otot jantung tersebut tersumbat atau mengeras, entah oleh karena lemak atau kolesterol,
ataupun oleh karena zat-zat kimia seperti penggunaan obat yang berlebih yang mengandung
Phenol Propano Alanin (ppa) yang banyak ditemui dalam obat-obat seperti Decolgen, dan
nikotin.
Belakangan ini juga sering ditemukan gagal jantung mendadak ketika seseorang
sedang beraktivitas, seperti yang menyerang beberapa atlet-atlet sepak bola ternama dunia di
tengah lapangan sepak bola. Biasanya hal itu disebabkan oleh pemaksaan aktivitas jantung
yang melebihi ambang batas, atau kurangnya pemanasan sebelum melakukan olahraga.
Makanan juga menjadi penyebab utama terjadinya serangan jantung, terutama junk
food. Para peneliti dari McMaster University, Kanada, menemukan hasil bahwa orang yang
banyak mengkonsumsi makanan yang digoreng, cemilan bergaram, dan daging memiliki
resiko serangan jantung lebih dari 35% (persen) lebih besar dibandingkan dengan orang yang
mengkonsumsi sedikit atau tidaknya mengkonsumsinya.
Penanggulangan
Tidak ada penanggulangan yang lebih baik untuk mencegah penyakit dengan serangan
jantung, di samping gaya hidup yang sehat (seperti sering bangun lebih pagi, tidak sering
tidur terlalu larut malam, dan menghindari rokok dan minuman berakohol), pola makanan
yang sehat (memperbanyak makan-makanan berserat dan bersayur, serta tidak terlalu banyak
makan-makanan berlemak dan berkoresterol tinggi), dan olahraga yang teratur dan tidak
berlebihan. Namun, ada beberapa zat yang dipercaya mampu memperkecil atau memperbesar
resiko penyakit dan serangan jantung, diantara lain:
1) Beberapa peneliti menyebutkan bahwa zat allicin di dalam bawang putih ternyata
dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Penelitian tersebut menunjukan bahwa
oleh khasiat zat allicin, ketegangan pembuluh darah berkurang 72%. Namun beberapa
peneliti lain ada juga yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara bawang
putih dengan kesehatan jantung. Dalam studi dilakukan pada 90 perokok berbadan
gemuk, para peneliti Eropa mendapati bahwa tambahan bubuk bawang putih selama
tiga bulan tak memperlihatkan perubahan dalam kadar kolesterol mereka atau
beberapa tanda lain resiko penyakit jantung.
2) Studi membuktikan bahwa mengurangi merokok tidak mengurangi resiko penyakit
jantung. Untuk benar-benar mengurangi resiko penyakit jantung, seseorang harus
benar-benar berhenti merokok.
3) Penemuan yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology
mengungkapkan konsumsi suplemen vitamin C dapat mengurangi resiko penyakit
jantung.
4) Penelitian menunjukkan, mengurangi konsumsi garam dapat resiko penyakit jantung.
Konsumsi garam dapat meningkatkan tekanan darah. Pada percobaan diet rendah
garam menunjukkan resiko penyakit jantung hingga 25% dan resiko penyakit
jantung hingga 20%.
5) Konsumsi makan-makanan yang dapat menjaga kesehatan jantung seperti salmon,
tomat, minyak zaitun, gandum, almond, dan apel.
3. Nyeri
Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka
oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolism yang berlebihan menyebabkan kejang atau
kram.
1) Sesak nafas
Sesak nafas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung.
Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara diparu-paru
(kongesti pulmoner atau endema pulmoner)
Pada stadium awal dari gagal jantung, penderita merasakan sesak nafas hanya
selama melakukan aktivitas fisik. Sejalan dengan memburuknya penyakit, sesak
terjadi ketikapenderita melakukan aktivitas yang ringan, bahkan ketika penderita
sedang beristirahat (tidak melakukan aktivitas).
Gambar.
Sebagian besar penderita merasakan sesak nafas ketika sedang berada dalam
posisi berbaring karena cairan mengalir ke jaringan paru-paru. Gaya gravitasi
menyebabkan cairan terkumpul didasar paru-paru dan sesak berkurang. Sesak nafas
pada malam hari (nocturnal dispneu) adalah sesak yang terjadi pada saat penderita
bebaring di malam hari dan hilang jika penderita duduk tegak. Sesak nafas tidak
hanya terjadi pada penyakit jantung; penderita paru-paru, penyakit otot-otot
pernafasan atau penyakit sistem saraf yang berperan dalam proses pernapasan.
Setiap penyakit yang menggangu keseimbangan antara persediaan dan permintaan
oksigen bisa menyebabkan sesak nafas (misalnya gangguan fungsi pengangkutan
oksigen oleh darah pada anemia atau meningkatnya metabolism tubuh pada
hipertiroidisme).
1. Kelelahan (kepenatan)
Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan
aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala
ini sering kali bersifat ringan.
Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap
atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
2. Palpitasi (jantung berdebar-debar)
Biasanya seseorang tidak memperhatikan denyut jantungnya. Tetapi pada
keaadaan tertentu (misalnya jika seseorang yang sehat melakukan olahraga berat
atau mengalami hal yang dramatis), dia bisa merasakan denyut jantungnya.
4. Jantung coroner
Jantungnya berdenyut dengan sangat kuat atau sangat cepat atau tidak teratur. Jantung
koroner merupakan salah satu penyakit pembunuh yang paling ditakuti diseluruh dunia.
Biasanya penyakit ini dialami oleh orang berusia produktif dan menyerang secara mendadak
hingga menimbulkan kematian.
Jantung coroner adalah penyempitan atau tersumbatnya pembuluh darah arteri jantung
yang disebut pembuluh darah coroner. Sebagai mana halnya organ tubuh lain, jantung pun
memerlukan zat makanan dan oksigen agar dapat memompa darah keseluruh tubuh. Pasokan
zat makanan dan darah ini harus selalu lancer karena jantung berkerja keras tanpa henti.
Pembuluh darah koronerlah yang memiliki tugas untuk memasok darah ke jantung. Tentu
saja, jantung akan bekerja baik jika terdapat keseimbangan antara pasokan dan pengeluaran.
Jika pembuluh darah coroner tersumpat atau menyempit, maka pasokan darah ke jantung pun
akan berkurang.
Penyakit jantung coroner timbul ketika terjadi penyempitan pembuluh darah pada
jantung. Sedangkan factor genetic (bawaan) ditemukan sejak usia bayi.
Faktor risiko jantung coroner dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu:
Factor resiko yang dapat dikurangi, diperbaiki atau dimodifikasi, dan factor resiko yang
bersifat alami atau tidak dapat dicegah.
1. Factor resiko yang tak dapat diubah adalah usia (lebih dari 40 tahun) jenis kelamin
(pria lebih beresiko) serta riwayat keluarga
2. Factor resiko yang bisa dimodifikasi, antara lain kebiasaan merokok, dyslipidemia,
kurang gerak, kegemukan, diabetes mellitus , stress, infeksi, serta gangguan pada
darah (fibrinogen, factor thrombosis, dan sebagainya). Oleh sebab itu, beberapa usaha
sebenarnya dapat dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut, seperti diet yang sehat,
lebih banyak mengkonsumsi serat yang larut, olahraga rutin dan teratur, serta berhenti
merokok
1. Gaya hidup seimbang dan menghindari resiko stress sangat dibutuhkan agar seseorang
tidak terkena penyakit jantung coroner
2. Mengkonsumsi makanan sehat dan berserat tinggi. Kurangi makanan yang berlemak
dan berkoresterol tinggi agar tidak terjadi kegemukan
3. Segera berhenti merokok. Merokok menyebabkan elastisitas pembuluh darah
berkurang sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arterin yang memicu
stroke
4. Mengurangi atau menghindari minuman beralkohol
5. Olahraga teratur
6. Hindari penggunaan obat-obatab terlarang
1. Tromboangitis Obeliterans
Penyakit Buerger (Tromboangitis Obeliterans) merupakan penyakit oklusi pembuluh
darah perifer yang lebih sering terjadi di Asia dibandingkan dengan Negara-negara
barat. Penyakit ini merupakan penyakitidiopatik, kemungkinan merupakan kelainan
pembuluh darah karena autoimmune,panangitis yang hasil akhirnya menyebabkan
stenosis dan oklusi pada pembuluh darah
2. Stroke
Stroke terjadi bila pembuluh darah yang mensuplai otak tersumbat atau pecah.
Sehingga sebagian otak tidak berfungsi. Penyebab utama stroke adalah tekanan darah
tinggi. Rokok yang mengakibatkan darah mudah menggumpal, dan penyakit jantung
yang akhirnya melepaskan gumpalan darah tersebut dan menyumbat pembuluh darah
pada otak
a. Hipertensi dan Hipotensi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi dimana tekanan darahnya melebihi 120/80
mmHg. Hipertensi yang berlangsung terus menerus dapat menyebabkan stroke,
serangan jantung, gagal ginjal dan penyebab utama gagal ginjal kronik. Hipotensi
adalah tekanan darah rendah dimana tekanannya kurang dari 90/60 mmHg.
Hipotensi dapat menyebabkan penderita jadi pusing bahkan sampai pingsan.
b. Arteriosklorosis
Arteriosklorosis adalah penebalan dinding arteri akibat timbunan lemak, gula, dan
berbagai bahan lainnya sehingga dinding arteri menjadi lebih keras, tebal, kurang
lentur orang yang terkena penyakit ini adalah orang gemar mengkonsumsi lemak.
Arteriosklorosis dapat terjadi di arteri otak , jantung, ginjal dan organ vital
lainnya, serta tangan dan tungkai bila penebalan ini terjadi pada jantung dapat
menyebabkan serangan jantung, bila terjadi pada otak dapat menyababkan stroke.
3. Varises
Varises dapat terjadi pada pembuluh vena akibat tidak lancarnya darah menuju
jantung. Varises biasanya terjadi pada kaki, dan penyebabnya adlah kebanyakan
berdiri, duduk dan jongkok.
4. Wasir
Wasir adalah membesarnya vena yang terdapat di sekitar lubang anus. Penyebabnya
adalah aliran darah tidak lancar, seperti varises.
5. Embolisme
Embolisme adalah penyumbatan sistem kardiovaskular yang dapat terjadi di beberapa
bagian tubuh karena benda asing. Penyumbatan biasanya disebabkan oleh butiran
lemak, gelembung udara, pecahan tumor, dan lain-lain.
6. Trombosis
Trombosis adalah suatu keadaan yang ditandai dengan ditemukannya bekuan darah
didalam tubuh. Pembekuan terjadi dipembuluh vena dan sangat berbahaya bila terjadi
di vena dalam.
Ringkasan
Jantung adalah organ yang berfungsi sebagai alat pemompa darah keseluruh tubuh.
Jantung terdapat pada suatu kantong dari jaringan ikat yang disebut pericardium.
Pembuluh darah adalah organ yang berfungsi untuk mengangkut darah yang keluar
ataupun menuju jantung. Manusia mempunyai tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri
(pembuluh nadi), kapiler (pembuluh halus), dan vena (pembuluh balik). Arteri berfungsi
untuk membawa darah yang keluar dari jantung. Kapiler merupakan tempat pertukaran zat
antara darah dengan cairan jaringan, sedangkan vena berfungsi untuk mengembalikan darah
ke jantung.
Arteri memiliki dinding yang tebal. Arteri besar dekat dengan jantung dinamakan
aorta. Arteri akan bercabang menjadi arteriola. Arteriola bercabang lahi membentuk kapiler
arteri. Kapiler arteri akan berhubungan dengan kapiler vena di jaringan. Pada kapile terjadi
transpot bahan nutrisi O2, CO2, zat eksresi, obat, dan bahan imunitas antara darah dengan
jaringan. Kapiler-kapiler vena akan bergabung membentuk venula, kemudian beberapa
venula akan menuju ke saluran lebih besar yang disebut vena. Vena akan bermuara ke
serambi kiri dan kanan jantung. Di bawah kulit, darah didalam vena tampak berwarna
kebiruan
Darah adalah cairan jaringan yang dialirkan melalui pembuluh. Jika kadar O2 dalam
darah tinggi, maka warnanya menjadi merah muda. Sebaliknya, jika O2 rendah dalam darah,
maka darah berwarna merah tua.
𝐻𝑏 + 𝑂2 → 𝐻𝑏𝑂2
Hb disebelah kiri persamaan reaksi tersebut deoksihemoglobin yang berwarna
merah gelap. HbO2 (oksihemoglobin) berwarna merah cerah.
Sel-sel darah merah berasal dari sel induk (stem cell) dan diproduksi di dalam
sumsum tulang merah. Sel darah merah yang matang akan kehilangan nucleus
dan memperoleh molekul Hb. Unsur sel darah merah lebih kurang 120 hari.
Setelah sel-sel tersebut using atau mati, kemudian dihancurkan didalam organ
hati/limpa dan ditelan oleh makrofag. Pada saat dihancurkan, sel darah merah
membebaskan Hb.
c. Sel-sel Darah Putih
Sel-sel darah putih (leukosit) tidak berwarna, mempunyai nucleus, kehilangan
Hb, bentuknya tidak beraturan, dapat bergerak, dan dapat berubah bentuk.
Perbandingan jumlah sel darah putih dengan sel darah merah adalah 1: 700.
Dalam setiap millimeter kubik darah terdapat 5-11 ribu sel darah putih.
Gambar 4.8
Fungsi utama sel darah putih adalah memakan kuman penyakit atau benda
asing lain yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu, sel darah putih berfungsi
sebagai pengangkut zat lemak.
Sel-sel darah putih dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu granulosit dan
agranulosit. Sebenarnya kedua jenis sel darah putih tersebut mempunyai granula
yang mengelilingi nucleus, tetapi lebih jelas terlihat pada granulosit. Granula
mengandung beragam enzin dan protein yang membantu sel darah putih dalam
melindungi tubuh.
1) Granulosit
Granulosit mempunyai nucleus yang banyak dan bersifat fagosit.
Macam-macam granulosit adalah neutrophil, eosinofil, basophil.
Neutrophil merupakan jenis sel darah putih terbanyak. Bentuk
nukleusnya beragam, misalnya batang, bengkok, atau bercabang-cabang.
Neutrophil menjadi jenis sel darah putih pertama yang merespon adanya
infeksi dan sel-sel tersebut menelan pathogen selama fagositosis.
Basofil berbentuk U dan berbintik-bintik kebiruan. Basophil
melepaskan histamine pada saat terjadi reaksi alergi. Eosinophil berbintik-
bintik kemerahan. Fungsinya belum banyak diketahui, tetapi jumlahnya
meningkat pada saat terjadi infeksi atau reaksi alergi.
2) Agranulosit
Agranulosit hanya mempunyai sebuah nucleus dan tidak seluruhnya
bersifat fagosit. Macam-macam agranulosit adalah monosit dan limfosit.
Monosit merupakan jenis sel darah putih terbesar, bersifat fagosit,
nukleusnya berbentuk seperti kacang, dan dapat begerak cepat. Monosit yang
berada pada suatu jaringan dapat berdiferensiasi menjadi makrofag yang
berukuran lebih besar. Makrofag berfungsi untuk (a) memfagositkan
pathogen, sel using, an puing-puing seluler, dan (b) merangsang sel-sel darah
putih yang lain untuk melindungi tubuh.
Limfosit tidak bersifat fagosit, selnya cenderung berbentuk lingkaran,
berinti tunggal, dan hanyamemperlihatkan sedikit pergerakan. Fungsi limfosit
untuk imunitas (kekebalan) terhadap patogen dan toksin tertentu. Ada dua
macam limfosit yaitu limfosit B dan limfosit T. limfosit B melindungi kita
dengan memproduksi antibody yang akan menghancurkan pathogen,
sedangkan sel limfosit T secara langsung menghancurkan sel-sel yang
mengandung antigen.
d. Keping Darah
Keping darah (trombosit; platelet) berasal dari hasil fragmentasi sel
megakariosit di sumsum tulang merah. Bentuknya tidak teratur, berukuran kecil,
tidak berwarna dan tidak berinti. Setiap hari tubuh memperoduksi rata-rata 200
miliar keping darah. Dalam darah kita terkandung 150-300 ribu per mm2.
2. Fungsi Darah
Darah mempunyai dua fungsi utama, yaitusebagai media pengangkut beragam
substansi dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain dan sebagai alat
pertahanan tubuh terhadap serangan organisme pathogen.
Darah sebagai alat pertahanan tubuhmempunyai tiga fungsi, yaitu fagositosis,
produksi antibody, dan pembekuan darah.
a. Fagositosis
Proses penelanan dan pencernaan partikel asing oleh sel darah putih disebut
fagositosis. Dalam perlawanan dengan partikel asing, beberapa sel fagosit mati.
Fagosit dan partikel asing yang mati akan membentuk nanah.
b. Produksi Antibodi
Saat kuman penyakit masuk ke dalam aliran darah, kuman-kuman tersebut
boleh jadi memproduksi bahan beracun (toksi). Toksin akan merangsang darah
untuk membentuk antibody. Antibody berperan sebagai antitoksin untuk
menetralisir efek racun dari toksin. Antibody juga membunuh bakteri didalam
darah
c. Pembekuan Darah
Trombosit yang pecah saat menyentuh permukaan luka yang kasar akan
mengeluarkan enzim trombokinase. Enzim trombokinase menyebabkan perubahan
protombin menjadi thrombin. Perubahan tersebut dipercepat oleh ion kalsium.
Selanjutnya thrombin mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin.
Gambar 4.1
3. Golongan Darah
Dasar penggolongan darah adalah adanya aglutinogen (antigen) didalam sel
darah merah dan aglitinin (antibody) di dalam plasma (serum). Aglutinogen adalah zat
yang digumpalkan, sedangkan agglutinin adalah zat yang menggumpalkan.
Dr. Landsteiner merupakan penemu sistem ABO. Dalam sistem ABO, ada
tidaknya antigen tipe A dan B didalam sel darah merah menentukan golongan darah
seseorang. Sistem tersebut mengelompokkan darah manusia menjadi empat golongan
yaitu A, B, AB, dan O
Gambar 4.3