Anda di halaman 1dari 31

STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.

id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

Home (/) Artikel (/artikel) STUDY PEMAKETAN PENGADAAN

STUDY PEMAKETAN PENGADAAN


Bagian Layanan Pengadaan 11 September 2017 Dibaca: 3769 Pengunjung

Oleh: Bagian Layanan Pengadaan Sekretariat Daerah Kabupaten Buleleng

PEMAKETAN

PEMAKETAN PENGADAAN BARANG/JASAPEMERINTAH

Pemaketan adalah mengelompokkan pekerjaan yang sejenis untuk keberhasilan dalam mencapai output pekerjaan
berdasarkan prinsip-prinsip pengadaan antara lain prinsip efektif dan efisien.

Berdasarkan pasal 24 Perpres 54/2010 sebagaimana perubahan kedua Perpres 70/2012, Pemakaten dilakukan

1 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran ketika menyusun Rencana Umum Pengadaan (RUP).

Dalam pasal 24 sebagai berikut:

1. PA melakukan pemaketan Barang/Jasa dalam Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa kegiatan dan
anggaran K/L/D/I.
2. Pemaketan dilakukan dengan menetapkan sebanyak-banyaknya paket usaha untuk Usaha Mikro dan Usaha
Kecil serta koperasi kecil tanpa mengabaikan prinsip efisiensi, persaingan sehat, kesatuan sistem dan
kualitas kemampuan teknis.
3. Dalam melakukan pemaketan Barang/Jasa, PA dilarang:
4. menyatukan atau memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar di beberapa lokasi/daerah yang menurut
sifat pekerjaan dan tingkat efisiensinya seharusnya dilakukan di beberapa lokasi/daerah masing-masing;
5. menyatukan beberapa paket pengadaan yang menurut sifat dan jenis pekerjaannya bisa dipisahkan dan/atau
besaran nilainya seharusnya dilakukan oleh Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil;
6. memecah Pengadaan Barang/Jasa menjadi beberapa paket dengan maksud menghindari pelelangan;
dan/atau
7. menentukan kriteria, persyaratan atau prosedur pengadaan yang diskriminatif dan/atau dengan pertimbangan
yang tidak obyektif.

Dalam pasal 11, PPK dapat mengusulkan perubahan paket kepada PA/KPA.

Adapun cara pemaketan dalam pengadaan barangjasa pemerintah, bila kita memiliki dokumen anggaran yaitu
DPA/DIPA maka langkah pemaketan sebagai berikut:

1. Langkah Pertama

Kegiatan-kegiatan yang ada dalam DPA/DIPA dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu kegiatan-kegiatan yang
dapat dilakukan dengan:

1. Swakelola, atau
2. Penyedia

Apabila pekerjaan dilakukan dengan swakelola, berdasarkan pasal 29 perpres 54/2010 dan perpres 70/2012,
Pengadaan Barang/Jasa oleh K/L/D/I selaku Penanggung Jawab Anggarandilaksanakan dengan ketentuan sebagai
berikut:

1. pengadaan bahan/barang, Jasa Lainnya, peralatan/suku cadang dan tenaga ahlidilakukan oleh ULP/Pejabat
Pengadaan;
2. pengadaan sebagaimana dimaksud pada huruf a berpedoman pada ketentuan dalamPeraturan Presiden
54/2010 dan perpres 70/2012.

2. Langkah Kedua

Kegiatan-kegiatan tersebut yang melalui penyedia dipecah lagi, lalu dikelompokkan berdasarkan jenis
pengadaannya, yaitu :

1. barang
2. pekerjaan konstruksi
3. jasa konsultansi

2 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

4. jasa lainnya

3. Langkah Ketiga

Jenis-jenis pengadaan tersebut dipecah lagi dan dikelompokkan ke dalam ruang lingkup kompetensi penyedia
(Dikelompokkan kepada bidang/subbidang penyedia).

Contoh untuk pengadaan barang ada beberapa kompetensi sebagai berikut:

Pengadaan Alat tulis kantor (ATK), AC (pendingin ruangan) dan Motor Roda Dua.

Berdasarkan contoh di atas ada 3 kompetensi penyedia, berarti ada tiga penyedia yang berbeda yang kita perlukan
berdasarkan kompetensi penyedia.

Ada penyedia ATK, yang tentunya bukan penyedia AC sehingga diperlukan penyedia AC, demikian juga diperlukan
penyedia sepeda motor (dealer).

4. Langkah keempat

Berdasarkan ruang lingkup kompetensi, penyedia dikelompokkan kembali berdasar nilai anggarannya ke dalam
metode pengadaannya. Contoh pengadaan ATK bila nilainya diatas Rp. 200 juta dilakukan dengan pelelangan
sederhana, namun bila dibawah Rp. 200 juta dilakukan dengan pengadaan langsung.

Untuk paket pengadaan yang memenuhi syarat khusus dan tertentu sebagaimana disebut dalam pasal 38/pasal 44
maka dilakukan dengan penunjukan langsung, atau jika barang/jasanya terdapat di katalog dilakukan dengan
e-purchasing.

2. CONTOH-CONTOH PEMAKETAN

Dalam Dokumen Anggaran (DPA) APBD, pembangunan ruang kelas di 13 sekolah SMP/SMA masing–masing 220
juta. Untuk pekerjaan konstruksi Rp. 130 juta, pengadaan konsultan perencana dan pengawas masing-masing Rp.
5 juta dan pengadaan barang masing-masing Rp. 80 juta.Dalam dokumen anggaran sebagai berikut:

1. buku-buku perpustakaan dengan dana dari APBD Propinsi senilai Rp. 140 juta
2. pengadaan meja kursi untuk perpustakaan dengan danadari APBD Kab, senilai Rp. 80 juta
3. Sedangkan dalam dokumen anggaran untuk pembuatan pagar kantor senilai Rp. 185 juta dan pengerasan
halaman senilai Rp. 115 juta.

Bagaimana kami melakukan pemaketannya?

1. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal
24 ayat (1), Pengguna Anggaran (PA) melakukan pemaketan Barang/Jasa dalam Rencana Umum
Pengadaan Barang/Jasa kegiatan dan anggaran K/L/D/I. Pemaketan dilakukan dengan menetapkan
sebanyak-banyaknya paket usaha untuk Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil tanpa
mengabaikan prinsip efisiensi, persaingan sehat, kesatuan sistem dan kualitas kemampuan teknis (Pasal 24
ayat (2). Dalam melakukan pemaketan Barang/Jasa, PA dilarang:
1. menyatukan atau memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar di beberapa lokasi/daerah yang
menurut sifat pekerjaan dan tingkat efisiensinya seharusnya dilakukan di beberapa lokasi/daerah
masing-masing;

3 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

2. menyatukan beberapa paket pengadaan yang menurut sifat dan jenis pekerjaannya bisa dipisahkan
dan/atau besaran nilainya seharusnya dilakukan oleh Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi
kecil;
3. memecah Pengadaan Barang/Jasa menjadi beberapa paket dengan maksud menghindari pelelangan;
2. Mengacu pada ketentuan di atas, pemaketan untuk pekerjaan konstruksi pembangunan ruang kelas sekolah
dapat dilakukan dengan mempertimbangkan lokasi sekolah-sekolah yang berdekatan dan dapat dijangkau
oleh penyedia dengan mudah. Pembangunan ruang kelas sebaiknya digabungkan dalam satu paket atau
beberapa paket berdasarkan sebaran lokasi (lokasi yang berdekatan digabungkan). Dalam hal nilai
pengadaannya berdasarkan pemaketan tersebut, nilainya di atas Rp. 200 juta, maka dapat dilakukan dengan
pelelangan, untuk kompetisi yang terbuka dan sehat. Apabila berdasarkan pemaketan, nilai pengadaannya
maksimal Rp. 200 juta, maka dapat dilakukan melalui pengadaan langsung dengan negosiasi kewajaran
harga.
3. Adapun untuk pekerjaan konsultan, dapat dipaketkan menjadi satu paket sesuai beban kerjanya. Misal paket
untuk konsultan perencana dan paket untuk konsultan pengawas. Demikian juga untuk pengadaan barang
dapat dipaketkan menjadi satu pengadaan.
4. Dalam hal sumber dana berbeda, misalnya dari APBN dan APBD, untuk PPK dengan satu orang yang sama
dan ruang lingkup pekerjaan dengan kompetensi penyedia yang sama, pelaksanaan pengadaan barang/jasa
tetap dapat dilaksanakan dalam satu kontrak dengan menyebutkan asal anggaran.Bila PPK dengan orang
yang berbeda, maka dapat dilakukan dengan Kontrak Pengadaan bersama. Tata cara teknis penganggaran
dan pengelolaan keuangan dapat Saudara konsultasikan dengan instansi yang berwenang dalam
pengelolaan keuangan;

5. Sedangkan untuk pembangunan pagar dan pengerasan halaman, mengingat dalam ruang lingkup
kompetensi penyedia yang sama yaitu penyedia konstruksi maka agar disatukan dalam satu paket.

3. KEGIATAN: PENGADAAN ALAT KESEHATAN DAN ALAT PENUNJANG KESEHATAN

Terdiri dari 5 Pekerjaan dengan kode rekening pekerjaan masing – masing:

1. Pengadaan Alat Kedokteran Mata, pagu Rp. 1.000.000.000,00(sudah Kontrak)


2. Pengadaan Alat Kedokteran Gigi, pagu Rp. 200.000.000,00
3. Pengadaan Alat Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Pagu Rp. 200.000.000,00
4. Pengadaan Alat Fisiotherapy, Pagu Rp. 200.000.000,00
5. Pengadaan Alat Farmasi, Pagu Rp. 200.000.000,00

Direncanakan, akan dilaksanakan pengadaan alat untuk pekerjaan No. 2 sd. No.5 dengan cara Pengadaan
Langsung untuk masing masing Paket di atas, sehingga akan ada 4 Pengadaan Langsung.

Pertanyaan:

Apakah pemaketan tersebut, yang akan dilakukan masing-masing secara pengadaan langsung sudah tepat?

Tanggapan:

Apabila alat kesehatan yang dibutuhkan terdapat dalam katalog, maka dapat dilakukan dengan e-purchasing.
Dalam melakukan pemaketan, PA/KPA menyelenggrakan survey terlebih dahulu kepada para penyedia,
terutama jenis produk-produk yang dijual, apakah heterogen atau homogen karena ini berhubungan dengan
kompetensi penyedia.
Ketika sudah dilakukan survey, maka kita dapat memutuskan apakah sebaiknya dilelang atau pengadaan
langsung.
Terkait dengan karakteristik alat kesehatan tersebut, apakah dalam praktek bisnisnya dapat dipenuhi oleh

4 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

satu kompetensi penyedia, bila ya maka pemaketan dilakukan dalam satu paket. Bila tidak, maka pemaketan
pengadaan dilakukan sesuai dengan kompetensi penyedia.
berdasarkan hasil pemaketan, bila nilai paket di atas Rp 200 juta dan tidak tersedia di katalog LKPP maka
dilakukan dengan pelelangan.

4. MENYATUKAN PAKET

Apakah Paket Pekerjaan Pengadaan dengan nilai HPS Rp. 2,4 M dapat digabung dengan paket Pemasangan
(Trafo) dengan nilai HPS Rp. 1 milyar? Hal ini dimaksudkan untuk efisiensi dalam pelelangan dan pekerjaan, karena
keduanya harus memiliki SLO (Sertifikat Layak Operasi), jika dibuat paket terpisah maka dikhawatirkan biaya SLO
akan menjadi lebih besar.

Berdasarkan Perpres 54 Tahun 2010 Pasal 24, terdapat beberapa ketentuan sebagai berikut :

ayat (2), Pemaketan dilakukan dengan menetapkan sebanyak-banyaknya paket usaha untuk Usaha Mikro
dan Usaha Kecil serta koperasi kecil tanpa mengabaikan prinsip efisiensi, persaingan sehat, kesatuan sistem
dan kualitas kemampuan teknis.
ayat (3) huruf b, Dalam melakukan pemaketan Barang/Jasa, PA dilarang menyatukan beberapa paket
pengadaan yang menurut sifat dan jenis pekerjaannya bisa dipisahkan dan/atau besaran nilainya seharusnya
dilakukan oleh Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil

Berdasarkan hal tersebut di atas, bilamana sifat dan jenis pekerjaannya yang dimaksud sama atau dalam satu
kesatuan tanggung jawab dari satu penyedia, maka dapat disatukan dalam satu paket pelelangan.

5. DAPATKAH PEMAKETAN PEKERJAAN YANG NILAINYA UNTUK PELELANGAN DIUBAH MENJADI


PENGADAAN LANGSUNG

Pembuatan Keramba Jaring Apung (KJA) dan Rumah Jaga dengan pagu Rp. 266 juta, Pertanyaannya, apakah
boleh paket ini diadakan dengan metode Pengadaan Langsung?

Dapat disampaikan bahwa paket tersebut di dalamnya tidak tersedia dana untuk pembuatan gambarnya, dan
pekerjaan ini diarahkan untuk menjadi percontohan kepada masyarakat pembuatan KJA yang sesuai dengan SNI.

Tanggapan;

Agar dianalisa kemampuan penyedianya, diperlukan survey data primer penyedia, kecuali bila kita sudah punya
data sekunder penyedia beserta kompetensinya yang mungkin dapat dilihat dari history pekerjaannya.

Agar ditanyakan di bagian perencanaan/keuangan bahwa apakah untuk mencapai output, dari dana tersebut
diperbolehkan adanya perencanaan/pengawasan, tim teknis, biaya administrasi dan honor.

Kemudian dilakukan pemaketan pekerjaan terhadap pembuatan jaring apung dan rumah jaga, apakah satu
kompetensi penyedia atau berbeda kompetensinya.

Dalam hal setelah pemaketan, nilai masing-masing paket dibawah Rp. 200 juta maka dilakukan pengadaan
langsung dengan negosiasi kewajaran harga.

5 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

6. PEMAKETAN UNTUK PEKERJAAN DI BEBERAPA DESA

Berdasarkan Perpres 70 Tahun 2012 Pasal 24 Ayat 3 Point c, bahwa PA dilarang memecah Pengadaan
Barang/Jasa menjadi beberapa paket dengan maksud menghindari pelelangan.

Pertanyaan:

Apakah pemaketan pada Dinas Kelautan dan Perikanan menyalahi aturan, jika dalam satu kode rekening terdapat
banyak paket, mengingat Pagu Anggaran masing masing paket bernilai sama dan hal ini dicantumkan dalam RUP.

Contoh:

1. Pembangunan Kolam ikan Desa Subur Rp.175.000.000,00


2. Pembangunan Kolam ikan Desa Suka Makmur Rp.175.000.000,00
3. Pembangunan Kolam ikan Desa Sukajadi Rp.175.000.000,00
4. Pembangunan Kolam ikan Desa Sukakreasi Rp.175.000.000,00

Jawaban:

Bedakan fungsi pos penganggaran dengan kebutuhan akan pengadaan barang/jasa. Jika di dalam 1 rekening ada
beberapa paket, hal itu tidak menjadi masalah.

Jika setelah dilakukan pengkajian pekerjaan dengan memperhatikan prinsip efektif dan efisien, lebih baik
dikerjakan pada masing-masing lokasi, maka dapat dilakukan pemecahan paket berdasarkan lokasi atau kelompok
lokasi yang berdekatan.

Pasal 24 Ayat 3 Point a

Dalam melakukan pemaketan Barang/Jasa, PA dilarang:

Menyatukan atau memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar di beberapa lokasi/daerah yang menurut sifat
pekerjaan dan tingkat efisiensinya seharusnya dilakukan di beberapa lokasi/daerah masing-masing.

7. PEMAKETAN DAN KLASIFIKASI BIDANG

Pokja ULP Prov akan melaksanakan lelang dengan pagu Rp. 800.000.000,00 untuk paket pekerjaan pengadaan
bahan dan peralatan pelatihan pemagangan dalam negeri berbasis pengguna (Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Prov.).

Adapun jenis bahan dan peralatan pelatihan terkait dengan jurusan pelatihan yakni: komputer, fotografi, akuntansi,
sekretaris, otomotif, perhotelan, design grafis, tata kecantikan rambut, tata rias pengantin dan pelatihan menjahit.

Dalam menyusun dokumen lelang, kami kesulitan untuk mencari kategorisasi jenis usaha untuk tata kecantikan
rambut, tata rias pengantin dan menjahit. Sedangkan yang lainnya masuk dalam kategori : elektrikal, mekanikal,
peralatan komputer, dan ATK.

Mohon pencerahan, jenis bidang apa kira-kira yang bisa kami syaratkan untuk bahan dan peralatan tiga
bidang/jurusan pelatihan sebagaimana yang disebutkan.

Tanggapan:

6 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

Pemaketan dilakukan berdasarkan kompetensi penyedianya.

Hasil pemaketan dilakukan dengan pelelangan/pengadaan langsung sesuai nilai paketnya.

Dalam hal dilakukan dengan pengadaan langsung, dapat dilakukan oleh toko atau penyedianya secara langsung
tanpa melalui perantara.

Klasifikasi bidang/subbidang dicari dengan kategori yang paling sesuai/mendekati.

8. PEMECAHAN PAKET PENGADAAN TIDAK SELALU DILARANG

Pengadaan meja kursi senilai Rp.360 juta

1. Meja Kursi Jati senilai Rp.190 juta


2. Meja Kursi pabrikan senilai Rp.170 juta

Apakah pengadaan dibuat dalam satu paket, mengingat ada dalam satu kode rekening atau satu DPA (Dokumen
Anggaran)?

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Pasal 24 ayat (3) huruf b, dalam melakukan pemaketan
Barang/Jasa, PA dilarang menyatukan beberapa paket pengadaan yang menurut sifat dan jenis pekerjaannya bisa
dipisahkan dan/atau besaran nilainya seharusnya dilakukan oleh Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil;

Kita agar dapat menganalisa, kebutuhanakan kursi pabrikan yang sifatnya sudah given dari pabrik dengan
kebutuhan kursi kayu jati yang mungkin membutuhkan kompetensi penyedia yang berbeda dengan kursi
pabrikan.Perbedaan tersebut mungkin dikarenakan untuk kursi kayu jati membutuhkan keahlian dan desain khusus.

Pemecahan paket harus berdasarkan alasan yang jelas dan sesuai dengan prinsip-prinsip pengadaan yang efisien
dan efektif. Proses pemilihan untuk pengadaan barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang memiliki spesifikasi
teknis yang sama pada waktu yang sama dan kelompok belanja yang sama harus dilakukan secara sekaligus.
Namun demikian pemecahan paket dapat dilakukan karena perbedaan target Penyedia, perbedaan lokasi
penerima/pengguna barang yang cukup signifikan, atau karena perbedaan waktu pemakaian barang/jasa tersebut.

Mengacu pada ketentuan tersebut di atas, bilamana sifat dan jenis pekerjaan untuk pengadaan meubelair dari jati
membutuhkan desain khusus yang berbeda dengan meubelair pabrikan, maka proses pemilihan penyedia
dilakukan dengan paket yang terpisah.

Berdasarkan nilai pemaketan, bila nilai masing-masing dibawah Rp. 200 juta maka dilakukan dengan pengadaan
langsung dengan negosiasi harga.

Adapun yang dilarang memecah paket adalah bila paket tersebut termasuk dalam kategori yang dilelangkan misal
pengadaan meja kursi kayu jati Rp. 360 juta, dipecah menjadi dua paket sehingga tidak dilelang. Akan tetapi, bila
pengadaan meja kursi dengan nilai Rp. 360 juta dipecah menjadi dua paket, sebagaimana disebutkan di atas,
kemudian pengadaan atas dua paket tersebut tetap dilelangkan, maka hal tersebut diperbolehkan.

Ketidaktepatan dalam pemaketan, bukanlah suatu hal yang bersifat tindak pidana korupsi, hal tersebut hanya akan
mengakibatkan inefisiensi (kemungkinan potensi kerugian negara), belum kerugian negara secara nyata.

7 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

Yang lebih diperhatikan atau perlu diingat sebagai pelaksana pengadaan untuk tidak melakukan hal-hal yang
negatif seperti menerima suap/gratifikasi dan melakukan persekongkolan lelang. Jadi bukan salah atau benar suatu
melakukan pemaketan yang merupakan bukan kesengajaan rekayasa untuk memenangkan penyedia tertentu.

9. PEMAKETAN PENGADAAN RUMAH LAYAK HUNI

Pemerintah Kota X akan melakukan pekerjaan perbaikan rumah sebanyak 81 rumah dengan lokasi yang tersebar,
senilai Rp. 245 juta.

Bagaimana pemaketan pengadaannya? Apakah dilakukan dengan penyedia atau dapat dilakukan secara
swakelola oleh kelompok masyarakat?

Tanggapan:

Saudara dapat melihat kembali KAK-nya, jika termasuk ke dalam pekerjaan yang sederhana mungkin dapat
dipertimbangkan untuk diberikan kepada kelompok masyarakat.Selanjutnya silahkan cek kompetensi kelompok
masyarakat tersebut. Apabila dibandingkan dengan kebutuhan yang ada di KAK kelompok masyarakat tersebut
dinilai tidak mampu, maka proses pengadaannya lebih baik dilakukan melalui penyedia.

Dalam hal dilakukan oleh masyarakat sendiri, maka disalurkan bantuan dana ke masyarakat yang dinilai layak
untuk dibantu dan ada rekomendasi dari pihak terkait.

Dalam hal berupa bantuan barang, maka pengadaan barang dilakukan dengan pelelangan untuk nilai pengadaan di
atas Rp. 200 juta.

Jika dikerjakan oleh penyedia, mengingat pekerjaan ini terletak dalam satu kota, sebaiknya dibuat dalam satu paket.
Kemudian paket tersebut dilelangkan agar terjadi kompetisi.

Selanjutnya setelah dilakukan pemaketan, bila lokasi tersebar dan berjauhan agar dikelompokkan berdasar prinsip
efektif dan efisien.

Dalam hal setelah pemaketan, untuk paket pengadaan yangnilainya dibawah Rp. 200 juta, dilakukan dengan
pengadaan langsung. Pengadaan langsung agar dilakukan dengan negosiasi kewajaran harga, karena dalam
pengadaan langsung tidak ada kompetisi.

10. PENGADAAN DENGAN PENGADAAN LANGSUNG ATAU DILAKUKAN DENGAN PELELANGAN?

Apakah metode pengadaan langsung dapat kami lakukan untuk pengadaan berikut?

69. Pengadaan Meubelair, 1 paket Rp. 69.200.000,- kode 2129.053 011 53

120. Pengadaan komputer MA, 22 unit Rp. 000.000,- kode 2129.053 011 53
121. Pengadaan perangkat jaringan internet, 2 set Rp. 15 jt,- kode 2129.996.053 011 53
122. Pengadaan Komputer/PC/LCD, 10 unit Rp. 8 jt,- kode 2129.996.053 011 53
123. Pengadaan Multimedia Proyektor/OHP, 2 unit Rp.10 jt,- kode 2129.996.053 011 53
124. Pembangunan Ruang Kelas Baru 190.000.000,- kode 2129.017.001 011 53

Tanggapan:

8 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

Agar dilakukan pemaketan pekerjaan berdasar jenis pengadaannya yaitu pengadaan barang, konstruksi, jasa
lainnya atau konsultansi.

Selanjutnya misal untuk pengadaan barang dikelompokkan berdasar kompetensi penyedia.Misal paket untuk
penyedia mebeleir, paket untuk pengadan komputer dsb.

Berikutnya untuk paket pengadaan mebeler apabila nilainya s.d. Rp. 200 juta dapat dilakukan dengan pengadaan
langsung, sedangkan apabila nilainya di atas Rp. 200 juta maka dilakukan dengan pelelangan.

11. PEMAKETAN UNTUK PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

Dalam Kegiatan Pengadaan Renovasi Bangunan di Rumah Sakit, Dinas Kesehatan Provinsi, kami beritahukan
beberapa hal sebagai berikut:

Pada Rekening 5.2.2.21 Belanja Jasa Konsultansi terdapat 2 rincian pekerjaan, yaitu :

1. 2.2.21.06 Belanja Jasa Konsultansi Perencanaan dengan pagu Rp. 44.000.000,-


2. 2.3.21.07 Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan dengan pagu Rp. 28.000.000,-

Pada Rekening 5.2.3.26 Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian Bangunan terdapat 3 rincian
pekerjaan yaitu:

1. 2.3.26.01 Belanja Modal Pengadaan konstruksi/Pembelian gedung kantor, uraian paket pekerjaan kantor TU
dengan pagu Rp. 190.000.000,-
2. 2.3.26.04 Belanja Modal Pengadaan konstruksi/Pembelian gedung gudang, uraian paket pekerjaan gudang
bangsal dengan pagu Rp. 120.000.000,-
3. 2.3.26.16 Belanja Modal Pengadaan konstruksi bangunan rawat inap, uraian paket pekerjaan ruang Perina
dan ICU dengan pagu Rp. 195.000.000,-

Sehubungan dengan hal tersebut disampaikan pertanyaan sebagai berikut:

1. Apakah Jasa konsultansi untuk 3 jenis pekerjaan tersebut dapat disatukan?

2. Apa Metode pengadaan yang paling tepat untuk dilakukan bagi masing-masing paket pekerjaan mengingat
pelaksanaannya untuk keperluan kantor, gudang dan rawat inap?

Jika pekerjaan ada dalam satu lokasi, maka dilakukan pemaketan, sehingga ada tiga paket yaitu:

1. konsultan perencanaan senilai 44 juta dengan pengadaan langsung


2. konsultan pengawasan senilai 28 juta dengan pengadaan langsung
3. jasa konstruksi senilai Rp. 505 juta dengan pelelangan sederhana

Selanjutnya PPK silahkan membuat HPS, spesifikasi, dan draft kontrak. Kemudian pokja ULP melakukan
pelelangan jasa konstruksi dan pejabat pengadaan melakukan pengadaan langsung jasa konsultan.

12. PEMAKETAN PEKERJAAN KONSTRUKSI UNTUK SATU LOKASI


13. Pekerjaan : Rehabilitasi Sedang/Berat Rumah Dinas

HPS : Rp. 185.000.000,-

No. Rekening : xxxxxxxxxxxxxxxx

9 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

Klasifikasi : Bidang Arsitektur/Bangunan-Bangunan NonPerumahan Lainnya (21005)

2. Pekerjaan : Conblok Halaman Kantor

HPS : Rp. 160.000.000,-

No. Rekening : yyyyyyyyyyyyyy

Klasifikasi : Bidang Sipil/Jalan Raya, Jalan Lingkungan (22001)

Apakah sebaiknya dilakukan pemecahan paket sehingga dapat dilakukan dengan pengadaan langsung atau boleh
kedua paket tersebut menjadi satu paket, meskipun dengan kode rekening dan klasifikasi bidang yang berbeda?

Dalam hal kedua paket tersebut berada dalam satu tempat/lokasi/berdekatan, dapat dikerjakan oleh satu
kompetensi penyedia (konstruksi), dan klasifikasi penyedia untuk nilai dibawah Rp 2.5 Milyar tidak terlalu signifikan
(karena nilainya dibawah Rp 2.5 Milyar, tidak diperlukan subbidang) maka dilakukan dengan satu pemaketan yang
dibuat dalam satu kontrak, meskipun dari rekening yang berbeda.

Di kontrak dapat disebut dua rekening anggaran tersebut untuk pembebanan anggaran.

13. PEMAKETAN UNTUK ALAT KESEHATAN DENGAN KATALOG LKPP

Apakah Rumah Sakit hanya boleh mengadakan alat kesehatan (alkes) yg ada di e-katalog.Bila demikian bagaimana
cara pemaketan dan pelaksaannya mengingat tidak seluruhnya alkes sudah ada di e-katalog, sedangkan dokumen
anggaran sudah ditetapkan.

Apa boleh dilaksanakan secara pengadaan langsung pekerjaan pengadaan barang dgn pagu dibawah 200Jt,
namun barang tersebut bersifat menambah aset KLDI, dan bukan operasional rutin KLDI sesuai Pasal 39 Pepres 70
tahun 2012

Misal ada satu kode akun pengadaan alkes senilai Rp. 1 miliar untuk 3 alat, dengan ada dua alat di catalog LKPP
dan satu alat tidak ada dicatalog LKPP.

Alat di catalog LKPP dari penyedia A Rp. 500 juta dan dari penyedia B senilai Rp. 320 juta sehingga senilai total Rp.
820 juta. Sisanya satu alat senilai Rp 180 juta, tidak ada di catalog LKPP.

Pengadaan yang ada dicatalog dilakukan secara Epurchasing dengan negosiasi kewajaran harga.Sedangkan yang
tidak ada dilakukan dengan Pengadaan Langsung. Pengadaan langsung memang diutamakan terhadap barang
yang tidak menambah aset, namun demikian terhadap sisa dana tersebut yaitusebesar Rp. 180 dapat dilakukan
dengan pengadaan langsung.

Selanjutnya, untuk pengadaan alkes yang belum ada di catalog (e-purchasing) dilakukan dengan pengadaan
langsung untuk nilai sampai Rp. 200 juta, dan proses lelang apabila nilai paket di atas Rp. 200 juta.

Jadi di satu akun rekening dokumen anggaran bisa terdapat banyak kontrak/SPK (contoh ini ada dua kontrak dan
satu SPK).

10 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

14. PEMAKETAN DI SATU KODE REKENING UNTUK PENGADAAN OBAT DAN ALAT KESEHATAN

Pada kegiatan pengadaaan sarana dan prasarana puskesmas paket pekerjaan belanja modal pengadaan alat-alat
kedokteran umum sebesar Rp. 1.800.000.000. Pada saat perencanaan, semua item barang yang terdapat dalam
satu anggaran tersebut belum ada di e-katalog, saat akan diadakan proses pemilihan penyedia ternyata
e-katalognya sudah ada.

Apa langkah yang harus dilakukan oleh PPK, apabila harga hasil pelelangan melebihi harga di katalog LKPP?

Dapatkah paket pekerjaan yang terdiri dari beberapa bentuk perikatan/perjanjian dengan penyedia sesuai dengan
jumlah transaksi, dilakukan untuk satu kode rekening anggaran, tanpa harus merubah dokumen anggaran?

Pengadaan yang dilakukan melalui pelelangan ketika katalog LKPP belum tersedia, dan sekarang tersedia, maka
pengadaan tersebut tetap dapat diteruskan. Harga yang terbentuk dari proses pelelangan bisa melebihi dari harga
katalog, dengan catatan harga HPS telah dibuat sesuai dengan prosedur.

Dalam satu kode rekening anggaran (akun) dapat dilakukan banyak pemaketan sehingga akan banyak kontrak
dengan berbagai penyedia.

Dalam hal untuk satu kode rekening (akun) dengan satu penyedia dapat dilakukan dengan satu kontrak, walaupun
transaksinya banyak.

15. PENGADAAN PARA SOPIR DENGAN PENGADAAN LANGSUNG ATAU PELELANGAN UNTUK
ANGGARAN YANG BESAR?

Pada tahun anggaran 2014 Sekretariat Daerah Kota Parise telah menganggarkan dana untuk upah/gaji Tenaga
Sopir sebanyak 20 orang yang merupakan Pegawai Tidak Tetap dengan anggaran sebesar Rp. 600 juta pada DPA
Bagian Umum. Adapun rinciannya sebagai berikut:

20 orang x 12 bulan x Rp. 2.500.000,-= Rp. 600.000.000,-

Ditinjau dari anggaran yang dialokasikan, apakah upah/gaji ini diproses melalui Lelang Sederhana atau dapat
dibayarkan langsung setiap bulannya kepada yang bersangkutan?

Pengadaan tersebut dilakukan dengan pemaketan berdasarkan prinsip efektif dan efisiein yaitu pemaketan kepada
penyedia badan usaha atau akan dilakukan kepada masing-masing sopir.

Bila diadakan dengan penyedia badan usaha maka dilakukan dengan pelelangan sederhana.

Namun bila kepada masing-masing sopir dapat dilakukan dengan pengadaan langsung mengingat nilai paket
masing-masing sopir dibawah Rp. 200 juta.

Pengadaan langsung ke masing-masing sopir dilakukan dengan memperhatikan kompetensi antara lain kesehatan
dan memiliki SIM.

11 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

Perikatan dengan masing-masing sopir dilakukan dengan kontrak harga satuan/SPK harga satuan dengan
memperhatikan upah minimum provinsi.

Pembayaran dapat dilakukan perbulan.

16. PEMECAHAN PAKET DAPAT DILAKUKAN BERDASAR PRINSIP EFEKTIF DANEFISIEN

Pada pengadaan papan sosialisasi suatu Pemerintah provinsi di jalan Raya di tiga kota senilai total Rp. 300 juta.

Bagaimana pemaketannya?

Pemaketan dilakukan berdasar prinsip efektif dan efisien,

Dalam Perpres 70 tahun 2012 pada pasal 24 ayat 3a.

Dalam melakukan pemaketan Barang/Jasa, PA dilarang:

menyatukan atau memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar di beberapa lokasi/daerah yang menurut
sifat pekerjaan dan tingkat efisiensinya seharusnya dilakukan di beberapa lokasi/daerah masing-masing.

Apabila lebih efisien dengan dilakukan pengadaan di masing-masing kota maka dapat dibuat dalam 3 paket,
selanjutnya setelah pemaketan mengingat nilainya per masing-masing paket hanya Rp. 100 juta maka dapat
dilakukan pengadaan langsung dengan negosiasi kewajaran harga.

17. PEMAKETAN PEKERJAAN PANANGANAN SAMPAH

Pada anggaran kami ada Rp. 8 miliar untuk kegiatan penanganan sampah untuk 4 kecamatan. Bagaimana cara
pengadaannya?

Dilakukan pemaketan pekerjaan, meskipun bisa dibuat dalam satu paket, kami menyarankan untuk dibuat menjadi
4 paket.

Dengan banyaknya paket, akan menumbuhkembangkan usaha pengelolaan sampah.

Dengan pemecahan paket, akan mengurangi ketergantungan pemda kepada satu penyedia.

Apakah hal tersebut akan dinilai memecah paket?

Suatu paket yang dilelangkan dapat dipecah-pecah ke banyak paket, asal tetap dilelang.

Selanjutnya dibuat kriteria penyedia, alat-alat yang harus dimiliki (punya sendiri/sewa), jumlah minimal tenaga kerja
yang harus dimiliki, metodologi pekerjaan, tempat pembuangan akhir dsb.

12 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

18. PEMAKETAN PENGADAAN APLIKASI

Kami akan melakukan kegiatan pengadaan barang dan aplikasi sistem yang terdiri dari:

1. Pembelian PC, UPS dan LAN Pembelian aplikasi program


2. Bagaimana cara pemaketan pengadaannya?

Bila untuk pengadaan PC, UPS, LAN dan aplikasi program termasuk dalam satu ruang lingkup kompetensi
penyedia, maka dipaketkan dalam satu paket pengadaan.

Namun bila penyedia yang bisa melakukan pengadaan tersebut dalam kompetensi yang berbeda-beda, maka
pengadaan dipaketkan berdasarkan kelompok kompetensi penyedia.

19. SATU KODE REKENING UNTUK BANYAK KONTRAK PENGADAAN OBAT

Sehubungan dengan penerapan ketentuan pelaksanaan pengadaan obat generik melalui E-Katalog pada bulan Mei
2013, dalam pengadaan obat Rumah Sakit, pada proses pengadaan obat tersebut ditemukan beberapa masalah.
Berdasarkan hal tersebut kami mohon penjelasan agar permasalahan yang kami hadapi dapat diselesaikan dan
pelaksanaannya berjalan dengan baik.

Adapun masalah yang kami hadapi adalah sebagai berikut:

Pada kegiatan pengadaan obat rumah sakit, di DPA terdapat dalam satu kode rekening antara obat generik dan non
generik.Sehubungan dengan penerapan E-katalog, pengadaan obat generik dibuat dalam paket terpisah.Apakah
hal tersebut dibenarkan?

Obat generik yang tidak termasuk ada di E-Katalog, untuk pengadaannya apakah digabungkan dengan lelang obat
non generik atau melalui penunjukan langsung?

Terjadi permasalahan pada saat pencairan anggaran untuk penyedia barang (obat generik) di Bagian Keuangan,
karena banyaknya SPK atau kontrak. Mohon penjelasan terkait dengan tata cara dan prosedur pencairan anggaran.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor
54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pasal 110 ayat (4), K/L/D/I melakukan E-purchasing
terhadap barang/jasa yang sudah dimuat dalam sistem katalog elektronik. Sedangkan berdasar pasal 1 ayat (41)E-
purchasingadalah tata cara pembelian Barang/Jasa melalui sistem katalog elektronik.

Mengacu kepada ketentuan tersebut diatas, dan memperhatikan Surat Edaran Kepala LKPP No.1 Tahun 2013

13 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

tentang e-purchasing, maka untuk pengadaan obat yang sudah tercantum harganya dalam katalog, dapat dilakukan
secara langsung dengan menggunakan aplikasi e-purchasing. Sedangkan untuk obat yang tidak ada dalam katalog
dilakukan dengan pemaketan berdasarkan kompetensi Penyedia.Selanjutnya berdasarkan pemaketan tersebut
dilakukan pengadaan langsung/pelelangan sesuai dengan nilainya.Bila penyedia yang dapat memenuhi
persyaratan hanya 1 (satu), maka dilakukan penunjukan langsung dengan negosiasi kewajaran harga.

Selanjutnya dalam 1 (satu) kode rekening dapat dilakukan dengan banyak transaksi atau banyak Kontrak, pada
keuangan daerah hal tersebut sering tidak biasa namun seharusnya bisa dilakukan, sebelum melakukan
pengadaan dan untuk pencairan anggaran silahkan Saudara berkoordinasi dengan bagian keuangan.

20. PEMAKETAN PENGADAAN BUKU UNTUK BAHAN PUSTAKA

Bagaimana jenis pengadaan buku untuk bahan pustaka? Jika buku yang akan diadakan terdiri dari berbagai jenis
judul buku dengan nilai diatas 200 juta, dari pengarang dan penerbit yang berbeda? apakah dapat dilelangkan
sekaligus atau dapat ditunjuk langsung dari penerbit masing-masing buku? bagaimana dengan pelelangan
itemized? apakah dimungkinkan?

Berdasarkan pengalaman apabila dilelangkan sekaligus, sering kali ada masalah karena penerbit mencabut
dukungannya pada rekanan terpilih.

Agar dilakukan pemaketan, sebagai berikut :

1. paket buku dari pengarang dan penerbit yang bebas diperjualbelikan, untuk paket ini agar dilelangkan bila
nilai setelah pemaketan di atas Rp. 200 juta. Pelelangan dapat juga menggunakan pelelangan itemize.
2. paket-paket yang dilakukan dengan penunjukan langsung, jika hanya ada satu penerbit atau hanya ada satu
pengarang yang bisa menjadi penyedia.
3. Dengan dilakukan sesuai poin 1 dan 2 maka dengan demikian tidak diperlukan adanya surat dukungan.
4. Dalam hal ada yang dilakukan dengan penunjukan langsung maka agar dilakukan dengan klarifikasi dan
negosiasi harga.

21. PEMAKETAN BERDASARKAN PRINSIP EFEKTIF DAN EFISIEN

Apakah untuk pengadaan Formulir dan Sampul Pemilu Presiden 2014 dapat digabung menjadi satu
paket? Mengingat klasifikasi penyedia yang dibutuhkan adalah perusahaan percetakan dan waktunya sudah
terbatas.Meskipun demikian, metode pengerjaannya agak berbeda (formulir cukup dicetak saja sementara untuk
sampul perlu dibentuk dan dilem). Apabila dikerjakan oleh satu penyedia, penyelesaian pekerjaan akan terlambat
sementara waktu sudah sangat terbatas.

Mengacu kepada prinsip efektif dan efisien, apabila pekerjaan dapat dilakukan oleh satu kompetensi penyedia
maka dapat dibuat dalam satu paket. Tapi apabila penyatuan paket dinilai akan berisiko dengan beban pekerjaan,

14 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

sehingga kemungkinan kegagalan akan besar, maka dapat dijadikan dua paket.

22. PEMAKETAN PEKERJAAN KONSULTAN

Pada APBD TA 2014 kabupaten Malayani Rakjata, dialokasikan dana DAK pendidikan sebesar Rp. 600.000.000,-
(bersifat glondongan/belum dirinci), yang diperuntukkan untuk penyusunan DED dan RAB sekolah-sekolah yang
akan dibangun yang tersebar di 7 kecamatan, dan setiap sekolah masing-masing memiliki desain bangunan yang
berbeda satu sama lain.

Pertanyaan:

Bagaimana mekanisme pemilihan penyedia jasa konsultansinya, apakah pemilihannya dilakukan per sekolah dan
disesuaikan dengan kondisi sekolah (dilakukan pemecahan paket) atau dilelang sekaligus dalam satu paket?

Apabila pekerjaan konsultansi ada dalam kompetensi satu profesi konsultan yang sama, misalnya konsultan
perencana, maka pekerjaan dapat dibuat dalam satu paket meskipun wilayahnya berbeda.

Apabila beban satu penyedia dinilai terlalu besar untuk menangani satu paket, berdasarkan efektivitasnya dapat
dibuat paket baru.

23. PEMAKETAN BERDASAR KOMPETENSI PENYEDIA DAN LOKASI

Pertanyaan;

Kegiatan Renovasi Sedang/Berat Gedung Kantor, dengan DPA senilai Rp.350 juta, yang terdiri dari pekerjaan:

1. Renovasi Sedang/Berat Rumah Dinas (bidang arsitektur) dengan nilai Rp.190 juta, dan
2. Conblok halaman kantor (bidang sipil) dengan nilai Rp.160 juta dengan kode rekening masing-masing
berbeda.

Apakah metode yang paling tepat untuk pemilihan penyedia barang/jasa pada pekerjaan tersebut?

Apakah melalui metode Pengadaan Langsung dengan masing-masing pekerjaan oleh Pejabat Pengadaan atau
dengan metode pemilihan langsung oleh ULP dengan menggabungkan kedua pekerjaan tersebut?

Tanggapan:

Mengingat kompetensi penyedia adalah sama dan lokasinya sama maka dijadikan satu paket dan dilakukan dengan
pemilihan langsung.

15 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

24. PEMAKETAN UNTUK KONSTRUKSI DI BANYAK LOKASI

Di Kabupaten Z ada paket lelang Rumah Layak Huni Sebanyak 180 Unit (tersebar di 12 Kecamatan), masing-
masing rumah bernilai Rp. 44 juta/unit dan tiap kecamatan tidak sama pembagiannya, ada yang 15 unit, 10 unit dan
5 unit.

Pertanyaan:

Bagaimana proses pengadaan barang/jasa terhadap paket ini?

Apakah dilelang secara keseluruhan atau dipisah untuk masing-masing kecamatan?

Tanggapan:

Sesuai dengan pasal 24 ayat (3) Perpres 54 mengenai pemaketan, apabila dilaksanakan oleh kelompok
masyarakat maka dilaksanakan secara swakelola.Dalam hal dilaksanakan oleh penyedia, agar dinilai
pemaketannya bersama inspektorat, apakah lebih efektif dan efisien berdasarkan lokasinya bila dilakukan dalam
satu paket, atau lebih dari satu paket.

25. PELELANGAN GAGAL KARENA TIDAK ADA PESERTA, DAPAT TERJADI KARENA KESALAHAN
PEMAKETAN

Dalam pelelangan yang tidak ada peserta, maka dapat dilakukan sebagai berikut:

1. diulang
2. Penunjukan langsung
3. dilakukan secara swakelola
4. dialihkan untuk kegiatan lain saja.

Dalam hal akan diulang, sebelum diulang agar dievaluasi terlebih dahulu kenapa gagal. Apakah HPSnya terlalu
kecil?Adakah persyaratan yang tidak tepat sehingga tidak bisa dipenuhi oleh para penyedia? Atau adakah
kesalahan lain seperti kesalahan pemaketan dan sebagainya.

Setelah dilakukan evaluasi dan Dokumen Pengadaan diperbaiki, selanjutnya dilakukan pelelangan kembali.

Apabila setelah pelelangan ulang, tidak ada satu penyedia pun yang memasukkan penawaran, silahkan Saudara
mencermati pasal 84 ayat 6, atau jika penyedianya ternyata hanya ada satu, dilakukan dengan penunjukan
langsung dengan klarifikasi teknis dan negosiasi kewajaran harga.

Kemungkinan lain yang dapat terjadi adalah, kegiatan tersebut kurang menguntungkan dilaksanakan oleh penyedia.
Berdasarkan prinsip efektif mungkin paket pekerjaan tersebut lebih baik dilaksanakan sendiri secara swakelola.

Jika tidak ada penyedia yang berminat dan tidak bisa dilaksanakan secara swakelola, Anggaran untuk paket
pekerjaan tersebut dapat dialihkan untuk kegiatan lain dengan terlebih dahulu melakukan revisi anggaran.

16 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

26. PEMAKETAN UNTUK PENGADAAN OBAT DAN ALAT KESEHATAN

Pada pengadaan obat, reagen dan alat kesehatan (alkes), apakah dapat dijadikan satu paket dalam pelelangan?

Pelelangan dilakukan untuk mendapatkan penyedia sebenarnya atau kepada penyedia yang memiliki kompetensi.

Berdasarkan kualifikasi penyedia atau kompetensi penyedia, dilihat dari aspek perijinannya maka penyedia reagen
dan alat kesehatan menggunakan ijin PAK (penyalur alat kesehatan), sedangkan penyedia obat menggunakan ijin
PBF (Pedagang Besar Farmasi).

Selanjutnya pelelangan dibuat dalam dua paket yaitu:

Paket 1 : Pengadaan obat

Paket 2 : Pengadaan reagen dan alkes

27. PEMAKETAN UNTUK BERBAGAI LOKASI

Pada T.A 2014 Kab.Y mendapat dana bantuan berupa Pembangunan Ruang Tempat Ibadah dengan rincian:

ruang tempat ibadah SD = 5 ruang, bernilai @ Rp 150 jt dan peralatan @ Rp. 30jt.
ruang tempat ibadah SMP = 9 ruang bernilai @ Rp 175 jt dan peralatan @ Rp. 40jt.
ruang tempat ibadah SMA = 3 ruang bernilai @ Rp 190 jt dan peralatan @ Rp. 60jt.

Apakah diperbolehkan menyatukan paket Pekerjaan KONSTRUKSI menjadi satu PAKET untuk 17 sekolah, dan
untuk pengadaan peralatan apakah dibenarkan kami jadikan satu paket, karena berbentuk barang?

Untuk pengadaan konstruksi, mengingat lokasi yang berbeda-beda agar dinilai berdasarkan prinsip efisien dan
efektif, apakah lebih baik disatukan paket konstruksinya atau dipecah-pecah.Sedangkan untuk pengadaan barang
lebih baik disatukan, karena hanya tinggal mengirim barang ke berbagai evaluasi.

28. PEMELIHARAAN KENDARAAN DINAS

Pada DPA TA 2014 senilai Rp. 800 juta untuk pemeliharaan 5 kendaraan roda 6:

1. Bagaimanakah cara pengadaannya?


2. Bagaimana cara menghitung HPSnya?
3. Bagaimana dengan peranan PPHP?

Untuk kegiatan pemeliharaan kendaraan bermotor roda 6, di DPA TA 2014, agar dilakukan identifikasi kebutuhan,
berdasarkan identifikasi kebutuhan tersebut dibuatkan pemaketan.

Untuk pemeliharaan kendaraan yang telah pasti kerusakan atau perbaikannya dan memerlukan suku cadang
tertentu agar pengadaannya dilakukan dengan penunjukan langsung kepada pabrikan atau agen resmi yang
ditunjuk oleh pabrikan.

17 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

Untuk pemeliharaan yang telah pasti kerusakannya dan dapat dikerjakan oleh banyak penyedia bila nilainya di atas
Rp. 200 juta agar dilakukan dengan pelelangan dengan penyedia bengkel.

Untuk pemeliharaan atau kerusakan yang tidak dapat diidentifikasi dan kerusakannya sewaktu-waktu dan harus
segera diselesaikan agar tidak mengganggu operasional pelayanan maka dapat dilakukan dengan pengadaan
langsung.

Dalam hal penyusunan HPS, PPK mencari data yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan
Pasal 66 ayat (7) serta memperhatikan harga pasar atau kewajaran biaya pada dealer atau bengkel setempat.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 Pasal 18 Pasal (5) bahwa Panitia/Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan mempunyai tugas pokok dan kewenangan untuk melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan pengadaan
Barang/Jasa sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak, menerima hasil Pengadaan Barang/Jasa
setelah melalui pemeriksaan/pengujian, membuat dan menandatangani Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan.
Setelah Penyedia melakukan perbaikan terhadap kendaraan tersebut, maka perlu dilakukan pemeriksaan hasil
pekerjaan oleh PPHP.

29. PEMAKETAN PEMELIHARAAN BEBERAPA GEDUNG

Dinas Pendidikan Kab. X akan melaksanakan suatu perbaikan/renovasi/pemeliharaan beberapa gedung yang
menjadi salah satu tugas Satuan Kerja kami. adapun kondisi yang ada sebagai berikut:

1. volume kerusakan tidak bisa diprediksi (perbaikan atas permintaan pemakai gedung);
2. waktu dimulainya pekerjaan tidak bisa kami prediksi (waktu perbaikan atas permintaan pemakai gedung);
3. kerusakan terjadi di beberapa gedung dan berlainan lokasi/tempat;

Pertanyaan:

1. Apakah perbaikan/renovasi tersebut harus dalam satu kontrak (pembayaran sesuai dengan jenis pekerjaan
yang sudah dilakukan)?
2. Jenis kontrak yang kami gunakan lump sum ataukah unit price?

Tanggapan:

1. Agar dilakukan identifikasi kerusakan di berbagai lokasi, kemudian dibuatkan paket pemeliharaan untuk
pelelangan bila nilainya lebih dari 200 juta.
2. Pemaketan berdasar prinsip efisien dan efektif berdasar pengelompokan lokasi.
3. Untuk kerusakan yang belum ada, yang nantinya ada, agar pelayanan instansi tidak terganggu serta
mencegah kerusakan lebih lanjut agar dilakukan dengan pengadaan langsung.
4. Kontrak dilakukan berdasar pemaketannya.
5. Disarankan agar menggunakan kontrak harga satuan.

18 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

30. PEMAKETAN PENGADAAN LANGSUNG ATAU PELELANGAN

Di Kabupaten X, Paket Konstruksi dengan nilai dibawah Rp.200.000.000,- ada sekitar 30 paket, bagaimana cara
Pengadaannya? Apakah dilakukan 1 orang pejabat pengadaan atau dapat dilakukan oleh ULP?

Jenis pengadaan apa yang tepat dilakukan,pengadaan langsung atau Penunjukan langsung? Selanjutnya
disampaikan bahwa kondisi ini bukan keadaan darurat.

Untuk hal tersebut, agar dilakukan pemaketan (pengelompokan) berdasarkan kompetensi penyedia dan
lokasi.Berdasarkan pemaketan tersebut, bila nilai pemaketannya di atas Rp. 200 juta, maka dilakukan
pelelangan.Bila nilai pemaketannya dibawah Rp. 200 juta, dilakukan pengadaan langsung dengan negosiasi
kewajaran harga. Dalam hal nilai paket banyak yang masuk kategori pengadaan langsung, dapat dipertimbangkan
untuk mengangkat pejabat pengadaan lebih satu orang.

31. PEMAKETAN di RUP


32. Pemaketan adalah penyusunan/penetapan kegiatan pekerjaan yang akan dilaksanakan baik melalui
penyedia maupun dengan swakelola oleh Pengguna Anggaran (PA).
33. PA melakukan pemaketan Barang/Jasa dalam Rencana Umum Pengadaan Barang/Jasa kegiatan dan
anggaran K/L/D/I.
34. Pemaketan dilakukan dengan menetapkan sebanyak-banyaknya paket usaha untuk Usaha Mikro dan Usaha
Kecil serta koperasi kecil tanpa mengabaikan prinsip efisiensi, persaingan sehat, kesatuan sistem dan
kualitas kemampuan teknis.
35. Dalam melakukan pemaketan Barang/Jasa, PA dilarang:
1. menyatukan atau memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar di beberapa lokasi/daerah yang
menurut sifat pekerjaan dan tingkat efisiensinya seharusnya dilakukan di beberapa lokasi/daerah
masing-masing;
2. menyatukan beberapa paket pengadaan yang menurut sifat dan jenis pekerjaannya bisa dipisahkan
dan/atau besaran nilainya seharusnya dilakukan oleh Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi
kecil;
3. memecah Pengadaan Barang/Jasa menjadi beberapa paket dengan maksud menghindari pelelangan;
dan/atau
4. menentukan kriteria, persyaratan atau prosedur pengadaan yang diskriminatif dan/atau dengan
pertimbangan yang tidak obyektif.

32. KEGIATAN SWAKELOLA

Swakelola adalah Pengadaan Barang/Jasa dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan dan/atau diawasi sendiri
oleh K/L/D/I sebagai penanggung jawab anggaran, instansi pemerintah lain dan/atau kelompok masyarakat.
Kegiatan Swakelola yang diumumkan pada bagian Swakelola di SiRUP merupakan kelompok kegiatan yang dapat
terdiri dari (sebagian atau semua item di bawah ini):

19 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

1. honor tim;
2. belanja ATK;
3. belanja bahan komputer;
4. konsumsi rapat;
5. biaya perjalanan dinas;
6. sewa hotel;
7. biaya operasional kendaraan dinas;
8. biaya langganan dan daya (listrik, air, dan telepon).

Contoh:

Suatu kegiatan dalam DPA dengan judul kegiatan : Operasional dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor.
Total anggaran: Rp. 876.800.000,00 (Delapan ratus tujuh puluh enam juta delapan ratus ribu rupiah). Rincian biaya
dan uraian kegiatannya sebagai berikut:

1. honor Tim = Rp.85.000.000,00 (Delapan puluh lima juta rupiah);


2. belanja ATK = Rp.21.500.000,00 (Dua puluh satu juta lima ratus ribu rupiah);
3. belanja bahan komputer = Rp.32.500.000,00 (Tiga puluh dua juta lima ratus ribu rupiah);
4. konsumsi rapat = Rp.17.800.000,00 (Tujuh belas juta delapan ratus ribu rupiah);
5. Pembelian Lemari Arsip = Rp.185.000.000,00 (Seratus delapan puluh lima juta rupiah);
6. Perjalanan dinas dalam negeri = Rp.235.000.000,00 (Dua ratus tiga puluh lima juta rupiah);
7. Biaya operasional kendaraan dinas = Rp.300.000.000,00 (Tiga ratus juta rupiah).

Contoh kegiatan dalam DPA tersebut di atas dapat dipecah menjadi dua, yaitu, yang dilaksanakan secara
Swakelola dan melalui Penyedia.

1. Kegiatan Swakelola dengan Judul: Operasional dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor, total pagu
kegiatan sebesar Rp. 691.800.000,00 (Enam ratus Sembilan puluh satu juta delapan ratus ribu rupiah).
2. Rincian biaya dan uraian kegiatannya:

85. honor Tim = Rp. 85.000.000,00 (Delapan puluh lima juta rupiah);
86. belanja ATK = Rp. 21.500.000,00 (Dua puluh satu juta lima ratus ribu rupiah);
87. belanja bahan komputer = Rp. 32.500.000,00 (Tiga puluh dua juta lima ratus ribu rupiah);
88. konsumsi rapat = Rp. 17.800.000,00 (Tujuh belas juta delapan ratus ribu rupiah);
89. Perjalanan dinas dalam negeri = Rp. 235.000.000,00 (Dua ratus tiga puluh lima juta rupiah);
90. Biaya operasional kendaraan dinas = Rp. 300.000.000,00 (Tiga ratus juta rupiah).

3. Melalui Penyedia:

Judul Kegiatan : Operasional dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Kantor

Nama Paket : Pembelian Lemari Arsip

Total pagu : Rp185.000.000,00 (Seratus delapan puluh lima juta rupiah).

20 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

Dapat dilihat disini, kegiatan-kegiatan yang pertanggungjawaban perikatannya berupa nota/kuitansi digabungkan
sebagai item swakelola, sedangkan yang berupa SPK dimasukkan sebagai item tersendiri sebagai kegiatan yang
dilakukan melalui penyedia.

33. PAKET PENGADAAN MELALUI PENYEDIA


34. Paket kegiatan yang membutuhkan penyedia dalam pelaksanaannya diumumkan pada bagian Penyedia.
35. Paket-paket dimaksud adalah paket yang nilainya diatas Rp. 50 juta untuk Barang, Konstruksi, dan Jasa
Lainnya.
36. Paket konsultansi yang diumumkan di bagian penyedia adalah dengan nilai pagu setiap paketnya di atas Rp.
10 juta.
37. Termasuk paket pengadaan Barang, Konstruksi dan Jasa Lainnya yang menggunakan SPK walaupun
nilainya dibawah Rp. 50 Juta.
38. Paket-paket pekerjaan untuk sewa hotel dengan nilai sampai dengan Rp. 50 cukup digabungkan dalam
Kegiatan Swakelola. Sedangkan untuk paket sewa hotel dengan nilai diatas Rp. 50 juta dikeluarkan dari
Kegiatan Swakelola dan diumumkan pada bagian penyedia.

Contoh paket pekerjaan yang diumumkan pada bagian Penyedia:

Judul Kegiatan: Peningkatan Lingkungandan Bangunan Kantor

Nama Paket Pekerjaan:Pembangunan salurandrainase kantor.

Total pagu anggaran: Rp. 35.000.000,00;

(pelaksanaan paket pekerjaan ini menggunakan SPK).

JudulKegiatan: Operasional rutin kantor

Nama Paket Pekerjaan: Pengadaan ATK rutin kantor

Total pagu anggaran Rp. 150.000.000,00;

(pelaksanaan paket pekerjaan ini menggunakan SPK dan metoda Pengadaan Langsung).

Judul Kegiatan: Pembangunan danPemeliharaanJalan dan Jembatan Kabupaten.

Nama Paket Pekerjaan: Pembangunan Jalan Lingkungan Sesi I,

Total pagu anggaran Rp. 2.150.000.000,00 (Dua miliar seratur lima puluh juta rupiah);

Judul Kegiatan: Seminar Nasional Peningkatan Penanggulangan Narkoba,

Nama Paket Pekerjaan: Sewa hotel tempat pelaksanaan Seminar,

Total pagu anggaran Rp. 300.000.000,00 (Tiga ratus juta rupiah);

21 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

(pelaksanaan paket pekerjaan ini menggunakan kontrak dan metoda Penunjukan Langsung).

PETUNJUK PELAKSANAAN KAJI ULANG RENCANA UMUM PENGADAAN (RUP) TAHUN ANGGARAN 2017

1. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN BARANG/JASA YANG DIBUTUHKAN K/L/D/I

Dalam menyusun paket-paket kegiatan agar berpedoman pada usulan Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah
tahun 2017 baik dari belanja baran/jasa maupun dari belanja modal, jika ada paket-paket belanja yang ada di RUP
belum tercantum dalam RKBMD agar diusulkan kembali ke dalam RKBMD sehingga data dalam daftar usulan dan
paket yang diadakan terdapat sinkronisasi.

2. PERENCANAAN PENGANGGARAN

Dalam paket kegiatan yang memerlukan komponen-komponen biaya pendukung dalam proses pengadaanya
seperti biaya pengumuman dalam surat kabar nasional, honor personil organisasi pengadaan (Pejabat/panitia
penerima hasil pekerjaan, PPK, dan PBJ), biaya penggandaan dokumen pengadaan, perjalanan dinas yang
dibutuhkan selama proses pengadaan, serta biaya lain yang diperlukan harus diperhitungkan.

Untuk paket pekerjaan konstruksi yang akan diadakan agar memperhitungkan biaya DED di awal, serta biaya
pengawasan pekerjaan pada tahap pelaksanaan konstruksi.

1. PENETAPAN KEBIJAKAN UMUM

PEMAKETAN PEKERJAAN

Pengguna anggaran dilarang :

Menggabungkan paket ; Menyatukan atau memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar di beberapa
lokasi/daerah yang menurut sifat pekerjaan dan tingkat efisiensinya seharusnya dilakukan di beberapa
lokasi/daerah masing-masing, Menyatukan beberapa paket pengadaan yang menurut sifat dan jenis
pekerjaanya dapat dipisahkan dan/atau besaran nilainya seharusnya dilakukan oleh Usaha Mikro dan Usaha
Kecil serta koperasi kecil
Memecah Paket ; Memecahkan pengadaan barang/jasa menjadi beberapa paket dengan maksud
menghindari pelelangan ( Jasa konsultansi diatas 50 juta; barang, konstruksi dan jasa lainnya diatas 200 juta)

CARA PENGADAAN BARANG/JASA


Penyedia : Pekerjaan pengadaan barang, konstruksi dan jasa lainnya diatas 50 juta, pekerjaan jasa
konsultasi diatas 10 juta atau pekerjaan yang dalam pertanggungjawabannya menggunakan SPK walau
pekerjaan tersebut nilainya dibawah ketentuan diatas dikategorikan dalam pengadaan barang/jasa dengan
penyedia.
Swakelola : Pengadaan barang/jasa dimana pekerjaannya direncanakan, dikerjakan, dan/atau diawasi sendiri
oleh K/L/D/I sebagai penanggungjawab anggaran, instansi pemerintah lain, dan/atau kelompok masyarakat
dikategorikan dalam pengadaan barang/jasa dengan swakelola
Penyedia dalam swakelola : Di dalam kegiatan swakelola ada item-item pekerjaan yang memenuhi kriteria
pada poin penyedia dikategorikan dalam pengadaan barang/jasa Swakelola dengan penyedia.

22 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

METODE PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA


Pemilihan Penyedia Barang

1. Pelelangan Umum
2. Pelelangan terbatas (Bersifat kompleks dan diyakini jumlah penyedianya terbatas)
3. Pelelangan sederhana (pekerjaan yang tidak kompleks dan bernilai paling tinggi Rp. 5.000.000.000,- lima
milyar rupiah)
4. Penunjukan Langsung (keadaan tertentu (pasal 38 ayat 4) dan/atau pengadaan barang khusus/pekerjaan
konstruksi khusus/ jasa lainnya yang bersifat khusus (pasal 38 ayat 5))
5. Pengadaan langsung (kebutuhan operasional K/L/D/I, teknologi sederhana, risiko kecil, dilaksanakan oleh
penyedia B/J orang perseorangan dan/atau badan usaha kecilserta koperasi kecil. Bernilai paling tinggi Rp.
200.000.000,- dua ratus juta rupiah)
6. Kontes (merupakan hasil industri kreatif, inovatif dan budaya dalam negeri)

Pemilihan Penyedia Pekerjaan Konstruksi

1. Pelelangan umum
2. Pelelangan terbatas (Bersifat kompleks dan diyakini jumlah penyedianya terbatas)
3. Pemilihan langsung (pekerjaan yang tidak kompleks dan bernilai paling tinggi Rp. 5.000.000.000,- lima milyar
rupiah)
4. Penunjukan langsung (keadaan tertentu (pasal 38 ayat 4) dan/atau pengadaan barang khusus/pekerjaan
konstruksi khusus/ jasa lainnya yang bersifat khusus (pasal 38 ayat 5))
5. Pengadaan langsung (kebutuhan operasional K/L/D/I, teknologi sederhana, risiko kecil, dilaksanakan oleh
penyedia B/J orang perseorangan dan/atau badan usaha kecilserta koperasi kecil. Bernilai paling tinggi Rp.
200.000.000,- dua ratus juta rupiah)

Pemilihan Penyedia Jasa lainnya

1. Pelelangan umum
2. Pelelangan sederhana (pekerjaan yang tidak kompleks dan bernilai paling tinggi Rp. 5.000.000.000,- lima
milyar rupiah)
3. Penunjukan langsung (keadaan tertentu (pasal 38 ayat 4) dan/atau pengadaan barang khusus/pekerjaan
konstruksi khusus/ jasa lainnya yang bersifat khusus (pasal 38 ayat 5))
4. Pengadaan langsung (kebutuhan operasional K/L/D/I, teknologi sederhana, risiko kecil, dilaksanakan oleh
penyedia B/J orang perseorangan dan/atau badan usaha kecilserta koperasi kecil. Bernilai paling tinggi Rp.
200.000.000,- dua ratus juta rupiah)
5. Sayembara (merupakan proses dari gagasan, kreatifitas, inovasi dan metode pelaksanaan tertentu, tidak
dapat ditetapkan berdasarkan harga satuan)

Jasa Konsultansi

200. Seleksi umum, bernilai di atas Rp. 200.000.000 (Dua ratus juta rupiah)
201. Seleksi sederhana (bersifat sederhana, bernilai paling tinggi Rp. 200.000.000 dua ratus juta rupiah)
202. Penunjukan langsung (keadaan tertentu (pasal 44 ayat 2)
203. Pengadaan langsung (kebutuhan operasional K/L/D/I, teknologi sederhana, risiko kecil, dilaksanakan oleh
penyedia B/J orang perseorangan dan/atau badan usaha kecilserta koperasi kecil. Bernilai paling tinggi Rp.
50.000.000,- (Lima puluh juta rupiah)
204. Sayembara (merupakan proses dari gagasan, kreatifitas, inovasi dan metode pelaksanaan tertentu, tidak

23 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

dapat ditetapkan berdasarkan harga satuan)

E-Purchasing

Barang/Jasa yang telah tercantum dalam e-catalog diwajibkan untuk melaksanakan proses pengadaannya melalui
e-purchasing sesuai dengan Perpres No. 4 Tahun 2015 tentang perubahan keempat atas Perpres 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah serta surat edaran LKPP no. 3 Tahun 2015 tentang Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa melalui E-Purchasing

PENGORGANISASIAN PENGADAAN BARANG/JASA

Dalam pelaksanaan pekerjaan perlu diperhitungkan organisasi pengadaan yang dibutuhkan apakah hanya
memerlukan pejabat atau perlu hendaknya membentuk panitia,

Organisasi pengadaan terdiri dari :

Pengguna Anggaran (PA)/ Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)


Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Pejabat Pengadaan atau Pokja BLP
Panitia/Pejabat Penerima HAsil Pengadaan

Agar honor untuk personil organisasi pengadaan diperhitungkan sesuai dengan besaran Perbup yang berlaku.

Untuk PA dan KPA tidak boleh dianggarkan honornya

Pengguna Anggaran (PA) yang bertindak selaku PPK tidak diperkenankan untuk dianggarkan honornya.

PENYUSUNAN KAK

Untuk semua paket pekerjaan yang diumumkan dalam Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) baik
penyedia ataupun Swakelola agar ditindaklanjuti dengan penyusunan Kerangka Acuan Kerja (KAK) sesuai dengan
Perbup yang berlaku.

KAK meliputi :

Uraian kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Spesifikasi Teknis
Beserta total perkiraan biaya pekerjaan

1. JADWAL PEMILIHAN DAN PELAKSANAAN

JADWAL PEMILIHAN PEKERJAAN (Jadwal lelang)

Jadwal pemilihan pekerjaan agar dicantumkan sesuai perkiraan kondisi dan waktu yang dibutuhkan dalam proses
pengadaan barang/jasa (jadwal lelang).

24 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


Jadwal pelaksanaan pekerjaan agar dicantumkan sesuai dengan kondisi dan waktu yang diperlukan dalam
proses pelaksanaan pekerjaan (Kondisi dan waktu disesuaikan dengan paket pekerjaan yang dilaksanakan
apa dilaksanakan di musim penghujan, kemarau, awal tahun, akhir tahun, dll).
Kapan barang/jasa diperlukan, termasuk kapan barang tersebut harus tersedia pada lokasi kegiatan, dengan
memperhatikan batas akhir tahun anggaran/batas akhir efektif tahun anggaran

Share Post :

25 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

0 Comments Sort by Oldest

Add a comment...

Facebook Comments Plugin

(https://bulelengkab.go.id/pengumuman/rincian-formasi-cpns-pemerintah-kabupaten-buleleng-tahun-2018-56)

(https://drive.google.com/drive/folders/1XyWwwgx2ASGMsL5rzvAwtmtbIW4rXyMa)

26 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

(https://drive.google.com/file/d/1DeAgVuAguXW0Jfq8SxyvB6nP2sbNv3wo/view?usp=sharing)

27 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

(/detail/banner/aset-bbdf-49)

28 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

29 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

(/detail/banner/kampanye-siber-38)

Berita Terbaru Berita Terpopuler

19 November 2018
Bupati PAS tanda tangani MOU dengan Bupati Banyuwangi (/detail/berita/bupati-pas-tanda-tangani-mou-
dengan-bupati-banyuwangi-53)

15 November 2018
Ground Breaking Tandai Pembangunan Jalan Shortcut Singaraja-Denpasar (/detail/berita/ground-breaking-
tandai-pembangunan-jalan-shortcut-singaraja-denpasar-39)

13 November 2018
Surat Sakti Ngurah Rai Sampai di Buleleng (/detail/berita/surat-sakti-ngurah-rai-sampai-di-buleleng-30)

12 November 2018
Menteri Sosial Mengatakan Saat Ini Siapa Pun Bisa Jadi Pahlawan (/detail/berita/menteri-sosial-mengatakan-
saat-ini-siapa-pun-bisa-jadi-pahlawan-54)

05 November 2018
Ribuan Peserta Ikuti Fun Bike dan Fun Run (/detail/berita/ribuan-peserta-ikuti-fun-bike-dan-fun-run-90)

Jejak Pendapat

Bagaimana Penilaian Anda Terhadap Website Pemerintah Kabupaten Buleleng

Sangat Bagus

Bagus

Kurang Bagus

Jelek

Kirim

Lihat Hasil (/hasilpoling)

30 dari 31 21/11/2018 3:42


STUDY PEMAKETAN PENGADAAN https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/study-pemaketan-pengadaan-63

KONTAK KAMI

Jalan Pahlawan No.1 Singaraja - Bali Indonesia

0362-21146

kominfosandi@bulelengkab.go.id

(https://web.facebook.com
(https://twitter.com
(https://www.youtube.com
/pemkabbuleleng)
/Pemkabbuleleng)
/user/pemkabbuleleng)

STATISTIK PENGUNJUNG

640514
Pengunjung hari ini : 356

Total pengunjung : 640514

Pengunjung Online: 14

FACEBOOK

Kirim Pesan

Copyright © 2017 Situs Resmi Kabupaten Buleleng (https://bulelengkab.go.id/), All rights reserved.

31 dari 31 21/11/2018 3:42

Anda mungkin juga menyukai