Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PERSIAPAN ANESTESI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KAJEN


Jl.Raya Karangsari Karanganyar Pekalongan 51182
Telp. (0285)385230, 385231, Fax. 385229

2015
A. Definisi
1. Latar Belakang
Tindakan Anestesi adalah tindakan yang kompleks dengan resiko
terjadinya kegawatan dan tidak dapat dipredisikan ( unprediction ). Oleh
karenanya perlu perlu diantisipasi bila ada komplikasi kegawatan, kalaupun
terjadi komplikasi dapat ditangani dengan cepat dan tepat.
2. Definsi
Persiapan Anestesi adalah mempersiapkan obat dan peralatan anestesi
secara lengkap dan siap pakai sebelum melakukan tindakan anestesi.
B. Ruang Lingkup
1. Persiapan anestesi dilakukan oleh penata anestesi
2. Yang dipersiapkan adalah :
a. Mesin anestesi
b. Obat anestesi
c. Peralatan Anestesi
3. Peralatan dan obat anestesi habis pakai harus dipersiapkan kembali agar
siap pakai.
C. Tatalaksana
Ketentuan yang harus diperhatikan :
1. Sebelum tindakan anestesi dilakukan semua alat dan obat anestesi
harus disiapkan.
2. Jika dilakukan regional anestesi, kesiapan untuk anestesi umum dan
resusitasi tetap harus ada.
3. Dalam anestesi yang panjang, cadangan alat dan obat harus disiapkan
agar tindakan dapat berlangsung tanpa terputus.
4. Tindakan anestesi baru dapat di mulai jika chek list telah dilaksanakan.
5. Semua tindakan chek list persiapan alat didokumentasikan.
Langkah-langkah
1. Chek list alat anestesi.
a. Memeriksa hubungan persediaan O2 dan gas lain yang perlu.
b. Memeriksa flow meter apakah berfungsi dg baik, O2 mengalir by- pass
O2 berfungsi.
c. Memeriksa dial vaporizer bergerak lancar dan dpt dikunci pada posisi
Off. Vaporizer telah di isi obat inhalasi yang benar.
d. Memeriksa pipa nafas, bag, katub apakah berfungsi dengan baik.
e. Memeriksa tombol selektor nafas spontan / nafas kontrol.
f. Jika memakai N2O maka harus ada O2 cadangan dalam tangki.
g. Ada ambu bag yang siap pakai.
h. Canister sodaline yang terisi penuh dan warna indikator tidak berubah.
2. Chek list jalan nafas buatan dan obat pernafasan
a. Ada sungkup muka yang sesuai untuk ukurannya.
b. Ada tube faring / faring berbagai ukuran.
c. Ada tube trachea berbagai ukuran ( periksa Cuff dan Stilet )
d. Ada laringoskop, Cunan, magill.
e. Jika ada ventilator, periksa apakah masih berfungsi dengan baik.
f. Periksa alat penghisap dan kanule kateter dengan berbagai ukuran.
3. Chek list infus, cairan dan obat darurat
a. Tersedia infus set, kanule vena dan berbagai cairan
b. Selain obat-obat anestesi, juga harus tersedia lengkap dalam jumlah
cukup obat-obatan penunjang ( narkotik, antihistamin, steroid, deuretik,
muscle relaksan. Obat resusitasi dan obat darurat.
4. Chek list alat monitor

a. Alat monitor standar manual( tensimeter, stetoskop, termometer, lampu


senter).
b. Bedset monitor tambahan : ECG, Pulse oximeter, Spiromter, O2
analyser, nerve Stimulator, Capnograf.
5. DC-Shock atau defebrilator.
D. Dokumentasi
RSUD Kajen memberikan gambaran bahwa penulisan sebagai dokumentasi
hasil persiapan anestesi yang dilakukan petugas dibukukan dalam Rekam
Medis.
RUJUKAN

1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691 / Menkes / Per /


VIII / 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
2. Standards and Practice Parameters. Standards for basic
anesthetic monitoring. Disetujui oleh ASA House of
Delegates; 2010.
3. Surgical Anesthesia. Guidelines for patient care in
anesthesiology. Disetujui oleh ASA House of Delegates;
2011.
4. Standars and Practice Parameters. Basic standards for
anesthesia care. Disetujui oleh ASA House of Delegates;
2010.
5. Standars and Practice Parameters. Standards for
postanesthesia care. Disetujui oleh ASA House of
Delegates; 2009.
6. Hewer CL. The stages and signs of general anesthesia.
BMJ. 2009; 2 : 274-6.

Anda mungkin juga menyukai