Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Proses persalinan merupakan saat yang paling menegangkan dan mencemaskan bagi wanita, apalagi
jika persalinan tersebut merupakan persalinan pertamanya. Saat mengetahui dirinya hamil ibu harus
beradaptasi dengan berbagai perubahan, mulai dari perubahan fisik sampai perubahan psikologis yang
dapat mempengaruhi emosinya. Setelah dihadapkan dengan perubahan-perubahan saat hamil
sekarang ibu mulai dihadapkan dengan proses persalinannya, dan pastilah bagi para calon ibu yang
baru pertama kali hamil mereka belum mengetahui apa yang harus dilakukan saat persalinan terjadi
nanti, mulai dari bagaimana cara mengejan yang baik dan berbagai kecemasan lain yang akan
dihadapinya nanti. Persalinan pada primigravida adalah persalinan yang terjadi pada wanita yang baru
pertama kali hamil (Endjun, 2004).

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Tujuan umum dari Karya Tulis Ilmiah ini adalah Agar perawat dapat memberikan asuhan keperawatan
yang tepat pagi pasien intranatal berdasrkan data dan keluhan-keluhan yang didapat dari pasien

2. Tujuan khusus

Dan tujuan khususnya adalah agar para pembaca mengetagui tentang pengertian persalinan,
diagnosa, intervensi, implementasi, evaluasi keperawatan pada primigravida. Metode yang diambil
adalah wawancara dan observasi.

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian intranatal
Intranatal adalah kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup
bulan/hampir cukup bulan, disertai dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin
dari tubuh ibu (Sulaiman Sastrawinata). Persalinan adalah suatu proses pengeluaran
hasil konsepsi (janin) yang dapat hidup di dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir
atau jalan lain. (Rustam Muchtar, 1998).

2. Tanda-tanda Permulaan Persalinan


Sebelum terjadi kehamilan/persalinan beberapa minggu sebelumnya, wanita hamil
memasuki bulannya atau minggunya atau harinya disebut
kala pendahuluan(Prepatory Stage of Labor).
a. Tandanya adalah sebagai berikut :
o Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu
atas panggul
terutama pada primigravida.
o Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
o Perasaan sering atau susah kencing (polikisuria) karena kandung kemih
tertekan oleh
bagian terbawah janin.
o Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi lemah uterus,
kadang disebut
false labor pains
o Serviks menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah
bisa bercampur darah
(bloody show).
3. Tanda-tanda Inpartum
o Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan teratur
o Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak robekan
kecil pada serviks
o Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
o Pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah ada

4. Faktor-Faktor yang Berperan dalam Persalinan


1. Kekuatan mendorong janin keluar (power)
His (kontraksi uterus)
His adalah kontraksi otot-otot Rahim pada persalinan. Pada waktu kontraksi
otot-otot rahim
menguncup sehingga menjadi tebal dan lebih pendek. Kavum uteri menjadi
lebih kecil serta
mendorong janin dan kantung amnion ke arah segitiga, bawah rahim dan
serviks.
Sifat- sifat HIS adalah :
- Kontraksi simetris dan terkoordinasi
- Fundus dominan kemudian diikuti dengan relaksasi
- Involunter, intermitten
- Terasa sakit, kadang-kadang dapat dipengaruhi dari luar secara fisik, kimia dan psikis

Dalam mengawasi persalinan hendaknya selalu dibuat daftar tentang His :


- Frekuensi : adalah jumlah his dalam waktu tertentu biasanya per 10 menit
- Amplitudo/intensitas : adalah kekuatan his diukur dalam satuan mmHg
- Aktivitas his : adalah lamanya setiap his berlangsung diukur dengan detik.
- Durasi his : adalah lamanya setiap his berlangsung diukur dengan detik
- Datangnya his : apakah datangnya sering, teratur dan tidak
- Interval : adalah masa relaksasi
Perubahan-perubahan akibat His:
- Kontraksi otot-otot dinding perut
- Kontraksi diafraghma
2. Faktor janin
- Janin pada usia kehamilan 36 minggu sudah masuk PAP (Pintu Atas Panggul)
- Placenta
- Cairan amnion yang mulai dihasilkan usia kehamilan 10-36 minggu dengan jumlah
normal
1000 cc
3. Faktor jalan lahir
- Panggul
- Otot-otot dasar panggul
- Uterus

5. Tahap Persalinan
1. Kala I ( kala pembukaan )
Inpartum (partus mulai) ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah (bloody show),
karena serviks mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement). Darah berasal dari
pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar kanalis servikalis karena pergeseran ketika
serviks mendatar dan terbuka. Tanda dan gejala persalinan kala I adalah His sudah
adekuat,
Penipisan dan pembukaan serviks sekurang-kurangnya 3 cm, keluarnya cairan dari vagina
dalam bentuk lendir bercampur darah, sering BAK, akhir kala I primigravida keluar darah
menetas. Kala pembukaan dibagi atas 2 fase yaitu :
a. Fase laten : dimana pembukaan serviks berlangsung lambat sampai pembukaan 3 cm
berlangsung dalam 7 – 8 jam
b. Fase aktif : berlasung selama 6 jam dan dibagi atas 3 sub fase :
- Periode akselerasi ; berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm
- Periode dilatasi maksimal (steady) : selama 2 jam pembukaan berlangsung cepat
menjadi 9 cm.
- Periode deselarasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm
2. Kala II (Kala Pengeluaran Janin)
Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat, cepat dan lebih lama kira-kira 2 – 3
menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan
pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Karena
tekanan pada rectum, ibu merasa seperti mau buang air besar dengan tanda anus terbuka.
Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang.
Dengan his mengedan yang terpimpin, akan lahirlah kepala, diikuti oleh seluruh badan
janin. Kala II pada primi : 1 ½ -2 jam, pada multi 1 ½ -1 jam. Tanda dan gejala pada kala
ini adalah Ibu ingin meneran, Perineum menonjol, Vulva dan anus membuka,
Meningkatnya pengeluaran darah dan lendir, Kepala telah turun didasar panggul.
3. Kala III (Kala Pengeluaran Uri)
Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus teraba keras dengan fundus
uteri setinggi pusat, dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2 kali sebelumnya. Beberapa
saat kemudian, timbul his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-10 menit seluruh
plasenta terlepas, terdorong ke dalam vagina dan akan lahir spontan atau dengan sedikit
dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30
menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira
100-200 cc.

4. Kala IV
Adalah kala pemulihan masa yang kritis ibu dan anaknya, bukan hanya proses pemulihan
secara fisik setelah melahirkan tetapi juga mengawali hubungan yang baru selama satu
sampai dua jam. Pada kala IV ibu masih membutuhkan pengawasan yang intensive karena
perdarahan dapat terjadi, misalnya karena atonia uteri, robekan pada serviks dan perineum.
Rata-rata jumlah perdarahan normal adalah 100 – 300 cc, bila perdarahan diatas 500 cc
maka dianggap patologi. Perlu diingat ibu tidak boleh ditinggalkan sendiri dan belum boleh
dipindahkan kekamarnya.

6. Pengkajian intranatal
A. Kala I
1. Pengkajian
a. Riwayat sekarang, catat tanda persalinan seperti his yang teratur, frekuensi, interval, adanya
ruptur, selaput ketuban dan status emosional.
b. Pemeriksaan fisik, dilatasi uteri 0-3 cm posisi fetus, his anatara 5-30 menit dan berlangsung
selama 10-30 menit vagina mengeluarkan cairan pink, coklat, ruptur, keluhan, DJJ terdengar
lebih jelas di umbilikus
c. Kontraksi tekanan uterus dilatasi cerviks dan penurunan karakteristik yang menggambarkan
kontraksi uterus : Frekuensi, internal, intensitas, durasi, tonus istirahat
d. Penipisan cerviks, evasemen mendahului dilatasi cerviks pada kehamilan pertama dan
sering
diikuti pembukaan dalam kehamilan berikutnya
e. Pembukaan cerviks, adalah sebagian besar tanda-tanda yang menentukan bahwa kekuatan
kontraksi uterus yang efektif dan kemajuan persalinan
f. Palpasi abdomen (Leopold) untuk memberikan informasi jumlah fetus, letak janin,
penurunan janin.
g. Pemeriksaan Vagina: membran, cerviks, fetus, station.
h. Tes diagnostik dan laboratorium : spesimen urin, tes darah, ruptur membrane,
cairan amnion : Warna, karakter dan jumlah

B. KALA II
1. Pengkajian
- Data umum Peningkatan tekanan darah 5-10 mmhg, peningkatan RR, nadi kurang dari
100,
suhu tubuh dan diaphoresis.
- Kontraksi 2-3 menit, intensitas kuat, lamanya 50-70 detik pembukaan servik 10 cm,
pendataran 100%, peningkatan pengeluaran darah dan lendir, cairan amnion, perineum
menonjol, keluar feses pada saat melahirkan dan distensi kandung kemih.

- Tanda yang menyertai kala II : Keringat terlihat tiba-tiba diatas bibir, gerakan ekstremitas,
pembukaan serviks, his lebih kuat dan sering, ibu merasakan tekanan pada rektum, merasa
ingin BAB, ketuban +/-, perineum menonjol, anus dan vulva membuka, gelisah, pada
waktu his kepala janin tampak di vulva, meningkatnya pengeluaran darah dan lendir,
kepala turun di dasar panggul, perasaan panas dan tegang pada perineum, tremor,
kelelahan, emosi labil, takut, gelisah, ketidakpercayaan dan merintih.
- Monitoring terhadap : His (frekuensi, kekuatan, jarak, intensitas), keadaan janin
( penurunan janin melalui vagina), kandung kemih penuh/tidak, nadi dan tekanan darah
- Durasi kala II → kemajuan pada kala II : Primigravida berlangsung 45– 60 menit,
multipara berlangsung 15 – 30 menit

C. KALA III
1. Pengkajian
- Data umum Ibu kelelahan, pucat, sianosis, tekanan darah lebih dari 100/10 mmhg,
kemungkinan sock, nyeri abdomen, mules, pusing, tremor dan kedinginan, mengobservasi
tanda-tanda dari ibu, perubahan tingkat kesadaran atau perubahan pernafasan
- Data obstetric Perubahan uterus (discoid-globular), uterus bundar dan keras, keadaan
kandung
kemih penuh atau kosong, perdarahan pervagina, normalnya 250-300 ml, janin lahir efisiotomi
- Pengkajian setelah janin lahir, tinggi fundus uteri, setinggi pusat, pelepasan plasenta ada
dua
macam, yaitu:
a. Schulze, Pelepasan plasenta dimulai dari bagian bawah plasenta tidak ada perdarahan
sebelum plasenta lahir, ada perdarahan setelah plasenta lahir.
b. Duncan, Pelepasan plasenta dari pinggir plasenta bagian lateral ada perdarahan sedikit-
sedikit
Pelepasan plasenta ditandai oleh tanda-tanda berikut:
- Adanya kontraksi vundus yang kuat
- Perubahan pada bentuk uterus dari bentuk lonjong ke bentuk bulat pipih sehingga plasenta
bergerak kebagian bawah
- Keluarnya darah hitam dari introuterus
- Terjadinya perpanjangan tali pusat sebagai akibat plasenta akan keluar.
- Penuhnya vagina (plasenta diketahui pada pemeriksaan vagina atau rektal, atau membran
poetus terlihat pada introitus)

D. KALA IV
1. Pengkajian
- Tanda tanda vital : Vital sign dapat memberikan data dasar untuk diagnosa potensial,
komplikasi seperti perdarahan dan hipertermia. Pada kala IV observasi vital sign sangat
penting untuk mengetahui perubahan setelah melahirkan seperti : pulse biasanya stabil
sebelum bersalin selama 1 jam pertama dan mengalami perubahan setelah terjadi persalinan
yaitu dari cardiovaskuler.
- Pemeriksaan fundus dan tingginya, selama waktu itu pengosongan kandung kemih
mempermudah pengkajian dan hasilnya lebih tepat.
- Kandung kemih : Dengan observasi dan palpasi kandung kemih. Jika kandung kemih
menegang akan mencapai ketinggian suprapubik dan redup pada perkusi.

- Lochia : Jumlah dan jenis lochea dikaji melalui observasi perineum ibu dan kain dibawah
bokong ibu. Jumlah dan ukuran gumpalan darah jika dilihat dicatat hasil dan
bekuannya
- Perineum : Perawat menanyakan kepada ibu atau menganjurkan untuk mengiring dan
melenturkan kembali otot otot panggul atas dan dengan perlahan-lahan mengangkat bokong
untuk melihat perineum
- Temperatur : Temperatur ibu diukur saat satu jam pertama dan sesuaikan dengan keadaan
temperatur ruangan. Temperatur biasanya dalam batas normal selama rentang waktu
satu
jam pertama,kenaikan pada periode ini mungkin berhubungan dengan dehidrasi atau
kelelahan
- Kenyamanan : Kenyamannan ibu dikaji dan jenis analgetik yang didapatkan selama
persalinan akan berpengaruh terhadap persepsi ketidak nyamanannya
PENUTUP

A. Kesimpulan
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang merupakan proses keluarnya bayi dari uterus
ke dunia luar yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran placenta
dan selaput janin dari tubuh ibu. Persalinan dibagi menjadi 4 tahap : kala I berlangsung dari
awal gejala sampai serviks berdilatasi sempurna (10 cm), Kala II diawali dengan dilatasi
sempurna serviks dan diakhiri dengan kelahiran bayi, Kala III diawali dengan keluarnya bayi dan
uterus dan diakhiri dengan keluarnya plasenta, dan Kala IV diawali dengan keluarnya plasenta
dan berakhir ketika uterus tidak relaksasi lagi.

B. Saran
Pemahaman dan keahlian dalam aplikasi Asuhan Keperawatan khususnya perawat
agar dapat mengaplikasikannya khususnya berinovasi dalam pemberian asuhan keperawatan
pada pasien. Ini akan mendukung profesionalitas dalam wewenang dan tanggung jawab perawat
sebagai bagian dari tenaga medis yang memberikan pelayanan Asuhan Keperawatan secara
komprehensif.

DAFTAR PUSTAKA

Hamilton Persis, 1995, Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas , Jakarta : EGC Edisi 6


Manuaba Ida, 1998, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana, Jakarta :
EGC
Verney Helen dkk, 2002, Buku Saku Bidan, Jakarta : EGC
http://sriharyatijc.blogspot.com/2010/11/askep-intra-natal.html
http://desi77.wordpress.com/2010/12/30/asuhan-keperawatan-intranatal/
http://herodessolutiontheogeu.blogspot.com/2010/11/askep-periode-intra-natal-persalinan.html

Anda mungkin juga menyukai