Anda di halaman 1dari 4

1. Sebuah tangki pejal 3 ft3 pada awalnya mengandung uap air jenuh pada suhu 300oF.

Tangki
dihubungkan dengan katup ke jalur suplai pasokan uap pada 200 psia dan 400oF. Kemudian
katup dibuka, dan uap diperkenankan masuk tangki. Perpindahan panas berlangsung dengan
lingkungan sehingga suhu dalam tangki tetap konstan pada 300oF setiap saat. Selanjutnya
katup ditutup saat teramati setengah dari volume tangki ditempati oleh air cair. Tentukanlah
(a) tekanan akhir di dalam tangki, (b) jumlah uap yang telah memasuki tangki, dan (c)
jumlah panas.

Jawaban:

Asumsi:

- Tidak ada kerja (W) pada sistem


- Energi kinetik (EK) dan energi potensial (EP) diabaikan
- Sistem dalam keadaan tak-tunak
- Persamaan gas ideal berlaku pada sistem ini

Diketahui:

- V = 3 ft3
- T1 = 300 oF
- Psuplai uap = 200 psia
- Tsuplai uap = 400 oF
- T2 = 300 oF

Dengan subskrip 1 adalah untuk kondisi awal dimana katup penghubung antara tangki dan
suplai uap belum dibuka, lalu subskrip 2 adalah untuk kondisi akhir dimana katup penghubung
antara tangki dan suplai uap telah ditutup kembali setelah dibuka dimana setengah dari volume
tangki telah ditempati oleh air cair.

Ditanya:

(a) tekanan akhir dalam tangki.


(b) jumlah uap yang telah memasuki tangki.
(c) jumlah panas.
Jawaban:

(1) (2)

Gambar 3. Sistem Tangki pada kondisi awal (1) dan kondisi akhir (2)
(Sumber: Fundamentals of Engineering Thermodynamics)

(a) Kualitas dapat dicari dari fraksi massa antara uap dan air cair, dimana,

ml = V . ρ = 1,5 ft3 . 57,3 lb/ft3 = 85,95 lb

mg = V . ρ = 1,5 ft3 . 0,1545 lb/ft3 = 0,232 lb

Maka kualitasnya dapat dihitung dari

x = mg /(mg + ml) = 0,232 lb/ (0,232 lb + 85,95 lb) = 0,0027

Dengan menggunakan tabel kukus untuk uap jenuh, didapatkan bahwa v2g = 6,472 ft3/lb. Lalu
dengan menggunakan tabel kukus untuk cair jenuh, didapatkan bahwa v2l = 0,01745 ft3/lb.
Maka

v2 = v2l + x (v2g – v2l)

v2 = 0,01745 ft3/lb + 0,0027 (6,472 ft3/lb – 0,01745 ft3/lb)

v2 = 0,0348 ft3/lb

Sesuai dengan asumsi bahwa persamaan gas ideal berlaku pada sistem ini, maka

P2 = RT2 /v2

1545 𝑓𝑡 𝑙𝑏𝑓 𝑓𝑡 3
P2 = . 759,67 oR / 0,0348
28,97 𝑙𝑏 °𝑅 𝑙𝑏

P2 = 1164194,97 lbf/ft2 = 557,42 bar

(b) Dari perhitungan diatas, didapatkan bahwa v2 = 0,1917 ft3/lb, sehingga untuk
mendapatkan massanya dapat digunakan rumus
m2 = V/v2 = 3 ft3/0,0348 ft3/lb = 86,21 lb

Dengan menggunakan tabel kukus untuk uap jenuh pada suhu 300 oF, didapatkan bahwa v1 =
6,472 ft3/lb. Maka, untuk mendapatkan massanya dapat digunakan rumus

m1 = V/v1 = 3 ft3/6,472 ft3/lb = 0,464 lb

Berdasarkan data diatas, jumlah uap yang memasuki tangki adalah

muap = m2 – m1 = 86,21 lb – 0,464 lb = 85,476 lb

(c) Persamaan umum neraca energi dari sistem ini adalah

𝑑𝑈 𝑉𝑖2 𝑉𝑒2
̇ ̇
= = 𝑄𝐶𝑉 − 𝑊𝑐𝑣 + 𝑚̇𝑖 (ℎ𝑖 + + 𝑔𝑧𝑖 ) − 𝑚̇𝑒 (ℎ𝑒 + + 𝑔𝑧𝑒 )
𝑑𝑡 2 2

Karena sistem ini tidak memiliki aliran keluar, maka persamaan neraca energinya dapat
disederhanakan menjadi

𝑑𝑈 𝑉𝑖2
= 𝑄̇𝐶𝑉 − 𝑊̇𝑐𝑣 + 𝑚̇𝑖 (ℎ𝑖 + + 𝑔𝑧𝑖 )
𝑑𝑡 2

Dimana,

𝑑𝑚𝑐𝑣
= 𝑚̇𝑖
𝑑𝑡

Apabila kita mengaplikasikan asumsi awal, maka persamaan neraca energinya menjadi

𝑑𝑈 𝑑𝑚𝑐𝑣
= 𝑄̇𝐶𝑉 + ℎ𝑖 .
𝑑𝑡 𝑑𝑡

Apabila persamaan tersebut diintegrasi, akan menjadi

∆𝑈 = 𝑄̇𝐶𝑉 + ℎ𝑖 . ∆𝑚𝑐𝑣

atau

(𝑚2 𝑢2 − 𝑚1 𝑢1 ) = 𝑄̇𝐶𝑉 + ℎ𝑖 (𝑚2 − 𝑚1 )

Dengan menggunakan tabel kukus untuk uap dengan tekanan 200 psia dan suhu 400oF,
didapatkan bahwa h = 1210,8 BTU/lb. Lalu dengan menggunakan tabel kukus untuk uap jenuh
dengan suhu 300 oF, didapat u1 = 1100 BTU/lb, dan dengan tabel itu juga, didapatkan ucair =
269,5 BTU/lb. Maka

u2 = ucair + x (ug – ucair) = 269,5 BTU/lb + 0,0027 (1100 BTU/lb – 269,5 BTU/lb)
u2 = 271,74 BTU/lb

Apabila data – data tersebut dimasukkan ke persamaan, akan menjadi

(86,21 lb . 271,74 BTU/lb – 0,464 lb . 1100 BTU/lb) = 𝑄̇𝐶𝑉 + 1210,8 BTU/lb (86,21 lb –
0,464 lb)

𝑄̇𝐶𝑉 = −80904,95 𝐵𝑇𝑈/𝑙𝑏

Tanda minus (-) pada nilai 𝑄̇𝐶𝑉 menandakan bahwa kalor dikeluarkan oleh sistem, sehingga
jumlah panasnya adalah 80904,95 𝐵𝑇𝑈/𝑙𝑏

Anda mungkin juga menyukai