Anda di halaman 1dari 2

MEMBANGUN ASA MEMBANGUN MASA DEPAN

Kereta Api Indonesia di Masa Mendatang

Tujuh puluh dua tahun Indonesia telah berdiri, begitu pula PT Kereta Api Indonesia pada tahun
ini. Tujuh puluh dua tahun PT KAI (Persero) bertumbuh berkembang berevolusi dan
bertransformasi. Menelisik kembali sejarah PT KAI yang pada masa itu bernama Perusahaan
Jawatan Kereta Api (PJKA), kereta api masih pada wajah entitas milik pemerintah sektor publik.
Namun berbeda pada saat ini PT KAI (Persero) adalah wadah bisnis untuk pemerintah sekaligus
salah satu cerminan nama baik instansi BUMN.
Sejarah
Tujuh puluh dua tahun yang lalu PT KAI adalah sebuah wadah dan salah satu wajah sektor
publik Indonesia. Bahkan sebelum PJKA didirikan, kereta api adalah entitas sektor publik. Pada
masa kolonialisasi Hindia-Belanda, Staatsspoorwegen menjadi moda transportasi bukan hanya
transportasi (khususnya tentara kolonial) namun menjadi sarana angkut barang lebih tepatnya
pada masa itu kereta api digunakan untuk mengangkut tebu di Temanggung. Lawang Sewu
adalah salah satu bukti keberadaan Staatsspoorwegen. Pada masanya, kereta api masih
menggunakan kereta berdaya uap.
Namun itu hanya lanskap dari Jawa Tengah. Koloni pada masa itu beranggapan bahwa Jawa
adalah tanah yang sangat baik dan memiliki nilai yang tinggi. Itulah mengapa koloni
memutuskan untuk membangun jalur kereta api pada posisi yang strategis di Indonesia,
meskipun pemerintah kolonial (pada masa itu Belanda) melakukan tindakan yang tidak etis dan
bahkan memicu peperangan lokal.
Evolusi dan Transformasi
Setelah diambil alih oleh PJKA, wajah kereta Indonesia beralih dari kereta perang-transportasi
menjadi moda transportasi sektor publik yang dapat dinikmati oleh masyarakat khalayak. Pada
1980 kereta merubah kebijakan bahwa lokomotif kereta api diubah menjadi lokomotif listrik-
diesel dan kebijakan ini masih bertahan hingga saat ini.
Begitu pula ketika perusahaan berganti nama pada tahun 1991 menjadi Perusahaan Jawatan
Kereta Api (Perumka) namun kereta masih berdinas sebagai entitas sektor publik. Hingga pada
periode keempatnya (1995), Perumka mengalami kebangkitan dengan naiknya volume
penumpang meskipun pada masanya harus bekerja keras bersaing dengan pesawat terbang
dengan tiket murah.
Sejalan dengan adanya kebijakan pemerintah pada tahun 1991-1997 mengenai reformasi BUMN,
Permuka akhirnya berubah wajah menjadi perusahaan yang berbentuk PT yang hingga kenal
hingga sekarang PT Kereta Api Indonesia (Persero). Sebagai konsekuensi dibentuknya
perusahaan berbentuk Perseroan, PT KAI dituntut untuk menjadi perusahaan dengan Business
Oriented. Pada masanya PT KAI mengalami masalah pelik yang ada dari masa lalu yaitu adalah
penyediaan fasilitias yang tidak memadai dan sistem yang buruk seperti stasiun kumuh, kereta
dengan fasilitas yang buruk, bahkan penumpang yang naik pada gerbong kereta api. Tentu
kondisi seperti ini tidak menguntungkan bagi PT KAI. Sehingga pada masa pergantian Dirut

Anda mungkin juga menyukai