Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam alinea ke-IV Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 diamanatkan bahwa
Negara Republik Indonesia berkewajiban melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial. Amanat tersebut dilaksanakan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah
bersama semua komponen bangsa melalui pembangunan nasional (Peraturan Ketua
BNPB,2008)
Bahwa amanat Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana tersebut diatas, khususnya
untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, dalam hal
perlindungan terhadap kehidupan dan penghidupan termasuk perlindungan atas bencana,
dalam rangka mewujudkan kesejahteraan umum yang berlandaskan Pancasila, telah
dituangkan dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
Pemerintah dan pemerintah daerah menjadi penanggung jawab dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana. Tugas penyelenggaraan penanggulangan bencana tersebut
ditangani oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di tingkat Pusat dan Badan
Penanggulangan Bencanan Daerah (BPBD) di tingkat Daerah, yang di dalam ketentuan Pasal
18 dan 19 disebutkan bahwa untuk melaksanakan tugas dan fungsi penanggulangan bencana
di daerah dibentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) (Peraturan Ketua
BNPB,2008).
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat di rumuskan masalah “Bagaimana Struktur
dan Fungsi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD)”.

1
2

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penyusun makalah ini adalah untuk mengetahui Lembaga Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD)”.
2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui dan memahami konsep struktur dan fungsi Badan Nasional
Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD)”.
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Tingkat Nasional
1. Pengertian BNPB

Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, Walikota, dan perangkat daerah


sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Badan Nasional Penanggulangan
Bencana, selanjutnya disebut BNPB adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen,
berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden yang dibentuk dalam
rangka menjalankan tugas dan fungsi penyelenggaraan penanggulangan bencana.
(Depkes,2007)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (disingkat BNPB) adalah sebuah


Lembaga Pemerintah Non Departemen yang mempunyai tugas membantu Presiden
Republik Indonesia dalam: mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
penanganan bencana dan kedaruratan secara terpadu; serta melaksanakan penanganan
bencana dan kedaruratan mulai dari sebelum, pada saat, dan setelah terjadi bencana yang
meliputi pencegahan, kesiapsiagaan, penanganan darurat, dan pemulihan (Ensiklopedia,
2019)
4

2. Struktur BNPB
Diagram 1.1
Struktur BNPB

(Depkes,2007)
5

Struktur organisasi dalam Departemen Kesehatan pada penanggulangan bencana.


(Depkes,2007)
Diagram 2.1
Struktur organisasi Dinkes

3. Landasan Hukum
Undang-Undang Nomer 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
menyebutkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjadi penanggung jawab
penyelenggaraan penanggulangan bencana (BNPB, 2017)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjadi penanggung
jawab penyelenggaraan penanggulangan bencana di tingkat nasional dengan
didukung kementrian/Lembaga terkait, seperti Kementrian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat, kementrian Kesehatan, kementrian sosial, Kementrian Dalam
Negri, TNI, Polri, Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Meteorologi,
6

Klimtologi dan Geofisika (BMKG), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi bencana Geologi
(PVMBG), dan kementrian/ lembaga terkait lain (BNPB, 2017)
4. Tugas dan fungsi BNPB
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) (2017) mempunyai tugas :
a. Memberikan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana
yang mencakup pencegahan bencana, penanganan tanggap darurat, rehabilitasi,
dan rekonstruksi secara adil dan setara;
b. Menetapkan standardisasi dan kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan
bencana berdasarkan Peraturan Perundang-undangan;
c. Menyampaikan informasi kegiatan kepada masyarakat;
d. Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada Presiden setiap
sebulan sekali dalam kondisi normal dan pada setiap saat dalam kondisi darurat
bencana;
e. Menggunakan dan mempertanggungjawabkan sumbangan/bantuan nasional dan
internasional;
f. Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara;
g. Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan; dan
h. menyusun pedoman pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Tugas dan kewenangan Departemen Kesehatan adalah merumuskan kebijakan,
memberikan standar dan arahan serta mengkoordinasikan penanganan krisis dan masalah
kesehatan lain baik dalam tahap sebelum, saat maupun setelah terjadinya. Dalam
pelaksanaannya dapat melibatkan instansi terkait baik Pemerintah maupun non
Pemerintah, LSM, Lembaga Internasional, organisasi profesi maupun organisasi
kemasyarakatan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Selain itu
Departemen Kesehatan secara aktif membantu mengoordinasikan bantuan kesehatan
yang diperlukan oleh daerah yang mengalami situasi krisis dan masalah kesehatan lain.
(Depkes,2007)
7

B. Tingkat Daerah
1. Pengertian BPBD
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) adalah perangkat daerah
yang dibentuk untuk melaksanakan tugas dan fungsi penyelenggaraan
penanggulangan bencana di daerah. Pada tingkat provinsi BPBD dipimpin oleh
seorang pejabat setingkat di bawah gubernur atau setingkat eselon Ib dan pada tingkat
kabupaten/kota dipimpin oleh seorang pejabat setingkat di bawah bupati/walikota
atau setingkat eselon IIa. Kepala BPBD dijabat secara rangkap (ex-officio) oleh
Sekretaris Daerah yang bertanggungjawab langsung kepada kepala daerah. 13 BPBD
terdiri dari Kepala, Unsur Pengarah Penanggulangan Bencana dan Unsur Pelaksana
Penanggulangan Bencana. (Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan Sekretariat
Jenderal Departemen Kesehatan, 2018)
8

2. Struktur BPBD

Diagram 3.1
(a) Struktur BPBD Provinsi Jawa Barat dan (b) Kabupaten Kuningan

(a)

(b)
9

3. Landasan Hukum

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi, kabupaten dan


kota merupakan penanggung jawab penyelenggaraan penanggulangan bencana di
tingkat dareah dengan didukung Organisasi Perangkat Daerah (OPd) terkait Menurut
Peraturan Kepala BNPB Nomor 3 Tahun 2016 bahwa dalam masa tanggap darurat,
pemerintah daerah dan pemerintah pusat akan membentuk Pos Komando (Posko)
Tanggap Darurat yang bertugas untuk melakukan upaya penanganan darurat
(https://elib.unikom.ac.id)

4. Fungsi dan Tugas BPBD


a. BPBD mempunyai fungsi :
a) Perumusan dan penetapan kebijakan penanggulangan bencana dan penanganan
pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan efisien
b) Pengoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara
terencana, terpadu dan menyeluruh.
b. BPBD mempunyai tugas :
a) Menetapkan pedoman dan pengarahan sesuai dengan kebijakan pemerintah
daerah dan BNPB terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencakup
pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitasi, serta rekonstruksi secara
adil dan setara
b) Menetapkan standardisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan
bencana berdasarkan Peraturan Perundang-undangan
c) Menyusun, menetapkan, dan menginformasikan peta rawan bencana
d) Menyusun dan menetapkan prosedur tetap penanganan bencana
e) Melaksanakan penyelenggaraan penanggulangan bencana pada wilayahnya
f) Melaporkan penyelenggaraan penanggulangan bencana kepada kepala daerah
setiap sebulan sekali dalam kondisi normal dan setiap saat dalam kondisi darurat
bencana
g) Mengendalikan pengumpulan dan penyaluran uang dan barang
h) Mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran yang diterima dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah
10

i) Melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan


Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai salah satu anggota Unsur
Pengarah Penanggulangan Bencana merupakan penanggungjawab dalam penanganan
kesehatan akibat bencana dibantu oleh unit teknis kesehatan yang ada di lingkup
Provinsi dan Kabupaten Kota. Pelaksanaan tugas penanganan kesehatan akibat bencana
di lingkungan Dinas Kesehatan dikoordinasi oleh unit yang ditunjuk oleh Kepala Dinas
Kesehatan dengan surat keputusan.
Tugas dan kewenangan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota adalah
melaksanakan dan menjabarkan kebijakan, memberikan standar dan arahan serta
mengkoordinasikan kegiatan penanganan kesehatan akibat bencana di wilayah
kerjanya.
Dalam hal memerlukan bantuan kesehatan karena ketidak seimbangan antara
jumlah korban yang ditangani dengan sumber daya yang tersedia di tempat, dapat
meminta bantuan ke Depkes cq Pusat Penanggulangan Krisis maupun ke Pusat Bantuan
Regional.
11

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah merupakan badan penanggulangan pada tingkat nasional dan daerah.
Hal ini karena terdapat Undang-undang yang disahkan, yaitu Undang-Undang Nomer 24
Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana menyebutkan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah menjadi penanggung jawab penyelenggaraan penanggulangan
bencana. Dipertegas juga oleh Peraturan kepala BNPB Nomor 3 tahun 2016..
B. Saran
Disarankan untuk perbaikan redaksi dengan tidak mengubah substansi karena
masih relevan dengan tujuan melindungi eksistensi negara dalam keadaan bahaya dan
memberi batasan yang jelas tentang kewenangan penguasa keadaan darurat, pembatasan
dan perlindungan hak-hak asasi manusia. Pernah ada usaha untuk mencabut dan
mengganti dengan menyusun RUU Keadaan Bahaya masa pemerintahan Presiden
Abdurachman Wahid (Gus Dur) tetapi sampai saat ini masih berupa rancangan saja.
12

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Nomor 3 Tahun 2008.


Pedoman Pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah.Badan
Nasional Penanggulangan Bencana

S, Rustam, Mangundap & Tjahjono,L. 2007. Pedoman Teknis Penanggulangan Krisis


KesehatanAkibat Bencana. Depkes RI Jakarta

BNPB. 2017.Tanggap, Tangkas, Tangguh Mnghadapi Bencana


Anonim.https://www.bpbd.kuningankab.go.id
Anonim. 2014. https://www.bnpb.go.id
Anonim. BPBD-Elib Unikom. https://elib.unikom.ac.id
Anonim. 2018. Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan Sekretariat Jenderal
Departemen Kesehatan : Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan Kantor
Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara.

Syamsul, M. 2019. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Diakses tanggal 02 Maret


2019dari https://id.wikipedia.org

Anda mungkin juga menyukai