606 1240 1 PB PDF
606 1240 1 PB PDF
1, Oktober 2016)
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No. ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.606 No. ISSN cetak : 2527-4686
sev1ana_er.@staff.uns.ac.id
Abstrak
Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh pengetahuan terhadap pelaksanaan pemakaian alat
pelindung diri sehingga menciptakan tenaga kerja yang disiplin sebagai upaya pencapaian zero accident bagian
spinning. Metode penelitian yang digunakan berjenis observasional analitik yang menggunakan pendekatan
cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah porposive sampling. Sampel yang menjadi objek
penelitian berjumlah 55 orang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner dan lembar
observasi untuk mengetahui karakteristik responden, mengukur pengetahuan dan pelaksanaan pemakaian APD
lalu analisis data menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan uji Chi Square (p) 0,009 ≤ α =
0,05 sehingga hasil tersebut signifikan. Sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan tinggi,
sedangkan pelaksanaan pemakaian APD sebagian besar tenaga kerja disiplin dalam memakai APD. Dari
penelitian ini dapat disimpulkan ada pengaruh pengetahuan terhadap pelaksanaan APD sebagai upaya
pencapaian zero accindent bagian spinning PT. X sebesar 6,839. Untuk penelitian lebih lanjut perlu pengkajian
terhadap faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap pelaksanaan pemakaian APD di tempat kerja.
Abstract
This study aim to determine the effect of knowledge toward Personal Protection Equipment usage to
create the discipline of the labor force as an attempt zero accident achievement on the Spinning sector. This
study applied observational analytical research using cross-sectional approach. Sampling technique using
purposive sampling. As the object of study sample is 55 people. Data taken using questionnaires and observation
sheets to know the characteristics of respondents, measuring knowledge, and personal protection equipment
usage. Processing techniques and data analysis performed with Chi Square statistical test. The results by Chi
Square test is known that the sig. as same as 0,009, or less than 0.05. Most respondents have a high knowledge
level, while the implementation of PPE usage is mostly labor discipline. For conclusion of study, there is
influence of knowledge toward Personal Protection Equipment (PPE) usage in the labor force spinning sector at
PT. X with value 6,839. For further research to the study of other factors that influence the performance of the
PPE usage in the workplace.
53
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health (Vol. 1, No. 1, Oktober 2016)
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No. ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.606 No. ISSN cetak : 2527-4686
54
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health (Vol. 1, No. 1, Oktober 2016)
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No. ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.606 No. ISSN cetak : 2527-4686
sumber bahaya tersebut berasal dari faktor manusia diperoleh melalui mata dan
dan potensi bahaya kebisingan, debu, telinga. Pengetahuan atau kognitif
kebakaran, penerangan, ledakan serta limbah merupakan domain yang sangat penting
dan langkah awal yang dilakukan PT. X untuk terbentuknya perilaku seseorang
untuk melindungi tenaga kerjanya dari (Notoatmodjo, 2003).
sumber-sumber bahaya tersebut adalah Menurut Notoatmodjo (2003),
pemberian APD pada tenaga kerjanya. pengetahuan merupakan domain yang
Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti sangat penting dalam membentuk
ingin mengetahui bagaimana penggunaan tindakan seseorang dalam hal ini
APD di PT. X, apakah penyediaannya telah pengetahuan yang tercakup dalam domain
sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja, kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu : 1).
dimana APD yang disediakan apakah telah Tahu (know), diartikan sebagai mengingat
sesuai dengan potensi dan faktor bahaya di suatu materi yang telah dipelajari
tempat kerja, serta untuk melihat bagaimana sebelumnya. Termasuk ke dalam
kedisiplinan tenaga kerja dalam pemakaian pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
APD. kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari
Tujuan penelitian ini adalah keseluruhan bahan yang dipelajari atau
mengetahui dan menganalisis adanya rangsangan yang telah diterima. Oleh
pengaruh tingkat pengetahuan terhadap sebab itu, tahu ini merupakan tingkat
pelaksanaan pemakaian Alat Pelindung Diri pengetahuan yang paling rendah. Kata
(APD) sebagai upaya pencapaian zero kerja untuk mengukur bahwa orang tahu
accident pada pekerja bagian spinning PT. X tentang apa yang dipelajari antara lain
menyebutkan, menguraikan,
Tinjauan Teoritis mendefinisikan, menyatakan. 2).
hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang menjelaskan secara benar tentang objek
melalui panca indera manusia, yaitu indera secara benar. Orang yang telah paham
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa terhadap objek atau materi harus dapat
55
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health (Vol. 1, No. 1, Oktober 2016)
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No. ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.606 No. ISSN cetak : 2527-4686
56
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health (Vol. 1, No. 1, Oktober 2016)
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No. ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.606 No. ISSN cetak : 2527-4686
perempuan lebih patuh dan lebih sabar sebabnya bukan gejala-gejalanya untuk
dibanding dengan laki-laki, karena sesuai kemudian sedapat mungkin dikurangi atau
dengan kodratnya. 3). Pendidikan, dihilangkan. Setelah ditentukan sebab-
menentukan mudah tidaknya seseorang sebab kecelakaan atau kekurangan-
menyerap dan memahami pengetahuan kekurangan dalam sistem atau proses
yang mereka peroleh, pada umumnya produksi, sehingga dapat disusun
semakin tinggi pendidikan seseorang rekomendasi cara pengendalian yang tepat
makin semakin baik pula pengetahuanya (Sahab, 1997).
(Wied, 1996 dalam Hendra, 2008). 4). Suma’mur (2009), menjelaskan
Masa Kerja, Menurut Notoatmodjo (2003) bahwa kecelakaan yang terjadi dapat
pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi dicegah dengan hal-hal sebagai berikut :
oleh beberapa faktor yaitu : Pengalaman, 1) Peraturan perundangan; 2). Standarisasi
Tingkat pendidikan, Keyakinan, Fasilitas, yang ditetapkan secara resmi, setengah
Penghasilan dan Sosial budaya. resmi, atau tidak resmi; 3). Pengawasan,
Lalu (2005), menyatakan bahwa agar ketentuan undang-undang wajib
keselamatan kerja bertalian dengan dipenuhi; 4). Penelitian bersifat teknik; 5).
kecelakaan kerja, yaitu kecelakaan yang Penelitian secara statistik, 6). Pendidikan;
terjadi di tempat kerja atau dikenal dengan 7). Pelatihan; 8). Asuransi.
istilah kecelakaan industri. Kecelakaan Pengendalian kecelakaan kerja
industri ini secara umum dapat diartikan pokok ada 5 usaha yaitu (Tarwaka, 2008)
sebagai suatu kejadian yang tidak diduga yaitu : Eliminasi, Subtitusi, Pengendalian
semula dan tidak dikehendaki yang rekayasa, Pengendalian administrasi dan
mengacaukan proses yang telah diatur dari Alat Pelindung Diri.
suatu aktivitas. Ada 4 faktor penyebabnya,
yaitu: Faktor manusia, Faktor material Alat Pelindung Diri (APD)
atau bahan atau peralatan, Faktor bahaya Alat Pelindung Diri (APD) adalah
atau sumber bahaya dan Faktor yang seperangkat alat keselamatan yang
dihadapi (pemeliharaan atau perawatan digunakan oleh pekerja untuk melindungi
mesin-mesin). seluruh atau sebagian tubuhnya dari
Pencegahan dan penanggulangan kemungkinan adanya pemaparan potensi
kecelakaan haruslah ditujukan untuk bahaya lingkungan kerja terhadap
mengenal dan menemukan sebab- kecelakaan dan penyakit akibat kerja
57
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health (Vol. 1, No. 1, Oktober 2016)
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No. ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.606 No. ISSN cetak : 2527-4686
58
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health (Vol. 1, No. 1, Oktober 2016)
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No. ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.606 No. ISSN cetak : 2527-4686
dirancang karena dianggap perlu oleh perusahaan, alat-alat ini tidak akan
dilaksanakan untuk dapat mencapai memberikan manfaat yang maksimal bila
sasaran tertentu (Sukadji, 2000). cara memakainya tidak benar.
Santosa (2004), menyatakan Aspek penggunaan APD, yaitu
bahwa kedisiplinan adalah sesuatu yang Aspek Keamanan : Alat pelindung diri
teratur, misalnya disiplin dalam harus memberikan perlindungan yang
menyelesaikan pekerjaan berarti bekerja adekuat terhadap bahaya yang spesifik
secara teratur. Kedisiplinan berkenaan atau bahaya-bahaya yang dihadapi oleh
dengan kepatuhan dan ketaatan seseorang tenaga kerja. Dan Aspek Ergonomi :
atau kelompok orang terhadap norma- Hendaknya APD beratnya seringan
norma dan peraturan-peraturan yang mungkin dan alat tersebut tidak
berlaku, baik yang tertulis maupun yang menyebabkan rasa ketidaknyamanan bagi
tidak tertulis. Kedisiplinan dibentuk serta tenaga kerja yang berlebihan dan
berkembang melalui latihan dan bentuknya harus cukup menarik.
pendidikan sehingga terbentuk kesadaran Pemeliharaan APD secara prinsip
dan keyakinan dalam dirinya untuk pemeliharaan APD dapat dilakukan
berbuat tanpa paksaan. dengan cara : Penjemuran dipanas
Adapun penggunaan APD harus matahari untuk menghilangkan bau dan
memberikan perlindungan yang kuat mencegah tumbuhnya jamur dan bakteri.
terhadap bahaya yang spesifik yang Dan pencucian dengan air sabun untuk
dihadapi oleh tenaga kerja. APD meliputi pelindung diri seperti helm, kacamata,
sarung tangan, masker, pelindung kepala, earplug yang terbuat dari karet, sarung
gaun, kap, apron, dan alas kaki. APD yang tangan kain/kulit/karet dan lain-lain.
sangat efektif adalah yang terbuat darikain Penyimpanan APD, Tempat penyimpanan
yang diolah atau bahan sintesisyang dapat yang bebas dari debu, kotoran, dan tidak
menahan air, darah, dan cairan lain yang terlalu lembab, serta terhindar dari gigitan
menembusnya (Ridley, 2006). binatang. Penyimpanan harus diatur
Pemberian perlindungan sedemikian rupa sehingga mudah diambil
maksimum pada tenaga kerja serta ukuran dan dijangkau oleh pekerja dan
APD harus tepat. Ukuran yang tidak tepat diupayakan disimpan di almari khusus
akan memberikan gangguan pada APD (Tarwaka, 2008).
pemakainya. Sekalipun APD disediakan
59
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health (Vol. 1, No. 1, Oktober 2016)
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No. ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.606 No. ISSN cetak : 2527-4686
60
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health (Vol. 1, No. 1, Oktober 2016)
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No. ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.606 No. ISSN cetak : 2527-4686
masyarakat mau melakukan tindakan- Perlu ada “isyarat” yang cukup kuat
tindakan (praktik) untuk memelihara seseorang untuk bertindak sesuai dengan
(mengatasi masalah-masalah), dan pengetahuannya. Sebagian responden
meningkatkan kesehatannya. yang memiliki pengetahuan kategori
6) Masa Kerja kurang baik tentang Alat Pelindung Diri
Pengalaman untuk kewaspadaan (APD) kemungkinan disebabkan oleh
terhadap kecelakaan bertambah sesuai responden belum pernah mendapatkan
dengan usia, masa kerja di perusahaan pelatihan atau pembelajaran tentang Alat
dan lamanya bekerja di tempat kerja Pelindung Diri (APD). Sebaiknya pekerja
yang bersangkutan. Semakin lama disosilisasikan secara tertulis ataupun
seseorang bekerja semakin banyak lisan penggunaan Alat Pelindung Diri
pengalaman dan semakin tinggi (APD) sebagai pengendalian risiko.
pengetahuannya dan ketrampilannya Pemakaian APD adalah salah satu
(Dedek, 2008). perilaku aman, pengetahuan keselamatan
Pengaruh Tingkat Pengetahuan terhadap adalah sesuatu yang perlu tetapi bukan
Pelaksanaan Pemakaian Alat Pelindung Diri merupakan faktor yang cukup kuat untuk
(APD) sebagai Upaya Pencapaian Zero mengubah perilaku, karena tidak jarang
Accident mereka yang mempunyai pengetahuan
Pengetahuan berperan penting tinggi cenderung bertindak ceroboh.
dalam mengimplementasikan APD pada Dengan demikian pengetahuan yang
saat bekerja, sehingga dengan adanya tinggi merupakan sarana yang baik untuk
pemakaian APD pada saat bekerja mengubah perilaku, namun perlu diikiti
merupakan perlindungan keselamatan dan dengan niat yang kuat, sehingga seorang
karyawan dapat mewujudkan pekerja akan bertindak sesuai dengan
produktivitas secara optimal (Sugiyono, tingkatan pengetahuannya. Perilaku
2003). Menurut Green dkk (et.al.1980) bekerja pada dasarnya dipengaruhi oleh
berpendapat bahwa peningkatan pengetahuan yang juga menjadi dasar
pengetahuan tidak selalu menyebabkan prinsip dalam kehidupan sehari-hari
perubahan sikap pada diri seseorang. (Mufarokhah, 2006).
Pengetahuan adalah sesuatu yang perlu, Menurut Emilia (2008), meskipun
tetapi bukan merupakan faktor yang tidak ada formulasi tertentu,
cukup untuk merubah sikap yang baik. kecenderungan seseorang untuk memiliki
61
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health (Vol. 1, No. 1, Oktober 2016)
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No. ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.606 No. ISSN cetak : 2527-4686
sehingga akan timbul tindakan. dengan hasil produksinya berupa kain batik
dan kesehatan kerja yang baik dapat beroperasi selama 24 jam sehari selama 6
meningkatkan kedisiplinan pekerja dalam hari dalam satu minggu dan menggunakan
dengan pengetahuan yang sedang dapat yang tersaji dalam tabel.1 berikut ini :
62
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health (Vol. 1, No. 1, Oktober 2016)
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No. ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.606 No. ISSN cetak : 2527-4686
63
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health (Vol. 1, No. 1, Oktober 2016)
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No. ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.606 No. ISSN cetak : 2527-4686
64
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health (Vol. 1, No. 1, Oktober 2016)
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No. ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.606 No. ISSN cetak : 2527-4686
65
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health (Vol. 1, No. 1, Oktober 2016)
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No. ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.606 No. ISSN cetak : 2527-4686
kecelalakaan ataupun penyakit akibat kerja sebagai upaya pencapaian zero accident
masih ada. Alat pelindung diri yang bagian spinning PT. X berdasarkan hasil uji
disedikan oleh perusahaan kadang tidak Chi Square dengan nilai 6,839, (p) 0,009.
difungsikan secara maksimal oleh tenaga Dengan pengertian apabila pengetahuan
kerja. Dalam hal ini pihak perusahaan perlu semakin baik maka panggunaan APD akan
melakukan berbagai cara agar alat pelindung dapat diterapkan dengan baik.
dapat digunakan sacara maksimal.
Semua hal-hal telah dilakukan pihak Saran
perusahaan sebagai upaya pencegahan serta Perlu peningkatan pengetahuan
meminimalisir kecelakaan kerja dan penyakit mengenai APD untuk tenaga kerja, baik
akibat kerja sehingga tercapailah pencapaian melalui safety talk yang diadakan setiap hari,
zero accident. Selain itu juga diharapkan agar media selebaran untuk informasi K3 seperti
tenaga kerja dapat bekerja dengan aman dan koran, pemasangan poster K3, maupun
nyaman sehingga produktivitas kerja pelatihan internal dari perusahaan yang
meningkat. diadakan 3 bulan sekali.
Usaha-usaha yang dilakukan Menciptakan budaya displin
perusahaan dalam upaya pencapaian zero khususnya disiplin dalam pemakaian APD
accindent telah sesuai dengan Undang- pada saat bekerja dengan cara melakukan
undang No. 1 tahun 1970 tentang Syarat- pengawasan secara rutin seminggu sekali
Syarat Keselamatan Kerja terutama Pasal 9 yang dilaksanakan oleh pihak manager dalam
ayat 3 menyebutkan bahwa perusahaan wajib hal pemakaian APD dalam upaya melindungi
menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga kerja dari paparan potensi bahaya dan
tenaga kerja yang berada dibawah faktor risiko lingkungan kerja.
pimpinannya dalam pencegahan kecelakaan
kerja, pemberantasan kebakaran, peningkatan Daftar Referensi
keselamatan dan kesehatan kerja, serta dalam
Ampuh R.H. 2009. Manajemen Pabrik
pemberian pertolongan pertama pada Pendekatan Sistem unuk Efisiensi dan
Efektifitas. Jakarta : Bumi Aksara
kecelakaan.
Anizar. 2009. Teknik Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Industri. Yogyakarta :
Kesimpulan Graha Ilmu
Azwar. 2003. Sikap Manusia : Teori dan
Ada pengaruh tingkat pengetahuan Pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
terhadap pelaksanaan pemakaian APD
66
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health (Vol. 1, No. 1, Oktober 2016)
http://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/JIHOH No. ISSN online : 2541-5727
DOI : http://dx.doi.org/10.21111/jihoh.v1i1.606 No. ISSN cetak : 2527-4686
Azwar. 2005. Pengantar Administrasi Kesehatan. Malthis dan Jackson J.H. 2002. Manjemen Sumer
Jakarta : Binapura Aksara Daya Manusia. Jakarta : Salemba Empat.
Dedek M. 2008. Faktor Predisposing, Enabling Notoatmodjo S. 2003. Pendidikan dan Perilaku
dan Reinforcing terhadap Penggunaan Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Alat Pelindung Diri dalam Asuhan
Pamungkas. 2000. Pedoman Umum Bahsa
Persalinan Normal di Rumah Sakit
Indonesia yang Disempurnakan.
Meuraxa Banda Aceh. Medan : Sekolah
Surabaya : P.T. Giri Singa
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
Thesis Pandji. 2001. Psikologi Kerja. Yogyakarta :
Liberty
Efrianis. 2007. Faktor-faktor yang
mempengaruhi Tenaga Kerja dalam Panggabean R. 2008 : Hubungan Pengetahuan
Pemakaian Alat Pelindung Pendengaran dengan Sikap Petugas Labolatorium
Di PT. Perkebunan Nusantara VI terhadap Kepatuhan SOP di Puskesmas
(PERSERO) Kebun OPHIR Kabupaten Pekan Baru. Sekolah Pasca Sarjana.
Pasaman Propinsi Sumatera Utara. Medan : Universiatas Sumatera Utara.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Tesis
Universitas Sumatera Utara Medan Ridley J. 2006. Kesehatan dan Keselamatan
Ekosiswoyo dan Rachman. 2000. Manajemen Kerja. Jakarta : Erlangga
Kelas. Semarang : IKIP Semarang Sahab S. 1997. Teknik Manajemen Kesehatan
Emilia O. 2008. Promosi Kesehatan dalam dan keselamatan Kerja. Jakarta : Bina
Lingkup Kesehatan Reproduksi. Sumber Daya Manusia
Yogyakarta : Pustaka Cendekia. Santosa G. 2004. Manajemen K3. Surabaya :
Firdausi R. 2011. Faktor-faktor yang Prestasi Pustaka
Berhubungan dengan Kepatuhan Sugiyono B. 2003. Program Keselamatan dan
Pemakaian APD pada Pekerja bagian Kesehatan Kerja. Semarang: UNDIP
Produksi Jamu Lengkap di PT. Leo
Agung Raya Semarang. Universitas Sugiyono. 2002. Statistik Untuk Penelitian.
Diponegoro. Thesis Bandung : C.V. Alfabela
Green L.W. 1980. Health Education Planing a Suma’mur. 1996. Keselamatan Kerja dan
Diagnostic Aprroach. Mayfield Pencegahan Kecelakaan. Jakarta : PT.
Publishing Company. First Edision. Gunung Agung.
Hartati S. 2010. Hubungan Umur, Masa Kerja, Suma’mur. 2009. Higiene Perusahaan dan
Pengetahuan dan Sikap, Operator Mesin Keselamatan Kerja (Hiperkes). Jakarta :
Winding, Unit Spinning VI dengan CV Agung Seto
Kepatuhan dalam Pemakaian Masker Tarwaka. 2008. Manajemen dan Implementasi
Kain di Industri Tekstil. Semarang : K3 di tempat kerja.Surakarta : Harapan
Universitas Diponegoro. Skripsi Press
Hastono 2011. Analisis Data. Jakarta : FKM U Veithzal R. 2004. Manajemen Sumber Daya
Jati I.K. 2010. Pelaksanaan Program Manusisa untuk Perusahaan. Jakarta :
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rajagrafindo Persada.
Karyawan Pt. Biratex Industries
Semarang. Semarang : Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro. Skripsi
Lalu H. 2005. Hukum Ketenagakerjaan. Edisi
Revisi. Jakarta : PT: Raja Grafindo
Persada
67