BAB II - K3 Fix
BAB II - K3 Fix
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dislipidemia
2.1.1 Definisi
Dislipidemia merupakan suatu kelainan metabolisme lipid yang ditandai
dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan fraksi
lipod yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL,
trigliserida, serta penurunan kolesterol HDL.9 Dalam proses terjadinya
aterosklerosis semuanya mempunyai peran yang penting dan sangat kaitannya
satu dengan yang lain, sehingga tidak mungkin dibicarakan sendiri-sendiri.10
Dislipidemia dapat dibagi berdasarkan profil lipid yang menonjol, seperti
hiperkolesterolemi, hipertrigliseridemi, isolated low HDL-cholesterol dan
dislipidemia campuran. Adapun kadar lipid normal menurut National Cholesterol
Education Program Adult Panel III (NCP-ATP III) dapat dilihat pada tabel 2.1
berikut:11
Tabel 2.1 Klasifikasi kadar lipid serum menurut NCP-ATP III 2001 (mg/dl).11
Kolesterol Total
<200 Optimal
200-239 Diinginkan
>240 Tinggi
Kolesterol LDL
<100 Optimal
100-129 Mendekati optimal
130-159 Diinginkan
160-189 Tinggi
>190 Sangat tinggi
Kolesterol HDL
<40 Rendah
>60 Tinggi
6
Trigliserid
<150 Optimal
150-199 Diinginkan
200-499 Tinggi
>500 Sangat tinggi
C. Obesitas
Obesitas adalah keadaan patologi yang terjadi akibat penimbunan lemak yang
berlebihan di dalam tubuh sehingga dapat mengganggu kesehatan tubuh
seseorang.13 Obesitas didefinisikan sebagai peningkatan berat badan yang
melebihi batas kebutuhan skeletal dan fisik sebagai akibat akumulasi lemak
berlebihan dalam tubuh.14
Pada obesitas terjadi resistensi insulin yang dapat menyebabkan terganggunya
proses penyimpanan lemak maupun sintesis lemak. Insulin berfungsi untuk
merangsang lipogenesis pada jaringan arterial dan jaringan adiposa melalui
peningkatan produksi acetyl-CoA, meningkatkan asupan trgliserida dan glukosa.
Jika terjadi resistensi insulin, maka akan terjadi peningkatan konsentrasi
trgliserida dan penurunan kolesterol HDL yang pada akhirnya akan menyebabkan
terjadinya dislipidemia.11,12
F. Penggunaan alkohol
Konsumsi alkohol mempunyai berbagai efek pada level plasma lipid. Efek
alkohol paling sering ditemukan pada peningkatan level plasma trigliserida.
Konsumsi alkohol akan menstimulasi hepar untuk mensekresi VLDL, hal ini
8
terjadi karena terhambatnya oksidasi asam lemak bebas oleh sel hepar yang akan
memicu sintesis trigliserida dan sekresi VLDL. Pola lipoprotein yang sering
terlihat pada konsumsi alkohol adalah peningkatan VLDL, tetapi pada orang
dengan gangguan lipid primer dapat berkembang menjadi hipertrigliseridemia
berat.16,17
G. Merokok
Merokok berhubungan dengan peningkatan konsentrasi trigliserida dan
penurunan kadar kolesterol HDL dalam darah. Sedangkan menghentikan merokok
dapat meningkatkan konsentrasi kolesterol HDL sebesar 5-10%. 17
I. Penyakit tiroid
Hipotiroidisme berhubungan dengan peningkatan plasma kolesterol LDL
terutama karena penurunan fungsi reseptor LDL hepar dan clearance LDL yang
tertunda. Sebaliknya, plasma kolesterol LDL sering menurun pada pasien
9
3. Berhenti merokok
Merokok merupakan faktor risiko kuat, terutama untuk penyakit
jantung koroner, penyakit vaskular perifer, dan stroke. Merokok
mempercepat pembentukan plak pada koroner dan dapat menyebabkan
ruptur plak sehingga sangat berbahaya bagi orang dengan aterosklerosis
koroner yang luas. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa merokok
memiliki efek negatif yang besar pada kadar KHDL dan rasio K-LDL/K-
HDL. Merokok juga memiliki efek negatif pada lipid postprandial,
termasuk trigliserida. Berhenti merokok minimal dalam 30 hari dapat
meningkatkan K-HDL secara signifikan.9,17
B. Terapi Farmakologis
Prinsip dasar dalam terapi farmakologi untuk dislipidemia baik pada ATP
III maupun ACC/AHA 2013 adalah untuk menurunkan risiko terkena penyakit
kardiovaskular. Berbeda dengan ATP III yang menentukan kadar K-LDL
tertentu yang harus dicapai sesuai dengan klasifikasi faktor risiko, ACC/AHA
2013 tidak secara spesifik menyebutkan angka target terapinya, tetapi
13
2.2 Sosialisasi
14
2.2.1 Definisi
Sosialisasi adalah suatu proses interaksi sosial melalui mana kita mengenal
cara-cara berpikir, berperasaan dan berperilaku, sehingga dapat berperan serta
secara efektif dalam masyarakat.21
Tanpa mengalami proses sosialisasi yang memadai tidak mungkin seorang
warga masyarakat akan dapat hidup normal tanpa menjumpai kesulitan dalam
masyarakat. jelas, bahwa hanya dengan menjalani proses sosialisasi yang cukup
banyak sajalah seorang individu warga masyarakat akan dapat meyesuaikan
segala tingkah pekertinya dengan segala keharusan norma-norma sosial.21
a. Media cetak
Media cetak sebagai alat bantu menyampaikan
pesan – pesan kesehatan sangat bervariasi antara lain:
18
c. Media papan
Papan atau billboard yang dipasang di tempat umum dapat
diisi dengan pesan atau informasi kesehatan. Media papan
ini juga mencakup pesan – pesan yang ditulis pada
lembaran seng ditempel pada kendaraan – kendaraan
umum.
Kelebihan:
- Dapat dilihat dimana saja.
- Merangsang perhatian orang.
- Menghemat waktu dan membiarkan pembaca untuk belajar
masalah yang ada.
- Merangsang partisipasi.
20
Kekurangan:
- Biaya produksi yang cukup
mahal.