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 26
yang dipotong oleh pemotong Pajak Penghasilan (PPh), harus disetor paling lama tanggal 10
bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir.
Sedangkan PPh Pasal 4 ayat (2) dan PPh Pasal 15 yang harus dibayar sendiri oleh wajib
pajak, serta PPh Pasal 25 harus dibayar paling lama tanggal 15 bulan berikutnya setelah masa
pajak berakhir.
Online Banking
Bank tersebut kemudian akan menyediakan aplikasi khusus pembayaran pajak online. Saat
melakukan pembayaran, wajib pajak harus mengisi terlebih dahulu data yang diperlukan pada
aplikasi dari bank tersebut.
Saat pembayaran sudah dilakukan, wajib pajak akan menerima nomor referensi sebagai tanda
bukti pembayaran. Setelah itu data yang sudah diisi beserta nomor referensi perlu dikirim
kepada bank yang bersangkutan, agar wajib pajak dapat menerima Nomor Transaksi
Penerimaan Negara (NTPN) dari bank, untuk dipergunakan pada laporan pajak yang akan
dikirimkan kepada kantor pajak.
Menyetor Lewat Teller Bank/Kantor Pos
Selain bank, kantor pos juga merupakan salah satu kanal yang ditunjuk oleh pemerintah untuk melaksanakan sistem
penerimaan negara secara elektronik melalui sistem modul penerimaan negara ‘billing’ generasi kedua (MPN G2).
Dengan adanya pola penerimaan sistem MPN G2, wajib pajak cukup menunjukkan ID Billing berupa 15 digit yang dibaca
oleh sistem MPN G2. Kode tersebut dapat diakses wajib pajak dengan terlebih dahulu mendaftar secara online melalui
alamat www.pajak.go.id. Atau, wajib pajak bisa juga mendapatkan ID Billing pada salah satu kanal yang ditunjuk oleh
pemerintah, misalnya aplikasi OnlinePajak.
Selain menggunakan fasilitas online banking atau menyetor langsung, wajib pajak kini memiliki alternatif lain yang
kian memudahkan wajib pajak untuk melakukan pembayaran pajak. Alternatif yang dimaksud adalah dengan
memanfaatkan layanan yang disediakan oleh OnlinePajak.
PPh 22
PPh Pasal 22
Menurut UU Pajak Penghasilan (PPh) Nomor 36 tahun 2008, Pajak Penghasilan
Pasal 22 (PPh Pasal 22) adalah bentuk pemotongan atau pemungutan pajak yang
dilakukan satu pihak terhadap Wajib Pajak dan berkaitan dengan kegiatan
perdagangan barang.
Tata Cara Pemungutan dan Penyetoran PPh Pasal 22
● PPh Pasal 22 Bendaharawan dan BUMN/BUMD
PPh Pasal 22 yang dipungut, disetor pada hari yang sama dengan pelaksanaan
pembayaran atas penyerahan barang.
Dalam hal dipungut oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, disetor sehari
setelah pemungutan
Dalam hal dilakukan Importir harus melunasi sendiri PPh Pasal 22 yang terutang
Dalam hal pembayaran Bea Masuk ditunda atau dibebaskan, maka harus dilunasi
pada saat penyelesaian dokumen impor (PIB).
Tata Cara Pemungutan dan Penyetoran PPh Pasal 22
● PPh Pasal 22 atas industri tertentu
Pemungutan dan penyetoran dilakukan oleh pemungut pajak atas nama Wajib
Pajak yang dipungut;
Dilunasi sendiri oleh Wajib Pajak (penyalur, dealer, agen) sebelum Surat Perintah
Pengeluaran Barang (Delivery Order) ditebus.
Tata Cara Pemungutan dan Penyetoran PPh Pasal 22
● Hasil Perhutanan, Perkebunan, Pertanian, dan Perikanan
Dipungut dan disetor oleh badan usaha industri dan eksportir yang melakukan
pembelian atas nama Wajib Pajak Penjual
Umumnya penghasilan jenis ini terjadi saat adanya transaksi antara dua
pihak. Pihak yang menerima penghasilan atau penjual atau pemberi jasa
akan dikenakan PPh pasal 23. Pihak pemberi penghasilan atau pembeli
atau penerima jasa akan memotong dan melaporkan PPh pasal 23
tersebut kepada kantor pajak.
Pembayaran Pembayaran dilakukan oleh pihak
pemotong dengan cara membuat ID
PPh Pasal 23 billing terlebih dahulu, lalu
membayarnya melalui Bank Persepsi
(ATM, teller bank, fitur bayar pajak
online di OnlinePajak, dll) yang telah
disetujui oleh Kementerian
Keuangan. Jatuh tempo pembayaran
adalah tanggal 10, sebulan setelah
bulan terutang pajak penghasilan 23.
PPh 24
PPh Pasal 24
Berikut ini poin-poin yang perlu Anda ketahui tentang mekanisme pengkreditan PPh yang
dibayarkan di luar negeri:
● Pajak Penghasilan yang terutang di luar negeri dapat dikreditkan dengan PPh yang terutang di
Indonesia.
● Pengkreditan PPh yang dibayar di luar negeri (PPh Pasal 24) dilakukan dalam tahun pajak
digabungkannya penghasilan dari luar negeri tersebut dengan penghasilan di Indonesia
● Jumlah PPh Pasal 24 yang dapat dikreditkan maksimum sebesar jumlah yang lebih rendah di antara
PPh yang dibayar atau terutang di Luar Negeri dan jumlah yang dihitung menurut perbandingan
antara penghasilan dari luar negeri dan seluruh Penghasilan Kena Pajak, atau maksimum sebesar
PPh yang terutang atas seluruh Penghasilan Kena Pajak dalam hal di dalam negeri mengalami
kerugian (Penghasilan dari luar negeri lebih besar dari jumlah Penghasilan Kena Pajak)
MEKANISME PENGKREDITAN PPH YANG DIBAYARKAN DI LUAR NEGERI
● Apabila penghasilan dari luar negeri dari beberapa negara, maka penghitungan PPh pasal 24
dilakukan untuk masing-masing negara
● Penghasilan Kena Pajak yang dikenakan PPh Final (Pasal 4 ayat 2) dan/atau penghasilan yang
dikenakan pajak tersendiri tidak dapat digabungkan dengan penghasilan lainnya, baik yang
diperoleh dari dalam negeri maupun luar negeri
● Dalam hal jumlah PPh yang dibayarkan atau terutang di luar negeri melebihi PPh Pasal 24 yang
dapat dikreditkan, kelebihan tersebut tidak dapat diperhitungkan di tahun berikutnya, tidak boleh
dibebankan sebagai biaya, dan tidak dapat direstitusi
● Atas permohonan wajib pajak, Kepala KPP dapat memperpanjang jangka waktu penyampaian
lampiran-lampiran seperti yang disebutkan di atas karena alasan-alasan yang ada di luar kekuasaan
wajib pajak
MEKANISME PENGKREDITAN PPH YANG DIBAYARKAN DI LUAR NEGERI
● Dalam melaksanakan pengkreditan PPh luar negeri, wajib pajak wajib menyampaikan permohonan
ke KPP bersamaan dengan penyampaian SPT Tahunan PPh, dilampiri dengan:
○ Laporan keuangan dari penghasilan yang berasal dari luar negeri,
○ Fotokopi Surat Pemberitahuan Pajak yang disampaikan di luar negeri,
○ Dokumen pembayaran PPh di luar negeri
● Dalam hal terjadinya perubahan besaran penghasilan yang berasal dari luar negeri, wajib pajak
perlu bahkan wajib melakukan pembetulan SPT Tahunan yang bersangkutan dengan melampirkan
dokumen-dokumen yang berkenaan dengan perubahan tersebut
● Jika pembetulan SPT tersebut menyebabkan PPh kurang bayar, maka atas kekurangan bayar
tersebut tidak akan dikenakan sanksi bunga
● Jika pembetulan SPT tersebut menyebabkan lebih bayar, maka atas kelebihan tersebut dapat
dikembalikan kepada wajib pajak setelah diperhitungkan dengan utang pajak lainnya.
PPh 25
Definisi
Hal-hal yang harus menjadi pertimbangan sebelum dilakukan pengembalian atau perhitungan kelebihan pajak adalah :
PPh Pasal 29 wajib disetor dengan menggunakan Surat Setoran Pajak (SSP), yakni paling lambat sebelum
SPT Tahunan dilaporkan pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) ataupun pada akhir bulan ke-3 tahun pajak
berikutnya bagi Wajib Pajak Orang Pribadi. Sementara bagi Wajib Pajak Badan (WPB), penyetorannya
dilakukan paling lambat pada akhir bulan ke-4 tahun pajak berikutnya.
Tarif PPh Pasal 29
1. Wajib Pajak Orang Pribadi Pengusaha Tertentu (WPOPPT)