A. DEFINISI
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta
selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti sebelum
hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu.
Masa nifas (puerperium) adalah maasa pamulihan kembali, mulai dari persalinan
selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, lama masa nifas yaitu
6-8 minggu.
Periode post partum atau puerperium adalah masa dari kelahiran plasenta dan
selaput janin (menandakan akhir periode intrapartum) hingga kembalinya traktur
reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil.
Jadi post partum atau masa nifas (puerperium) adalah masa dimana kondisi
pemulihan dari persalinan hingga kembali ke kondisi sebelum hamil, kurang lebih terjadi
selama 6 minggu.
H. KOMPLIKASI
1. Perdarahan post pastum (keadaan kehilangan darah lebih dari 500 mL selama 24
jam pertama sesudah kelahiran bayi)
2. Infeksi
a. Endometritis (radang edometrium)
d. Caked breast / bendungan asi (payudara mengalami distensi, menjdi keras dan
berbenjol-benjol)
e. Mastitis (Mamae membesar dan nyeri dan pada suatu tempat, kulit merah,
membengkak sedikit, dan nyeri pada perabaan ; Jika tidak ada pengobatan
bisa terjadi abses)
f. Trombophlebitis (terbentuknya pembekuan darah dalam vena varicose
superficial yang menyebabkan stasis dan hiperkoagulasi pada kehamilan dan
nifas, yang ditandai dengan kemerahan atau nyeri.)
g. Luka perineum (Ditandai dengan : nyeri local, disuria, temperatur naik 38,3
°C, nadi < 100x/ menit, edema, peradangan dan kemerahan pada tepi, pus atau
nanah warna kehijauan, luka kecoklatan atau lembab, lukanya meluas)
3. Gangguan psikologis
a. Depresi post partum
b. Post partum Blues
c. Post partum Psikosa
4. Gangguan involusi uterus
J. RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa Tujuan dan Kriteria Rencana Intervensi
Keperawatan Hasil
Nyeri akut b/d agen NOC :
injuri fisik Pain Level, Pain Management
(peregangan Pain control, a. Lakukan pengkajian nyeri secara
perineum; luka komprehensif termasuk lokasi,
Comfort level
episiotomi; involusi karakteristik, durasi, frekuensi,
uteri; hemoroid;
Setelah dilakukan kualitas dan faktor presipitasi
pembengkakan
payudara). askep selama 2x 24 (PQRST)
jam, diharapkan nyeri b. Observasi reaksi nonverbal dari
berkurang ketidaknyamanan
c. Gunakan teknik komunikasi terapeutik
Kriteria Hasil :
pasien
- Mampu
d. Ajarkan tentang teknik non
mengontrol nyeri
farmakologi
(tahu penyebab
e. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
nyeri, mampu
f. Tingkatkan istirahat
menggunakan
g. Latih mobilisasi miring kanan miring
tehnik
kiri jika kondisi klien mulai membaik
nonfarmakologi
h. Kaji kontraksi uterus, proses involusi
untuk mengurangi
uteri.
nyeri, mencari
i. Anjurkan pasien untuk membasahi
bantuan)
perineum dengan air hangat sebelum
- Melaporkan bahwa
berkemih.
nyeri berkurang
j. Anjurkan dan latih pasien cara
dengan
merawat payudara secara teratur.
menggunakan k. Jelaskan pada ibu tetang teknik
manajemen nyeri merawat luka perineum dan mengganti
- Mampu mengenali PAD secara teratur setiap 3 kali sehari
nyeri (skala, atau setiap kali lochea keluar banyak.
intensitas, l. Kolaborasi dokter tentang pemberian
frekuensi dan tanda analgesik
nyeri)
- Menyatakan rasa
nyaman setelah
nyeri berkurang
- Tanda vital dalam
rentang normal
- TD : 120-140/ 80-
90 mmHg
- RR :16-24 x/mnt
- N : 80-100 x/mnt
- T: 36,5oC -37,5oC
Resiko defisit volume NOC Fluid management
cairan b/d Fluid balance a. Obs Tanda-tanda vital setiap 4 jam
pengeluaran yang Hydration b. obs warna urine.
berlebihan; c. Pertahankan catatan intake dan output
perdarahan; diuresis;
Setelah dilakukan yang akurat
keringat berlebihan.
askep selama 1x 24 d. Monitor status hidrasi (kelembaban
jam status cairan membran mukosa, nadi adekuat,
membaik.
tekanan darah ortostatik), jika
Kriteria Hasil: diperlukan
- tak ada manifestasi e. Monitor masukan makanan / cairan
dehidrasi, resolusi dan hitung intake kalori harian
oedema f. Berikan cairan IV
- haluaran urine di g. Dorong masukan oral
atas 30 ml/jam h. Beritahu dokter bila: haluaran urine <
- kulit kenyal/turgor 30 ml/jam, haus, takikardia, gelisah,
kulit baik. TD di bawah rentang normal, urine
gelap atau encer gelap.
i. Konsultasi dokter bila manifestasi
kelebihan cairan terjadi.
j. Pantau: cairan masuk dan cairan
keluar setiap 8 jam.
Perubahan pola Setelah dilakukan a.Kaji haluaran urine, keluhan serta
eleminasi BAK askep selama 2x 24 keteraturan pola berkemih.
(disuria) b/d trauma jam, Pola eleminasi b.Anjurkan pasien melakukan ambulasi
perineum dan saluran (BAK) pasien teratur.
dini.
kemih. Kriteria hasil:
- eleminasi BAK c.Anjurkan pasien untuk membasahi
lancar perineum dengan air hangat sebelum
- disuria tidak ada berkemih.
- bladder kosong d.Anjurkan pasien untuk berkemih secara
- keluhan kencing teratur.
tidak ada. e.Anjurkan pasien untuk minum 2500-
3000 ml/24 jam.
f.Kolaborasi untuk melakukan kateterisasi
bila pasien kesulitan berkemih.
Perubahan pola Setelah dilakukan a. Kaji pola BAB, kesulitan BAB,
eleminasi BAB askep selama 2x 24 warna, bau, konsistensi dan jumlah.
(konstipasi) b/d jam, Pola eleminasi b. Anjurkan ambulasi dini.
kurangnya mobilisasi; (BAB) teratur.
c. Anjurkan pasien untuk minum banyak
diet yang tidak Kriteria hasil:
seimbang; trauma - pola eleminasi 2500-3000 ml/24 jam.
persalinan. teratur
d. Kaji bising usus setiap 8 jam.
- feses lunak dan
e. Pantau berat badan setiap hari.
warna khas feses
f. Anjurkan pasien makan banyak serat
- bau khas feses
seperti buah-buahan dan sayur-
- tidak ada kesulitan
sayuran hijau.
BAB
- tidak ada feses
bercampur darah
dan lendir
- tidak
ada.konstipasi
Resiko infeksi b/d NOC : a. Pantau: vital sign, tanda infeksi.
trauma jalan lahir. - Immune Status
- Knowledge : b. Kaji pengeluaran lochea, warna, bau
Infection control dan jumlah.
c. Kaji luka perineum, keadaan jahitan.
- Risk control d. Anjurkan pasien membasuh vulva
setiap habis berkemih dengan cara yang
Setelah dilakukan benar dan mengganti PAD setiap 3 kali
askep selama 2x 24 perhari atau setiap kali pengeluaran
jam, Infeksi tidak
lochea banyak.
terjadi.
Kriteria hasil: e. Pertahnakan teknik septik aseptik
- tanda infeksi dalam merawat pasien (merawat luka
tidak ada perineum, merawat payudara, merawat
- luka episiotomi bayi).
kering dan bersih
- tidak takut
berkemih dan
BAB.
DAFTAR PUSTAKA
Nurarif, A.H., & Hardhi K. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan Nanda Nic Noc. Yogyakarta : MediAction
Varney, Helen. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta : EGC
Walyani dan Purwoastuti. 2015. Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui. Yogyakarta :
Pustaka Baru Pres