TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Menopause
2.1.1. Definisi Menopause
Menopause adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi yang
berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. Seorang wanita yang
mengalami menopause alamiah sama sekali tidak dapat mengetahui apakah saat
menstruasi tertentu benar-benar merupakan menstruasinya yang terakhir sampai
satu tahun berlalu (Wijayanti, 2009)
2.1.2. Fisiologi Menopause
Menurut Fritz (2010), kadar estradiol serum pada wanita pasca menopause
sekitar 10-20pg/mL dan sebagian besar merupakan hasil konversi estron, yang
diperoleh dari konversi perifer androstenedion. Kadar estrogen pada wanita
menopause sangat bergantung dari konversi androstenedion dan testosteron
menjadi estrogen. Sebuah penelitian di Australia menemukan bahwa kadar
testosteron dalam sirkulasi tidak berubah sejak 5 tahun sebelum menopause
hingga 7 tahun setelah menopause. Androstenedion adalah androgen utama
yang dikeluarkan oleh folikel yang sedang berkembang. Dengan terhentinya
perkembangan folikuler pada wanita pascamenopause, kadar androstenedion
turun 50%. Setelah menopause, hanya 20% androstenedion yang disekresi oleh
ovarium.Dehidroepiandrosteron (DHEA) dan dehidroepiandrosteron sulfat
(DHEAS) terutama dihasilkan oleh kelenjar adrenal (<25% oleh
ovarium).Dengan penuaan, produksi DHEA turun 60% dan DHEAS turun 80%.
Berat badan memiliki korelasi yang positif dengan kadar estron dan estradiol di
sirkulasi dengan adanya konversi androstenedion menjadi estrogen, namun
dengan penuaan, kontribusi adrenal sebagai prekursor produksi estrogen
menjadi tidak adekuat.
2.2. Aromaterapi
2.2.1. Definisi Aromaterapi
Kata aromaterapi berarti terapi dengan memakai minyak esensial yang ekstrak
dan unsur kimianya diambil dengan utuh.Aromaterapi adalah bagian dari ilmu
herbal (herbalism) (Poerwadi, 2006).Sedangkan menurut Sharma (2009)
aromaterapi berarti pengobatan menggunakan wangi-wangian.Istilah ini
merujuk pada penggunaan minyak esensial dalam penyembuhan holistik untuk
memperbaiki kesehatan dan kenyamanan emosional dan dalam mengembalikan
keseimbangan badan.
Aromaterapi merupakan salah satu jenis metode pengobatan tradisional yang
sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Aromaterapi dibentuk dari berbagai
jenis ekstrak tanaman, dengan cara pembuatan yang berbeda-beda, dan dengan
cara penggunaan yang berbeda pula. Tumbuhan aromatik menghasilkan minyak
aromatik.Senyawa ini dapat dihirup, digunakan dalam kompres, dalam air
mandi, atau dalam minyak pijat (Sharma, 2009).
Aromaterapi adalah penggunaan minyak esensial konsentrasi tinggi yang
diekstraksi dari tumbuh-tumbuhan dan diberikan melalui massage, inhalasi,
dicampur ke dalam air mandi, kompres, membrane mukosa dalam bentuk
pesarium atau supositoria, dan terkadang dalam bentuk murni. Meskipun aroma
meemgang peranan penting dalam mempengaruhi alam perasaan klien
sebenarnya zat kimia yang terkandung dalam berbagai jenis minyaklah yang
bekerja secara farmakologis, dan kerjanya dapat ditingkatkan dengan jenis
metode pemberiannya, terutama massage (Andrews, 2009)
2.2.2. Jenis – Jenis Aromaterapi
Ada beberapa jenis aromaterapi yang digunakan untuk relaksasi. Diantaranya
yaitu:
a. Cendana
Berasal dari kayu tanaman cendana, memiliki efek stimulasi sekaligus
relaksasi.banyak yang mengunakan minyak ini untuk mengatasi rasa cemas,
tegang, dan ketakutan. Cendana juga memiliki efek penenang dan dapat
membantu mengatasi masalah gangguan tidur.
b. Lemon
Berasal dari bagian buah tanaman, memiliki efek menyegarkan badan
dan melancarkan sirkulasi tubuh.bisa melegakan, memberi semangat,
menyegarkan serta meningkatkan mood.
c. Jasmine
Melati sangat efektif untuk menenangkan saraf.Minyak melati dapat membantu
mengatur stres, kecemasan dan rasa gembira yang berlebihan.Melati adalah
salah satu minyak esensial terbaik untuk menenangkan saraf yang tegang. bisa
digunakan untuk menenangkan, aprodisiak, antidepresi, tapi sebaiknya tidak
digunakan selama kehamilan dan jika kulit sensitif.
d. Lavender
Menghirup aroma lavender membantu menenangkan dan melegakan pikiran
sehingga akan merasa santai dan tenang.
e. Mawar dan germanium
Aroma mawar germanium memiliki aroma bunga yang dapat membantu
menghidupkan kembali suasana hati Anda dan menghilangkan
kecemasan.Minyak ini dikenal untuk menyeimbangkan kadar hormon dan
menyebabkan tubuh rileks. Minyak mawar germanium akan memberikan
sensasi menenangkan seluruh tubuh Anda.
2.2.3. Cara Kerja Aromaterapi
Mekanisme kerja aromaterapi adalah melalui sistem sirkulasi tubuh dan sistem
penciuman.Beberapa ahli percaya bahwa indera penciuman memiliki peran
reseptor bau untuk berkomunikasi dengan bagian di otak (amigdala dan
hipokampus) yang berfungsi sebagai penyimpan untuk emosi dan kenangan.
Ketika menghirup aromaterapi, hal ini akan merangsang bagian otak dan akan
mempengaruhi fisik, emosional, dan mental. Sebagai contoh Lavender diyakini
untuk merangsang aktivitas sel-sel otak di amigdala mirip dengan cara beberapa
aktivitas obat penenang.Bau merupakan suatu molekul yang mudah menguap
langsung ke udara. Apabila masuk ke rongga hidung melalui pernafasan, akan
diterjemahkan oleh otak sebagai proses penciuman. Proses penciuman terbagi
akan tiga tahap :
a. Penerimaan molekul bau tersebut oleh saraf olfactory epithelium, yang
merupakan suatu reseptor yang berisi 20 juta ujung saraf.
b. Bau tersebut ditransmisikan sebagai pesan ke pusat penciuman yang terletak
pada bagian belakang hidung. Pusat penciuman ini hanya sebesar biji buah
delima pada pangkal otak. Pada tempat ini berbagai sel neuron
menginterpretasikan bau tersebut dan mengantarkannya ke sistem limbik yang
selanjutnya akan dikirim kehipothalamus untuk diolah. Bila menghirup minyak,
molekul yang mudah menguap akan membawa unsur aromatik yang terdapat
dalam kandungan minyak tersebut ke puncak hidung.
c. Rambut getar yang terdapat dalamnya, akan berfungsi sebagai reseptor, akan
mengantarkan pesan elektrokimia ke pusat emosi dan daya ingat seseorang
yang selanjutnya akan mengantarkan pesan balik ke seluruh tubuh melalui
sistem sirkulasi. Pesan yang diantar ke seluruh tubuh akan dikonversikan
menjadi suatu aksi dengan pelepasan substansi neurokimia berupa perasaan
senang, rileks, tenang atau terangsang.
Melalui penghirupan sebagian molekul akan masuk ke paru-paru. Molekul
aromatik akan diserap oleh lapisan mukosa pada saluran pernafasan, baik pada
bronkus atau pada cabang halusnya (bronchiole). Saat terjadi pertukaran gas di
dalam alveoli, molekul tersebut akan diangkut oleh sistem sirkulasi darah
di dalam paru-paru. Pernafasan yang dalam akan meningkatkan jumlah bahan
aromatik yang ada ke dalam tubuh. Respon bau yang dihasilkan akan
merangsang kerja sel neurokimia otak. Aromaterapi seperti minyak untuk pijat
yang dioleskan ke tubuh akan menembus pori pori kulit dan folikel rambut
ketika digosokkan pada kulit. Minya ini akan masuk kedalam pembuluh darah
kapiler yang kemudian tersebar keseluruh tubuh
2.2.4. Aromaterapi Lavender
Aroma terapi minyak lavender diperoleh dengan cara distilasi bunga.
Minyak lavender bersifat serbaguna, sangat cocok untuk merawat kulit
terbakar, terkelupas, psoriasis, dan juga membantu kasus insomnia. Lavender
beraroma ringan bunga-bungaan dan merupakan essensial aroma terapi yang
dikenal memiliki efek sedatif dan anti-neurodepresive. Aromaterapi lavender
juga memiliki kandungan utama yaitu linalool asetat yang mampu
mengendorkan dan melemaskan sistem kerja urat-urat saraf dan otot-otot
yang tegang. Menghirup lavender meningkatkan frekuensi gelombang alfa
dan keadaan ini diasosiasikan dengan bersantai (relaksasi) sehingga dapat
mengobati insomnia. Lavender juga membantu keseimbangan kesehatan
tubuh yang sangat bermanfaat dalam menghilangkan sakit kepala,
premenstrual sindroma, stress, ketegangan, kejang otot dan regulasi jantung
(Andria, 2014)
5.1 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan bisa menumbuhkan ide atau terobosan
bagi masyarakat umum dalam menciptakan peluang wirausaha untuk wanita yang
akan atau sudah menopause dalam menghadapi masalah tidur atau insomnia
dengan membuat aromateapi lavender ini.
DAFTAR PUSTAKA