Anda di halaman 1dari 10

Jantung, oleh karena pembuluh-pembuluh darah yang biasanya mengalirkan darah ke otot-

otot jantung tersebut tersumbat atau mengeras, entah oleh karena lemak atau kolesterol,
ataupun oleh karena zat-zat kimia seperti penggunaan obat yang berlebih yang mengandung
Phenol Propano Alanin (ppa) yang banyak ditemui dalam obat-obat seperti Decolgen, dan
nikotin.

Belakangan ini juga sering ditemukan gagal jantung mendadak ketika seseorang
sedang beraktivitas, seperti yang menyerang beberapa atlet-atlet sepak bola ternama dunia di
tengah lapangan sepak bola. Biasanya hal itu disebabkan oleh pemaksaan aktivitas jantung
yang melebihi ambang batas, atau kurangnya pemanasan sebelum melakukan olahraga.

Makanan juga menjadi penyebab utama terjadinya serangan jantung, terutama junk
food. Para peneliti dari McMaster University, Kanada, menemukan hasil bahwa orang yang
banyak mengkonsumsi makanan yang digoreng, cemilan bergaram, dan daging memiliki
resiko serangan jantung lebih dari 35% (persen) lebih besar dibandingkan dengan orang yang
mengkonsumsi sedikit atau tidaknya mengkonsumsinya.

Penanggulangan

Tidak ada penanggulangan yang lebih baik untuk mencegah penyakit dengan serangan
jantung, di samping gaya hidup yang sehat (seperti sering bangun lebih pagi, tidak sering
tidur terlalu larut malam, dan menghindari rokok dan minuman berakohol), pola makanan
yang sehat (memperbanyak makan-makanan berserat dan bersayur, serta tidak terlalu banyak
makan-makanan berlemak dan berkoresterol tinggi), dan olahraga yang teratur dan tidak
berlebihan. Namun, ada beberapa zat yang dipercaya mampu memperkecil atau memperbesar
resiko penyakit dan serangan jantung, diantara lain:

1) Beberapa peneliti menyebutkan bahwa zat allicin di dalam bawang putih ternyata
dapat membantu menjaga kesehatan jantung. Penelitian tersebut menunjukan bahwa
oleh khasiat zat allicin, ketegangan pembuluh darah berkurang 72%. Namun beberapa
peneliti lain ada juga yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara bawang
putih dengan kesehatan jantung. Dalam studi dilakukan pada 90 perokok berbadan
gemuk, para peneliti Eropa mendapati bahwa tambahan bubuk bawang putih selama
tiga bulan tak memperlihatkan perubahan dalam kadar kolesterol mereka atau
beberapa tanda lain resiko penyakit jantung.
2) Studi membuktikan bahwa mengurangi merokok tidak mengurangi resiko penyakit
jantung. Untuk benar-benar mengurangi resiko penyakit jantung, seseorang harus
benar-benar berhenti merokok.
3) Penemuan yang diterbitkan dalam Journal of the American College of Cardiology
mengungkapkan konsumsi suplemen vitamin C dapat mengurangi resiko penyakit
jantung.
4) Penelitian menunjukkan, mengurangi konsumsi garam dapat resiko penyakit jantung.
Konsumsi garam dapat meningkatkan tekanan darah. Pada percobaan diet rendah
garam menunjukkan resiko penyakit jantung hingga 25% dan resiko penyakit
jantung hingga 20%.
5) Konsumsi makan-makanan yang dapat menjaga kesehatan jantung seperti salmon,
tomat, minyak zaitun, gandum, almond, dan apel.

3. Nyeri

Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka
oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolism yang berlebihan menyebabkan kejang atau
kram.

1) Sesak nafas
Sesak nafas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung.
Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara diparu-paru
(kongesti pulmoner atau endema pulmoner)
Pada stadium awal dari gagal jantung, penderita merasakan sesak nafas hanya
selama melakukan aktivitas fisik. Sejalan dengan memburuknya penyakit, sesak
terjadi ketikapenderita melakukan aktivitas yang ringan, bahkan ketika penderita
sedang beristirahat (tidak melakukan aktivitas).
Gambar.
Sebagian besar penderita merasakan sesak nafas ketika sedang berada dalam
posisi berbaring karena cairan mengalir ke jaringan paru-paru. Gaya gravitasi
menyebabkan cairan terkumpul didasar paru-paru dan sesak berkurang. Sesak nafas
pada malam hari (nocturnal dispneu) adalah sesak yang terjadi pada saat penderita
bebaring di malam hari dan hilang jika penderita duduk tegak. Sesak nafas tidak
hanya terjadi pada penyakit jantung; penderita paru-paru, penyakit otot-otot
pernafasan atau penyakit sistem saraf yang berperan dalam proses pernapasan.
Setiap penyakit yang menggangu keseimbangan antara persediaan dan permintaan
oksigen bisa menyebabkan sesak nafas (misalnya gangguan fungsi pengangkutan
oksigen oleh darah pada anemia atau meningkatnya metabolism tubuh pada
hipertiroidisme).
1. Kelelahan (kepenatan)
Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan
aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala
ini sering kali bersifat ringan.
Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap
atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
2. Palpitasi (jantung berdebar-debar)
Biasanya seseorang tidak memperhatikan denyut jantungnya. Tetapi pada
keaadaan tertentu (misalnya jika seseorang yang sehat melakukan olahraga berat
atau mengalami hal yang dramatis), dia bisa merasakan denyut jantungnya.

4. Jantung coroner

Jantungnya berdenyut dengan sangat kuat atau sangat cepat atau tidak teratur. Jantung
koroner merupakan salah satu penyakit pembunuh yang paling ditakuti diseluruh dunia.
Biasanya penyakit ini dialami oleh orang berusia produktif dan menyerang secara mendadak
hingga menimbulkan kematian.

Jantung coroner adalah penyempitan atau tersumbatnya pembuluh darah arteri jantung
yang disebut pembuluh darah coroner. Sebagai mana halnya organ tubuh lain, jantung pun
memerlukan zat makanan dan oksigen agar dapat memompa darah keseluruh tubuh. Pasokan
zat makanan dan darah ini harus selalu lancer karena jantung berkerja keras tanpa henti.
Pembuluh darah koronerlah yang memiliki tugas untuk memasok darah ke jantung. Tentu
saja, jantung akan bekerja baik jika terdapat keseimbangan antara pasokan dan pengeluaran.
Jika pembuluh darah coroner tersumpat atau menyempit, maka pasokan darah ke jantung pun
akan berkurang.

Penyempitan/penyumbatan pembuluh darah coroner yang berfungsi mendistribusikan


darah dan oksigen ke otot jantung, disebabkan tertumpuknya endapan lemak (terutama
koresterol LDL), sel-sel otot polos pembuluh darah dan matriks ekstraseluler lainnya di
sepanjang dinding arteri sebagai hasil proses yang berlangsung bertahun-tahun. Jika aliran
darah berkurang secara bermakna , maka perderita perlu segera mendapat tekanan medis.

Secara medis penyakit jantung dikelompokkan menjadi dua macam, yaiutu:

a. Penyakit jantung coroner


b. Penyakit jantung genetic

Penyakit jantung coroner timbul ketika terjadi penyempitan pembuluh darah pada
jantung. Sedangkan factor genetic (bawaan) ditemukan sejak usia bayi.

Gambar 8.29 Penyempitan Pembuluh Darah

Gejala-gejala penyakit jantung coroner:

1. Dada terasa sakit dan menekan


2. Pusing kepala yang berkepanjangan
3. Merasa sekujur tubuhnya terbakar tanpa sebab yang jelas
4. Terjadi keluhan di sekitar tulang dada dan leher
5. Tapi kebanyakan orang yang menderita penyakit jantung coroner tidak mengalami
beberapa gejala diatas. Tiba-tiba saja jantung si penderita bermasalah dan dalam
kondii yang kronis.

Faktor-faktor pemicu serangan jantung coroner adalah antara lain:

1. Merokok dalam jumlah yang banyak dan selama bertahun-tahun


2. Konsumsi makanan yang berlemak atau berkolesterol tinggi.
3. Hipentensi yang telah diderita
4. Diabetes mellitus juga memancing timbulnya penyakit jantung coroner
5. Obesitas
6. Kurang beraktivitas dan berolahraga
7. Minum-minuman beralkohol
8. Penyalahgunaan obat (narkoba)

Faktor risiko jantung coroner dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu:

Factor resiko yang dapat dikurangi, diperbaiki atau dimodifikasi, dan factor resiko yang
bersifat alami atau tidak dapat dicegah.

1. Factor resiko yang tak dapat diubah adalah usia (lebih dari 40 tahun) jenis kelamin
(pria lebih beresiko) serta riwayat keluarga
2. Factor resiko yang bisa dimodifikasi, antara lain kebiasaan merokok, dyslipidemia,
kurang gerak, kegemukan, diabetes mellitus , stress, infeksi, serta gangguan pada
darah (fibrinogen, factor thrombosis, dan sebagainya). Oleh sebab itu, beberapa usaha
sebenarnya dapat dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut, seperti diet yang sehat,
lebih banyak mengkonsumsi serat yang larut, olahraga rutin dan teratur, serta berhenti
merokok

Pencegahan Penyakit Jantng Koroner bisa dilakukan dengan:

1. Gaya hidup seimbang dan menghindari resiko stress sangat dibutuhkan agar seseorang
tidak terkena penyakit jantung coroner
2. Mengkonsumsi makanan sehat dan berserat tinggi. Kurangi makanan yang berlemak
dan berkoresterol tinggi agar tidak terjadi kegemukan
3. Segera berhenti merokok. Merokok menyebabkan elastisitas pembuluh darah
berkurang sehingga meningkatkan pengerasan pembuluh darah arterin yang memicu
stroke
4. Mengurangi atau menghindari minuman beralkohol
5. Olahraga teratur
6. Hindari penggunaan obat-obatab terlarang

Gangguan dan kelainan pada Pembuluh Daraah

1. Tromboangitis Obeliterans
Penyakit Buerger (Tromboangitis Obeliterans) merupakan penyakit oklusi pembuluh
darah perifer yang lebih sering terjadi di Asia dibandingkan dengan Negara-negara
barat. Penyakit ini merupakan penyakitidiopatik, kemungkinan merupakan kelainan
pembuluh darah karena autoimmune,panangitis yang hasil akhirnya menyebabkan
stenosis dan oklusi pada pembuluh darah
2. Stroke
Stroke terjadi bila pembuluh darah yang mensuplai otak tersumbat atau pecah.
Sehingga sebagian otak tidak berfungsi. Penyebab utama stroke adalah tekanan darah
tinggi. Rokok yang mengakibatkan darah mudah menggumpal, dan penyakit jantung
yang akhirnya melepaskan gumpalan darah tersebut dan menyumbat pembuluh darah
pada otak
a. Hipertensi dan Hipotensi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi dimana tekanan darahnya melebihi 120/80
mmHg. Hipertensi yang berlangsung terus menerus dapat menyebabkan stroke,
serangan jantung, gagal ginjal dan penyebab utama gagal ginjal kronik. Hipotensi
adalah tekanan darah rendah dimana tekanannya kurang dari 90/60 mmHg.
Hipotensi dapat menyebabkan penderita jadi pusing bahkan sampai pingsan.
b. Arteriosklorosis
Arteriosklorosis adalah penebalan dinding arteri akibat timbunan lemak, gula, dan
berbagai bahan lainnya sehingga dinding arteri menjadi lebih keras, tebal, kurang
lentur orang yang terkena penyakit ini adalah orang gemar mengkonsumsi lemak.
Arteriosklorosis dapat terjadi di arteri otak , jantung, ginjal dan organ vital
lainnya, serta tangan dan tungkai bila penebalan ini terjadi pada jantung dapat
menyebabkan serangan jantung, bila terjadi pada otak dapat menyababkan stroke.
3. Varises
Varises dapat terjadi pada pembuluh vena akibat tidak lancarnya darah menuju
jantung. Varises biasanya terjadi pada kaki, dan penyebabnya adlah kebanyakan
berdiri, duduk dan jongkok.
4. Wasir
Wasir adalah membesarnya vena yang terdapat di sekitar lubang anus. Penyebabnya
adalah aliran darah tidak lancar, seperti varises.
5. Embolisme
Embolisme adalah penyumbatan sistem kardiovaskular yang dapat terjadi di beberapa
bagian tubuh karena benda asing. Penyumbatan biasanya disebabkan oleh butiran
lemak, gelembung udara, pecahan tumor, dan lain-lain.
6. Trombosis
Trombosis adalah suatu keadaan yang ditandai dengan ditemukannya bekuan darah
didalam tubuh. Pembekuan terjadi dipembuluh vena dan sangat berbahaya bila terjadi
di vena dalam.

Cara Memelihara Kesehatan Alat Peredaran Darah:

1. Olahraga dan istirahat yang teratur


2. Hindari makanan berlemak tinggi
3. Hindari minuman beralkohol
4. Tidak merokok

Ringkasan

Sistem peredaran darah merupakan suatu mekanisme transportasi sari-sari makanan ke


seluruh komponen sel dan jaringan tubuh. Sistem peredaran darah pada manusia adalah
sistem peredaran tertutup, yaitu darah selalu mengalir didalam pembuluh darah. Dalam satu
siklus peredarah darah, darah 2 kali melewat jantung sehingga disebut sistem peredaran darah
ganda. Sistem peredaran ganda terdiri dari sitem peredaran darah besar dan sistem peredaran
darah kecil. Komponen yang menyusun sistem peredaran darah pada manusia terdiri dari
darah, pembuluh darah dan jantung. Darah merupakan unit cair yang berfungsi sebagai
tempat mineral-mineral dan zat terlarut yang menjadi nutrisi bagi sel dalam melangsungkan
proses metabolisme.
Pembuluh darah ada tiga jenis, yaitu: arteri, vena dan kapiler. Jantung berfungsi sebagai
alat pemompa darah ke paru-paru dan seluruh tubuh. Gangguan dan kelainan pada sistem
peredaran darah misalnya, tekanan darah tinggi, jantung coroner, varises, dan lain-lain. Untuk
mencegah dan menanggulangi dari kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah maka
harus mengikuti gaya hidup sehat dan makan-makanan yang bergizi dan sehat.

Jantung adalah organ yang berfungsi sebagai alat pemompa darah keseluruh tubuh.
Jantung terdapat pada suatu kantong dari jaringan ikat yang disebut pericardium.

1. Struktur Anatomi Jantung


Jantung dinemtuk oleh otot jantung dan jaringan ikat. Organ tersebut terdiri
atas tiga lapisan, yaitu epikardium, miokardium, dan endocardium. Epicardium
(lapisan terluar) disusun oleh jaringan ikat. Miokardium (diantara lapisan epikardium
dan endocardium) berfungsi untuk mengatur kecepatan denyut jantung. Endocardium
(lapisan terdalam) disusun oleh selapis jaringan endothelium.
Pada bagian dalam jantung terdapat suatu sekat (septum) yang terbagi lagi
menjadi dua serambi (atrium) dan dua bilik atau (ventrikel). Serambi merupakan
bagian ruangan tempat masuknya darah dari vena, sedangkan bilik bertanggung jawab
untuk memompa darah keluar jantung.
Jantung dilengkapi dengan klep (valvula)untuk menjaga agar arah aliran darah
selalu tetap. Terdapat tiga macam klep jantung, yaitu klep berdaun tiga (klep
trikuspid/arterioventrikular), klep berdaun dua (klep bicuspid/mitral), dan klep
berbentuk setengah bulan sabit (klep semilunar).
Jantung bekerja di bawah kendali sistem saraf tidak sadar. Simpul saraf yang
terdapat pada jantung adalah sebagai berikut.
a. Nodus sino aurikularis (Keitflack), terdapat pada dinding serambi kanan dan
bercabang-cabang membentuk saraf Weinchebah
b. Nodus atrioventrikularis (Tawara), terdapat pada sekat antar serambi.
c. Nodus bundle His, terdapat pada sekat antar bilik dan bercabang-cabang menjadi
serabut Purkinje.
2. Lintasan Darah di Dalam Jantung
Vena kava superior dan vena kava inferior yang membawa darah miskin O2
dan kaya CO2 memasuki serambi kanan. Melalui klep trikuspidalus, darah dikirim ke
bilik kanan. Selanjutnya, darah melalui kelp semilunar paru-paru dialirkan ke batang
dan arteri paru-paru, kemudian ke paru-paru.
Vena paru-paru (pulmonary) yang membawa darah kaya O2 dan miskin CO2
memasuki serambi kiri. Darah lalu dikirim melalui klep bicuspid ke bilik kiri.
Selanjutnya, darah dikirim melalui klep semilunar aortic ke aorta, kemudian ke bagian
tubuh yang dituju.
3. Cara Kerja Jantung
Saat serambi berkonstraksi, bilik berelaksasi dan begitu pula sebaliknya.
Konstraksi serambi disebabkan oleh rangsang saraf yang diterima oleh nodus
Keitflack dan menyebar ke saraf Weinchebah. Konstraksi bilik disebabkan oleh
rangsang yang diterima oleh nodus Tawara dan diteruskan ke nodus bundel His.
Serambi kanan dan kiri berelaksasi untuk meneriama darah dari vena secara
bersamaan. Serambi kanan menerima darah dari vena secara bersamaan. Serambi
kanan menerima darah dari dua vena kava, sedangkan serambi kiri menerima darah
dari vena pulmonary. Kedua serambi kemudian berkontraksi bersamaan untuk
mendorong darah ke dalam bilik yang terelaksasu. Setelah berhenti sejenak, kedua
bilik berkontraksi untuk mendorong darah menuju ke aorta dan nadi pulmonary.
Aliran balik darah ke dalam serambi dicegah oleh penutupan klep tricuspid
dan bicuspid yang menghasilkan suara “lub”. Setelah berkontraksi secara penuh, bilik
kanan akan berelaksasi. Saat relaksasi, aliran balik darah didalam arteri ke dalam bilik
dicegah oleh penutupan klep semilunar yang menghasilkan suara “dub”.
4. Tekanan darah
Pada saat bilik kiri berkontraksi, darah terdorong ke pembuluh arteri di seluruh
tubuh. Dorongan itu membutuhkan tekanan. Tekanan sistolik dihasilkan oleh darah
yang terdorong ke dalam arteri saat jantung berkonraksi, sedangkan tekanan diastolic
adalah tekanan di dalam arteri saat jantuk relaksasi. Systole dan diastole menyusun
satu kali detak jantung yang berlangsung sekitar 0,85 detik.
Tekanan darah manusia diukur menggunakan sfigmanometer dengan satuan
millimeter raksa (mmHg). Tingkat tekanan darah manusia ditulis dalam dua angka,
contoh 120/80 yang berarti tekanan sistolik =120 dan tekanan diastolic = 80.

Pembuluh darah adalah organ yang berfungsi untuk mengangkut darah yang keluar
ataupun menuju jantung. Manusia mempunyai tiga jenis pembuluh darah, yaitu arteri
(pembuluh nadi), kapiler (pembuluh halus), dan vena (pembuluh balik). Arteri berfungsi
untuk membawa darah yang keluar dari jantung. Kapiler merupakan tempat pertukaran zat
antara darah dengan cairan jaringan, sedangkan vena berfungsi untuk mengembalikan darah
ke jantung.

Arteri memiliki dinding yang tebal. Arteri besar dekat dengan jantung dinamakan
aorta. Arteri akan bercabang menjadi arteriola. Arteriola bercabang lahi membentuk kapiler
arteri. Kapiler arteri akan berhubungan dengan kapiler vena di jaringan. Pada kapile terjadi
transpot bahan nutrisi O2, CO2, zat eksresi, obat, dan bahan imunitas antara darah dengan
jaringan. Kapiler-kapiler vena akan bergabung membentuk venula, kemudian beberapa
venula akan menuju ke saluran lebih besar yang disebut vena. Vena akan bermuara ke
serambi kiri dan kanan jantung. Di bawah kulit, darah didalam vena tampak berwarna
kebiruan

Perbedaan Arteri, Vena dan Kapiler Gambar

5. Jalur peredaran darah


Sistem kardiovaskular manusia merupakan sistem peredaran darah ganda yang
melibatkan dua jalur peredaran utama, yaitu peredaran pulmonary dan peredaran
sistemik.
a. Peredaran Pulmonari
Darah yang miskin O2 dari seluruh bagian tubuh terkumpul diserambi kanan,
kemudian dialirkan ke bilik kanan. Bilik kanan akan memompa darah ke dalam
batang paru-paru. Saat darah mengalir melalui kapiler paru-paru, CO2 dibebaskan
dan O2 diikat. Darah yang kaya O2 kembali keserambi kiri melalui venula paru-
paru yang bergabung membentuk vena paru-paru.
b. Peredaran Sistemik
Darah yang kaya O2 di serambi kiri masuk ke bilik kiri. Saat bilik kontraksi,
darah menuju aorta. Perjalanan darah kemudian adalah aorta-cabang aorta-
jaringan-vena-vena kava-kembali ke jantung (serambi kanan).

Darah adalah cairan jaringan yang dialirkan melalui pembuluh. Jika kadar O2 dalam
darah tinggi, maka warnanya menjadi merah muda. Sebaliknya, jika O2 rendah dalam darah,
maka darah berwarna merah tua.

1. Struktur dan Komposisi Darah


Darah terdiri atas sel-sel darah (sel darah putih dan sel darah merah), trombosit
(keeping darah), dan plasma darah. Lebih kurang 55% dari seluruh volume darah
terdiri atas plasma darah. Sisanya, yaitu 45% terdiri atas sel-sel dan keeping darah.
a. Plasma darah
Plasma darah adalah cairan darah yang berwarna kekuningan. Lebih kurang
92% dari plasma adalah air, sedangkan sisanya berupa garam dan molekul
organic.
Tabel penyusun plasma
Protein plasma berperan dalam menjaga tekanan osmotic dan pH darah,
pengangkutan makromolekul organic, dan pertahanan tubuh. Albumin berfungsi
menjaga tekanan osmotic darah dan mengangkut molekul bilirubin, sedangkan
globulin dalan lipoprotein mengangkut koresterol dan membentuk protrombin
serta antibody. Bagian plasma darah yang berperan dalam pertahanan tubuh
adalah serum. Serum mengandung beragam antibody untuk melawan antigen.
Misalnya, aglutinin untuk menggumpalkan antigen dan presiptin yang dapat
mengendapkan antigen. Fibrinogen berfungsi dalam pembekuan darah.
b. Sel-Sel Darah Merah
Sel darah merah (eritrosit) adalah bagian utama dari sel-sel darah. Ciri-ciri sel
darah merah, antara lain bentuknya melingkar, pipih, dan cakram bikonkaf, sel
yang telah matang tidak mempunyai nucleus, berdianmeter kurang dari 0,01 mm
dan elastis.
Setiap mm3 darah manusia mengandung kira-kira 4-6 juta sel darah merah.
Masing-masing sel darah merah mengandung 200 juta molekul hemoglobin (Hb).
Dengan adanya Hb, sel darah merah dapat berfungsi untuk mengangkut O2 dan
berwarna merah.
Hemoglobin adalah suatu protein yang mengandung senyawa besi hemin.
Hemoglobin mempunyai daya ikat terhadap oksigen dan CO2.

𝐻𝑏 + 𝑂2 → 𝐻𝑏𝑂2
Hb disebelah kiri persamaan reaksi tersebut deoksihemoglobin yang berwarna
merah gelap. HbO2 (oksihemoglobin) berwarna merah cerah.
Sel-sel darah merah berasal dari sel induk (stem cell) dan diproduksi di dalam
sumsum tulang merah. Sel darah merah yang matang akan kehilangan nucleus
dan memperoleh molekul Hb. Unsur sel darah merah lebih kurang 120 hari.
Setelah sel-sel tersebut using atau mati, kemudian dihancurkan didalam organ
hati/limpa dan ditelan oleh makrofag. Pada saat dihancurkan, sel darah merah
membebaskan Hb.
c. Sel-sel Darah Putih
Sel-sel darah putih (leukosit) tidak berwarna, mempunyai nucleus, kehilangan
Hb, bentuknya tidak beraturan, dapat bergerak, dan dapat berubah bentuk.
Perbandingan jumlah sel darah putih dengan sel darah merah adalah 1: 700.
Dalam setiap millimeter kubik darah terdapat 5-11 ribu sel darah putih.
Gambar 4.8
Fungsi utama sel darah putih adalah memakan kuman penyakit atau benda
asing lain yang masuk ke dalam tubuh. Selain itu, sel darah putih berfungsi
sebagai pengangkut zat lemak.
Sel-sel darah putih dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu granulosit dan
agranulosit. Sebenarnya kedua jenis sel darah putih tersebut mempunyai granula
yang mengelilingi nucleus, tetapi lebih jelas terlihat pada granulosit. Granula
mengandung beragam enzin dan protein yang membantu sel darah putih dalam
melindungi tubuh.
1) Granulosit
Granulosit mempunyai nucleus yang banyak dan bersifat fagosit.
Macam-macam granulosit adalah neutrophil, eosinofil, basophil.
Neutrophil merupakan jenis sel darah putih terbanyak. Bentuk
nukleusnya beragam, misalnya batang, bengkok, atau bercabang-cabang.
Neutrophil menjadi jenis sel darah putih pertama yang merespon adanya
infeksi dan sel-sel tersebut menelan pathogen selama fagositosis.
Basofil berbentuk U dan berbintik-bintik kebiruan. Basophil
melepaskan histamine pada saat terjadi reaksi alergi. Eosinophil berbintik-
bintik kemerahan. Fungsinya belum banyak diketahui, tetapi jumlahnya
meningkat pada saat terjadi infeksi atau reaksi alergi.
2) Agranulosit
Agranulosit hanya mempunyai sebuah nucleus dan tidak seluruhnya
bersifat fagosit. Macam-macam agranulosit adalah monosit dan limfosit.
Monosit merupakan jenis sel darah putih terbesar, bersifat fagosit,
nukleusnya berbentuk seperti kacang, dan dapat begerak cepat. Monosit yang
berada pada suatu jaringan dapat berdiferensiasi menjadi makrofag yang
berukuran lebih besar. Makrofag berfungsi untuk (a) memfagositkan
pathogen, sel using, an puing-puing seluler, dan (b) merangsang sel-sel darah
putih yang lain untuk melindungi tubuh.
Limfosit tidak bersifat fagosit, selnya cenderung berbentuk lingkaran,
berinti tunggal, dan hanyamemperlihatkan sedikit pergerakan. Fungsi limfosit
untuk imunitas (kekebalan) terhadap patogen dan toksin tertentu. Ada dua
macam limfosit yaitu limfosit B dan limfosit T. limfosit B melindungi kita
dengan memproduksi antibody yang akan menghancurkan pathogen,
sedangkan sel limfosit T secara langsung menghancurkan sel-sel yang
mengandung antigen.
d. Keping Darah
Keping darah (trombosit; platelet) berasal dari hasil fragmentasi sel
megakariosit di sumsum tulang merah. Bentuknya tidak teratur, berukuran kecil,
tidak berwarna dan tidak berinti. Setiap hari tubuh memperoduksi rata-rata 200
miliar keping darah. Dalam darah kita terkandung 150-300 ribu per mm2.
2. Fungsi Darah
Darah mempunyai dua fungsi utama, yaitusebagai media pengangkut beragam
substansi dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh yang lain dan sebagai alat
pertahanan tubuh terhadap serangan organisme pathogen.
Darah sebagai alat pertahanan tubuhmempunyai tiga fungsi, yaitu fagositosis,
produksi antibody, dan pembekuan darah.
a. Fagositosis
Proses penelanan dan pencernaan partikel asing oleh sel darah putih disebut
fagositosis. Dalam perlawanan dengan partikel asing, beberapa sel fagosit mati.
Fagosit dan partikel asing yang mati akan membentuk nanah.
b. Produksi Antibodi
Saat kuman penyakit masuk ke dalam aliran darah, kuman-kuman tersebut
boleh jadi memproduksi bahan beracun (toksi). Toksin akan merangsang darah
untuk membentuk antibody. Antibody berperan sebagai antitoksin untuk
menetralisir efek racun dari toksin. Antibody juga membunuh bakteri didalam
darah
c. Pembekuan Darah
Trombosit yang pecah saat menyentuh permukaan luka yang kasar akan
mengeluarkan enzim trombokinase. Enzim trombokinase menyebabkan perubahan
protombin menjadi thrombin. Perubahan tersebut dipercepat oleh ion kalsium.
Selanjutnya thrombin mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin.
Gambar 4.1
3. Golongan Darah
Dasar penggolongan darah adalah adanya aglutinogen (antigen) didalam sel
darah merah dan aglitinin (antibody) di dalam plasma (serum). Aglutinogen adalah zat
yang digumpalkan, sedangkan agglutinin adalah zat yang menggumpalkan.
Dr. Landsteiner merupakan penemu sistem ABO. Dalam sistem ABO, ada
tidaknya antigen tipe A dan B didalam sel darah merah menentukan golongan darah
seseorang. Sistem tersebut mengelompokkan darah manusia menjadi empat golongan
yaitu A, B, AB, dan O
Gambar 4.3

Anda mungkin juga menyukai