No. RM : 18 97 71
Tanggal : 20-11-2018
Tempat : Kelas II Pria
I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : Tn. NH Umur : 45 Tahun
Tempat / Tanggal Lahir : 14-10-1973 Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam Suku : Gorontalo
Pendidikan : SMA Dx. Medis : Stroke recurrent
Alamat : Kec. Tapa Telepon : 081255500XX
Tanggal masuk RS : 19-11-2018 Ruangan : G2 Neuro
Golongan Darah :O Sumber info : Pasien dan
keluarga
- - - -
b. Tanda (objective)
1) Suhu tubuh : 36,70C Diaforesis : Ya
2) Berat badan : 57 kg Tinggi badan : 165 cm IMT : 20,9 kg/m2
Turgor kulit : Baik Tonus Otot : Baik
3) Edema : Tidak ada edema
4) Asites : Tidak ada asites
5) Integritas kulit perut : Normal Lingkar abdomen : 74 cm
6) Distensi vena jugularis : Tidak ada distensi vena jugularis
7) Hernia/Massa : Tidak ada hernia/ massa
8) Bau mulut/halitosis : Tidak di kaji karena klien suspeck TB Paru
9) Kondisi mulut, gigi/gusi/mukosa mulut dan lidah : Kondisi mulut bersih, gigi
masih lengkap, gusi tidak ada perdarahan, mukosa mulut kering dan lidah
bersih
b. Tanda (Objektif)
1) Respon terhadap aktifitas yang teramati : Pasien tidak banyak bergerak
2) Status mental ( misalnya menarik diri, letargi ) : Pasien tidak latergi
3) Tampilan umum :
- Tampak lemah : Ya, pasien nampak lemah
- Kerapian berpakaian : Klien berpenampilan rapi
4) Pengkajian neuromuskuler :
5) Massa/tonus otot : Baik Kekuatan otot : 3333 5555
3333 5555
Postur : Normal Rentang gerak : Terbatas
Deformitas : Tidak ada
6) Bau badan : Tidak ada
Kondisi kulit kepala : Bersih,tidak ada nyeri tekan
Kebersihan kuku : Kuku nampak pendek dan bersih
5. Istirahat
a. Gejala (Subjektif)
a. Kebiasaan tidur : Baik Lama tidur : ± 6-8 jam sehari
b. Masalah yang berhubungan dengan tidur :
- Insomnia : Tidak
- Kurang puas/segar setelah bangun tidur : Tidak
b. Tanda (Objektif)
1) Tampak mengantuk/mata sayu : Tidak
2) Mata merah : Tidak
3) Sering menguap : Tidak
4) Kurang konsentrasi : Tidak
6. Sirkulasi
a. Gejala (Subjektif)
a. Riwayat hipertensi atau masalah jantung : Klien memiliki riwayat penyakit
hipertensi, jantung koroner dan stroke
b. Riwayat edema pada kaki : Tidak
c. Penyembuhan lambat : Tidak
d. Rasa kesemutan : Ya
e. Palpitasi :Tidak
f. Nyeri dada : Tidak
b. Tanda (Objektif)
1) Tekanan darah : 140/80 mmHg
2) Mean Arteri Pressure/tekanan nadi : 90 x/menit
3) Bunyi jantung :
Frekuensi : 100 x/menit
Regular : Kuat
4) Friksi gesek : Tidak Murmur : Tidak
5) Ekstremitas : suhu : Teraba hangat Warna : Pucat
Tanda Homan : Tidak
6) Pengisian kapiler : < 3 detik Varises : Tidak
Phlebitis : Tidak
7) Warna :
Membran Mukosa : Kering
Bibir : Kering dan pecah-pecah
Konjungtiva : Tidak anemis
8) Bibir : Kering Punggung Kuku : Tidak sianosis
Sklera : Merah
7. Eliminasi
a. Gejala (Subjektif)
a. Pola BAB : Tidak teratur
Frekuensi : 1 minggu 1 kali Konsisten : Padat
b. Perubahan dalam kebiasaan BAB (pengunaan alat tertentu misal : terpasang
kolostomi/ileotomy) : Tidak
c. Kesulitan BAB : konstipasi : Ya Diare : Tidak
d. Penggunaan Laksatif : Tidak
e. Waktu BAB terakhir : Tanggal 16 November 2018
f. Riwayat perdarahan : Tidak ada Hemoroid : Tidak ada
g. Riwayat inkontinensia alvi : Tidak ada
h. Penggunaan alat-alat : misalnya pemasangan kateter : Tidak ada
i. Riwayat penggunaan diuretic : Tidak ada
j. Rasa nyeri / rasa terbakar saat BAK : Tidak ada
k. Kesulitan BAK : Tidak ada
l. Keluhan BAK : Tidak ada
b. Tanda (Objektif)
1) Abdomen :
- Inspeksi : Abdomen membuncit : Tidak
- Auskultasi : bising usus : 6 x/menit Bunyi abnormal : Tidak
- Perkusi :
Bunyi timpani : Ya
Kembung : Tidak
Bunyi abnormal lain : Tidak
- Palpasi :
Nyeri tekan : Tidak
Distensi kandung kemih : Tidak
2) Pola eliminasi :
- Konsistensi lunak/keras : Keras
Massa : Tidak ada
- Pola BAB : konsistensi : Padat warna abnormal : Tidak
- Pola BAK : inkotinensia : Tidak
- Karateristik urine :
Warna : Kuning
Jumlah : Kurang lebih 2000 ml
Bau : Khas
- Bila terpasang urostomy, colostomy atau ileustomy :
Keadaan : Tidak ada
b. Tanda (Objektif)
1) Status mental
Kesadaran : Composmentis
Skala Koma Glasgow (GCS) : 15
E=4
M=6
V=5
2) Terorientasi/disorientasi : Terorientasi
Waktu : Pukul 10.15 Tempat : Rumah sakit Orang : Ada 4 orang
3) Persepsi sensori :
Ilusi : Tidak Halusinasi : Tidak
4) Delusi : Tidak Afek : Tidak
5) Memori : saat ini : Baik Masa lalu : Baik
6) Penggunaan alat bantu penglihatan/pendengaran : Tidak
7) Reaksi pupil terhadap cahaya : kanan/kiri : baik
Ukuran pupil : 2 mm
8) Fascial drop : tidak ada
Postur : Normal
Reflex : Normal
9) Penampilan umum tampak kesakitan : Tidak
Menjaga area sakit : Tidak respon emosional : Baik
Penyempitan focus : Tidak
9. Keamanan
a. Gejala (Subjektif)
a. Alergi : (catatan agen dan reaksi spesifik)
b. Obat – obatan : Tidak ada
c. Makanan : Tidak ada
d. Faktor Lingkungan :
- Riwayat penyakit hubungan seksual : Tidak
- Riwayat transfusi darah : Tidak
- Riwayat adanya reaksi transfusi : Tidak
e. Kerusakan penglihatan, pendengaran : Tidak
f. Riwayat cidera : Tidak
g. Riwayat kejang : Ya sebutkan : Sejak pasien mengalami stroke
pertama kali
b. Tanda (Objektif)
1) Suhu tubuh : 36.7ºC Diaforesis : Ya
2) Integritas jaringan : Normal
3) Jaringan parut : Tidak
4) Kemerahan/pucat : Tidak
5) Adanya luka : Tidak ada
Luas : -
Kedalaman : -
Drainase purulen : -
Peningkatan nyeri pada luka : -
6) Ekimosis / tanda perdahan lagi : Tidak ada
7) Faktor risiko : terpasang alat invasi : Tidak
8) Gangguan keseimbangan : Tidak
b. Tanda (Objektif)
1) Pemeriksaan penis/ testis : Normal
2) Kutil genital / lesi : Kulit tidak nampak lesi
b. Tanda (Objektif)
1) Status emosional :
Tenang ( ) , gelisah ( ), marah ( ) ,
Takut ( ), mudah tersinggung ( )
2) Respon fisiologis yang terobservasi :
perubahan tanda vital : Tidak ada
ekspresi wajah : Biasa
b. Tanda (Objektif)
1) Kemampuan bicara : Jelas
2) Tidak dapat dimengerti : dapat dimengerti
Afasia : tidak afasia
3) Pola bicara tidak biasa/kerusakan : Tidak ada
4) Penggunaan alat bantu bicara : tidak ada
5) Adanya laringaktomy/trakeostomy : tidak ada
6) Komunikasi non verbal. Verbal dengan keluarga/orang lain : Klien
berkomunikasi secara verbal
7) Perilaku menarik diri : tidak
b. Tanda (Objektif)
1) Perubahan perilaku :
- Menarik diri : tidak
- Marah/sarkasme : tidak
- Mudah tersinggung : tidak
- Mudah menangis : tidak
2) Menolak pengobatan : tidak
3) Berhenti menjalankan aktifitas agama : ya, Jelaskan, pasien mengatakan
karena dirinya sulit bergerak
4) Menunjukkan sikap permusuhan dengan tenaga kesehatan : Tidak
PEMERIKSAAN 12 NERVUS CRANIAL
1. Nervus I Olfaktorius :
Pasien dapat mengenali bau seperti bau kopi, minyak kayu putih dan bau teh
2. Nervus II Optikus :
Ketajaman mata masih dalam batas normal, pasien dapat membaca huruf pada snellen
chart sejauh 3 meter
3. Nervus III Okulomotorius :
Pupil pasien ishokor berbentuk bulat 2 mm dan reflek terhadap cahaya positif
4. Nervus IV Troklearis :
Pasien dapat mengikuti arah gerakan jari tanpa menggerakkan kepala
5. Nervus V Trigeminus :
Pasien dapat merasakan stimulus atau sensasi pada wajah dengan menggunakan kapas
kering, kapas yang dibasahi dengan alkohol
6. Nervus VI Abdusen :
Pasien dapat mengikuti arah gerakan jari perawat tanpa menggerakkan kepala
7. Nervus VII Fasialis :
Pasien dapat tersenyum dengan kondisi wajah yang simetris, pasien dapat mengerutkan
dahi, menggembungkan pipi. Pasien dapat membedakan antara rasa manis dan rasa asam
8. Nervus VIII Auditorius :
Pasien dapat mendengar jentikan jari di dekat telinga dari perawat. Pasien tidak bisa
menjaga keseimbangan saat berdiri dengan menutup mata
9. Nervus IX Glosovaringeus :
Pasien mengalami gangguan menelan namun masih bisa dipaksakan agar makanan dapat
ditelan
10. Nervus X Vagus :
Terdapat reflek muntah
11. Nervus XI Aksesorius :
Pasien dapat mengangkat bahu
12. Nervus XII Hipoglosus :
Pasien dapat menjulurkan lidah dan menggerakkannya dari sisi ke sisi
IV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan diagnostic (meliputi tanggal dan hasil pemeriksaan) meliputi :
1. Pemeriksaan Laboratorium Tanggal : 19-11-2018
Hematologi
Hemoglobin/Hb 13,3 g% 13,4 – 17,7
Leukosit 14.700 /uI 4000 - 11000
Trombosit 189.000 juta/ul 150000 - 450000
Hematrokit/PCV 40,3 % 40 - 50
Kimia Klinik
Elektrolit
- Natrium/Na 131 mEg/l 135 - 145
- Kalium/ K 2,8 mEg/l 3.5 – 5.1
- Chlorida/Cl
103 mEg/l 98 - 106
Faal Ginjal
- Ureum 35 mg/dl <50 (Enzymantic UV)
- Kreatinine
1,0 mg/dl <1.3
Karbohidrat
- Glukosa Sewaktu 145 mg/dl <140
2. Radiologi
Tanggal : 21-11-2018 Radiografi Thorax Posisi PA :
Kesan : TB Paru Aktif Bilateral (lesi minimal)
3. EKG
Tanggal : 18-11-2018
Hasil EKG = Sinus takikardi
4. CT Scan
Tanggal : 21-11-2018 Radiografi CT Scan kepala potongan axial tanpa kontras
dengan hasil sebagai berikut :
Kesan :
- Infark emboli yang luas di cerebri sinistra dengan tanda-tanda luxury
perfucion
5. Pemeriksaan Sputum
Tanggal : 22 November 2018 dilakukan pemeriksaan sputum dengan hasil (+)
V. PENATALAKSANAAN MEDIS
Penatalaksanaan medis (Uraian sesuai dengan anjuran medis) meliputi Obat-obatan dan
diit
1. Ringer laktat 500 ml/ IVFD 20 tpm
Indikasi : Sebagai penambah cairan dan elektrolit tubuh untuk mengembalikan
keseimbangannya. Obat ini juga dapat bertindak sebagai alkalisator yang
mengurangi keasaman.
2. Neurosanbe 1 ampul/drips
Indikasi : Neurosanbe adalah vitamin B kompleks yang sangat baik untuk
kesehatan saraf (neuro). Vitamin ini juga diresepkan untuk penderita pegal-pegal
otot, kesemutan (gangguan saraf), dan pasien anemia.
3. Piracetam 2x1/ 12 jam/ IV
Indikasi : Untuk meningkatkan kemampuan kognitif tanpa menimbulkan
rangsangan pada otak dan tidak menyebabkan rasa kantuk (nootropik).
4. Citicolin 2x1/ 12 jam/ IV
Indikasi : Adalah obat yang bekerja dengan cara meningkatkan senyawa kimia
di otak bernama phospholipid phosphatidylcholine. Senyawa ini memiliki efek
untuk melindungi otak, mempertahankan fungsi otak secara normal, serta
mengurangi jaringan otak yang rusak akibat cedera. Selain itu citicolin mampu
meningkatkan aliran darah dan konsumsi oksigen di otak.
5. Ranitidin 2x1/ 12 jam/ IV
Indikasi : Untuk sakit maag
6. Pregabalin 2x1/ 12 jam
Indikasi : Obat ini diindikasikan untuk perawatan nyeri kerusakan saraf, kejang,
gangguan kecemasan pada orang dewasa dan kondisi lainnya.
7. Ondansetron
Indikasi : adalah obat yang digunakan untuk mencegah serta mengobati mual dan
muntah yang disebabkan oleh efek samping kemoterapi, radioterapi, atau operasi.
Terjadinya mual dan muntah disebabkan oleh senyawa alami tubuh yang bernama
serotonin.
8. Amlodipine 24 jam/PO
Indikasi : Amlodipine adalah obat untuk mengatasi hipertensi atau tekanan darah
tinggi. Obat ini juga bisa digunakan untuk membantu mengatasi serangan angina
pectoris atau angin duduk. Amlodipine bisa dikonsumsi secara tersendiri atau
dikombinasikan dengan obat lain. Dengan menurunkan tekanan darah, obat ini
membantu mencegah serangan stroke, serangan jantung, dan penyakit ginjal.
9. Cefixime 12 jam/PO
Indikasi : Cefixime adalah antibiotik untuk mengobati berbagai infeksi yang
disebabkan oleh bakteri. Cara kerja obat ini adalah dengan menghambat
pembentukan dinding sel bakteri sehingga bakteri menjadi mati.
Beberapa kondisi yang dapat ditangani oleh cefixime di antaranya adalah infeksi
telinga, bronkitis, radang amandel, tenggorokan, pneumonia, dan infeksi saluran
kemih. Cefixime tidak dapat mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti
penyakit flu dan pilek.
10. KSR 12jam/PO
Indikasi : Kalium klorida adalah obat suplemen mineral dengan fungsi untuk
mengobati atau mencegah jumlah kalium yang rendah dalam darah. Tingkat
normal kalium dalam darah sangat penting. Kalium atau juga dikenal sebagai
potassium membantu sel, ginjal, jantung, otot, dan saraf Anda berfungsi dengan
baik. Kebanyakan orang mendapatkan cukup kalium dengan makan makanan
seimbang. Beberapa kondisi yang dapat menurunkan kadar kalium dalam tubuh
Anda termasuk diare berat yang berkepanjangan dan muntah, masalah hormon
seperti hyperaldosteronism, atau pengobatan dengan “pil air” / diuretik.
11. KCL 25 mEq
Indikasi : klarium klorida adalah obat suplemen mineral dengan fungsi untuk
mengobati atau mencegah jumlah kalium yang rendah dalam darah.
…………………………
NIM :
VI. IDENTIFIKASI DATA
2. Data objektif
1) Keadaan umum lemah
2) Nervus VIII Auditorius : Pasien tidak bisa menjaga keseimbangan saat
berdiri dengan menutup mata
3) Nervus IX Glosovaringeus : Pasien mengalami gangguan menelan namun
masih bisa dipaksakan agar makanan dapat ditelan
4) Jumlah urine nampak 2000 ml dalam 24 jam
5) Pasien nampak mual
6) Pasien nampak batuk efektif dan berlendir
7) Karakteristik sputum berwarna kuning dan kental
8) Pasien nampak diaforesis
9) Pasien nampak kejang
10) Akral teraba hangat
11) Mukosa mulut kering
12) Hasil CT-scan :
- Infark emboli yang luas di cerebri sinistra dengan tanda-tanda luxury
perfucion
13) Kekuatan otot : 3333 5555
3333 5555
16) Balance cairan RL drips KCL 25 mEq 20 tpm : RL drips farbion 1 amp 20
tpm (1:1)
16) Tanda – tanda vital :
Tekanan darah : 140/80 mmHg
Nadi : 90x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu badan : 36.70C
17) Hasil Pemeriksaan foto thorax nampak TB Paru aktif bilateral
18) Hasil pemeriksaan sputum adalah (+)
VII. KLASIFIKASI/PENGELOMPOKKAN DATA BERDASARKAN GANGGUAN
KEBUTUHAN
1. Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif (D.0017)
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Sirkulasi
Data subjektif
a. Pasien mengatakan kadang-kadang mengalami kejang
b. Keluarga mengatakan ekstremitas kanan atas dan bawah pasien sulit digerakkan
c. Pasien mengatakan memiliki riwayat stroke dan hipertensi
d. Pasien mengatakan BAB 1 minggu 1 kali
Data objektif :
Data objektif :
3333 5555
Data objektif :
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Respirasi
a. Data subjektif : Pasien mengatakan sering batuk-batuk dan berlendir
Data objektif :
Kategori : fisiologi
Subkategori : aktifitas dan istirahat
Data subjektif :
d. Pasien mengatakan lemah
e. Pasien mengatakan aktivitasnya dibantu oleh keluarga
f. Keluarga mengatakan ekstremitas kanan atas bawah pasien tidak bisa digerakkan
Data objektif
c. Kelemahan ekstremitas kanan atas bawah 3333 5555
3333 5555
Kategori : lingkungan
Subkategori : Keamanan dan proteksi
Data subjektif : -
Data objektif :
Daftar Waktu
Tujuan dan Keluaran Waktu
Tgl / Jam Masalah/Diagnos Intervensi Evaluasi Intervensi Lanjutan
(Outcome) Evaluasi
is (Tanggal)
Health education :
1. Ajarkan untuk
penggunaan teknik
relaksasi
2. Ajarkan Tindakan untuk
mengehemat energi.
Kolaborasi :
1. Kolaborasikan dengan
tenaga rehabilitasi medik
dalam merencanakan
program terapi yang tepat
2. Rujuk pasien ke pusat
rehabilitasi jantung jika
keletihan berhubungan
dengan penyakit jantung.
5. Resiko Setelah dilakukan asuhan Mandiri :
Infeksi
keperawatan diharapkan 1. Cuci tangan setiap
selama 5x24 jam diharapkan sebelum dan sesudah
infeksi dapat diatasi dengan tindakan keperawatan
kriteria hasil : 2. Pertahankan teknik
1. Klien bebas dari tanda isolasi
dan gejala infeksi 3. Batasi pengunjung bila
2. Mendeskripsikan proses perlu
penularan penyakit,
factor yang Health Education :
mempengaruhi penularan 1. Sering pengunjung
serta penatalaksanaannya terhadap penyakit
3. Menunjukkan menular
kemampuan untuk 2. Ajarkan pasien dan
mencegah timbulnya keluarga tanda dan gejala
infeksi infeksi
4. Nilai leukosit dalam 3. Ajarkan cara meghindari
batas normal (4,5- infeksi
11ribu/ul)
Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian
antibiotik
2. Instruksikan pasien untuk
minum antibiotik sesuai
resep
NRM : 189771
DAFTAR PEMEBRIAN TERAPI CAIRAN/ INFUS Nama : Tn.N
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tanggal Lahir : 14-10-1973
1 Piracetam 2x1 IV 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1
Jam
7 9 7 9 7 9 7 9 7 9 7 9
tanda
Initial
2. Citicolin 2x1 IV 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1
Jam
7 9 7 9 7 9 7 9 7 9 7 9
tanda
Initial
3. Ranitidine 2x1 IV 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1
Jam
7 9 7 9 7 9 7 9 7 9 7 9
tanda
Initial
4. 2x1 IV 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1
Jam
7 9 7 9 7 9 7 9 7 9 7 9
Pregabali tanda
n Initial
5. Ondansetr 2x1 IV 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1
Jam
7 9 7 9 7 9 7 9 7 9 7 9
on
tanda
Initial
Initial
tanda
Initial
tanda
Initial
NRM : 18 97 71
Nama : Tn. NH
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tanggal Lahir : 14-10-1973
13.00 S:
O:
P : Lanjutkan intervensi
P : Lanjutkan intervensi
O:
P : Lanjutkan Intervensi
1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
2. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
3. Ajarkan batuk efektif
4. keluarkan sekret dengan batuk
5. auskultasi suara nafas,catat adanya suara tambahan
13.00 S:
O:
3333 5555
P : Lanjutkan intervensi
O:
P : Lanjutkan intervensi
13.00 S:
O:
P : Lanjutkan intervensi
13.00 S:-
O:
P : Lanjutkan intervensi
O:
P : Lanjutkan Intervensi
1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
2. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
3. Ajarkan batuk efektif
4. keluarkan sekret dengan batuk
5. auskultasi suara nafas,catat adanya suara tambahan
13.00 S:
3333 5555
P : Lanjutkan intervensi
O:
P : Lanjutkan intervensi
13.00 S:
O:
P : Lanjutkan intervensi
O:
P : Lanjutkan intervensi
O:
P : Lanjutkan Intervensi
1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
2. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
3. Ajarkan batuk efektif
4. keluarkan sekret dengan batuk
5. auskultasi suara nafas,catat adanya suara tambahan
13.00 S:
3333 5555
P : Lanjutkan intervensi
O:
P : Lanjutkan intervensi
13.00 S:
O:
- Hasil Ct_scan :
- Infark emboli yang luas di cerebri sinistra dengan tanda-tanda
luxury perfucion
A : Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
13.00 S:-
O:
P : Lanjutkan intervensi
O:
P : Lanjutkan Intervensi
1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
2. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
3. Ajarkan batuk efektif
4. keluarkan sekret dengan batuk
5. auskultasi suara nafas,catat adanya suara tambahan
13.00 S:
O:
4444 5555
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual
2. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu
dilakukan
3. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan
kemampuan fisik, psikologis dan sosial
4. Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai
5. Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan
penguatan
6. Ajarkan untuk penggunaan teknik relaksasi
7. Ajarkan Tindakan untuk menghemat energi
8. Kolaborasikan dengan tenaga rehabilitasi medik dalam
merencanakan program terapi yang tepat
9. Rujuk pasien ke pusat rehabilitasi jantung jika keletihan
berhubungan dengan penyakit jantung
13.00 S:
O:
P : Lanjutkan intervensi
13.00 S:
O:
- Hasil Ct_scan :
- Infark emboli yang luas di cerebri sinistra dengan tanda-tanda
luxury perfucion
A : Resiko Perfusi Serebral Tidak Efektif belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
13.00 S:-
O:
P : Lanjutkan intervensi
O:
P : Lanjutkan Intervensi
6. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
7. Lakukan fisioterapi dada jika perlu
8. Ajarkan batuk efektif
9. keluarkan sekret dengan batuk
10. auskultasi suara nafas,catat adanya suara tambahan
13.00 S:
O:
4444 5555
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitor respon fisik, emosi, social dan spiritual
2. Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu
dilakukan
3. Bantu untuk memilih aktivitas konsisten yang sesuai dengan
kemampuan fisik, psikologis dan sosial
4. Bantu untuk mengidentifikasi aktivitas yang disukai
5. Bantu pasien untuk mengembangkan motivasi diri dan
penguatan
6. Ajarkan untuk penggunaan teknik relaksasi
7. Ajarkan Tindakan untuk menghemat energi
8. Kolaborasikan dengan tenaga rehabilitasi medik dalam
merencanakan program terapi yang tepat
9. Rujuk pasien ke pusat rehabilitasi jantung jika keletihan
berhubungan dengan penyakit jantung
13.00 S:
O:
P : Lanjutkan intervensi